Anda di halaman 1dari 5

NAMA : AJENG SRI HANDAYANI

NPM : 19110111
KELAS : BK2C
MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN

SOAL
Pemahaman tentang konsep dasar behavioristic, teori belajar kognitif dan implikasinya dalam
pembelajaran.

JAWABAN

A. Konsep Dasar Behavioristik


Dari asal katanya behaviour memiliki arti “tingkah laku”. Dengan kata lain manusia belajar
dipengaruhi oleh kejadian – kejadian di dalam lingkungannya yang akan memberikan
pengalaman – pengalaman belajar. Belajar sendiri memiliki pengertian sebagai proses tingkah
laku yang terjadi karena adanya stimulasi dan respons yang dapat diamati. Seseorang telah
dianggap belajar apabila mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Menurut teori
behavioristik ini manipulasi lingkungan sangat penting agar dapat diperoleh perubahan tingkah
laku yang diharapkan.

Untuk mempermudah mengenal teori behavioristik dapat di pergunakan ciri – ciri sebagai
berikut:

1.      Mementingkan pengaruh lingkungan (environmentalistis)

2.      Mementingkan bagian – bagian (elentaristis)

3.      Mementingkan peranan reaksi (respon)

4.      Mementingkan mekanisme terbentuknya hasil belajar

5.      Mementingkan hubungan sebab akibat pada waktu yang lalu


6.      Mementingkan pembentukan kebiasaan

7.      Ciri khusus dalam pemecahan masalah dengan “mencoba dan gagal” atau trial and
error. 
Prinsip – prinsip teori behavioristik yang banyak diterapkan dalam dunia pendidikan meliputi :

 Menekankan pada pengaruh lingkungan terhadap perubahan perilaku.


 Menggunakan prinsip penguatan, yaitu untuk mengidentifikasi aspek paling diperlukan
dalam pembelajaran dan untuk mengarahkan kondisi agar peserta didik dapat mencapai
peningkatan yang diharapkan.
 Mengidentifikasi karakteristik peserta didik, untuk menetapkan pencapaian tujuan
pembelajaran.
 Lebih menekankan pada hasil belajar daripada proses pembelajaran

Implikasi dalam pembelajaran berdasarkan teori behavioristik, dalam merancang kegiatan


pembelajaran, adalah :

 Menentukan tujuan pembelajaran.


 Menganalisis lingkungan kelas yang ada saat ini termasuk mengidentifikasikan
pengetahuan awal peserta didik.
 Menentukan materi pembelajaran.
 Memecah materi pembelajaran menjadi bagian – bagian kecil, meliouti pokok bahasan,
subpokok bahasan topik dan sebagainya.
 Menyajikan materi pembelajaran.
 Memberikan stimulus.
 Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan peserta didik.
 Memberikan penguatan baik yang positif maupun negatif, atau hukuman.
 Memberikan stimulasi baru.
 Mengamati dan mangkaji respons yang diberikan pesrta didik.
 Memberikan penguatan lanjutan atau hukuman.

B. Teori Belajar Kognitif

Teori belajar kognitif merupakan sebuah teori yang luas dan mencoba untuk menjelaskan tentang
proses berpikir dan berbagai proses mental. Selain itu, teori belajar kognitif juga
menjelaskan  bagaimana berbagai proses mental ini dipengaruhi oleh faktor faktor yang
berasal dari internal dan eksternal untuk menghasilkan pembelajaran secara individu.

Pada saat proses kognitif bekerja secara normal, maka akuisisi dan penyimpanan pengetahuan
akan bekerja dengan baik dan semestinya. Namun, pada saat proses kognitif ini tidak efektif,
maka penundaan dalam proses belajar dan berbagai kesulitan dalam belajar akan dapat terlihat.

Konsep konsep dasar yang diusung oleh teori kognitif social ini tidak hanya dapat dilihat pada
individu yang telah dewasa, namun dapat juga diamati pada bayi, anak anak dan remaja. Konsep
dasar dalam teori kognitif social adalah:

1. Pembelajaran dengan Observasi : Suatu proses untuk memperoleh pelajaran dari orang
lain yang dilakukan dengan mengamati apa yag mereka lakukan.

2. Reproduksi : Suatu proses yang mana di dalamnya memiliki tujuan untuk secara efektif
meningkatkan perilaku yang berulang dengan cara meletakkan suatu individu dalam
lingkungan yang nyaman.

3. Kemajuan diri : Hal ini menjelaskan tentang arah tujuan di mana seorang pembelajar
meningkatkan pengetahuan barunya. Pengetahuan yang baru diperoleh dan perilaku
barunya tersebut harus dimajukan dengan praktek.

4. Penanganan Emosional : Suatu mekanisme penanganan yang baik akan sangat


bermanfaat untuk mencegah lingkungan yang penuh dengan stress dan karakteristik
personal yang bersifat negative. Hal ini akan menuntun kepada proses belajar yang lebih
efektif, terutama pada orang dewasa. 

5. Kemampuan Mengatur Diri Sendiri : Bahkan pada saat manusia berada dalam suatu
lingkungan yang tidak mendukung sekali pun, manusia tetap dapat mengendalikan
perilaku yang dimilikinya. 

Implikasi teori belajar kognitif menurut teori gestalt dalam proses pembelajaran:
1. Pengalaman tilikan (insight); Tilikan bisa disebut juga pemahaman mengamati. Dalam
proses belajar, hendaknya peserta didik memiliki kemampuan tilikan yaitu mengenal
keterkaitan unsur-unsur suatu objek atau peristiwa. Mungkin yang biasa dilakukan pelajar
adalah menandai dengan stabile di objek atau kalimat tertentu.
2. Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning); dalam hal ini unsur-unsur yang
bermakna akan sangat menunjang pembentukan tilikan dalam proses pembelajaran. Hal ini
akan sangat bermanfaat dan membantu peserta dalam menangani suatu masalah. Jadi, hal-hal
yang dipelajari para peserta didik hendaknya memiliki makna yang jelas dan logis dengan
proses kehidupannya.
3. Perilaku bertujuan (pusposive behavior);suatu perilaku akan terarah pada tujuan. Proses
pembelajaran akan berjalan efektif jika para peserta didik mengerti tujuan yang ingin
dicapainya. Jadi, hendaknya para guru membantu para peserta didik untuk memahami arah
dan tujuannya.
4. Prinsip ruang hidup (life space); perilaku individu memiliki hubungan dengan tempat dan
lingkungan dia berada. Jadi, materi yang diajarkan harusnya berhubungan dengan situasi dan
kondisi lingkungan kehidupan individu.
5. Transfer dalam belajar; yaitu proses pemindahan pola tingkah laku dalam situasi
pembelajaran tertentu ke situasi lain. Transfer belajar terjadi dengan jalan melepaskan
pengertian objek dari satu konfigurasi ke konfigurasi lain dalam tata susunan yang tepat.
Transfer belajar akan terjadi apabila peserta didik telah menangkap prinsip-prinsip pokok dari
suatu persoalan dan menemukan generalisasi untuk kemudian digunakan dalam memecahkan
masalah pada situasi lain.

KESIMPULAN

Perbedaan
Behavioristik Kognitif
Fokus pada stimulus dan respon Menekankan pada proses mental dan perilaku
yang tidak nampak/tidak kasat mata
Setiap perilaku dapat dipelajari. Aktif berinteraksi untuk mendapatkan
pengetahuan dan keterampilan
Perilaku lama dapat diubah dengan perilaku Melakukan banyak eksplorasi
baru
Menekankan pada perubahan perilaku

Anda mungkin juga menyukai