Anda di halaman 1dari 11

MATERI BIMBINGAN

ROHANI ISLAM
Materi bimbingan rohani yang
meliputi: aqidah, syari’ah, dan akhlak
untuk menambah keimanan,
ketakwaan, dan kesabaran
dalam menghadapi cobaan
1. Aqidah (keimanan)

Aqidah adalah sesuatu yang mengharuskan hati anda tenang, tenteram


kepada-Nya, dan yang kepercayaan anda bersih dari kebimbangan dan
keraguan.
Ajaran aqidah Islam berarti tentang pokok-pokok keimanan yang
tercantum dalam institusi keimanan yang mutlak dan mengikat sehingga
ia harus diyakini, dinyatakan, dan diwujudkan dalam perbuatan.
Manifestasinya adalah perwujudan sikap klien/konseli/pasien dalam
melatih kesabaran dan tabah dalam menghadapi cobaan dengan cara
menyerahkan persoalan kepada Allah atau memperkuat keimanan
klien/konseli/pasien.
2. Syari’ah (ibadah)

Syari’ah adalah hukum-hukum yang telah dinyatakan dan


ditetapkan oleh Allah SWT sebagai peraturan hidup manusia
untuk diimani, dan dilaksanakan oleh manusia di dalam.
Adapun materi-materi yang dijadikan pedoman dalam bidang
syari’ah adalah khusus mengenai pokok-pokok ibadah yang
dirumuskan dalam bimbingan rohani Islam, yaitu
klien/pasien/konseli dianjurkan selalu melaksanakan shalat lima
waktu.
Contoh materi Ibadah

1. Bimbingan Bersuci Istinja.


2. Bimbingan Bersuci Wudhu.
3. Bimbingan Bersuci Tayamum.
4. Bimbingan Ibadah Shalat.
5. Bimbingan Tadzkirah.
6. Bimbingan Dzikir dan Do’a.
7. Bimbingan Sakaratul Maut (Talqin).
3. Akhlak

Akhlak adalah kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan


mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih
dahulu.
Materi bimbingan rohani Islam yang berbentuk akhlak di sini adalah memberi
pelajaran tata cara, adab atau sopan santun dalam berdo’a kepada Allah dan
tata cara, adab atau sopan santun dalam berhubungan dengan manusia. Dan
juga memberi dorongan mental (psikologis kejiwaan) berupa bimbingan
keagamaan atau konseling keagamaan, yang kesemuanya itu ditetapkan
kepada para klien/pasien/konseli agar dapat bersikap sabar dan tabah dalam
menghadapi cobaan.
CONTOH DOA
Doa ketika menjenguk orang sakit

‫َََاا‬ َ ‫شا فِى الَ ِشفَا َء إِالَّ ِشفَاؤ‬


َ ‫ُك ِشفَا ًء الَ يَُغَاِ ُِر‬ َ ‫ف فَأ َ ْن‬
َّ ‫ت ال‬ َ ْ ‫ب ْالبَأ‬
ِ ‫س ا ْش‬ ِ َّ‫اللّ ُه َّم َربَّ الن‬
ِ ‫اس ا َ ْذ ِه‬

Artinya: ”Ya Allah, Tuhan manusia, lenyapkanlah segala penyakit, sembuhkanlah, Engkau Tuhan yang menyembuhkan, tiada kesembuhan kecuali kesembuhan-Mu, yaitu
kesembuhan yang tidak meninggalkan suatu penyakitpun.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Doa Mohon kesembuhan


َ ‫أ َ َْأ َ ُل هللا ْال َع ِظي َْم َربَّ ْال َع ْر ِش ْال َع ِظي ِْم أ َ ْن َي ْش ِف َي ِن ِشفَا ًء الَيَُغَاِ ُِر‬
‫َََ َاا‬
Artinya: “Saya mohon kepada Allah Yang Maha Agung, Tuhan yang mempunyai ‘arsy yang besar agar menyembuhkan aku, dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan
sakit lagi.”(HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Do’a ketika meminum obat

ِ ‫ش ْي ٌء ِفى اْالَ ْر‬


‫ض‬ َ ‫ض ُّر َم َع ا َْ ِا ِه‬ ْ ‫شا ِف ْى ِب ْس ِم هللاِ ْال َكا ِف ْى ِب ْس ِم هللاِ ْال ُاعَا ِف ْى ِب ْس ِم هللاِ الَّ ِذ‬
ُ َ‫ى الَي‬ َّ ‫ِب ْس ِم هللاِ ال‬
‫س ِا ْي ُع ْالعَ ِل ْي ُم‬
َّ ‫آء َو ُه َوال‬
ِ ‫س َا‬ َّ ‫َوالَفِى ال‬
Artinya: "Dengan nama Allah Tuhan yang menyembuhkan, dengan nama Allah tuhan yang menurunkan kesehatan, Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tidak ada
sesuatu pun yang berbahaya, baik dibumi maupun di langit dan Dia adalah Tuhan Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Kemampuan profesional (keahlian)
bagi pembimbing

 Menguasai bidang permasalahan yang dihadapi, misalnya bidang pernikahan dan keluarga,
bidang pendidikan, bidang sosial, dan sebagainya.
 Menguasai metode dan teknik bimbingan atau konseling
 Menguasai hukum Islam yang sesuai dengan bidang bimbingan dan konseling islami yang
sedang dihadapi
 Memahami landasan filosofis bimbingan dan konseling islami
 Memahami landasan-landasan keilmuan bimbingan dan konseling islami yang relevan
 Mampu mengorganisasikan dan mengadministrasikan layanan bimbingan dan konseling islami
 Mampu menghimpun dan memanfaatkan data hasil penelitian yang berkaitan dengan
bimbingan dan konseling islami
Sifat kepribadian yang baik
(akhlaqul karimah) bagi pembimbing

 Siddiq (mencintai dan membenarkan kebenaran)


 Amanah (bisa dipercaya)
 Tabligh (mau menyampaikan apa yang layak disampaikan)
 Fatonah (intelijen, cerdas, berpengetahuan)
 Mukhlis (ikhlas dalam menjalankan tugas)
 Sabar
 Tawadu’ (rendah hati)
 Saleh (mencintai, melakukan, membina, menyokong kebaikan)
 Adil
 Mampu mengendalikan diri
Kemampuan kemasyarakatan
(hubungan sosial) Bagi Pembimbing

Hubungan sosial tersebut meliputi hubungan


dengan:
 Klien, orang yang dibimbing
 Teman sejawat
 Orang lain selain yang tersebut di atas
syarat-syarat psikologis
pembimbing atau konselor

 Memiliki pribadi yang menarik, serta berdedikasi tinggi dalam tugasnya.


 Memiliki rasa commited dengan nilai kemanusiaan.
 Memiliki kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik dengan anak bimbing maupun lainnya.
 Bersikap terbuka artinya tidak memiliki watak yang suka menyembunyikan sesuatu maksud yang tidak baik,
 Memiliki rasa cinta terhadap orang lain dan suka bekerja sama dengan orang lain.
 Pribadinya disukai oleh orang lain karena sociable serta socially acceptable (dapat diterima oleh
masyarakat sekitar). Dengan kata lain berpribadi simpatik.
 Memiliki perasaan sensitive (peka) terhadap kepentingan anak bimbing (client).
 Memiliki kecekatan berpikir, cerdas sehingga mampu memahami yang dikehendaki client
 Memiliki sikap mental suka belajar dalam ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan tugasnya.
 Bilamana counselor tersebut bertugas di bidang pembinaan agama, maka dia harus memiliki pengetahuan
agama, berakhlak mulia, serta aktif menjalankan ajaran agamanya, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai