Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembagian Akhlak
Akhlak dapat dibagi berdasarkan sifat dan objeknya. Berdasarkan
sifatnya, akhlak terbagi menjadi dua bagian.
1. Akhlak Terpuji (Akhlak Mahmudah)
a. Definisi dan Keutamaan Akhlak Terpuji
Akhlak terpuji merupakan terjemahan dari ungkapan
bahasa Arab, akhlak mahmudah. Mahmudah merupakan bentuk
maf’ ul dari kata hamida yang berarti dipuji. Akhlak terpuji disebut
pula dengan akhlaq karimah (akhlak mulia), atau makarim al-
akhlaq (akhlak mulia), atau al-akhlaq al-munjiyat (akhlak yang
menyelamatkan pelakunya). Istilah yang kedua berasal dari hadis
Nabi yang terkenal (ba ‘itsu li utammima makarim al-akhlaq).
(H.Rosihon ,2016:277-278)
Menurut Al-Ghazali, akhlak terpuji merupakan sumber
ketaatan dan kedekatan kepada Allah SWT. sehingga mempelajari
dan mengamalkannya merupakan kewajiban individual setiap
muslim.
Al-Quzwaini menyatakan bahwa akhlak terpuji adalah
ketetapan jiwa dengan perilaku yang baik dan terpuji.
Adapun menurut Al-Mawarfi, akhlak terpuji adalah
perangai yang baik dan ucapan yang baik.
Ibnu Qayyim mengemukakan bahwa pangkal akhlak terpuji
adalah ketundukan dan keinginan yang tinggi. Sifat-sifat terpuji
berpangkal dari kedua hal itu. Ia memberikan gambaran tentang
bumi yang tunduk pada ketentuan Allah. Ketika air turun
menimpanya, bumi meresponnya dengan kesuburan dan
menumbuhan tetumbuhan yang indah. Demikian pula manusia,
ketika diliputi rasa ketundukan kepada Allah, lalu turun taufik dari
Allah kepadanya, ia akan meresponnya dengan sifat-sifat terpuji.
Menurut Ibnu Hazmm, pangkal akhlak terpuji ada empat:
adil, paham, keberanian, dan kedermawanan.
Menurut Abu Dawud Al-Sujistani (w. 275/889), akhlak
terpuji adalah perbuatan yang disenangi, sedangkan akhlak tercela
adalah perbuatan yang harus dihindari.
Keutamaan akhlak terpuji disinggung dalam banyak hadist
diriwayatkan dari Abu Dzarr dari Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬. (H.Rosihon

,2016:279)
“Wahai Abu Dzar, Maukah aku tunjukkan dua hal yang sangat
ringan di punggung, tetapu sangat berat di timbangan (pada hari
kiamat kelak) Abu Dzarr menjawab, ‘Tentu, wahai Rasulullah ‫ﷺ‬.’

Beliau melanjutkan, ‘Hendaklah kamu melakukan akhlak terpuji


dan banyak diam. Demi Allah yang tanganku berada di
genggaman-Nya, tidak ada mekhluk lain yang dapat bersolek
dengan kedua hal tersebut’.”
(H.R. Al-Baihaqi)
b. Macam-macam Akhlak Terpuji
1. Akhlak kepada Allah SWT. adalah sebagai berikut.
a) Menauhidkan Allah
Tauhid adalah pengakuan bahwa Allah satu-satunya yang
memiliki sifat rububiyyah dan uluhiyyah, serta
kesempurnaan nama dan sifat. Tauhid dapat dibagi ke
dalam tiga bagian :
1) Tauhid rububiyyah, yaitu meyakini bahwa Allah satu-
satunya Tuhan yang menciptakan alam ini. Ada dalam
QS. Az-Zumar [39]:62; QS. Hud [11]:6; QS. As-Sajdah
[32]: 5; QS. Yunus [10]:56; dan QS. Luqman [3]:25
2) Tauhid uluhiyyah, yaitu mengimani Allah SWT sebagai
satu-satunya Al-Ma’bud (yang disembah) QS. Ali
Imran [3]: 18, dan QS. Al-Hajj [22]: 62.
3) Tauhid asma dan sifat, yakni mengimani setiap
penjelasan Al-Qur’an tentang nama dan sifat Allah. QS.
Al-Ikhlas [112]:4; QS. Asy-Syura [42]:11, dan QS. An-
Nahl [16]:64.
b) Berbaik sangka kepada Allah
Berbaik sangka terhadap apa yang telah diputuskan
Allah merupakan salah satu akhlak terpuji kepada-Nya, ciri
akhlak terpuji ini adalah ketaatan yang sungguh-sungguh
kepada-Nya. Dasar akhlak terpuji ini adalah sabda
Rasulullah ‫ﷺ‬

“Janganlah salah seorang di antara kalian meninggal,


melainkan dia berbaik sangka terhadap Rabbnya.”
(H.R. Muslim)
c) Dzikrullah
Mengingat Allah (dzikrullah) adalah asas dari setiap ibadah
kepada Allah SWT. (H.Rosihon ,282)
“Tidak inginkah kalian kuberi tahu tentang amal yang
paling baik yang dapat meningkatkan derajat kalian di
hadapan Allah, yang lebih bagus daripada menyedekahkan
emas dan perak yang lebih baik daripada kalian berperang
melawan musuh, lalu kalian saling memukul dengan
mereka? Kaum muslimin menjawab, ‘Ya tentu saja kami
ingin. ‘Rasulullah bersabda, ‘Yaitu dzikir kepada Allah
yang maha agung dan maha tinggi’.”
(H.R. Muslim)
Berkaitan dengan perintah berdzikir ini, Allah SWT
berfirman:
ۡ َ‫ي أ َ ۡذك ُ ۡرك ُ مۡ و‬
ِ ‫ٱشك ُ ُروا ْ لِي َواَل ت َ ۡكف ُُر‬
١٥٢ ‫ون‬ ۡ
ٓ ِ ‫فَ ٱذك ُ ُرون‬
Artinya:
“Maka ingatlah kepadaku. Aku pun ingat kepadamu.
Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar
kepadaku.” (QS. Al-Baqarah : 152).

َ ۡ
ِ‫ن قُل ُ وبُهُم ب ِ ذِ ۡكرِ ٱلل َّ ۗ ِه أاَل ب ِ ذِ ۡكرِ ٱللَّه‬ َ ‫من ُ وا ْ وَت َ ط‬
ُّ ِ ‫مئ‬ َ ‫ين ءَا‬َ ِ‫ٱلَّذ‬
٢٨ ‫وب‬ ُ ُ ‫ن ۡٱلقُل‬ ۡ
ُّ ِ ‫مئ‬
َ ‫تَ ط‬
Artinya:
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d:28)
d) Tawakal
Tawakal adalah upaya seseorang untuk mengembalikan
segalanya kepada Allah setela mengusahakannya secara
maksimal. Tawakal adalah kebenaran dan implementasi
penyandaran hati kepada Allah SWT. Dasar akhlak terpuji
berupa tawakal adalah sebagai berikut:

١٥٩ ‫ين‬ ُ ‫ب ۡٱل‬


َ ِ ‫متَوَكِّل‬ ُّ ‫ح‬ َ َّ ‫ن ٱلل‬
ِ ُ‫ه ي‬ َّ ِ ‫ت فَتَوَك َّ ۡل عَلَى ٱلل َّ ۚ ِه إ‬
َ ‫فَإِذ َا عَ َز ۡم‬
Artinya:

“......Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka


bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS. Ali
Imran:159
‫ث اَل‬
ُ ‫ح ۡي‬ َ ‫م ۡن‬ ِ ‫ه‬ ُ ‫ َوي َ ۡر ُز ۡق‬٢ ‫ج ا‬ ٗ ‫م ۡخ َر‬ ُ َّ ‫ه ي َ ۡجعَ ل ل‬
َ ‫هۥ‬ َ َّ ‫ق ٱلل‬ ِ َّ ‫من يَت‬
َ َ‫و‬
َّ ِ ‫ه ۚۥٓ إ‬ ۚ ِ َ ‫ي َ ۡح ت‬
َ َّ ‫ن ٱلل‬
ُ‫ه بَٰل ِ غ‬ ُ ُ ‫ح ۡب‬
‫س‬ َ َ‫من يَتَوَك َّ ۡل عَلَى ٱ للَّهِ فَهُ و‬ َ َ‫س بُ و‬
َ
٣ ‫ل شَ ۡي ٖء قَ ۡد ٗرا‬ ُ َّ ‫ل ٱ لل‬
ِّ ُ ‫ه لِك‬ َ َ ‫جع‬ َ ‫أ ۡمرِهِۦۚ قَ ۡد‬
Artinya:

“...Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan


mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari
arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan
yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah
mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. At-
Talaq:2-3)

Rasulullah ‫ﷺ‬ bersabda yang artinya: “Jikalau kalian

bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya


Allah akan memberikan rezeki kepada kalian seperti seekor
burung, pagi-pagi ia keluar dari sarangnya dalam keadaan
lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang.”

(H.R At-Tirmidzi)

2. Akhlak kepada diri sendiri


a) Sabar
Menurut Abu Thalib Al-Makky, sabar adalah menahan diri
dari dorongan hawa nafsu demi menggapai keridaan
Tuhannya dan menggantinya dengan bersungguh-sungguh
menjalani cobaan Allah terhadapnya.
Sabar dalam pandangan Al-Ghazali merupakan tangga dan
jalan yang dilintasi oleh orang-orang yang hendak menuju
Allah SWT. Sabar dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1) Sabar dari maksiat, artinya bersabar diri untuk tidak
melakukan perbuatan yang dilarang agama.

ۢ ‫س ۚ ٓي إن ٱلن َّ ۡفس أَل َم‬ ُ


‫م َرب ِّ ۚ ٓي‬
َ ‫ح‬ َ ‫سوٓءِ إِاَّل‬
ِ ‫م ا َر‬ ُّ ‫ارةُ ب ِٱل‬
َ َّ َ َّ ِ ِ ‫مٓا أب َ ِّرئُ ن َ ۡف‬ َ َ‫و‬
٥٣ ‫م‬ٞ ‫حي‬ ِ ‫ر َّر‬ٞ ‫ن َربِّي غَفُو‬ َّ ِ ‫إ‬
Artinya:
“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan),
karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada
kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh
Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun
lagi Maha Penyanyang.” (QS. Yusuf:53)
2) Sabar karena taat kepada Allah, artinya sabar untuk
tetap melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala
larangan-Nya dengan senantiasa meningkatkan
ketakwaan kepada-Nya.

َ
َ َّ ‫ص اب ِ ُروا ْ وَ َرابِط ُ وا ْ وَٱت َّ ُق وا ْ ٱلل‬
‫ه‬ َ َ‫ٱصب ِ ُروا ْ و‬
ۡ ْ ‫منُوا‬ َ ِ‫يَٰٓأيُّهَا ٱلَّذ‬
َ ‫ين ءَا‬
‫ن‬
َ ‫حو‬ ُ ِ ‫لَعَلَّك ُ مۡ ت ُ ۡفل‬
Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan


kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di
perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah,
supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imran:200)

3) Sabar karena musibah, artinya sabar ketika ditimpa


ujian dan cobaan dari Allah.
َ
‫ة قَ الُوٓا ْ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّٓا‬ٞ َ ‫ص يب‬ ُّ ‫صب َ ۡتهُم‬
ِ ‫م‬ َٰ ‫ين إِذَٓا أ‬ َ ِ‫ ٱلَّذ‬١٥٥ ‫ين‬ َ ِ‫صبِر‬ َّٰ ‫ٱل‬
‫ۖة‬ٞ ‫م‬ َ ‫من َّربِّهِ مۡ وَ َر ۡح‬ ِّ ‫ت‬ٞ َٰ‫ص لَو‬َ ۡ‫ك عَل َ ۡيهِ م‬ َ ِ ‫ أُوْلَٰٓئ‬١٥٦ ‫ن‬ َ ‫جع ُ و‬ ِ ‫إِل َ ۡي هِ َٰر‬
١٥٧ ‫ن‬ ُ ‫م ۡٱل‬
َ ‫م ۡهتَدُو‬ ُ ُ‫ك ه‬ َ ِ ‫وَأُوْلَٰٓئ‬

Artinya:
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang
yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:
"Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji´uun"Mereka itulah
yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat
dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah:155-157)
b) Syukur
Syukur merupakan sikap ketika seseorang tidak
menggunakan nikmat yang diberikan oleh Allah untuk
melakukan maksiat kepada-Nya. Bentuk syukur terhadap
nikmat yang Allah berikan yaitu dengan jalan
mempergunakan nikat Allah ini ddengan sebaik-baiknya.
1) Surah Ibrahim Ayat 7

َ
َّ ِ ‫ن َربُّك ُ مۡ لَئِن شَ ك َ ۡترُ مۡ أَل َزِيدَنَّك ُ ۡۖم وَلَئِن ك َ َف ۡترُ مۡ إ‬
‫ن عَذ َابِي‬ َ َّ ‫وَإ ِ ۡذتَأذ‬
٧ ‫د‬ٞ ‫لَشَ دِي‬
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih"
2) Surah Al-Baqarah ayat 172

ۡ َ‫م ا َر َز ۡقنَٰك ُ مۡ و‬ َ
ِ‫ٱشك ُ ُروا ْ لِلَّه‬ ِ َٰ ‫من طَيِّب‬
َ ‫ت‬ ِ ْ ‫منُوا ْ كُلُوا‬
َ ‫ين ءَا‬َ ِ‫يَٰٓأيُّهَا ٱ لَّذ‬
١٧٢ ‫ن‬ َ ‫إِن كُنت ُ مۡ إِيَّاهُ ت َ ۡعبُدُو‬
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara
rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu
dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar
kepada-Nya kamu menyembah”
3) Hadist Nabi yang berbunyi
“Ketika tidak mengaruniakan seseorang berupa
syukur, berarti Allah menghalanginya untuk
memperoleh tambahan nikmat, karena Allah SWT telah
berfirman: Jika kalian bersyukur, Aku akan
menambahkan nikmat kepada kalian.”
c) Menunaikan Amanah
Pengertian amanah menurut arti bahasa adalah kesetiaan,
ketulusan hati, kepercayaan (tsiqah), atau kejujuran,
kebalikan dari khianat. Dasar kewajiban menunaikan
amanah adalah sebagai berikut
1) Surah An-Nisa ayat 58

... ‫ى أ َ ۡهلِهَا‬ َ َ ۡ َّ ‫إن ٱلل‬


َٰ ‫م ُرك ُ مۡ أن تُؤَدُّوا ْ ۡٱلأ‬
َ ِ َٰ ‫من‬
ٰٓ ‫ت إِل‬ ُ ‫ه يَأ‬
َ َّ ِ
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya....”
2) Surah Al-Ma’arij ayat 32

َ
َ ‫منَٰتِهِ مۡ وَعَ ۡهدِهِ مۡ َٰرعُو‬
٣٢ ‫ن‬ َ ِ‫وَٱلَّذ‬
َٰ ‫ين هُ مۡ أِل‬
“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat
(yang dipikulnya) dan janjinya.”
3) Hadist Nabi
“Tunaikan amanat yang dipercayakan seseorang
padamu dan jangan mengkhianati orang yang
mengkhianatimu.”
d) Benar/Jujur
Pengertian akhlak terpuji ini adalah berlaku benar dan jujur,
baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan. Menurut
Al-Muhasiby, ciri benar/jujur adalah mengharapkan
keridaan Allah dalam semua perbuatan, tidak
mengharapkan imbalan dari makhluk, dan benar dalam
ucapannya.

2. Akhlak Madzmumah ( Ahlak tercela )

A. Pengertian Ahlak tercela

Definisi akhlak menurut Imam AI-Ghazali adalah:


Ungkapan tentang sikap jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan
mudah dan tidak memerlukan pertimbangan atau pikiran terlebih dahulu.

