IHSAN
ِ ِإ ۡح َس ٗانا َو ِذي ۡٱلقُ ۡربَ ٰى َو ۡٱليَ ٰتَ َم ٰى َو ۡٱل َم ٰ َس ِك
ين ون ِإاَّل ٱهَّلل َ َوبِ ۡٱل ٰ َولِ َد ۡي ِن
َ يل اَل تَ ۡعبُ ُد َ ََوِإ ۡذ َأ َخ ۡذنَ ا ِمي ٰث
َ ق بَنِ ٓي ِإ ۡس ٰ َٓر ِء
٨٣ ُون َ ِإاَّل قَلِياٗل ِّمن ُكمۡ َوَأنتُم ُّم ۡع ِرض ۡوا ٱل َّز َك ٰوةَ ثُ َّم تَ َولَّ ۡيتُمْ ُصلَ ٰوةَ َو َءات ْ اس ح ُۡس ٗنا َوَأ ِقي ُم
َّ وا ٱل ِ َّوا لِلن ْ َُوقُول
83. Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah
selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-
orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah
zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu
selalu berpaling (Q.S. Al-Baqarah : 83)
ۡٓاي ِذي ۡٱلقُ ۡربَ ٰى َويَ ۡنهَ ٰى َع ِن ۡٱلفَ ۡح َشٓا ِء َو ۡٱل ُمن َك ِر َو ۡٱلبَ ۡغ ۚ ِي يَ ِعظُ ُكمۡ لَ َعلَّ ُكمَ تي و نسَ ٰ ۡ
ح ٱ و ل ۡ
د ع
َ ۡ
ٱل ب ر
ُ م
ُ أۡ ََّن ٱهَّلل ي
ِٕ ِ ِإ َ ِ ِإۡلَ ِ َ ِإ
٩٠ ُون َ تَ َذ َّكر
“Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil dan berbuat ihsan, serta memberi kepada kaum kerabat,
dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu
agar kamu dapat mengambil pelajaran
” (An-Nahl: 90)
َأنْ تَ ْعبُ َد هللاَ َكَأنَّ َك تَ َراهُ فَِإنْ لَ ْم تَ ُكنْ تَ َراهُ فَِإنَّهُ يَ َرا َك
“Engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan apabila
engkau tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu”. (HR.
Muslim)
Ihsan adalah puncak ibadah dan akhlak yang senantiasa menjadi target seluruh
hambaAllah swt. Sebab, ihsan menjadikan kita sosok yang mendapatkan kemuliaan dari-
Nya.Sebaliknya, seorang hamba yang tidak mampu mencapai target ini akan
kehilangankesempatan yang sangat mahal untuk menduduki posisi terhormat di mata
Allah swt.
Tiga Aspek Pokok Dalam Ihsan
Ihsan meliputi tiga aspek yang fundamental. Ketiga hal tersebut adalah ibadah,
muamalah, dan akhlak .
1. Ibadah ; Kita berkewajiban ihsan dalam beribadah, yaitu dengan menunaikan semua
jenis ibadah, seperti shalat, puasa, haji, dan sebagainya dengan cara yang benar,
yaitumenyempurnakan syarat, rukun, sunnah, dan adab-adabnya.
2. Muamalah ; Dalam bab muamalah, ihsan dijelaskan Allah swt. pada surah An-Nisaa’
ayat 36, yang berbunyi sebagai berikut, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nyadengan sesuatupun dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu
bapak, karib kerabat,anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat
maupun yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
3. Akhlak ; Ihsan dalam akhlak sesungguhnya merupakan buah dari ibadah dan
muamalah.
Kesimpulannya, ihsan adalah puncak prestasi dalam ibadah, muamalah, dan akhlak.
Olehkarena itu, semua orang yang menyadari akan hal ini tentu akan berusaha dengan
seluruh potensi diri yang dimilikinya agar sampai pada tingkat tersebut. Siapapun kita,
apapun profesi kita, di mata Allah tidak ada yang lebih mulia dari yang lain, kecuali
mereka yangtelah naik ketingkat ihsan dalam seluruh sisi dan nilai hidupnya.