Anda di halaman 1dari 28

IMAN DAN TAQWA

KEIMANAN DAN KETAQWAAN


A. Konsep Iman
 Secara etimologi, kata iman berasal dari
bahasa Arab: Aamana – yu’minu – iimaanan,
yang berarti percaya atau yakin

 Secara terminologi / istilahy, iman adalah


membenarkan dengan hati (tashdiq bi qalb),
menyatakan dengan lisan (iqrar bi lisan), dan
membuktikan dengan perbuatan (amal bi
arkan) terhadap kebenaran atau keyakinan
tertentu.
• Dalam Al-Qur’an, kata iman sering dirangkai
dengan kata-kata tertentu yang menjadi corak
atau sifat dari yang diimaninya itu, seperti dengan
kata: jibti (kebatinan/ idealisme), thaghut (realita/
naturalisme), bathil, kafir, dll. Kata iman yang tidak
dirangkai dengan sesuatu berarti menunjukkan
makna positif.

• Kata iman dalam Al-Qur’an juga disifati dengan


Asyaddu Hubban Lillah (sangat cinta Allah), jadi
orang beriman kepada Allah berarti orang yang
sangat cinta kepada Allah.
Konsep Taqwa
• Melaksanakan segala
perintah Allah

• Menjauhkan diri dari segala


yang dilarang Allah (haram)

• Melaksakan perintah Allah dan


Menjauhi segala laranganNya
serta pasrah terhadap ketentuan
sesuai petunjuk Allah SWT
B. WUJUD IMAN
 Karena iman itu bukan hanya suatu
kepercayaan, tetapi keyakinan yang
mendorong perbuatan baik, maka wujud
iman adalah dilaksanakannya amal-amal
shalih yang sesuai dengan aturan atau
ajaran Islam secara lahir dan batin.
 Jadi wujud iman merupakan keutuhan dari
keyakinan, ucapan dan perbuatan
seseorang dalam melaksanakan amal shalih.
 Dengan demikian wujud iman itu sangat luas,
karena mencakup berbagai jenis amal shalih
yang dilakukan oleh manusia yang
didasarkan atas keyakinannya kepada Allah.
Prinsip2 Pendidikan Mental dan Perilaku

 Prinsip pembiasaan berkesinambungan, artinya


dilakukan secara terus menerus tanpa berhenti,
karena hidup memang ujian dan iman itu dapat
bertambah dan berkurang.
 Prinsip internalisasi dan individualisasi, yaitu
menjadikan nilai-nilai keimanan itu sebagai
bagian dari sikap mental atau hidupnya, serta
berupaya menempatkan nilai-nilai iman itu serasi
atau selaras dengan sifat kepribadiannya.
 Prinsip sosialisasi, yaitu membuktikan bahwa nilai-
nilai iman itu memang cocok untuk kehidupan
sosial, karena memang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, juga tidak mengukur nilai keimanan
itu semata-mata dari dirinya sendiri.
Prinsip konsistensi dan koherensi, yaitu
pembentukan iman itu harus dilakukan secara
tetap dan konsekuen, dalam arti tidak selalu
berubah-ubah tanpa arah dan tujuan yang
jelas, serta tanpa mengandung pertentangan
antara nilai yang satu dengan nilai yang
lainnya. Artinya setiap langkah terdahulu
digunakan untuk mendukung atau
memperkuat langkah-langkah berikutnya.
Prinsip integrasi, yaitu mengupayakan
pembentukan keimanan itu dilakukan secara
luas dan menyeluruh, meliputi berbagai aspek
secara komprehensif. Tidak menganggap iman
itu sebagai ilmu atau ketrampilan tingkah laku
yang terpisah-pisah.
D. TANDA-TANDA ORANG BERIMAN
 Jika disebut nama Allah hatinya bergetar, dan
berusaha agar ilmu Allah itu tidak lepas dari
syaraf memorinya, jika dibacakan Al-Qur’an
hatinya bergejolak untuk segera
melaksanakannya. Sesuai dengan Q.S. Al-Anfal
: 2.
 Senantiasa tawakkal, yaitu bekerja keras
berdasarkan ilmu Allah yang diiringi dengan
do’a dan penyerahan diri pada Allah. Q.S. Ali
Imran: 120, Al-Maidah: 12, At-Taubah: 52,
Ibrahim: 11, Al-Mujadalah:10, At-Taghabun: 13.
 Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu
menjaga pelaksanannya. Q.S. Al-Anfal: 3, Al-
Mukminun: 2, 7.
Menafkahkan sebagian dari rizqi yang diterimanya.
Q.S. Al-Anfal : 3, Q.S. Al-Mukminun : 4.
Menghindari perkataan/perbuatan yang tidak
bermanfaat dan menjaga kehormatan.
Q.S. Al-Mukminun : 3 , 5.
Memelihara amanat dan menepati janji.
Q.S. Al-Mukminun : 6.
Berjihad di jalan Allah dan suka menolong.
Q.S. Al-Anfal : 74.
Tidak meninggalkan pertemuan sebelum minta izin.
Q.S. An-Nur : 62. dll.
TANDA TANDA ORANG YG BERTAQWA
 Beriman kepada Alloh SWT dan yg Ghaib (Q.S Al
Baqarah, 2-3)
 Sholat, zakat, puasa (QS. Al Baqarah : 3, 177 dan 183)
 Infaq disaat lapang dan sempit (QS. Ali Imron : 133-
134)
 Menahan amarah dan memaafkan orang lain (QS. Ali
Imron : 134)
 Takut pada ALLAH SWT (QS. Al Maidah :28)
 Menepati janji (QS. At Taubah : 4)
 Berlaku lurus pada musuh ketika mereka pun
melakkukan hal yang sama (QS. At Taubah : 7)
ORANG YANG BERTAQWA

• Bersabar dan menjadi pendukung


kebenaran (QS. Ali Imron : 146)
• Tidak meminta ijin untuk tidak ikut
berjihad (QS. At Taubah : 44)
• Berdakwah agar terbebas dari
dosa ahli maksiat (QS. Al An’am :
69)
E. KORELASI KEIMANAN DAN
KETAQWAAN
• Keimanan pada keesaan Allah SWT (tauhid) meliputi
dua aspek, yaitu tauhid teoritis dan tauhid praktis.
Tauhid Teoritis, adalah pengakuan tentang
keesaan zat, sifat, dan perbuatan Tuhan,
sehingga berkaitan dengan kepercayaan,
pengetahuan, persepsi, dan pemikiran manusia
tentang konsep Tuhan. Konsekuensi logis tauhid
teoritis adalah pengakuan yang ikhlas bahwa
Allah adalah satu-satunya wujud mutlak yang
menjadi sumber dari semua wujud.
Tauhid Praktis (tauhid ibadah), adalah terapan
atau tindak lanjut dari tauhid teoritis yang berupa
amal perbuatan atau ibadah manusia.
 Perpaduan antara tauhid teoritis dan praktis
merupakan bentuk keimanan yang sempurna.
 Sedangkan taqwa merupakan perasaan takut dan
mengagungkan kepada Allah dengan cara
melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhi
semua larangaNya.
 Dengan demikian korelasi antara keimanan dan
ketaqwaan adalah sangat erat. Taqwa
merupakan bukti atau perwujudan dari orang
yang memiliki kesempurnaan iman. Sementara
iman merupakan dasar dan semangat yang
melandasi ketaqwaan.
َ‫ّللاِ أَندَادًا يَ ِحبُّونَهم‬
ََّ ‫ون‬ َِ ‫ن يَت َّ ِخذَ ِمنَ د‬ َ ‫اس َم‬ َ ِ َّ‫ن الن‬ََ ‫• َو ِم‬
ََ ‫لِلِ ََولَوَ يَ َرى الَّ ِذ‬
‫ين‬ ََّ ِ ‫ش َدُّ حبًّا‬ ََ ‫ّللاِ َوالَّ ِذ‬
َ َ ‫ين آ َمنوا َأ‬ ََّ ‫ب‬َِ ‫َكح‬
ََّ ‫ن‬
َ‫ّللا‬ ََّ َ ‫ج ِميعًا َوأ‬ ََّ َ ‫اب أ‬
ََّ ِ َ ‫ن الق َّو َة‬
ََ ِ‫لِل‬ ََ َ‫ن العَذ‬ََ ‫ظلَموا ِإذَ يَ َرو‬ َ
)١٦٥ : ‫ب (البقرة‬ َِ ‫ش ِديدَ العَذَا‬ َ
• 165. Dan diantara manusia ada orang-orang yang
menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.
Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya
kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang
berbuat zalim itu[1] mengetahui ketika mereka melihat siksa
(pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah
semuanya, dan bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya
(niscaya mereka menyesal).
• [1] Yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah
orang-orang yang menyembah selain Allah.
‫ّللاَ َو ِجلَتَ قلَوبهمَ َو ِإذَا‬ ََ ‫ون الَّ ِذ‬
َّ ‫ين ِإذَا ذَ ِك ََر‬ ََ ‫• ِإنَّ َما المؤ ِمن‬
‫ون‬ َ ‫علَي ِهمَ آيَاتهَ زَ ادَتَهمَ ِإي َمانًا َو‬
ََ ‫علَى َر ِب َِهمَ يَت َ َو َّكل‬ َ َ‫ت ِليَت‬
)٣( ‫ون‬ ََ ‫صال َة َ َو َِم َّما َرزَ قنَاهمَ ينَ ِفق‬
َّ ‫ون ال‬
ََ ‫ين ي ِقيم‬ ََ ‫) الَّ ِذ‬٢(
Al-Anfal
• 2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman[2] ialah mereka
yang bila disebut nama Allah[3] gemetarlah hati mereka, dan
apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
• 3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang
menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada
mereka.

• [2] Maksudnya: orang yang sempurna imannya.


• [3] Dimaksud dengan disebut nama Allah Ialah: menyebut sifat-
sifat yang mengagungkan dan memuliakannya.
‫ون بِنَا ْإِال إِحدَى‬ َْ ‫ص‬ ُ َّ‫هلْ تَ َرب‬ َ ْ‫• ُقل‬
َ
ْ‫ص بِ ُكمْ أن‬ ُْ َّ‫ن نََْت َرب‬ ُْ ‫ن َونَح‬ ِْ ‫حس َنيَي‬ ُ ‫ال‬
َ َ
‫عن ِد ِْه أوْ بِْأي ِدينَا‬ِ ْ‫ّللا بِ َع َذابْ ِمن‬ ُْ َّ ‫م‬ ُْ ‫صيبَ ُك‬ ِ ‫ُي‬
At-)٥٢( ‫ون‬ َْ ‫ص‬ ُ ِ‫م َت َرب‬ ُْ ْ‫صوا إِنَّا َم َع ُكم‬ ُ َّ‫َف َت َرب‬
Taubah :
• 52. Katakanlah: "tidak ada yang kamu tunggu-
tunggu bagi Kami, kecuali salah satu dari dua
kebaikan[4]. dan Kami menunggu-nunggu
bagi kamu bahwa Allah akan menimpakan
kepadamu azab (yang besar) dari sisi-Nya.
sebab itu tunggulah, Sesungguhnya Kami
menunggu-nunggu bersamamu."

• [4] Yaitu mendapat kemenangan atau mati


syahid.
ْ ‫م اثن‬
‫َي‬ ُْ ‫ل َوبَ َعثنَا ِمنْ ُه‬ َْ ‫اق بَ ِني إِسْ َرائِي‬ َْ ‫ّللا ِمي َث‬ ُْ َّ ‫ذ‬
َْ ‫خ‬َ َ‫• وَلَ َقدْ أ‬
‫صال َْة‬ َّ ‫م ال‬ ُْ ‫م َع ُكمْ لَئِنْ أَ َقم ُت‬ َْ ‫ّللا إِنِي‬ ُْ َّ ‫ل‬ َْ ‫ش َْر نَ ِقيبًا و ََقا‬ َ ‫َع‬
ُْ ‫وهمْ وَأَق َْرض ُت‬
‫م‬ ُ ‫م‬ ُ ‫َع َّزر ُت‬َ ‫س ِْلي و‬ ُ ‫م ال َّز َكا َْة وَآمَن ُتمْ بِ ُر‬ ُْ ‫وَآتَي ُت‬
ْ‫خلَ َّن ُكم‬ِ ْ‫س ِي َئاتِ ُكمْ وَألد‬ َ ْ‫ن َعنْ ُكم‬ َّْ ‫ألك ِف َر‬ َ ‫َس ًنا‬ َ ‫ضا ح‬ ً ‫ّللا َقر‬ َْ َّ
َْ ِ‫د َذْل‬
‫ك‬ َْ ‫ج َّناتْ تَج ِري ِمنْ تَحتِهَا األنهَا ُْر َْفمَنْ َك َف َْر بَع‬ َ
Al-Maidah: )١٢( ‫ل‬ َّ
ِْ ‫الس ِبي‬ ‫سوَا َْء‬َ ‫ل‬ َّْ ‫ض‬ َ ْ‫ِمن ُكمْ َف َقد‬
• 12. Dan Sesungguhnya Allah telah mengambil Perjanjian (dari) Bani
Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin
dan Allah berfirman: "Sesungguhnya aku beserta kamu,
Sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat
serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan
kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik[5]
Sesungguhnya aku akan menutupi dosa-dosamu. dan
Sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang
mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka Barangsiapa yang
kafir di antaramu sesudah itu, Sesungguhnya ia telah tersesat dari
jalan yang lurus.
• [5] Maksudnya Ialah: menafkahkan harta untuk menunaikan
kewajiban dengan hati yang ikhlas.
َْ ‫ن الَّ ِذ‬
‫ين آ َم ُنوا‬ َْ ‫ن لِيَح ُز‬ِْ ‫الشيطَا‬
َّ َْ ‫ما ال َّنج َوى ِم‬
‫ن‬ َ َّ‫إِن‬
ِْ َّ ‫ّللا َو َعلَى‬
‫ّللا‬ ِْ َّ ‫ن‬ ِْ ‫شي ًئا إِال بِ ِإذ‬
َ ْ‫هم‬ ِ ‫ار‬
ِ ِ‫ض‬َ ‫ب‬ ْ
‫س‬َ ‫ي‬َ ‫َول‬
Al-Mujadalah: )١٠( ‫ون‬ َْ ‫مؤ ِم ُن‬ ِْ ‫َفليَ َت َو َّك‬
ُ ‫ل ال‬
10. Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari
syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita,
sedang pembicaraan itu Tiadalah memberi mudharat
sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan
kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman
bertawakkal.
َ ‫م ُن‬
ْ‫ون‬ ُ ‫لْ ال‬
ِْ ‫مؤ‬ َّ ‫ّللاْ َْفليَ َتو‬
‫َك‬ ِ َّ ‫َعلَى‬
َ ‫ه َْو و‬ ُْ َّ 
َْ َ‫ّللا ال إِل‬
ُ ‫ه إِال‬
ِ
At-Taghabun:)١٣(
13. (Dia-lah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia. dan hendaklah
orang-orang mukmin bertawakkal kepada Allah saja.
ُ َّ
‫) ال ِذينَْ همْ ْفِي‬١( ‫ون‬ َ ُ ُ
ْ ‫ح المؤ ِمن‬ َ َ
َْ ‫• َقدْ أفل‬
ِْ ‫همْ َع‬
‫ن‬ ُ َْ‫) وَالَّ ِذين‬٢( ‫ون‬
َْ ‫ش ُع‬ ِ ‫خا‬ َ ْ‫صَالتِ ِهم‬
Al-Mukminun: )٣( ‫ون‬ َْ ‫ض‬ ُ ‫اللَّغ ِْو ُمع ِر‬

• 1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang


beriman,
• 2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam
sembahyangnya,
• 3. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari
(perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
ْ‫ه‬
‫م‬ ُ َْ‫) وَال َّ ِذين‬٤( ‫ون‬ َْ ‫ع ُل‬ ِْ ‫همْ لِل َّز َكا ِْة َفا‬ ُ َْ‫• وَالَّ ِذين‬
ْ‫ج ِهم‬ َ
ِْ ‫) إِال َعلَى أزوَا‬٥( ‫ون‬ َْ ‫ظ‬ ُ ِ‫جهمْ حَاف‬ ِ ‫لِ ُف ُرو‬
َ ِ
َْ‫مين‬ ُ َ ُ َّ َ
ِْ ‫كتْ أيمَانهمْ فِْإنهمْ غي ُْر مَلو‬ ُ ُ َ َ‫أوْ مَا مَل‬
َ ُ
ُ
ُْ ‫ك ه‬
‫م‬ َْ ِ‫ك َفأولئ‬ َْ ِ‫َن اب َت َغى َو َرا َْء َذل‬ ِْ ‫َفم‬ )٦(
Al-Mukminun : )٧( ‫ون‬ َْ ‫ال َعا ُد‬

• 4. Dan orang-orang yang menunaikan zakat,


• 5. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
• 6. Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak
yang mereka miliki[6]; Maka Sesungguhnya mereka
dalam hal ini tiada terceIa.
• 7. Barangsiapa mencari yang di balik itu[7] Maka
mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas.
• [6] Maksudnya: budak-budak belian yang
didapat dalam peperangan dengan orang
kafir, bukan budak belian yang didapat di
luar peperangan. dalam peperangan
dengan orang-orang kafir itu, wanita-wanita
yang ditawan biasanya dibagi-bagikan
kepada kaum muslimin yang ikut dalam
peperangan itu, dan kebiasan ini bukanlah
suatu yang diwajibkan. imam boleh melarang
kebiasaan ini. Maksudnya: budak-budak yang
dimiliki yang suaminya tidak ikut tertawan
bersama-samanya.
• [7] Maksudnya: zina, homoseksual, dan
sebagainya.
ُ َ َ ُ َ َ َ
‫• وَال ِذينَْ آمنوا وهاجروا وجَاهدوا فِي‬ ُ َ َّ
ُ َّ
ُ‫م‬ ُ
ْ‫ك ه‬ َ َ ُ َ َ َ
ْ ِ‫ّللا وَال ِذينَْ آوَوْا ونصروا أولئ‬ ِْ َّ ‫يل‬ ِْ ‫س ِب‬ َ
َ ُ َ
ْ‫ون حَقا لهمْ مَغْ ِف َرةْ و َِرزقْ ك ِريم‬ ًّ َْ ‫مؤ ِم ُن‬
ُ ‫ال‬
Al-Anfal: )٧٤(

• 74. Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah


serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang
yang memberi tempat kediaman dan memberi
pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka
Itulah orang-orang yang benar-benar beriman.
mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat)
yang mulia.
‫ه وَإِ َذا‬ ِْ ِ‫سول‬ ِ َّ ِ‫ون الَّ ِذينَْ آ َم ُْنوا ب‬
ُ ‫اّللْ َو َر‬ َْ ‫مؤ ِم ُن‬ ُ ‫إِنَّمَا ال‬
‫حتى‬ َّ َ ‫ه ُبوا‬ َ ‫ه َعلَى أمرْ جَا ِمعْ لمْ يَذ‬
َ َ ُْ ‫َكا ُنوا َم َع‬
َّ ُ
َْ‫ك ال ِذين‬ َ
َْ ِ‫ك أولئ‬ َْ َ‫ن الَّ ِذينَْ يَسْتَأ ِذ ُنون‬ َّْ ِ‫يَستَأ ِذ ُنو ُْه إ‬
ِْ ‫ك لِْبَع‬
‫ض‬ َْ ‫ه َْف ِإ َذا استَأ َذ ُنو‬ ِْ ِ‫سول‬ ُ ‫اّلل َو َر‬ ِْ َّ ِ‫ون ب‬ َْ ‫ُيؤ ِم ُن‬
ُْ ‫من ُهمْ وَاستَغ ِفرْ لَ ُه‬
‫م‬ ِْ ‫ت‬َْ ‫شئ‬ ِ ْ‫شأنِ ِهمْ َفأ َذنْ لِمَن‬ َ
An-Nur: )٦٢( ْ‫حيم‬ ِ ‫ّللا َغ ُفورْ َر‬ َْ َّ ‫ن‬ َّْ ِ‫ّللا إ‬
َْ َّ
62. Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mukmin ialah
orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan
apabila mereka berada bersama-sama Rasulullah dalam sesuatu
urusan yang memerlukan pertemuan, mereka tidak
meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya.
Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu
(Muhammad) mereka Itulah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya, Maka apabila mereka meminta izin
kepadamu karena sesuatu keperluan, berilah izin kepada siapa
yang kamu kehendaki di antara mereka, dan mohonkanlah
ampunan untuk mereka kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
F. IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWA
DALAM KEHIDUPAN MODERN
• 1. Iman Melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan
benda
• 2. Iman menanamkan semangat berani menghadapi
maut, (Qs. An-Nisa’ : 78)
• 3. Iman menanamkan sikap” Mandiri” dalam
kehidupan, (Qs. Hud : 6)
• 4. Iman memberikan ketentraman jiwa, (Qs. Al-Ra’du
: 28)
• 5. Iman mewujudkan kehidupan yang baik (hayyatan
tayyibah), ( Qs. Al-Nahl : 97)
IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWA
• 6. Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen,
(Qs. Al-An’am : 162)
• 7. Iman memberikan keberuntungan, (Al-
Baqarah : 5)
• 8. Iman mencegah penyakit
STUDI KASUS
• Adanya Tuhan lain atau Tuhan tandingan yang
populer di zaman modern saat ini yaitu Uang.
Karena Hampir semua yang ada dalam hidup
dapat diperoleh dengan uang. Manusia tidak
MALU melakukan apa saja demi untuk
mendapatkan uang, padahal malu itu sebagian
dari Iman, bahkan sebagian orang sampai hati
menggadaikan negeri ini demi uang. “Tuhan yang
berbentuk uang sangat banyak menentukan jalan
kehidupan manusia.
• Bagaimana pendapat saudara terhadap kasus di
atas ?
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
1.Abdurrahim, Muhammad, Imaduddin, Kuliah Tauhid, (Jakarta:Y
ayasan Sari Insan, 1989), h. 16-21, 54-56.
2.AlGhazali, Muhammad Selalu Melibatkan Allah, (Jakarta: PT. Se
rambiIlmu Semesta, 2001), h. 28-39.
3.Jusuf, Zaghlul, Dr, SH., Studi Islam, (Jakarta: Ikhwan, 1993), h. 26-
37.
4.Kadir, Muhammad Mahmud Abdul, Dr. Biologi Iman, (Jakarta: a
l-Hidayah, 1981), h. 9-11.
5.Khan, Waheduddin, Islam Menjawab Tantangan Zaman, (Band
ung:Penerbit Pustaka, 1983), h. 39-101.
6.Suryana, Toto, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Tiga Mutiar
a,1996), h. 67-77.
7.Daradjat, Zakiah, Dasar-
dasar Agama Islam, (Jakarta : BulanBintang, 1996), h. 55-152
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai