Anda di halaman 1dari 10

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Psikologi Belajar


Dosen Pengampu : Riris Eka Setiani, M.Pd
Disusun Oleh

1. Farach Diba 2017101109


2. Isti A’iyah 2017101127
3. Wawan Al Arif 2017101114
4. Losya Salsabella 2017101140
5. Ananda Melisa W 214110101033
6. Khusnul Khotimah 214110101034
7. Difa Ramadhani 214110101121

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


JURUSAN KONSELING DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS DAKWAH
UIN PROF. KH. SAIFUDDIN ZUHRI
PURWOKERTO
2023
Kata Pengantar

Segala puji syukur tercurahkan kepada Allah SWT. Dzat yang Maha Agung atas
kekuasaannya meliputi langit dan bumi beserta isinya yang membuka jalan terang untuk
penulis menyelesaikan makalah berjudul "Teori Belajar Behavioristik" Tidak lupa untuk
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan konstribusinya
baik ide maupun materi. Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Kami juga berharap makalah ini dapat
dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari para pembaca. Karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki, penulis merasa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sangat kami harapkan.

Purwokerto, 28 Maret 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Teori belajar merupakan gabungan prinsip yang saling berhubungan dan
penjelasan atas sejumlah fakta serta penemuan yang berkaitan dengan peristiwa
belajar. Penggunaan teori belajar dengan langkah-langkah pengembangan yang
benar dan pilihan materi pelajaran serta penggunaan unsur desain pesan yang baik
dapat memberikan kemudahan kepada siswa dalam memahami sesuatu yang
dipelajari. Selain itu, suasana belajar akan terasa lebih santai dan menyenangkan.
Proses belajar pada hakikatnya adalah kegiatan mental yang tidak tampak. Artinya,
proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar tidak dapat
disaksikan dengan jelas, tetapi dapat dilihat dari gejala-gejala perubahan
perilaku.Teori belajar yang menekankan terhadap perubahan perilaku siswa adalah
teori belajar behavioristik. Di lihat dari pengertiannya teori belajar behavioristik
merupakan suatu teori psikologi yang berfokus pada prilaku nyata dan tidak terkait
dengan hubungan kesadaran atau konstruksi mental. Ciri utama teori belajar
behavioristik adalah guru bersikap otoriter dan sebagai agen induktrinasi dan
propaganda dan sebagai pengendali masukan prilaku.Hal ini karena teori belajar
behavioristik menganggap manusia itu bersifat pasif dan segala sesuatunya
tergantung pada stimulus yang didapatkan. Sasaran yang dituju dari pembelajaran
ini adalah agar terjadi perubahan perilaku siswa ke arah yang lebih baik. Selain
dalam pemberian point terhadap pelanggaran aturan sekolah, teori belajar
behavioristik juga diterapkan dalam pembelajaran
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teori belajar behavioristik ?
2. Apa saja prinsip-prinsip teori belajar behavioristik?
3. Apa saja ciri-ciri dalam teori behavior?
4. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam teori belajar behavioristik?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang pengertian teori belajar behavioristik
2. Mengetahui apa saja prinsip-prinsip yang ada dalam teori belajar behavioristik
3. Mengetahi ciri-ciri teori behavior
4. Mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam teori belajar behavioristik
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Belajar Behavioristik


Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage
dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini
berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah
pengembangan teori dan praktik pendidikan serta pembelajaran yang dikenal sebagai
aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak
sebagai hasil belajar.
Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor
penguatan (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement)
maka respons akan semakin kuat. Begitu pula bila respons dikurangi atau dihilangkan
(negative reinforcement) maka respons juga semakin kuat.
Skinner (1904-1990) menganggap reward dan reinforcement merupakan
faktor penting dalam belajar. Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah
meramal dan mengontrol tingkah laku. Pada teori ini guru memberi penghargaan
hadiah atau nilai tinggi sehingga anak akan lebih rajin. Teori ini juga disebut dengan
operant conditioning. Operant conditioning adalah suatu proses penguatan perilaku
operant yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat diulang kembali atau
menghilang sesuai keinginan.
Teori behaviorisme menganalisa hanya perilaku yang nampak saja, dapat
diukur,dilukiskan, dan diramalkan. Teori kaum behavioris lebih dikenal dengan
nama teori belajar karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar
artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan.

B. Prinsip-Prinsip Teori Belajar Behavioristik


Prinsip-prinsip teori behavior adalah sebagai berikut:
1. Objek psikologi adalah tingkah laku;
2. Semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada reflek;
3. Mementingkan pembentukan kebiasaan.
Asumsi bahwa pengalaman adalah paling berpengaruh dalam pembentukan
perilaku menyiratkan betapa plastisnya manusia. Ia mudah dibentuk menjadi
apapun dengan menciptakan lingkungan yang relevan.

Prinsip belajar Skinners

1. Prinsip belajar Skinner antara lain sebagai berikut:


2. hasil belajar harus segera diberitahukan pada siswa, jika salah dibetulkan dan
jika benar diberi penguat;
3. proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. Materi pelajaran
digunakan sebagai sistem modul;
4. dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri, tidak
digunakan hukuman. Untuk itu, lingkungan perlu diubah untuk menghindari
hukuman;
5. tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah dan sebaiknya hadiah
diberikan dengan digunakannya jadwal variable ratio reinforce dalam
pembelajaran digunakan shapping.

