Anda di halaman 1dari 4

Khutbah Jumat: Anugerah Besar bagi Orang Bertakwa

Sunnatullah Kamis, 26 Mei 2022 | 21:00 WIB

‫ ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْٓوا اِ ْن تَتَّقُوا هّٰللا َ يَجْ َعلْ لَّ ُك ْم فُرْ قَانًا‬:‫الى فِي ِكتَابِ ِه ْال َك ِري ِْم‬
َ ‫ال هللاُ تَ َع‬ َ َ‫ق‬
‫َّويُ َكفِّرْ َع ْن ُك ْم َسي ِّٰاتِ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ۗ ْم َوهّٰللا ُ ُذو ْالفَضْ ِل ْال َع ِظي ِْم‬
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Islam sebagai agama yang paripurna mengajarkan bagi semua pemeluknya untuk selalu tunduk
pada setiap perintah Allah, seperti shalat lima waktu, zakat, puasa, dan haji bagi yang sudah memenuhi
syarat dan ketentuannya, serta menjauhi segala larangan-Nya, seperti mencuri, zalim, zina, berdusta dan
lain sebagainya.  

Mengerjakan semua kewajiban dan meninggalkan semua larangan merupakan kata lain dari
istilah takwa. Takwa menjadi salah satu pokok dalam ajaran Islam yang harus tertanam dalam jiwa
setiap muslim dan muslimah. Dengannya, ia akan menjadi hamba Allah yang benar-benar iman dan
percaya atas semua ketentuan dan ketetapan-Nya.  

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Allah ‘azza wa jall dalam Al-Qur’an mengulang kata taqwa (‫ )تقوى‬sebanyak 15 kali. Hal itu tentu
menjadi sebuah bukti bahwa di antara ajaran pokok dalam Islam adalah adanya unsur ketakwaan
kepada Allah dalam diri semua umat Islam.   Selain melakukan semua perintah dan larangan, dengan
takwa kepada-Nya, seseorang akan menjadi pribadi yang bijaksana. Hal ini sebagaimana yang telah
dijanjikan oleh Allah dalam Al-Qur’an:

‫ْن ٰا َمنُ ْٓوا اِ ْن تَتَّقُوا هّٰللا َ يَجْ َعلْ لَّ ُك ْم فُرْ قَانًا َّويُ َكفِّرْ َع ْن ُك ْم َسي ِّٰاتِ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ۗ ْم‬5َ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي‬
‫َوهّٰللا ُ ُذو ْالفَضْ ِل ْال َع ِظي ِْم‬
Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan
memberikan furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) kepadamu dan menghapus
segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Allah memiliki karunia yang besar” (QS Al-
Anfal [8]: 29).

Hadirin,

Pada ayat tersebut, ada salah satu kalimat pokok yang akan menjadi pembahasan dalam
khutbah kali ini, yaitu perihal pemberian Allah kepada orang-orang beriman berupa “furqan”. Para
ulama memiliki banyak penafsiran dalam mengartikan salah satu penggalan ayat ini.  

Imam Abul Fida’ Ismail bin Umar bin Katsir ad-Dimisyqi, atau yang lebih masyhur dengan
sebutan Imam Ibnu Katsir (wafat 774 H), dalam kitab tafsirnya menjelaskan makna kata tersebut. Beliau
mengutip beragam pendapat ulama. Pendapat pertama, yaitu menurut Ibnu Abbas, ‘Iqrimah, Qatadah,
dan Muqatil bin Hayyan, kata furqan memiliki makna jalan keluar. Dengan kata lain, orang-orang yang
bertakwa akan selalu diberi jalan keluar oleh Allah dari setiap masalah dan urusannya.

