Ilmu adalah Segala sesuatu yang datangnya dari Allah dan Rasullullah Sallalahu Alaihi
Wassalam, dalam bentuk Ayat Al Quran maupun Hadist.
Ilmu merupakan kunci semua kebaikan, dengan ilmu kita bisa mengetahui hukum-hukum
Allah, dengan ilmu kita bisa mengamalkan Agama secara sempurna, dengan ilmu kita
mengetahui batasan-batasan halal dan haram dan dengan ilmu kita berpeluang besar untuk
masuk surga.
Imam Ibnu Hajar rahimahullah dalam kitab FathulBahri, 1/92 menerangkan bahwa maksud
ilmu disini adalah ilmu syar’i atau ilmu agama bukan ilmu dunia.
Bukan berarti ilmu dunia tidak baik, manfaat ilmu dunia juga baik dan kita perlu juga akan
ilmu dunia, tapi tidak masuk ketaraf wajib, hanya mubah saja, dan itu juga tergantung dari
tujuan kita mempelajari ilmu dunia tersebut, kalau tujuan kita baik dan bermanfaat maka
akan baik juga ilmu tersebut, tapi kalau niatnya rusak maka akan mendapatkan dosa.
Kami sertakan gambar, tuliskan arab, tulisan latin dan artinya, untuk penjelasan ulama
tentang hadis akan kami tuliskan di akhir artikel ini dalam sub judul penjelasan ulama.
Untuk hadits ini sebagiannya kami tampilkan lengkap dengan sanad, matan dan rawinya,
tapi ada juga yang tidak kami tuliskan secara lengkap, karena keterbatasan ilmu kami.
Bacaan Arabnya:
َس َّه َل هللاُ َل ُه ِب ِه َط ِر ْي ًقا ِإ َلى ْال َج َّن ِة،ك َط ِر ْي ًقا َي ْل َتمِسُ ِف ْي ِه عِ ْلمًا
َ َمنْ َس َل
Artinya: Barang siapa yang berjalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan dirinya
jalan menuju surga. hadist dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu [HR. Muslim].
Bacaan Arab:
Artinya: “Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia
tentang ilmu agama.” Hadist ini datang dari sahabat Muawiyyah Radhiallahu Anhu. [HR.
Bukhari no. 71 dan Muslim No. 1037].
Bacaan Arabnya:
ِ َمنْ َجا َء َمسْ ِجدِى َه َذا َل ْم َيْأ ِت ِه ِإالَّ ل َِخي ٍْر َي َت َعلَّ ُم ُه َأ ْو ي َُعلِّ ُم ُه َفه َُو ِب َم ْن ِز َل ِة ْالم َُجا ِه ِد فِى َس ِب
ِ يل هَّللا
Bacaan Arab:
Artinya: “Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali tiga hal: sedekah
jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang berdoa untuknya” [HR. Muslim].
Bacaan Arab:
َف َمنْ َأ َخ َذهُ َأ َخ َذ ِب َح ٍّظ َواف ٍِر، َو َلكِنْ َورَّ ُث ْوا ْالع ِْل َم،اَ ْل ُع َل َما ُء َو َر َث ُة اَأْل ْن ِب َيا ِء َوِإنَّ اَأْل ْن ِب َيا َء َل ْم ي َُورِّ ُث ْوا ِد ْي َنارً ا َواَل دِرْ َهامًا
Artinya: “Para ulama adalah pewaris para nabi, Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan
dinar ataupun dirham, tetapi para nbi mewariskan ilmu. Maka , barang siapa mengambilnya,
ia telah mengambil bagian yang cukup.” [HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah; Di
sahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam kitab Shahihul Jami’ no. 6297].
Artinya: “Keutamaan ilmu adalah lebih baik dari pada keutamaan ibadah. Dan sebaik-baik
agama kalian adalah ketakwaan.”
Perawi dan riwayat hadist: [Hadits ini hasan, datang dari sahabat Hudzaifah bin Al-Yaman
radhiyallahu’anhu, dan diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Al-Ausath (no. 3972), Ibnu
‘Abdil Barr dalam Jami’ Bayanil ‘Ilmi (ta’liq hadits no. 96 sebagai syahid)]
Artinya: “Sesungguhnya Allah,para malaikat Nya,penduduk langit dan bumi sampai pun
semut di sarangnya dan ikan di lautan turut mendoakan kebaikan untuk orang yang
mengajarkan kebaikan kepada manusia” [Hadits Abu Umamah Al Bahili di Riwayat oleh
Tirmidzi dan di shahihkan oleh Syehk Al Albani].
ت َع َلي ِْه ُم ال َّسكِي َن ُة َو َغشِ َي ْت ُه ُم الرَّ حْ َم ُة َو َح َّف ْت ُه ُم ْال َمالَِئ َك ُة َ َاب هَّللا ِ َو َي َتد
ْ ارسُو َن ُه َب ْي َن ُه ْم ِإالَّ َن َز َل َ ُت هَّللا ِ َي ْتل
َ ون ِك َت ٍ َو َما اجْ َت َم َع َق ْو ٌم فِى َب ْي
ِ ت مِنْ ُبيُو
ْ هَّللا
َُوذك َر ُه ُم ُ فِي َمنْ عِ ندَ ه َ َ
Artinya: “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah membaca Kitabullah dan
saling mengajarkan satu dan lainnya melainkan akan turun kepada mereka sakinah atau
ketenangan, dinaungi rahmat, dikeliling para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut
mereka di sisi makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” [HR. Muslim, no. 2699]
Yang artinya: “Mohonlah kepada Allah ilmu yang bermanfaat dan berlindunglah kepada-Nya
dari ilmu yang tidak bermanfaat”.
Hadits tentang ilmu yang ber manfaat ini dinyatakan hasan sanadnya oleh Syaikh al-Albani
dalam kitabnya Silsilatul ahaadiitsish shahiihah no. 1511.
Makna hadits ini yang di jelaskan oleh para ulama salaf adalah ilmu yang bersumber dari Al
Quran dan Hadits yang bisa di amalkan dan menjadi amal shalih.
Makna ilmu yang bermanfaat juga di jelaskan oleh Imam Ibnu Rajab al-Hambali adalah kita
belajar dengan sungguh sungguh tentang dalil dalil dalam Al Quran dan sunnah, lalu
berusaha memahami kandungannya sesuai dengan pemahaman para salafus shalih.
Setelah memahami kandungannya, maka kita bisa dengan mudah mengamalkan ilmu
tersebut, inilah yang di sebut dengan ilmu yang bermanfaat dalam hadist tersebut.