Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“TEORI BELAJAR BEHAVIORISME DAN KASUS DI SEKOLAH”

Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Belajar dan Pembelajaran

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Herpratiwi, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Nawang Pinasti Jagad Rafflesia (2213034042)


Rike Aulia Azmi (2213034043)
Mentari (2213034048)
Agistineza Carvioni (2213034069)
Rendy Andrean Saputra (2213034056)
M. Taufiq Ammar Filializa (2213034057)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam
juga disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Serta sahabat dan
keluarganya, seayun langkah dan seiring bahu dalam menegakkan agama Allah. Dengan
kebaikan beliau telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu
pengetahuan.

Adapun tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu
“Prof. Dr. Herpratiwi, M.Pd.” pada mata kuliah “Belajar dan Pembelajaran”. Makalah ini
juga memberikan gambaran tentang Teori Behaviorisme dan Kasus di Sekolah. Mudah-
mudahan makalah ini dapat memberikan pengetahuan kepada pembacanya.

Dalam penulisan makalah ini, kami pun menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.

Bandar Lampung, 27 Februari 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Behaviorisme


B. ?
C. Kelebihan dan Kelemahan Teori Behaviorisme

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar adalah kegiatan seseorang untuk melakukan kegiatan belajar. Menurut


Piaget, belajar adalah kegiatan anak ketika ia berinteraksi dengan lingkungan sosial dan
fisiknya. Menurut pandangan psikologi, behavioristme merupakan hasil interaksi antara
stimulus dan respon. Seseorang yang telah menyelesaikan proses belajar akan menunjukkan
perubahan perilakunya. Menurut teori ini, yang penting dalam belajar adalah input berupa
stimulus dan output berupa respon.
Jika dilihat dari konsep atau teorinya, teori behaviorisme ini tentunya berbeda
dengan teori lainnya. Hal ini dapat kita lihat dalam pembelajaran sehari-hari di kelas. Ada
berbagai asumsi atau pandangan yang muncul tentang teori behaviorisme. Teori behavioristik
memandang bahwa belajar adalah mengubah tingkah laku siswa dari tidak mampu menjadi
mampu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan tugas guru adalah mengendalikan
rangsangan dan lingkungan belajar agar perubahan mendekati tujuan yang diinginkan, dan
guru memberikan hadiah kepada siswa yang telah mampu menunjukkan perubahan yang
berarti sedangkan hukuman diberikan kepada siswa yang tidak mampu menunjukkan
perubahan makna.
Oleh karenanya, dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran kelompok kami menyusun makalah Teori Behaviorisme dan Kasus di Sekolah
yang juga dilatar belakangi oleh rasa ingin tahu kami yang ingin mengetahui lebih lanjut lagi
tentang teori behaviorisme dan diharapkan tidak lagi muncul asumsi yang keliru tentang
pendekatan behaviorisme tersebut, sehingga pembaca memang benar-benar mengerti apa dan
bagimana pendekatan behaviorisme.

B. Rumusan Masalah
1.Apakah Yang Dimaksud Dengan Teori Behaviorisme?
2.
2. Bagaimana Kelebihan dan Kekurangan Teori Behaviorisme?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk Mengetahui pengertian Teori Behaviorisme Secara Jelas.
2.
3. Untuk Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Teori Behaviorisme.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Behaviorisme

Teori Belajar Behaviorisme adalah teori belajar yang menekankan pada tingkah
laku manusia sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Teori behaviorisme adalah
teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner. Kemudian teori ini berkembang menjadi aliran
psikologi belajar yang mempengaruhi perkembangan teori pendidikan dan pembelajaran yang
dikenal dengan aliran behaviorisme. Aliran ini menekankan pada pembentukan tingkah laku
yang muncul sebagai hasil belajar.
Teori behaviorisme dengan model hubungan stimulus-responsnya menempatkan
pembelajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan
metode latihan atau pembiasaan saja. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberi
penguatan dan akan hilang bila terkena hukuman. Seseorang dianggap telah mempelajari
sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.
Menurut teori behaviorisme, tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau
penguatan dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan
yang erat antara reaksireaksi behavioristik dengan stimulusnya Menurut teori ini dalam
belajar yang penting adalah input berupa stimulus dan output berupa respon.
Stimulus adalah segala sesuatu yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan
respon berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru.
Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur.
Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon. Oleh karena itu sesuatu yang diberikan oleh
guru (stimulus) dan sesuatu yang diterima oleh peserta didik (respons) harus dapat diamati
dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, karena pengukuran penting untuk melihat
perubahan perilaku yang terjadi atau tidak.

B. ?

C. Kelebihan dan Kelemahan Teori Behaviorisme

Kelebihan dari teori behaviorisme adalah sebagai berikut:


1. Teori ini cocok diterapkan untuk melatih anak yang masih membutuhkan dominasi
peran orang dewasa, suka mengulang dan harus membiasakan diri, suka meniru dan
senang dengan bentuk apresiasi langsung seperti diberi permen atau pujian.
2. Membiasakan guru untuk menilai jeli dan peka terhadap situasi dan kondisi
pembelajaran
Kelemahan teori behaviorisme adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat
mekanistik, dan hanya berorientasi pada hasil untuk diamati dan diukur.
2. Siswa hanya mendengarkan penjelasan guru secara tertib dan menghafal apa yang
didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif. Menggunakan hukuman
sebagai cara untuk mendisiplinkan siswa (teori Skinner) baik hukuman verbal maupun
fisik seperti kata-kata kasar, ejekan, jewer yang justru berdampak buruk bagi siswa.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Amsari, Dina. 2018. “Implikasi Teori Belajar E.Thorndike (Behavioristik) Dalam


Pembelajaran Matematika.” Jurnal Basicedu 2(2): 52–60.
Latif, Nila Sari. 2020. “Teori Belajar Behaviorisme.” Jurnal Psikologi (03): 57.
Miguel, J. F.San et al. 1992. “Lymphoid Subsets and Prognostic Factors in Multiple
Myeloma.” British Journal of Haematology 80(3): 305–9.
Nasution, Umaruddin, and Casmini Casmini. 2020. “Integrasi Pemikiran Imam Al-Ghazali &
Ivan Pavlov Dalam Membentuk Prilaku Peserta Didik.” INSANIA : Jurnal Pemikiran
Alternatif Kependidikan 25(1): 103–13.
Zamzami, Muh. Rodhi. 2015. “Penerapan Reward and Punishment DALAM TEORI
BELAJAR BEHAVIORISME Muh.” Ta’limuna 4(1): 1–20. https://e-journal.staima-
alhikam.ac.id/talimuna/article/view/111.

Anda mungkin juga menyukai