Sebagian kalangan terlalu menyederhanakan makna takwa sehingga kadang kata ini disematkan kepada orang non muslim sekalipun. Misal dengan mengatakan, dia seorang nonmuslim yang bertakwa. Padahal ini adalah istilah Syar’i dalam Islam dan sebuah atau kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Tidak mungkin orang non Muslim bisa meraih gelar takwa. Tapi kita bisa mengatakan dia seorang non muslim yang relijius, atau taat dalam agamanya.
Berikut pengertian taqwa secara syar’i:
1. Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan bahwa takwa adalah melakukan apa saja yang Allah perintahkan dan meninggalkan apa saja yang Allah larang. [Majmu’ Fatawa: 3/120] 2. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan bahwa takwa hakikatnya adalah beramal dengan ketaatan kepada Allah sebagai bentuk iman dan mengharapkan pahala baik dengan melaksanakan perintah atau meninggalkan larangan. 3. Thalaq bin Hubaib mengatakan,”Apabila terjadi fitnah, maka padamkanlah fitnah tersebut dengan takwa. Orang-orang bertanya,”Apakah takwa itu?” Dia menjawab,”Anda beramal dengan mentati Allah, berdasarkan cahaya dari Allah, dengan mengharapkan pahala Allah. Dan Anda meninggalkan maksiat kepada Allah, berdasarkan cahaya dari Allah karena anda takut terhadap hukuman dari Allah.” Ini adalah pendapat terbaik tentang batasan dari takwa.” [Zaadul Muhajir, hal. 10]. 3. Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan bahwa takwa adalah ungkapan yang mencakup makna melakukan berbagai ketaatan dan meninggalkan berbagai kemungkaran.” [Tafsir Ibnu Katsir: 1/284]
Dalil Takwa Kepada Allah
Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah,
1. Takwa bermakna rasa takut dan hormat Hal ini sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala: ِ ُايَ فَاتَّق َون َ ََّوإِي dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa. [Al-Baqarah: 41]. maksudnya adalah takutlah dan hormatlah kepada-Ku. demikian pula dalam firman Allah: ِ َّ َواتَّقُوا يَوَ ًما تُر َجعُونََ فِي َِه ِإلَى ََللا Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu [Al- Baqarah: 281], yaitu takutlah terhadap hari tersebut dan apa saja yang terjadi pada hari tersebut.
2. Takwa bermakna Taat dan ibadah
Ini sebagaimana firman Allah Ta’ala َق تُقَا ِت ِه َ َّ يَا أَيُّ َها الَّذِينََ آ َمنُوا اتَّقُوا ََّ َللاَ َح Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; [Ali Imran: 102] Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu menafsirkan ayat tersebut dengan mengatakan,”Agar mentaati Allah dan jangan dimaksiati, agar Allah diingat dan jangan dilupakan, serta agar Allah disyukuri dan tidak dingkari nikmat-Nya.” [Tafsir Ath-Thabari: 3/375]
3. Takwa dengan makna membersihkan diri dari dosa-dosa
Inilah makna takwa secara istilah. Allah Ta’ala berfirman, َََللاَ َو َيتَّق ِهَ فَأُو َٰلَ ِئكََ هُ ُمَ الفَا ِئ ُزون ََ سولَ َهُ َو َيخ َ َّ ش ُ َللاَ َو َر َ َّ ن يُ ِط َِع َ َو َم Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. [An-Nur: 52]
Ciri Orang Bertakwa
Jamaah Jumat rahimakumullah, Orang-orang yang bertakwa itu memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat yang mudah dikenali di kalangan manusia dan jelas disebutkan dalam Al-Quran Al-Karim. Ciri-ciri mereka dalah sebagai berikut:
1. Beriman kepada yang ghaib dengan keimanan yang kokoh.
Allah Ta’ala berfirman, َ صَلةَ ومِ َّما رز ْقناه َْم ي ْنفِق ون َِ َٰذلِكَ ا ْلكِتابَ لَ ريْبَ َۛ فِي َِه َۛ هدًى ِل ْلمتَّقِينَ الَّذِينَ يؤْ ِمنونَ ِبا ْلغ ْي َّ ب ويقِيمونَ ال Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. [Al- Baqarah: 2-3] 2. Mereka suka memaafkan dan berlapang dada. Allah Ta’ala berfirman, ُ ن تَعفُوا أَق َر ََٰ بَ ِللتَّق َو ى َ ََوأ dan pemaafan kamu itu lebih dekat kepada takwa. [Al-Baqarah: 237] 3. Tidak melakukan dosa besar dan tidak terus menerus tenggelam dalam dosa- dosa kecil. Bila terjerumus ke dalam dosa mereka segera bertaubat dari dosa tersebut. Allah Ta’ala berfirman, ََانَ تَذَ َّك ُروا فَ ِإذَا هُمَ ُمب ِص ُرون ِ طَ ف ِمنََ الشَّي َّ ِإنََّ الَّذِينََ اتَّقَوا ِإذَا َم َ س ُه َم َ طا ِئ Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan- kesalahannya. [Al-A’raf: 201] 4. Jujur dalam perkataan dan perbuatan Allah Ta’ala berfirman, ََصدَّقََ ِب ِهَ َۙ أُو َٰلَئِكََ هُ ُمَ ال ُمَتَّقُون َ قَ َو ِّ ِ َوالَّذِي َجا ََء ِب ِ الصد Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa. [Az-Zumar: 33] 5. Mengagungkan syiar-syiar Allah dan manasik-Nya. Allah Ta’ala berfirman, َِ مِن ت ْقوى ا ْلقلو ب َْ َٰذلِكَ وم ََِّ َن يعظِ ِّ َْم شعائِر َْ َللا فإِنَّها Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. [Al-Hajj: 32] Yang dimaksud dengan mengagungkan syiar -syiar Allah adalah seorang Muslim itu menghormati larangan-larangan Allah dengan tidak melanggarnya dan menghormati perintah-perintah Allah dengan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya. 6. Berbuat adil dan menghukum dengan adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. [Al-Maidah: 8] 7. Mengikuti jalan para Nabi, orang-orang yang jujur serta para pembaharu kepada kebaikan (mushlihun) yang bersama mereka. Allah Ta’ala berfirman, َ َّ يَا أَيُّ َها الَّذِينََ آ َمنُوا اتَّقُوا َّ َللاَ َوكُونُوا َم َعَ ال ََصا ِدقِين Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. [At-Taubah: 119]
Buah Ketakwaan Kepada Allah
Jamaah Jumat rahimakumullah, Sesungguhnya takwa kepada Allah Ta’ala itu bermanfaat di dunia dan akhirat. Meninggikan derajat di dunia dan akhirat, mengantarkan kepada kebaikan di dunia dan akhirat serta menghindarkan dari keburukan dunia dan akhirat. 1. Takwa merupakan sebab mendapatkan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala 2. Takwa sebab selamat dari siksa dunia Allah Ta’ala berfirman, َََونَ َّجينَا الَّذِينََ آ َمنُوا َوكَانُوا يَتَّقُون Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka adalah orang-orang yang bertakwa. [Fushilat: 18] maksudnya adalah dari siksa dunia 3. Takwa mengantarkan kepada ridha Allah dan menghapus keburukan, menyelamatkan dari neraka dan mendapatkan surga. Dan sekiranya ahli kitab itu beriman dan bertakwa, niscaya Kami hapus kesalahan- kesalahan mereka dan mereka tentu Kami Masukkan ke dalam surga-surga yang penuh kenikmatan. [Al-Maidah: 65] 4. Takwa adalah sebab kemuliaan di sisi Allah Ta’ala Allah Ta’ala berfirman, َ ِع ِليمَ َخب ير َ َّ َََّللاَ أَتقَاكُمَ َۙ إِن َ ََللا ِ َّ إِنََّ أَك َر َمكُمَ ِعن ََد Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. [Al-Hujurat: 13] 5. Kecintaan Allah, para malaikat dan manusia kepada orang bertakwa (Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. [Ali Imran: 76] Apabila Allah Ta’ala mencintai seseorang, maka Allah memanggil Jibril agar mencintainya kemudian para penduduk langit akan mencintainya dan setelah itu para penduduk bumi akan mencintainya. 8. Takwa adalah sebab mendapatkan hidayah al-Quran Allah Ta’ala berfirman,’ َ َٰذلِكَ ا ْلكِتابَ لَ ريْبَ َۛ فِي َِه َۛ هدًى ِل ْلمتَّق ِين Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,[Al-Baqarah: 2] 11. Takwa merupakan jalan keluar dari segala kesempitan dan sumber rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka oleh orang yang bertakwa tersebut. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.[Ath-Thalaq: 2-3] 12. Dimudahkan segala urusannya Allah Ta’ala berfirman, ن أَم ِر ِهَ يُس ًرَا َ َللاَ َيج َع َل لَ َهُ ِم َِ َّ ن َيت َ َّ ق َ َو َم Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. [Ath-Thalaq: 4]