C. Ciri-Ciri Dalam Teori Behavior


Menurut Ahmadi (2003:46), teori belajar behavioristik mempunyai ciri-ciri,
yaitu : Pertama, aliran ini mempelajari perbuatan manusia bukan dari kesadarannya,
melainkan mengamati perbuatan dan tingkah laku yang berdasarkan kenyataan.
Pengalamanpengalaman batin di kesampingkan serta gerak-gerak pada badan yang
dipelajari. Oleh sebab itu, behaviorisme adalah ilmu jiwa tanpa jiwa.
Kedua, segala perbuatan dikembalikan kepada refleks. Behaviorisme mencari
unsur-unsur yang paling sederhana yakni perbuatan-perbuatan bukan kesadaran yang
dinamakan refleks. Refleks adalah reaksi yang tidak disadari terhadap suatu
pengarang. Manusia dianggap sesuatu yang kompleks refleks atau suatu mesin.
Ketiga, behaviorisme berpendapat bahwa pada waktu dilahirkan semua orang
adalah sama. Menurut behaviorisme pendidikan adalah maha kuasa, manusia hanya
makhluk yang berkembang karena kebiasaan-kebiasaan, dan pendidikan dapat
mempengaruhi reflek keinginan hati
D. Kekurangan Dan Kelebihan Dalam Teori Belajar Behavioristik
Adapun kekurangan dan kelemahan dari teori behaviorisme seringkali
dikritik karena tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks. Teori ini
selalu menyederhanakan hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan atau belajar
sekedar pada hubungan stimulus dan respon saja serta tidak mampu menjelaskan
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam hubungan stimulus dan respon itu
sendiri. Selain itu, teori behaviorisme ini juga kurang mampu menjelaskan tentang
adanya variasi tingkat emosi siwa, meskipun mereka memiki pengalaman penguatan
yang sama. Teori ini tidak dapat menjelaskan mengapa dua anak yang mempunyai
kemampuan dan pengalaman penguatan yang relatif sama ternyata perilakunya
terhadap suatu pelajaran berbeda, juga dalam memilih tugas sangat berbeda tingkat
kesulitannya. Jadi teori ini hanya mengakui adanya stimulus dan respon yang dapat
diamati, dan tidak memperhatikan keberadaan pengaruh pikiran ataupun perasaan
yang mempertemukan unsur-unsur yang diamati tersebut.
Teori behaviorisme juga cenderung mengarahkan siswa berpikir linier, tidak
produktif dan tidak kreatif. Pandangan teori ini yang mengatakan bahwa belajar
merupakan proses pembentukan, yaitu membawa siswa menuju atau mencapai target
tertentu, menjadikan siswa tidak bebas berkreasi dan berimajinasi. Padahal, banyak
faktor yang mempengaruhi proses belajar. Sedangkan kelebihan dan kekuatan
memiliki kontribusi nyata untuk membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab.
Kedisiplinan dan tanggung jawab merupakan elemen penting dalam proses belajar
dan pembelajaran. Kedisiplinan dan tanggung jawab juga merupakan karakter
manusia yang utama.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang menekankan pada tingkah
laku manusia sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Teori belajar
behavioristik berpengaruh terhadap pengembangan teori Pendidikan dan pembelajaran
yang dikenal dengan Aliran -aliran behavioristik. Teori belajar behavioristik dengan
model hubungan Stimulus - respons mendudukkan siswa yang belajar sebagai individu
yang pasif. Respons atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau
pembiasaan. Menurut aliran behavioristik, belajar pada hakikatnya adalah pembentukan
asosiasi antara kesan yang ditangkap panca indra dengan kecenderungan untuk bertindak
atau hubungan antara stimulus dan respons.

Fokus utama dalam teori belajar behavioristik adalah perilaku yang terlihat
dan penyebab luar yang menstimulasinya. Belajar adalah perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman. Pembelajaran yang didasarkan pada tingkah. laku
diperoleh dari pengkondisian lingkungan. Pengkondisian tersebut terjadi melalui
interaksi dengan lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat
jalinan yang erat antara reaksi - reaksi behavioristik dengan stimulusnya. Teori belajar
behavioristik mempunyai ciri-ciri, yaitu. Pertama, aliran ini mempelajari perbuatan
manusia bukan dari kesadarannya, melainkan hanya mengamati perbuatan dan tingkah
laku yang berdasarkan kenyataan. Pengalaman-pengalaman batin di kesampingkan
dan hanya perubahan serta gerak-gerak pada badan yang dipelajari. Oleh sebab itu,
behaviorisme adalah ilmu jiwa tanpa jiwa.

Pandangan teori belajar Behavioristik merupakan Proses pembentukan, yaitu


membawa siswa untuk mencapai target tertentu, sehingga menjadikan siswa yang tidak
bebas berkreasi dan berimajinasi. Pembelajaran yang dirancang pada teori belajar
behavioristik memandang pengetahuan adalah objektif, sehingga belajar merupakan
perolehan pengetahuan, Sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan kepada
siswa. Hal yang paling penting dalam teori belajar behavioristik adalah masukan dan
keluaran yang berupa respons. Menurut teori ini, antara stimulus dan respons dianggap
tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan diukur. Dengan
demikian yang dapat diamati hanyalah stimulus dan respons. Oleh sebab itu, apa
saja yang diberikan oleh guru dan apa saja yang dihasilkan oleh siswa semuanya harus
dapat diamati dan diukur yang bertujuan untuk melihat terjadinya perubahan tingkah
laku.
Daftar Pustaka

Ahmadi, Abu.2003. Psikologi Umum, Jakarta. PT Rineka Cipta.

Andriyani, Fera. 2015. Teori Belajar Behavioristik dan Pandangan Islam tentang
Behavioristik. (Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam). Edisi 10 No. 2 Hal.165-
180.

Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung. PT Remaja


Rosdakarya.

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta, Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai