Anda di halaman 1dari 21

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Semester 1
AKUNTANSI & MANAJEMEN
STIEPAN
IBADAH

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang


bermanfaat, rizki yang baik, dan amal yang diterima
Ibadah (‫)عبادة‬
Kata ibadah adalah bentuk dasar dari kata ‘abada –
ya’budu ‫عبَ َد – يَ ْعبُ ُد‬,
َ yang secara bahasa artinya
merendahkan diri dan ketundukan.
Ibadah adalah ketundukan kepada-Nya dan tidak ada
ketundukan yang lebih tinggi selain kepada-Nya. Disebut
“hamba” karena kerendahan dan ketundukannya kepada
tuannya (Abu Abdullah al-Ba’li, al-Muthalli’ 1/93).
Sedangkan Imam at-Thabari mengartikan ibadah
sebagai ketundukan kepada Allah dengan menjalankan
ketaatan dan merendahkan diri kepada-Nya dengan
kepasrahan (Tafsîr at-Thabari, 1/160).
Ibadah (‫)عبادة‬
Etimologi / Ibadah secara bahasa berarti
merendahkan diri serta tunduk.

Terminologi :
 taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-
Nya melalui lisan para Rasul-Nya.
 merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu
tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan
rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi.
 sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai
dan diridhoi Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan
atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin.
HAKIKAT IBADAH

 Membina diri dengan baik, dalam artian seorang selalu


berubah ketaatannya menjadi semakin taat dari ibadah yang
dilakukan.
 Dalam rangka mensucikan diri, membersihkan diri dari sifat-
sifat yang kotor, membersihkan diri dari perbuatan-perbuatan
yang kotor, dan menjauhkan serta membersihkan diri dari
perbuatan-perbuatan dosa.
 Mengisi diri dengan sifat-sifat yang terpuji, mengisi diri dengan
perbuatan-perbuatan yang terpuji, dan mengisi diri dengan
perbuatan yang berpahala.
kaedah fikih yang cukup ma’ruf di kalangan para ulama:

‫األصل في العبادات التحريم‬ 


 Hukum asal ibadah adalah haram 
Dalam mandhumah qowaidil fiqhiyyah nya as syeikh as sa'dhiy dika
takan:
 ‫وليس مشروعا من األمور غي ُر الذي في شرعنا مذكور‬

Dan semua perkara agamayang tidak ada dalam syari'at kita maka itu 
bukanlah syari'at islam.Sebagaian ulama mengungkapan kaidah ini 
dengan redaksi yang berbeda  diantaranya:
‫ االصل في العبادات الحظراال بنص‬
 Hukum asal dalam semua ibadah adalah haram kecuali ada nash y
ang mensyariatkannya
Tujuan Melaksanakan Ibadah

 Di dalam al-Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang


menyatakan perintah kepada hamba Allah untuk
melaksanakan ibadah. Ibadah dalam Islam
sebenarnya bukan bertujuan supaya Tuhan
disembah dalam arti penyembahan yang
terdapat dalam agama-agama yang lain,
melainkan sebagai perwujudan rasa syukur atas
nikmat yang telah dikaruniakan Allah atas
hamba-hamba-Nya.
Ayat-ayat yang menyatakan perintah untuk
melaksanakan:

َ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ا ْل ِج َّن َو ْا ِال ْن‬


‫س اِالَّ لِيَ ْعبُ ُد ْو َن‬

“Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan


manusia melainkan supaya mereka beribadah
kepada-Ku..” [Adz-Dzaariyaat : 56]
Firman Allah dalam Surat Yasin ayat 60:

Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai


Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan?
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagi kamu"
 
Surat An-Nahl ayat 36:

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat


(untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut itu",
maka diantara umat-umat itu ada orangorang yang diberi petunjuk oleh
Allah. Dan ada pula di antara orang-orang yang telah pasti kesesatan
baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan rasul-Nya
Surat Al-Anbiya ayat 25

Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu,


melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak
ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah
olehmu sekalian akan Aku
Surat Al-Anbiya ayat 92

٩٢ ‫ون‬ ُ
‫د‬ ُ ‫ب‬ ۡ
‫ٱع‬َ ‫ف‬ ۡ‫م‬‫ك‬ُ ُّ
‫ب‬ ‫ر‬
َ ۠
‫ا‬ َ ‫ن‬‫َأ‬ ‫و‬
َ ٗ
‫ة‬ ‫د‬
َ ‫ح‬
ِ ‫و‬
َ ٰ ٗ
‫ة‬ ‫م‬
َّ ‫ُأ‬ ۡ‫م‬‫ك‬ُ ُ ‫ت‬ ‫م‬
َّ ‫ُأ‬ ‫ۦ‬
‫ه‬
ٓ ِ ‫ذ‬
ِ َ ٰ
‫ه‬ َّ
‫ن‬ 
ِ ‫ِإ‬

Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama


kamu semua; agama yang satu dan Aku
adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku
Hikmah Melaksanakan Ibadah

َ‫ص لَ ٰوة‬ َّ ‫ص لَ ٰو ۖةَ ِإ َّن ٱل‬ َّ ‫ب َوَأقِ ِم ٱل‬ ِ ِ َ ٰ


‫ت‬ ‫ك‬ ۡ
‫ٱل‬ ‫ن‬ َ ‫م‬
ِ ‫ك‬
َ ۡ
‫ي‬ َ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫ح‬‫و‬ ‫ُأ‬
‫ ۡٱت ُل َمٓا ِ َ ِإ‬
‫ٓاء َو ۡٱل ُمن َك ۗ ِر َولَ ِذ ۡك ُر ٱهَّلل ِ َأ ۡكبَ ۗ ُر َوٱهَّلل ُ يَ ۡعلَ ُم‬
ِ ‫تَ ۡنهَ ٰى َع ِن ۡٱلفَ ۡح َش‬
٤٥ ‫ُون‬ َ ‫صنَع‬ ۡ َ‫َما ت‬
Q.S.Al- Ankabut: 45. Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu
Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu
mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan
sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa
yang kamu kerjakan
Faktor Pendukung dan
Penghambat
 Faktor Pendukung
 a. Pendidik
 b. Sarana dan Fasilitas
 c. Motivasi Motivasi
  
 2. Faktor Penghambat
 a. Faktor Internal:
– 1) aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah);
– 2) aspek psikologis (yang bersifat rohaniah ).
 b. Faktor Eksternal
– 1) Faktor Keluarga
– 2) Suasana Rumah
– 3) Faktor Sekolah
– 4) Lingkungan Sosial
PRINSIP-PRINSIP DALAM IBADAH

PRINSIP IBADAH MAHDOH :


1. Keberadaannya harus berdasar dalil dan perintah
2. Tata caranya harus berpola pada contoh Raslulullah SAW
3. Bersifat supra rasional (diluar jangkauan akal)
4. Azasnya adalah “taat”.
PRINSIP IBADAH GHOIRU MAHDOH :
1. Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang
2. Pada hal-hal tertentu tata laksananya perlu berpola pada contoh
Rasul
3. Bersifat Rasional
4. Azasnya adalah manfaat.
Ibadah Mahdah (khusus)

 Ibadah Mahdah ialah segala jenis peribadatan kepada Allah yang


keseluruhan tatacaranya telah ditetapkan oleh Allah (sebagai Pembuat
Syariat) 
 Manusia tidak berhak mencipta dan mereka bentuk ibadah jenis ini.
 Ibadah jenis ini misalnya solat, puasa, zakat, aqiqah dan qurban.
 Ibadah jenis ini diistilahkan oleh para fuqaha dengan perkataan Al Ibadah
atau Al Ubudiyyah.
 Terhadap ibadah jenis ini, para ulama menetapkan qaidah yaitu ‘Asalnya
ibadah itu haram, terlarang’ (kecuali dengan perintah Allah dan petunjuk
Muhammad saw)
 Dasar penetapan kaedah tersebut di atas antara lain ialah: Barangsiapa
yang mengerjakan sesuatu amalan yang bukan daripada kami, maka
amalan itu tertolak. (HR. Bukhari no. 2697, Muslim no. 1718)
Ibadah Ghoir Mahdah
 Ibadah Ghoir Mahdah adalah ibadah yang tata cara
pelaksanaannya tidak diatur secara rinci oleh Allah dan
Rasulullah. Ibadah jenis ini diistilahkan oleh para fuqaha
dengan perkataan 'Al-Muamalah’ (yaitu hubungan antara
manusia dengan manusia). Peranan syara' dalam hal ini
adalah memperbaiki sesuatu yang telah diadakan oleh
manusia dan manusia dibenarkan mengada-adakan sesuatu
yang selaras dengan hukum-hukum/ peraturan/
perlembagaan/ undang-undang Allah (di dalam Al Quran dan
As Sunnah)
Syarat diterimanya ibadah:
Ikhlas
Ikhlas, yakni suatu ibadah harus dilaksanakan dengan dasar
keikhlasan bukan yang lain.
ُ ْ‫قُلْ ِإنِّ ٓى ُأ ِمر‬
َ ‫ت َأ ْن َأ ْعبُ َد ٱهَّلل َ ُم ْخلِصًا لَّهُ ٱل ِّد‬
‫ين‬
َ ‫ون َأ َّو َل ْٱل ُم ْسلِ ِم‬
‫ين‬ َ ‫ت َأِل ْن َأ ُك‬ ُ ْ‫َوُأ ِمر‬
“Katakan olehmu, bahwasannya aku diperintahkan menyambah Allah
(beribadah kepadanya) seraya mengikhlaskan tatat kepadanya; dan
diperintahkan aku supaya aku merupakan orang pertama yang menyerahkan
diri kepadanya” (Az-zumar : 11-12).
Ittiba’, sesuai dengan tuntunan
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam

Anda mungkin juga menyukai