B. Contoh dari ahlak tercela (madzmumah)

1. Sum’ah
melakukan sesuatu atau berkata sesuatu dengan tujuan
orang lain akan mendengarkannya supaya namanya
dikenal.
Dari Muadz bin Jabal r.a., dari Rasulullah Saw.
bersabda,
‫س‬ِ ْ‫ ِه َعلَى ُر ُؤو‬Vِ‫ا ٍء إِاَّل َسـ َّم َع هللاُ ب‬VVَ‫َما ِم ْن َع ْب ٍد يَقُوْ ُم فِي ال ُّد ْنيَا َمقَا َم سُـ ْم َع ٍة َو ِري‬
‫ق يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة‬ ْ
ِ ِ‫الخَاَل ئ‬.
“Tidak ada seorang hamba yang berdiri di dunia di atas
pijakan sum’ah dan riya’ kecuali Allah akan
mempermalukannya dengan memperlihatkan niat
busuknya pada hari Kiamat di hadapan makhluk-
makhluk-Nya.”[1]
2. Riya’
atau pamer melakukan perbuatan baik atau beramal
dengan niatan supaya dilihat oleh orang lain atau ingin
mendapatkan pujian dari orang lain.
QS. AN NISA : 38
‫ ِر ۗ َو َم ْن‬V‫اس َواَل ي ُْؤ ِمنُونَ بِاهَّلل ِ َواَل بِ ْاليَوْ ِم اآْل ِخ‬
ِ َّ‫َوالَّ ِذينَ يُ ْنفِقُونَ أَ ْم َوالَهُ ْم ِرئَا َء الن‬
‫يَ ُك ِن ال َّش ْيطَانُ لَهُ قَ ِرينًا فَ َسا َء قَ ِرينًا‬

“Dan (juga) orang-orang yang menafkankan harta-harta mereka karena riya


kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada
hari kemudian. Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka
syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya.”

3. Takabur,
menyombongkan diri sendiri karena dia merasa dirinya
yang paling hebat dibandingkan dengan orang lain.
Berikut dalil nya
َ َ‫ض َولَ ْن تَ ْبلُ َغ ْال ِجب‬
‫ال طُواًل‬ َ ْ‫ق اأْل َر‬
َ ‫ك لَ ْن ت َْخ ِر‬ ِ ْ‫ش فِي اأْل َر‬
َ َّ‫ض َم َرحًا ۖ إِن‬ ِ ‫َواَل تَ ْم‬
Artinya :”Dan janganlah kamu berjalan di muka
bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu
sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali
kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (QS. Al-
Isra’ 37)
4. Ujub atau mengagumi dirinya sendiri.
5. Malas,tidak mau melakukan sesuatu.
6 Tamak, serakah atau rakus dengan apa yang dia
miliki.
7. Bakhil, tidak suka untuk membagi sesuatu yang ia
punyai kepada orang lain “pelit”
8. Fitnah, memberikan informasi yang bukan benar
adanya.berikut dalil nya
َ‫ ُّد ِمن‬V‫ةُ أَ َش‬Vَ‫و ُك ْم ۚ َو ْٱلفِ ْتن‬VV‫ْث أَ ْخ َر ُج‬ ُ ‫ْث ثَقِ ْفتُ ُموهُ ْم َوأَ ْخ ِرجُوهُم ِّم ْن َحي‬ ُ ‫َوٱ ْقتُلُوهُ ْم َحي‬
‫و ُك ْم‬VVُ‫إِن ٰقَتَل‬V َ‫ ِه ۖ ف‬V ‫و ُك ْم فِي‬VVُ‫ َر ِام َحتَّ ٰى يُ ٰقَتِل‬V‫ ِج ِد ْٱل َح‬V ‫ َد ْٱل َم ْس‬V ‫وهُ ْم ِعن‬VVُ‫ ِل ۚ َواَل تُ ٰقَتِل‬V ‫ْٱلقَ ْت‬
َ ِ‫فَٱ ْقتُلُوهُ ْم ۗ َك ٰ َذل‬
َ‫ك َجزَٓا ُء ْٱل ٰ َكفِ ِرين‬
Terjemah : Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu
jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka
telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar
bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu
memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika
mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka
memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah
mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.

Contoh akhlak yang baik didalam kehidupan kita sehari-hari

1. Menghormati orang yang lebih tua dari kita.


2. lemah lembut terhadap orang yang lebih tua dari kita.
3. Menghargai orang yang lebih muda.
4. teman yang sedang sakit.
5. Memberikan hadiah kepada orang lain.

Anda mungkin juga menyukai