Anda di halaman 1dari 4

Nama : Miranda Tohir

NIM : 041663418

TUGAS 2 Pengembangan SDM


SOAL
Pembelajaran akan tetap menjadi fokus utama dalam proses pengembangan SDM,
sehingga pembelajaran tidak dapat dipisahkan dengan proses pengembangan SDM.
Dalam perspektif pembelajaran ada beberapa metateori pembelajaran diantaranya
adalah behaviorisme.
1. Jelaskan pandangan dari teori behaviorisme?
2. Jelaskan kontribusi behaviorisme dalam pengembangan SDM?
3. Dari beberapa metateori yang ada, jelaskan teori apakah yang berorientasi pada
pelatihan?
4. Apa perbedaan teori behaviorisme dan teori kognitivisme?

JAWAB
Jelaskan pandangan dari teori behaviorisme?
Yaitu teori belajar behavioristik yang dibuat oleh Gagne dan Berliner. Teori ini berisi
tentang perubahan tingkah laku yang terjadi karena pengalaman belajar. Aliran
psikologi belajar juga dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini lebih
mengutamakan terbentuknya perilaku yang dihasilkan dari proses belajar.Belajar itu
sendiri merupakan interaksi antara stimulus dan respon. Menurut teori
behavioristik, dalam proses belajar mengajar yang terpenting adalah seseorang
akan dianggap telah belajar ketika sudah menunjukkan perubahan perilaku. Dari
teori ini juga, belajar dapat diartikan sebagai stimulus dan respon. Teori behaviorisme
ini menekankan pada adanya perubahan perilaku yang disebabkan adanya proses
belajar. Diperkenalkan oleh John Watson pada tahun 1913 dan mulai
dikembangkan pada abad 20 dengan 6 tokoh teori belajar terkenal, yaitu Pavlov,
Thorndike, Watson, Guthrie, Hull, dan Skinner. Teori ini meliputi pengembangan
model kondisi klasikal (Pavlov) dan model operant conditioning (Skinner).

Jelaskan kontribusi behaviorisme dalam pengembangan SDM?


 Behaviorisme memiliki peran yang penting dalam pengembangan SDM
Adapun kontribusi behaviorisme dalam pengembangan SDM sebagai
berikut
 Fokus pada perilaku. Fokus pada perilaku merupakan bagian penting karena
kinerja individu tidak akan membaik jika tidak terjadi perubahan perilaku
yang dapat menunjang keberhasilan. Fokus pada perilaku telah
dikembangkan dalam praktek seperti pendidikan dan pelatihan berbasis
kompetensi
 Fokus pada lingkungan. Teori behaviorisme ini mengingatkan kita bahwa
lingkungan menjadi pengaruh dalam kinerja individu, sehingga untuk
mendapatkan kinerja yang baik, kita perlu mendapatkan lingkungan yang
baik pula
 Dasar untuk transfer pembelajaran. Behaviorisme menjadi dasar untuk
transfer pembelajaran dimana transfer pembelajaran berhubungan dengan
bagaimana lingkungan yang dapat menjadi sumber untuk belajar dan
berdampak pada peningkatan kinerja.
 Dasar dalam peningkatan keahlian melalui sebuah pelatihan. Behaviorisme
sebagai dasar dalam pelatihan dan pengembangan yang berorientasi pada
keterampilan dan kompetensi.
 Jadi teori behaviorisme merupakan salah satu dasar dalam
pengembangan SDM yang berorientasi pada pelatihan. Pemberian stimulus
dan respons menjadi unsur penting dalam menunjang perubahan perilaku yang
dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja yang lebih optimal.

Dari beberapa mata teori yang ada, jelaskan teori apakah yang berorientasi pada pelatihan?
Teori yang berorientasi pada pelatihan adalah teori behaviorisme karena teori ini
lebih memberikan stimulus dan respons menjadi unsur penting dalam menunjang
perubahan perilaku yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja yang
lebih optimal karena teori ini berisi tentang perubahan tingkah laku yang terjadi
karena pengalaman belajar.

Apa perbedaan teori behaviorisme dan teori kognitivisme?


Karakteristik pembelajaran pada teori kognitif adalah:
 Membebaskan siswa dari belenggu kurikulum yang berisi fakta-fakta lepas
yang sudah ditetapkan, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan ide-idenya secara lebih luas.
 Menempatkan siswa sebagai kekuatan timbulnya interes, untuk membuat
hubungan di antara ide-ide atau gagasannya, kemudian memformulasikan
kembali ide-ide tersebut, serta membuat kesimpulan-kesimpulan.
 Guru bersama-sama siswa mengkaji pesan-pesan penting bahwa dunia
adalah kompleks, di mana terdapat bermacam-macam pandangan tentang
kebenaran yang datangnya dari berbagai interpretasi.
 Guru mengakui bahwa proses belajar serta penilaiannya merupakan suatu
usaha yang kompleks, sukar dipahami, tidak teratur, dan tidak mudah
dikelola.

Karakteristik pembelajaran pada teori kognitif adalah:


 Prinsip belajar yang mengutamakan perubahan perilaku yang dapat
membedakan manusia dengan hewan
 Proses belajar yang objektif dengan menggunakan stimulus dan respons
 Faktor eksternal yang mempunyai peran besar bila dibandingkan dengan
faktor internal
 Belajar yang memfokuskan pada perubahan perilaku.
 Individu yang terlahir bagaikan kertas kosong
 Belajar yang sangat bergantung pada lingkungan sekitar
 Konsep yang mendukung belajar pada seseorang.

Kelebihan Teori Belajar Kognitif


 Memudahkan siswa untuk memahami materi belajar.
 Siswa menjadi mandiri dan lebih kreatif.
Kekurangan Teori Belajar Kognitif
 Teori yang belum bisa digunakan pada semua tingkat pendidikan.
 Pada pendidikan tingkat lanjut, teori ini susah untuk diterapkan.

7 asumsi inti mengenai behaviorisme menurut ormond yang meliputi berikut ini:
 Prinsip belajar yang mengutamakan perubahan perilaku yang dapat
membedakan manusia dengan hewan
Proses belajar yang objektif dengan menggunakan stimulus dan respons
Faktor eksternal yang mempunyai peran besar bila dibandingkan dengan
faktor internal
 Belajar yang memfokuskan pada perubahan perilaku.
 Individu yang terlahir bagaikan kertas kosong
 Belajar yang sangat bergantung pada lingkungan sekitar
 Konsep yang mendukung belajar pada seseorang.
Hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan teori behavioristik dalam proses
belajar mengajar
 Perhatian guru pada guru sangat penting untuk dilakukan.
 Lingkungan belajar harus diperhatikan.
 Mengutamakan pembentukan tingkah laku dengan cara latihan dan
pengulangan.
 Proses belajar mengajar harus dengan stimulus dan respon.
Kelebihan Teori Belajar Behavioristik
 Guru akan terbiasa untuk bersikap teliti dan peka saat kondisi belajar
mengajar.
 Guru lebih sering membiasakan muridnya untuk belajar mandiri, tetapi ketika
murid kesulitan baru bertanya kepada guru.
 Dapat mengganti cara mengajar (stimulus) yang satu dengan stimulus lainnya
hingga mendapatkan apa yang diterima oleh murid (respon).
 Dengan teori belajar ini sangat cocok untuk mendapatkan kemampuan
yang mengandung unsur-unsur kecepatan, spontanitas, dan daya tahan.
 Teori ini bisa membentuk perilaku yang diinginkan. Dengan kata lain, perilaku
yang berdampak baik bagi murid diberi perhatian lebih dan perilaku yang
kurang sesuai dengan murid perhatiannya dikurangi.
Kekurangan Teori Belajar Behavioristik
 Tidak semua pelajaran dapat memakai teori belajar behavioristik.
 Guru diharuskan untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang
sudah siap.
 Murid cenderung diarahkan untuk berpikir linier, konvergen, tidak kreatif,
dan memposisikan murid sebagai murid pasif.
 Dalam proses belajar mengajar, murid hanya bisa mendengar dan
menghafal yang didengarkan.
 Murid membutuhkan motivasi dari luar dan sangat bergantung pada guru.

Sumber :

https://www.gramedia.com/best-seller/teori-belajar/#TEORI_BELAJAR_BEHAVIORISTIK

Anda mungkin juga menyukai