Pendapat kedua, yaitu menurut Mujahid, furqan memiliki arti keselamatan di dunia dan akhirat.
Bisa juga diartikan sebagai pertolongan dari Allah. Sedangkan pendapat ketiga, yaitu menurut
Muhammad bin Ishaq, dan penafsiran ini dinilai lebih umum oleh Ibnu Katsir dari penafsiran
sebelumnya, yaitu sebuah kemampuan untuk bisa hati-hati dan cermat dalam mengambil sebuah
keputusan,

ِ َ‫ق َو ْالب‬
‫اط‬ ِّ ‫ (فُرْ قَانًا) َأيْ فَصْ اًل بَي َْن ْال َح‬:‫ْحاق‬ َ َ‫ق‬
َ ‫ال ُم َح َّم ُد ب ِْن ِإس‬
Artinya, “Muhammad bin Ishaq telah berkata, (maksud) furqanan itu adalah (kemampuan) untuk
membedakan antara yang hak dan yang batil.” (Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’anil Azim, [Darut Thayyibah:
1999, tahqiq: Syekh Sami bin Muhammad], juz IV: 43).

Maksud dari kemampuan untuk membedakan antara yang benar dan yang batil, adalah bahwa
orang yang bertakwa akan menjadi pribadi yang bijaksana. Ketika ia dihadapkan dengan dua hal, antara
benar dan salah, maka ia akan memilih yang benar, dan meninggalkan yang salah karena pengetahuan
dan anugerah tersebut.  

Dengan berpedoman pada pendapat Muhammad bin Ishaq tersebut, bisa disimpulkan bahwa
siapa saja yang bertakwa kepada Allah, dengan melakukan semua perintah-Nya dan meninggalkan
semua larangan-Nya, maka Allah akan memberikan anugerah berupa kemampuan untuk membedakan
antara yang benar dan yang salah.  

Dengan anugerah tersebut, ia akan menjadi seorang hamba yang mendapatkan pertolongan dari
Allah swt. Ia akan mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat, diberikan jalan keluar dalam urusan-
urusan dunianya, mendapatkan keselamatan kelak di hari kiamat, diampuni semua dosa-dosanya.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah, Selain kutipan Imam Ibnu Katsir tersebut, rasanya kurang
lengkap jika belum menelaah penafsiran dan pemikiran salah satu ulama tafsir abad kelima yang sangat
terkenal dan masyhur dengan luasnya pandangannya dalam ilmu Al-Qur’an, yaitu Imam Fakhruddin ar-
Razi.  

Menurut ulama kelahiran Thabaristan, Iran tersebut, kata furqanan dalam Surat Al-Anfal ayat 29
itu memiliki dua arti: (1) anugerah dari aspek duniawi; dan (2) anugerah dari aspek ukhrawi. Orang-
orang yang bertakwa akan mendapatkan anugerah furqan di dunia dan akhirat kelak.  

Secara aspek dunia, orang yang beriman akan dianugerahi banyak hal oleh Allah, di antaranya
akan mendapatkan hidayah dan pengetahuan, hatinya akan lapang dan tenang. Allah hilangkan segala
sifat-sifat tercela dalam dirinya, seperti iri, dengki, sombong, dan penyakit hati lainnya. Semua itu
mereka dapatkan tidak lain karena sesungguhnya, ketika hati sudah dekat kepada Allah dengan takwa,
maka semua hal-hal yang telah disebutkan akan Allah hilangkan, dan diganti menjadi cahaya kasih
sayang.

Selain itu, orang yang beriman akan mendapatkan derajat yang tinggi di sisi manusia dan Allah,
mendapatkan pertolongan, dan bagian secara khusus dari-Nya, sebagaimana yang telah ditetapkan
dalam Al-Qur’an, yaitu
َ ِ‫َوهلِل ِ ْال ِع َّزةُ َولِ َرسُولِ ِه َولِ ْل ُمْؤ ِمن‬
‫ين‬
Artinya, “Dan kekuatan itu hanya miliki Allah, Rasul-Nya, dan bagi orang-orang mukmin.” (QS Al-
Munafiqun [63]: 8).  

Sedangkan anugerah yang akan didapatkan oleh orang-orang yang bertakwa kepada Allah kelak
di akhirat, adalah sebagaimana yang disampaikan oleh Imam ar-Razi, yaitu:

‫هللا َو ْال َماَل ِئ َك ِة‬ ِ ‫ فَالثَّ َوابُ َو ْال َمنَافِ ُع ال َّداِئ َمةُ َوالتَّع‬،‫ال اآْل ِخ َر ِة‬
ِ ‫ْظي ُم ِم َن‬ ِ ‫َوَأ َّما ِفي َأحْ َو‬
‫اخلَةٌ في الفرقان‬ ِ ‫َو ُكلُّ هَ ِذ ِه اَأْلحْ َو‬
ِ ‫ال َد‬
Artinya, “Sedangkan dalam aspek akhirat, maka (orang yang bertakwa akan mendapatkan) pahala,
manfaat yang terus menerus, kemuliaan dari Allah dan malaikat. Semua ini masuk dalam kata
furqan.” (Imam ar-Razi, Tafsir Mafatihul Ghaib, [Beirut, Darul Ihya at-Turats: tanpa tahun], juz XV:
476).  

Selain itu, ar-Razi juga menjelaskan bahwa orang-orang yang bertakwa kepada Allah juga akan
mendapatkan ampunan atas dosa-dosa yang dilakukan di dunia. Dengan ampunan tersebut, ia akan
tergolong menjadi ahli surga, dan mendapatkan kenikmatan-kenikmatan yang ada di dalamnya.  

Demikian penjelasan singkat perihal anugerah yang akan didapatkan oleh orang-orang yang
beriman kepada Allah. Dengan mengetahuinya, semoga kita bisa meningkatkan kualitas ketakwaan,
dengan memperbanyak ibadah dan meninggalkan semua larangan, sehingga bisa menjadi hamba yang
mendapatkan anugerah berupa furqan sebagaimana pada ayat di atas.

ِ ‫ ِإنَّهُ هُ َو ْال َغفُ ْو ُر الر‬،ُ‫ فَا ْستَ ْغفِر ُْوه‬،‫َأقُ ْو ُل قَ ْولِ ْي ٰه َذا َوَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِ ْي َولَ ُك ْم‬
‫َّح ْي ُم‬

Khutbah kedua:
‫لى تَ ْوفِ ْيقِ ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‪َ .‬وَأ ْشهَ ُ‪5‬د َأ ْن اَل ِإ ٰلهَ ِإالَّ هللاُ‬ ‫هّٰلِل‬
‫اَ ْل َح ْم ُد ِ َع َ‬
‫لى ِإحْ َسانِ ِه َوال ُّش ْك ُر لَهُ َع َ‬
‫إلى ِرضْ َوانِ ِه‪.‬‬ ‫اع ْي َ‬ ‫ْك لَهُ َوَأ ْشهَ ُ‪5‬د َّ‬
‫أن َسيِّ َدنَا ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ ال َّد ِ‬ ‫َوحْ َدهُ اَل َش ِري َ‬
‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ٰالِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما َكثِ ْيرًا‬ ‫ٰ‬
‫اَللّهُ َّم َ‬
‫َأ َّما بَ ْع ُد‪ ،‬فَيا َ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا هللاَ فِ ْي َما َأ َم َر َوا ْنتَه ُْوا‪َ 5‬ع َّما نَهَى َوا ْعلَ ُم ْوا‪َ 5‬أ َّن هللاَ‬
‫ال تَعاَلَى ِإ َّن هللاَ َو َمآَل ِئ َكتَهُ‬ ‫َأ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر بَ َدَأ فِ ْي ِه ِبنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى ِب َمآَل ِئ َكتِ ِه بِقُ ْد ِس ِه َوقَ َ‬
‫ٰ‬
‫صلِّ‬ ‫صلُّ ْوا‪َ 5‬علَ ْي ِه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلِ ْي ًما‪ .‬اَللّهُ َّم َ‬ ‫لى النَّبِ ّي يَآ اَيُّهَا الَّ ِذي َ‪ْ5‬ن ٰا َمنُ ْوا َ‬ ‫ُصلُّ ْو َن َع َ‬ ‫ي َ‬
‫ك َو َمآَل ِئ َك ِة‬ ‫ك َو ُر ُسلِ َ‬ ‫َو َسلِّ ْم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ٰا ِل َسيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى َأ ْنبِيَاِئ َ‬
‫ان َو َعلِ ّي َو َع ْن‬ ‫َّاش ِدي َ‪ْ5‬ن َأبِي بَ ْك ٍر َو ُع َم َر َو ُع ْث َم َ‬ ‫ض َع ِن ْال ُخلَفَا ِء الر ِ‬ ‫ْال ُمقَ َّربِي َْن َوارْ َ‬
‫ض‬‫ان ِإلَى يَ ْو ِم ال ِّدي ِ‪ْ5‬ن َوارْ َ‬ ‫َّحابَ ِة َوالتَّابِ ِعي َْن َوتَابِ ِعي التَّابِ ِعي َْن لَهُ ْم بِِإحْ َس ٍ‬ ‫بَقِيَّ ِة الص َ‬
‫ك يَا َأرْ َح َم الر ِ‬
‫َّاح ِمي َْن‬ ‫َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمتِ َ‬
‫ت اََألحْ يَآ ُء ِم ْنهُ ْم‬ ‫ٰ‬
‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِمي َْن َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬ ‫اَللّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫ك َو ْال ُم ْش ِر ِكي َْن َوا ْنصُرْ‬ ‫ت‪ .‬اَ ٰللّهُ َّم َأ ِع َّز اِإْل ْساَل َم َو ْال ُم ْسلِ ِمي َ‪ْ5‬ن َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ َ‬‫َواَْأل ْم َوا ِ‬
‫اخ ُذ ْ‪5‬ل َم ْن َخ َذ َل ْال ُم ْسلِ ِمي َْن َو َد ِّمرْ‬ ‫ص َر ال ِّدي َْن َو ْ‬ ‫ك ْال ُم َوحِّ ِديَّةَ َوا ْنصُرْ َم ْن نَ َ‬ ‫ِعبَا َد َ‬
‫ٰ‬
‫لوبَا َء‬ ‫ك ِإلَى يَ ْو َم ال ِّدي ِْن‪ .‬اَللّهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَاَل َء َو ْا َ‬ ‫َأ ْع َدا َء ال ِّدي ِْن َوا ْع ِل َكلِ َماتِ َ‬
‫َوال َّزاَل ِز َل َو ْال ِم َح َن َوس ُْو َء ْالفِ ْتنَ ِة َو ْال ِم َح َن َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَ َن َع ْن بَلَ ِدنَا‬
‫ان ْال ُم ْسلِ ِمي َْن عآ َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِمي َْن‪َ .‬ربَّنَا ٰاتِنا َ فِى‬ ‫صةً َو َساِئ ِر ْالب ُْل َد ِ‪5‬‬ ‫ِإ ْن ُدونِي ِْسيَّا خآ َّ‬
‫ار‪َ .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَا َأ ْنفُ َسنَا َوِإ ْن لَ ْم تَ ْغفِرْ‬ ‫اب النَّ ِ‬ ‫ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي ااْل ٰ ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫اس ِري َْن‬‫‪.‬لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُك ْونَ َّن ِم َن ْال َخ ِ‬
‫بى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ شآ ِء‬ ‫ان َوِإيْتآ ِء ِذي ْالقُرْ َ‬ ‫ْأ‬
‫ِعبَا َدهللاِ ! ِإ َّن هللاَ يَ ُم ُر بِاْل َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َس ِ‬
‫َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر ُْو َن َو ْاذ ُكرُوا‪ 5‬هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ‪5‬‬
‫لى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَ ُر‬
‫َع َ‬

Anda mungkin juga menyukai