Anda di halaman 1dari 9

TEORI

BELAJAR
BEHAVIORISTIK
Kelompok 4
2017101140 Farach Diba

2017101127 Isti A’iyah

2017101114 Wawan Al Arif

2017101140 Losya Salsabella

214110101033 Ananda Melisa

214110101034 Khusnul Khotimah

214110101121 Difa Ramadhani


Pengertian
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang
dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman. Teori ini berkembang menjadi aliran
psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah
pengembangan teori dan praktik pendidikan serta
pembelajaran yang dikenal sebagai aliran
behavioristik. Aliran ini menekankan pada
terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil
belajar.
Prinsip-prinsip Teori Behavioristik

Prinsip-prinsip teori behavior adalah sebagai berikut:


 objek psikologi adalah tingkah laku;
 semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada
reflek;
 mementingkan pembentukan kebiasaan.
Ciri-ciri Teori Behavioristik
Menurut Ahmadi (2003:46), teori belajar behavioristik mempunyai ciri-
ciri, yaitu :
Pertama, aliran ini mempelajari perbuatan manusia bukan dari
kesadarannya, melainkan mengamati perbuatan dan tingkah laku yang
berdasarkan kenyataan. Pengalaman-pengalaman batin di
kesampingkan serta gerak-gerak pada badan yang dipelajari. Oleh
sebab itu, behaviorisme adalah ilmu jiwa tanpa jiwa.
Kedua, segala perbuatan dikembalikan kepada refleks. Behaviorisme
mencari unsur-unsur yang paling sederhana yakni perbuatan-perbuatan
bukan kesadaran yang dinamakan refleks. Refleks adalah reaksi yang
tidak disadari terhadap suatu pengarang. Manusia dianggap sesuatu
yang kompleks refleks atau suatu mesin.
.
Ketiga, behaviorisme berpendapat bahwa pada waktu
dilahirkan semua orang adalah sama. Menurut
behaviorisme pendidikan adalah maha kuasa, manusia
hanya makhluk yang berkembang karena kebiasaan-
kebiasaan, dan pendidikan dapat mempengaruhi reflek
keinginan hati.
Kelebihan dan Kekurangan
Teori behaviorisme seringkali dikritik karena tidak mampu
menjelaskan situasi belajar yang kompleks. Selain itu, teori
behaviorisme ini juga kurang mampu menjelaskan tentang
adanya variasi tingkat emosi siwa, meskipun mereka memiki
pengalaman penguatan yang sama. Teori behaviorisme juga
cenderung mengarahkan siswa berpikir linier, tidak produktif dan
tidak kreatif. Sedangkan kelebihan dan kekuatan memiliki
kontribusi nyata untuk membentuk kedisiplinan dan tanggung
jawab.
Cara Penerapannya
 Apabila ingin membuat siswa lebih aktif terlibat dalam
pembelajaran, guru dapat memberikan penguatan terhadap
perilaku positif yang diharapkan.
 Jika terdapat siswa yang membuat kegaduhan (berperilaku negatif)
untuk mencari perhatian, guru lebih baik jangan menegur atau
menghukuminya, karena akan membuat siswa itu malah semakin
mengulanginya. Tapi dengan Extionction yang bertujuan
melemahkan perilaku yang tidak diharapkan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai