“TEORI BEHAVIORISTIK”
Kelompok 1 :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Belajar dan Pembelajaran dengan judul “Teori
Behavioristik”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan kemampuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak demi membangun makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah
ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dalam dunia pendidikan.
Kelompok I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Behavioristik
B. Tokoh-Tokoh dalam Teori Behavioristik
C. Aplikasi Teori Behavioristik dalam Kegiatan Pembelajaran
D. Tujuan Pembelajaran Menurut Teori Behavioristik
E. Prinsip-Prinsip Teori Behavioristik
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan kegiatan seseorang untuk melakukan aktifitas belajar. Menurut
Piaget belajar adalah aktifitas anak bila ia berinteraksi dengan lingkungan sosial dan
lingkungan fisiknya. Menurut pandangan psikologi behavioristik merupakan akibat
adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang yang telah selesai melakukan
proses belajar akan menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini yang
penting dalam belajar adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa
respon.
Jika ditinjau dari konsep atau teori, teori behavioristik ini tentu berbeda dengan teori
yang lain. Hal ini dapat kita lihat dalam pembelajaran sehari-hari dikelas. Ada
berbagai asumsi atau pandangan yang muncul tentang teori behavioristik. Teori
behavioristik memandang bahwa belajar adalah mengubah tingkah laku siswa dari
tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan tugas guru adalah
mengontrol stimulus dan lingkungan belajar agar perubahan mendekati tujuan yang
diinginkan, dan guru pemberi hadiah siswa yang telah mampu memperlihatkan
perubahan bermakna sedangkan hukuman diberikan kepada siswa yang tidak mampu
memperlihatkan perubahan makna.
Oleh karenanya, dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran
kelompok kami menyusun makalah teori belajar menurut aliran behaviorisme yang
juga dilatarbelakangi oleh rasa ingin tahu kami yang ingin mengetahui lebih lanjut
lagi tentang teori behaviorisme dan diharapkan tidak lagi muncul asumsi yang keliru
tentang pendekatan behaviorisme tersebut, sehingga pembaca memang benar-benar
mengerti apa dan bagimana pendekatan behaviorisme.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teori behavioristik?
2. Aliran-aliran apa saja yang ada pada teori behavioristik?
3. Siapakah pelopor dari teori behavioristik?
4. Apa tujuan dari teori behavioristik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian teori behavioristik
2. Untuk mengetahui aliran-aliran dalam teori behavioristik
3. Untuk mengetahui pelopor aliran behavioristik
4. Untuk mengetahui tujuan dari teori behavioristik
BAB II
PEMBAHASAN
Teori behavioristik adalah teori beraliran behaviorisme yang merupakan salah satu
aliran psikologi. Teori belajar behavioristik ini dikenal dengan sebuah teori yang
dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman.
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain belajar merupakan
bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah
laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
1. Thorndike
2. John Watson
3. Edwin Guthrie
Azas belajar guthrie yang utama adalah hukum kontinguity, yaitu gabungan
stimulus- stimulus yang disertai suatu gerakan, pada waktu timbul kembali
cenderung akan diikuti oleh gerakan yang sama. Guthrie juga menggunakan
variabel hubungan stimulus respon untuk menjelaskan terjadinya proses
belajar. Belajar terjadi karena gerakan terakhir yang dilakukan mengubah
situasi stimulus sedangkan tidak ada respon lain yang dapat terjadi. Penguatan
hanya sekedar melindungi hasil belajar yang baru agar tidak hilang dengan
jalan mencegah perolehan respon yang baru.
Teori guthrie ini mengatakan bahwa hubungan stimulus dan respon bersifat
sementara, oleh karenanya dalam kegiatan belajar, peserta didik perlu sesering
mungkin diberi stimulus agar hubungan stimulus dan respon bersifat lebih
kuat dan menetap. Guthrie juga percaya bahwa hukuman (punishment)
memegang peranan penting dalam proses belajar. Hukuman yang diberikan
pada saat yang tepat akan mampu mengubah tingkah laku seseorang.
4. Skinner
Teori belajar behavioristik ini telah lama dianut oleh para guru dan pendidik,
namun dari semua pendukung teori ini, teori Skinnerlah yang paling besar
pengaruhnya terhadap perkembangan teori belajar Behavioristik. Program-
program pembelajaran seperti Teaching Machine, pembelajaran berprogram,
modul dan program-program pembelajaran lain yang berpijak pada konsep
hubungan stimulus-respons serta mementingkan faktor-faktor penguat
merupakan program-program pembelajaran yang menerapkan teori belajar
yang dikemukakan oleh skinner.
5. Pavlov
Apakah situasi ini bisa diterapkan pada manusia? Ternyata dalam kehidupan
sehari-hari ada situasi yang sama pada anjing. Sebagai contoh, suara lagu dari
penjual es creem Walls yang berkeliling dari rumah kerumah. Awalnya
mungkin suara itu asing, tetapi setelah si penjual es cream sering lewat, maka
nada lagu tersebut bisa menerbitkan air liur.
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang
dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.
Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan
output yang berupa respon. Aliran psikologi belajar yang sangat besar pengaruhnya
terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran hingga
kinibadalah aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku
yang tampak sebagai hasil belajar.
Berikut ini prinsip yang dikemukakan oleh skinner dalam bukunya yang berjudul The
Behavior of Organism.
Beberapa prinsip Skinner:
a. Hasil belajar harus segera diberitahukan pada siswa jika salah dibetulkan jika benar
diberi penguat.
b. Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. Materi pelajaran digunakan
sebagai sistem modul
c. Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri, tidak digunakan
hukuman. Untuk itu lingkungan perlu diubah guna menghindari hukuman.
d. Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah dan sebaiknya hadiah diberikan
dengan digunakannya jadwal variable ratio reinforce dalam pembelajaran digunakan
shapping
BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
Teori behavioristik adalah teori beraliran behaviorisme yang merupakan salah satu aliran
psikologi. Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat
dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Ada beberapa tokoh yang mengutarakan
pemikirannya terkait dengan teori behavioristik, yaitu Thorndike dengan Koneksionisme,
Watson dengan Conditioning, Edwin Guthrie dengan Conditioning, Skinner dengan Operant
Conditioning, dan Pavlov dengan Classic Conditioning. Tujuan dari pembelajaran menurut
teori behavioristik ditekankan pada penambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagai
aktivitas mimetic, yang menuntut pembelajar untuk mengungkapkan kembali pengetahuan
yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes.
B. Saran
Dari penulisan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi
penulisan maupun isi makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang sifatnya membangun demi kesemapurnaa makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Aditia, Ardi dan Asep Gunawan. (2014). Teori Belajar Behavioristik. Diakses dari
https://www.academia.edu/8234886/Makalah_teori_belajar_behaviorisme
Abdurakhman, Omon dan Radif Rusli. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran. Diakses dari
https://ojs.unida.ac.id/jtdik/article/viewFile/302/173