DOSEN PENGAMPU:
Dr.M. Saleh, M.Pd
Disusun Oleh :
Kelas: 3A PGSD
Kelompok 8 Materi 1
SYARIFAH 1910125120041
MUHAMMAD FAKHRIZAN IKHSAN 1910125310028
TUTUT ARIYANI 1910125320011
PUTERI RAHAYU 1910125220066
SHEILA AYU PRATIWI 1910125220016
ABDUL HALIM 1910125210067
RISMA SANTI 1910125320016
A. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana tentang karakteristik teori Behavioristik?
2. Bagaimana pendapat para ahli tentang teori Behavioristik?
3. Bagaimana Aplikasi teori Behavioristik dalam pembelajaran?
B. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang karakteristik teori
Behavioristik.
2. Mengetahui pandangan dan pendapat para ahli tentang teori
Behavioristik.
3. Memahami dan menjelaskan bagaimana penerapan teori
Behavioristik dalam sistem pembelajaran.
BAB III
PEMBAHASAN
3) Pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran yang
berupa respon.
4) Sesuatu yang terjadi diantara stimulus dan respon tidak dianggap penting
sebab tidak bisa diukur dan diamati.
7) Bila penguatan ditambah maka respon akan semakin kuat, demikian juga
jika respon dikurangi maka respon juga menguat.
Teori belajar behavioristik ini telah lama dianut oleh para guru dan
pendidik, namun dari semua pendukuung teori ini, teori Skinnerlah yang paling
besar pengaruhnya terhadap perkembangan teori belajar Behavioristik. Program-
program pembelajaran seperti Teaching Machine, pembelajaran berprogram,
modul dan program-program pembelajaran lain yang berpijak pada konsep
hubungan stimulus-respons serta mementingkan faktor-faktor penguat merupakan
program-program pembelajaran yang menerapkan teori belajar yang dikemukakan
oleh Skinner.
Skinner tidak percaya pada asumsi yang dikemukakan oleh Guthrie bahwa
hukuman memegang peranan penting dalam proses pelajar. Hal tersebut
dikarenakan menurut Skinner :
3. Robert Gagne
1) Mendapatkan perhatian.
2) Menginformasikan siswa mengenai tujuan yang akan dicapai.
5) Menyediakan pembimbingan.
6) Memunculkan tindakan.
Belajar stimulus respon terjadi pada diri individu karena ada rangsangan
dari luar. Belajar tipe ini memberikan respon yang tepat terhadap stimulus yang
diberikan. Reaksi yang tepat diberikan penguatan(reinforcement) sehingga
terbentuk perilaku tertentu(shaping). Contoh: Anjing dapat diajari “memberi
salam” dengan mengangkat kaki depannya bila kita katakan “kasih tangan” atau
“salam”. Ucapan “kasihtangan” merupakan stimulus yang menimbulkan respon
“memberi salam” olehanjing itu.
Tipe ini merupakan tipe belajar untuk menghasilkan kaidah yang terdiri
dari penggabungan beberapa konsep.Hal ini terjadi bila individu menggunakan
berbagai rangkaian peristiwa atau perangkat data yang terdahulu atau yang
diberikan sebelumnya dan menerapkannya atau menarik kesimpulan dari data
tersebut menjadi suatu aturan.Contoh: kita ketahui bahwa 5 x 6 = 6 x 5 dan
bahwa 2 x 8 = 8 x 2; akan tetapi tanpa mengetahui bahwa aturannya dapat
dinyatakan dengan a x b = b x a.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan masalah yang kita bahas, dapat diambil kesimpulan:
1. Teori behavioristik merupakan teori belajar yang lebih
menekankan pada perubahantingkah laku serta sebagai akibat dari
interaksi antara stimulus dan respon.
2. Teori behaviristik terdiri dari dari 4 landasan: koneksionisme,
pengkondisian, penguatan, dan Operant conditioning.
3. Menurut teori belajar behavioristik, belajar merupakan suatu proses
perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara
stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar apabila ia
bisa menunjukkan perubahan tingkah lakunya.
4. Tokoh-Tokoh dan Pemikirannya terhadap Teori Belajar
Behavioristik:
- Edward Lee Thorndike (1874-1949)
- Burhus Fredederic Skinner (1904-1990)
- Robert Gagne
5. Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran
tergantung dari beberapa hal seperti: tujuan pembelajaran, sifat
materi pelajaran, karakteristik pebelajar, media dan fasilitas
pembelajaran yang tersedia.
B. SARAN
Sebagai calon pendidik hendaknya kita mampu menciptakan
suasana belajar yang kondusif dan efektif, lalu menerapkan metode dan
teori yang tepat, sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik.
Oleh karena itu sebagai calon pendidik (guru) hendaknya kita mempelajari
teori-teori pembelajaran yang ada, agar kita mampu menemukan
kecocokan dalam metode mengajar yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA