OLEH : KELOMPOK 3
Fadlur Rahman 20178500073
Akhsan Kamil 20218500041
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Salam olahraga,
Yang pertama adalah rasa sukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah tentang “Teori Belajar”
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan tugas makalah ini, Kami sangat menyadari bahwasanya penulisan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat
penulis harapkan. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membancanya.
Walaikumsalam Wr.Wb,
Salam olahraga.
Penulis,
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
I. Teori Belajar
menghembuskan napas maka manusia akan terus belajar. Pada dasarnya ketika
belajar kita tidak bisa melakukannya dengan sendiri. Dengan kata lain, ketika
belajar itu seperti bayi yang sedang mencoba untuk berjalan, makan, duduk, dan lain
sebagainya. Secara naluriah bayi akan bisa melakukan aktivitas-aktivitas seperti itu,
dilakukan dengan baik. Dengan bantuan manusia lain maka bayi akan
kemudian hari.
dilakukan oleh pendidik. Guru yang berperan sebagai pendidik atau pengajar akan
didik dengan sungguh-sungguh dan giat. Satu hal yang perlu diketahui dari proses
belajar mengajar adalah ilmu pengetahuan yang didapat dan bertambahnya ilmu
pengetahuan hanya salah satu bagian kecil dari kegiatan untuk membentuk
kepribadian seutuhnya. Dalam proses belajar ada yang namanya teori belajar. Teori
belajar adalah suatu langkah-langkah yang dapat membantu guru atau pendidik
untuk mendidik dan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid atau peserta
didik.
Namun, ada beberapa guru yang lebih suka mengajar berdasarkan pengalaman saat
belajar. Maksudnya, dalam beberapa kasus, guru sudah menemukan cara jitu untuk
mengetahui teori belajar. Pada dasarnya teori belajar sangatlah banyak, tetapi teori
belajar yang sering digunakan oleh beberapa guru atau pendidik ada empat, yaitu
teori belajar behavioristik, teori belajar kognitif, teori belajar konstruktivistik, dan
teori belajar humanistik. Simak penjelasan lebih lanjut tentang empat teori belajar
tersebut.
BAB II
DESKRIPSI TEORI
1. Teori Behaviour
Gagne dan Berliner adalah dua orang yang membuat teori belajar behavioristik.
Teori ini berisi tentang perubahan tingkah laku yang terjadi karena pengalaman
belajar. Dalam perkembangannya, teori ini menjadi aliran psikologi belajar yang
memiliki pengaruh terhadap tujuan peningkatan teori belajar dan praktik dalam
dunia pendidikan dan pembelajaran. Aliran psikologi belajar juga dikenal sebagai
dihasilkan dari proses belajar. Belajar itu sendiri merupakan interaksi antara
stimulus dan respon. Menurut teori behavioristik, dalam proses belajar mengajar
yang terpenting adalah seseorang akan dianggap telah belajar ketika sudah
menunjukkan perubahan perilaku. Dari teori ini juga, belajar dapat diartikan sebagai
Dengan kata lain, input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.
dan lain-lain yang diberikan guru kepada muridnya. Sementara, bentuk dari respon
berupa reaksi atau tanggapan dari murid atau peserta didik terhadap stimulus yang
diberikan oleh guru atau pendidik. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon
tidak dapat diamati dan diukur. Hal yang terpenting dan perlu diperhatikan adalah
perilaku dari stimulus dan respon. Maksudnya apa yang diberikan guru (stimulus)
dan apa yang diterima oleh murid (respon) harus diperhatikan dan diukur. Hal itu
dilakukan karena pengukuran stimulus dan respon merupakan hal yang penting agar
dapat mengetahui apakah murid mengalami perubahan tingkah laku atau tidak.
Pada penerapannya atau proses belajar mengajar, teori belajar behavioristik sangat
kekurangan. Dengan mengetahui kedua hal itu teori ini dapat diterapkan secara
maksimal. Berikut kelebihan dan kekurangan teori behavioristik. Beberapa hal yang
mengajar.
1. Guru akan terbiasa untuk bersikap teliti dan peka saat kondisi belajar mengajar.
2. Guru lebih sering membiasakan muridnya untuk belajar mandiri, tetapi ketika
3. Dapat mengganti cara mengajar (stimulus) yang satu dengan stimulus lainnya
4. Dengan teori belajar ini sangat cocok untuk mendapatkan kemampuan yang
yang berdampak baik bagi murid diberi perhatian lebih dan perilaku yang
2. Guru diharuskan untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah
siap.
3. Murid cenderung diarahkan untuk berpikir linier, konvergen, tidak kreatif, dan
4. Murid membutuhkan motivasi dari luar dan sangat bergantung pada guru.
2. Teori Kognitif
Seorang psikolog asal Swiss yaitu Jean Piaget mengembangkan teori kognitif.
Berkat teori dari Piaget terlahir perkembangan psikologi yang berpengaruh terhadap
sendiri terhadap lingkungannya. Inti dari konsep teori ini adalah bagaimana
atau saat seseorang mendapatkan cara baru dalam memaknai informasi secara
persepsi dan pemahaman. Dengan kata lain, belajar itu tidak harus berbicara tentang
dalam bentuk struktur kognitif. Pengalaman dan pengetahuan inilah yang membuat
proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik. Teori ini dikatakan dapat
berjalan dengan baik ketika materi pelajaran yang baru bisa beradaptasi dengan
Arti “belajar” dalam teori kognitif yaitu proses perseptual atau bisa dikatakan seperti
melihat situasi yang berhubungan dengan tujuan proses belajar mengajar. Teori ini
membentuk hubungan antara pengalaman yang baru dan pengalaman yang sudah
tersimpan di dalam dirinya. Proses belajar mengajar dengan teori kognitif tidak
yang mengalir dan menyeluruh. Hal yang ditekankan pada teori belajar kognitif
adalah proses dari belajar bukan hasil belajar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
2. Siswa bukanlah orang dewasa yang sudah mengerti dan mudah dalam berpikir.
Oleh karena itu, guru harus memberikan pengarahan sesuai dengan usia murid
4. Agar keberhasilan murid tercapai maka guru perlu mengamati perbedaan yang
3. Teori Konstruktiv
Sebenarnya teori ini bersumber dari ilmu filsafat terutama filsafat ilmu. Dalam ilmu
filsafat ilmu, hal yang dibahas atau dijelaskan dalam teori ini adalah bagaimana
psikologi kognitif Piaget yang di mana kognitif Piaget sangat berkorelasi dengan
“belajar” adalah suatu proses yang dilakukan oleh murid atau peserta didik dalam
membangun pengetahuan.
Konstruksi berarti membangun. Jadi teori belajar konstruktivisme suatu usaha yang
dilakukan untuk membangun tata hidup yang berbudaya modern. Teori belajar ini
berlandaskan pembelajaran kontekstual. Dengan kata lain, manusia membangun
pengetahuan sedikit demi sedikit yang hasilnya disebarkan melalui konteks yang
terbatas dan dalam waktu yang direncanakan. Teori ini menekankan seseorang yang
Pengalaman demi pengalaman yang telah dilewati manusia maka akan memiliki
hidup yang lebih dinamis dan pengetahuan akan bertambah. Dalam konteks belajar
teori konstruktivisme “belajar” lebih mudah dipahami oleh manusia karena manusia
pengalaman yang telah dilewati. Dengan hal ini juga hidup manusia menjadi lebih
3. Lingkungan belajar mengajar harus kondusif agar murid bisa belajar dengan
maksimal.
4. Murid diberi kesempatan untuk membuat gagasan atau ide yang baru.
keputusan.
2. Semua murid bisa mengingat pelajaran yang sudah diajarkan karena mengikuti
4. Ketika proses belajar mengajar, murid akan lebih mudah beradaptasi dengan
kehidupannya.
1. Teori ini lebih susah untuk dimengerti karena ruang lingkupnya lebih luas.
2. Tugas guru menjadi tidak maksimal karena murid diberi kebebasan lebih
banyak.
4. Teori Humanistik
menganalisis fenomena umani, dan hati nurani yang diterapkan melalui materi-
materi pelajaran. Dalam teori ini guru atau pendidik sangat berperan sebagai
fasilitator. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan teori umanistic
2. Guru harus tetap santai ketika mendengar ungkapan-ungkapan dari murid yang
memberitahukan bahwa ada perasaan yang kuat dan dalam saat belajar mengajar.
3. Dalam teori ini, guru sangat berperan sebagai fasilitator. Maksudnya guru
kondusif.
4. Ketika guru berperan sebagai fasilitator, guru harus bisa mengenali dan
keinginan-keinginan yang ada pada setiap murid dapat menambah kekuatan dan
kedua hal itu teori ini dapat diterapkan secara maksimal. Berikut kelebihan dan
1. Tingkat keberhasilan atau umanisti penilaian dari teori belajar ini adalah murid
merasa senang dalam belajar dan terjadi perubahan terhadap tingkah laku dan
perubahan tingkah laku, dan hati nurani maka teori belajar umanistic sangat
sesuai.
3. Dengan teori ini, murid diharapkan menjadi manusia yang bisa mengatur dirinya
sendiri dan menjadi pribadi yang tidak terikat oleh pendapat orang lain tanpa
1. Kekurangan yang ada pada teori belajar umanistic berada pada murid.
Maksudnya murid yang tidak mau mengerti akan potensi dirinya maka murid itu
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam proses belajar ada yang namanya teori belajar. Teori belajar dapat membantu
guru atau pendidik untuk mendidik dan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada
murid atau peserta didik. Namun, ada beberapa guru yang lebih suka mengajar
sudah menemukan cara jitu untuk mendidik dan menyampaikan ilmu pengetahuan
Setiap teori belajar mempunyai kelebihan dan kekurangan. Jadi, setiap guru atau
pendidik sebaiknya mencari teori belajar yang sesuai dengan karakter dari setiap
murid. Dengan pemilihan teori yang benar maka proses belajar mengajar akan lebih
maksimal dan hasil yang didapatkan dari proses itu berdampak baik bagi murid atau
peserta didik.
2. Saran
1. Agar setiap guru selalu membuka wawasan pendidikan yang berkembang saat
ini.
2. Untuk setiap guru berani mencoba mengexplor diri dan siswanya dalam setiap
pembelajaran.