KORELASINYA
iman
اإليمان عقد بالقلب وإقرار باللسان وعمل باألركان
“Iman itu adalah meyakini di dalam hati,
mengucapkan pada lisan dan mengerjakan dalam
perbuatan”
Pengertian iman dari segi bahasa
Pengertian Iman dalam Agama Islam - Iman (bahasa Arab: )اإليمانsecara
etimologis berarti 'percaya'. Perkataan iman ( )إيمانdiambil dari kata kerja
'aamana' ( )أمن-- yukminu' ( )يؤمنyang berarti 'percaya' atau
'membenarkan'.
Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan).
Sedangkan secara istilah syar’i, iman adalah "Keyakinan dalam hati,
Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan
melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat".
Pengertian iman dari para ahli
imam Syafi’i berkata, “Iman itu meliputi perkataan dan perbuatan. Dia bisa
bertambah dan bisa berkurang. Bertambah dengan sebab ketaatan dan berkurang
dengan sebab kemaksiatan.”
Imam Ahmad berkata, “Iman bisa bertambah dan bisa berkurang. Ia bertambah
dengan melakukan amal, dan ia berkurang dengan sebab meninggalkan amal.”
Imam Bukhari mengatakan, “Aku telah bertemu dengan lebih dari seribu orang
ulama dari berbagai penjuru negeri, aku tidak pernah melihat mereka berselisih
bahwasanya iman adalah perkataan dan perbuatan, bisa bertambah dan
berkurang.”
Perkataan iman yang berarti 'membenarkan' itu disebutkan dalam al-Quran, di
antaranya dalam Surah At-Taubah ayat 62 yang bermaksud: "Dia (Muhammad)
itu membenarkan (mempercayai) kepada Allah dan membenarkan kepada para
orang yang beriman." Iman itu ditujukan kepada Allah , kitab kitab dan Rasul.
Iman itu ada dua Iman Hak dan Iman Batil.
“Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan
RasulNya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada
RasulNya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari
kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.” (Q.S. An Nisa :
136)
CIRI-CIRI IMAN
Terangkat derajatnya
Dalam islam, antara iman, ilmu dan amal terdapat hubungan yang
terintegrasi kedalam agama islam.
Islam adalah agama wahyu yang mengatur sistem kehidupan.
Dalam agama islam terkandung tiga ruang lingkup, yaitu akidah, syari’ah
dan akhlak.
Sedangkan iman, ilmu dan amal barada didalam ruang lingkup tersebut.
Iman berorientasi terhadap rukun iman yang enam, sedangkan ilmu dan
amal berorientasi pada rukun islam yaitu tentang tata cara ibadah dan
pengamalanya.
Hubungan Iman dan Ilmu
Beriman berarti meyakini kebenaran ajaran Allah SWT dan Rasulullah
SAW. Serta dengan penuh ketaatan menjalankan ajaran tersebut. Untuk
dapat menjalankan perintah Allah SWT dan Rasul kita harus
memahaminya terlebih dahulu sehingga tidak menyimpang dari yang
dikehendaki Allah dan Rasulnya. Cara memahaminya adalah dengan selalu
mempelajari agama (Islam).
Iman dan Ilmu merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mutlak
adanya. Dengan ilmu keimanan kita akan lebih mantap. Sebaliknya dengan
iman orang yang berilmu dapat terkontrol dari sifat sombong dan
menggunakan ilmunya untuk kepentingan pribadi bahkan untuk membuat
kerusakan.
Hubungan Iman Dan Amal
Amal Sholeh merupakan wujud dari keimanan seseorang. Artinya orang yang
beriman kepada Allah SWT harus menampakan keimanannya dalam bentuk
amal sholeh.
Iman dan Amal Sholeh ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.
Mereka bersatu padu dalam suatu bentuk yang menyebabkan ia disebut mata
uang. Iman tanpa Amal Sholeh juga dapat diibaratkan pohon tanpa buah.
Dengan demikian seseorang yang mengaku beriman harus menjalankan
amalan keislaman, begitu pula orang yang mengaku islam harus menyatakan
keislamannya. Iman dan Islam seperti bangunan yang kokoh didalam jiwa karena
diwujudkan dalam bentuk amal sholeh yang menunjukkan nilai nilai keislaman.
Hubungan Amal Dan Ilmu
Hubungan ilmu dan amal dapat difokuskan pada dua hal.
Pertama, ilmu adalah pemimpin dan pembimbing amal perbuatan. Amal boleh
lurus dan berkembang bila didasari dengan ilmu. Dalam semua aspek kegiatan
manusia harus disertai dengan ilmu baik itu yang berupa amal ibadah atau amal
perbuatan lainnya.
Kedua jika orang itu berilmu maka ia harus diiringi dengan amal. Amal ini akan
mempunyai nilai jika dilandasi dengan ilmu. Begitu juga dengan ilmu akan
mempunyai nilai atau makna jika diiringi dengan amal. Keduanya tidak dapat
dipisahkan dalam perilaku manusia. Sebuah perpaduan yang saling melengkapi
dalam kehidupan manusia yaitu setelah berilmu lalu beramal.
Kaitan antara iman, ilmu dan amal