dalam pembelajaran
Mendikripsikan prinsip-prinsip belajar dalam
pencapaian tujuan pembelajaran.
Menganalisis penerapan teori-teori belajar
dalam pembelajaran yang sesuai dengan
bidang studi.
Mendiskripsikan teori motivasi dalam
pembelajaran
Learning: a relatively permanent change in
behavior or behavioral potentiality that comes
from experience and cannot be attributed to
temporary body state such as illness, fatigue,
or drugs (Hergenhahn and Olson, 1997)
Belajar : Kegiatan yang menghsilkan
perubahan dalam diri si pelajar; perubahan
itu pada pokoknya berupa diperolehnya
pengetahuan dan kecakan baru, dan
perubahan itu terjadi karena usaha yang
dilakukan oleh si pelajar (Sumadi Suryabrata,
1987)
belajar sebagai proses asosiasi
belajar sebagai proses penguatan
belajar sebagai proses persepsi
belajar sebagai proses pengorganisasian dan
pengertian
belajar sebagai proses imitasi
belajar sebagai proses kegiatan syaraf
Tiga macam hasil belajar (Skinner, 1958)
skill and habits
social competence
abstract thinking
internal: fisik, psikis
eksternal: social, non social
Penerapan hasil belajar dari situasi belajar
yang satu ke situasi belajar yang lain
Teori Belajar
Behavioritik
Kognitivistik
Humanistik
Sibernetik
Konstruktivistik
PEMBELAJARAN BEHAVIORISME
DIRENCANAKAN
DIEVALUASI
Pentingnya proses
mengamati dan meniru
perilaku, sikap, dan
reaksi emosi orang lain
Berubah atau Duplikasi ……..
Kritikanya apa ?
1….
2….
3….
PENGAJARAN TCL
8 3
9 5 6
0 91283
PENGAAJARAN TCL
Berhati-
hatilah
Jangan
keashikan
PBM :
A B C D
PBM :
Ilmu Pengetahuan
Pengalaman
Pandangan Kolb mengenai belajar,
yang teorinya terkenal dengan “Belajar
Empat Tahapnya” :
1.Kelompok Aktivis
2.Kelompok Reflektor
3.Kelompok Teoris
4.Kelompok Pragmatis
Pandangan Honey dan Mumford
terhadap belajar, menggolong –
golongkan orang yang belajar kedalam
empat macam atau golongan, yaitu:
1.Kelompok Aktivis
2.Kelompok Reflektor
3.Kelompok Teoris
4.Kelompok Pragmatis
Pandangan Habernas terhadap teori
belajar, Pendapatnya sering disebut “tiga
macam tipe belajar”, yaitu:
Teori konstruktivistik
7. ,
Implikasi teori konstruktivistik
• tujuan pendidikan menghasilkan individu atau anak yang memiliki kemampuan
berpikir untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi,
•kurikulum dirancang untuk memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat
dikonstruksi oleh peserta didik.
•latihan memecahkan masalah dilakukan melalui belajar kelompok dengan
menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari
•peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang
sesuai bagi dirinya.
•Guru hanyalah berfungsi sebagai mediator, fasilitor, dan teman yang membuat
situasi yang kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta
didik.
PEMBELAJARAN sibernetik
Heuristik
PBM : Sistem
Informasi
Algoritmik
Kondisi yang
a. Menimbulkan perilaku
b. Mengarahkan perilaku
c. Mempertahankan intensitas penelitian
Motif
Motif adalah keadaan dalam diri seseorang
yang mendorong seseorang tersebut untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna
mencapai sesuatu tujuan (Suryabrata, 1987)
Atkinson (dalam Chauhan, 1978)
motivasi menunjuk pada pembangkitan
kecenderungan untuk berbuat guna
memperoleh satu atau lebih hasil.
Berdasar atas terbentuknya:
motif bawaan, misal dorongan makan,
dorongan minum, dorongan istirahat
motif yang dipelajari, misal dorongan untuk
mempelajari sesuatu, dorongan untuk
memperoleh jabatan
Berdasar atas sebab terjadinya:
motif intrinsik, ialah motif yang berfungsinya
tanpa ada rangsang dari luar
motif ekstrinsik, ialah motif yang
berfungsinya karena rangsangan dari luar
H = Happy-Fine/Bahagia-Senang
A = Attention/Perhatian Mahasiswa
R = Relevance/Relevansi bahan
C = Confidence/Beri kepercayaan
S = Satisfaction/Kepuasan Mahasiswa
Motivasi Intrinsik.
Motivasi ekstrinsik.
Teori Motivasi dorongan (Drive Theories)
Teori Motivasi Insentif.
Teori Motivasi Berprestasi.
Teori Motivasi Kompetensi.
Teori Motivasi Maslow.
Motivasi mempunyai tiga fungsi
(Chauhan, 1978):
a) memberi tenaga dan menopang
tingkah laku,
b) memberi arah dan mengatur tingkah
laku,
c) menentukan tingkah laku.
Perhatian (Attention)
Relevansi (Relevance)
Kepercayaan diri (Self-Confidence)
Kepuasan (Satisfaction)
gunakan metode penyampaian perkuliahan yang
bervariasi
gunakan media untuk melengkapi penyampaian
perkuliahan
Bila dirasa tepat, gunakan humor dalam presentasi
perkuliahan, meskipun dalam menyajikan
perkuliahan serius, misalnya matematika
gunakan peristiwa nyata, anekdot, dan contoh-
contoh untuk memperjelas konsep yang diutarakan
gunakan teknik bertanya untuk melibatkan
mahasiswa
Sampaikan kepada mahasiswa apa yang akan
dapat mereka lakukan setelah mempelajari
materi perkuliahan.
Jelaskan manfaat pengetahuan atau
ketrampilan yang akan dipelajari, dan
bagaimana hal tersebut dapat diterapkan
dalam pekerjaan nanti,
Berikan contoh, latihan atau tes yang
langsung berhubungan dengan kondisi
mahasiswa atau profesi tertentu.
Meningkatkan harapan mahasiswa untuk
berhasil dengan memperbanyak pengalaman
berhasil mahasiswa
Susunlah bahan perkuliahan ke dalam
bagian-bagian yang lebih kecil, sehingga
mahasiswa tidak dituntut untuk mempelajari
terlalu banyak konsep baru sekaligus.
Meningkatkan harapan untuk berhasil
dengan menggunakan pernyataan berupa
persyaratan untuk berhasil.
Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan
menggunakan strategi yang memungkinkan
kontrol keberhasilan ada di tangan mahasiswa
sendiri.
Tumbuh kembangkan kepercayaan diri mahasiswa
dengan mengatakan: ”Tampaknya anda telah
memahami konsep ini dengan baik”
Berikan umpan balik yang konstruktif selama
perkuliahan agar mahasiswa mengetahui
pemahaman dan prestasi belajar mereka sejauh ini.
Gunakan pujian secara verbal dan umpan balik yang
informatif, bukan ancaman atau sejenisnya.
Berikan kesempatan pada mahasiswa untuk segera
menggunakan atau mempraktikan pengetahuan
yang baru dipelajari.
Minta kepada mahasiswa yang telah menguasai
suatu keterampilan atau pengetahuan untuk
membantu teman-temannya yang belum berhasil.
Bandingkan prestasi mahasiswa dengan prestasinya
sendiri dimasa lampau atau dengan suatu standar
tertentu bukan dengan mahasiswa lain.