Anda di halaman 1dari 13

Teks Khotbah Jum’at

Judul : Sepenting Apakah Menuntut Ilmu Syar’i dalam Kehidupan Kita?


Oleh : Ustadz Muhammad Idris, Lc.

Khotbah Pertama

ِ ‫ال َّسالَ ُم َع َل ْي ُك ْم َو َرحْ َم ُة‬.


‫هللا َو َبر َكا ُت ُه‬

ْ‫ت َأعْ َمالِ َنا َمن‬


ِ ‫شر ُْو ِر َأ ْنفُسِ َنا َو َس ّيَئ ا‬ ِ ‫هلل َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغ ِف ُرهُ َو َنع ُْو ُذ ِبا‬
ُ ْ‫هلل ِمن‬ ِ ِ َ‫ِإنّ ْال َحمْ د‬
‫ِي َل ُه‬
َ ‫َي ْه ِد ِه هللاُ َفالَ مُضِ ّل َل ُه َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفالَ َهاد‬

َ ‫ َأ ْش َه ُد َأنْ اَل ۧ ِإ ٰل َه ِإاَّل هللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري‬.


‫ َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬،ُ‫ْك َله‬

‫ َأمَّا َبعْ ُد َف َياَأ ُّي َها‬.‫صحْ ِب ِه َأهْ ِل ال ُّت ٰقى َو ْال َو ٰفى‬ َ ‫اَل ٰلّ ُه َّم‬
َ ‫ َو َع ٰلى آلِ ِه َو‬،‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َع ٰلى َم َح َّم ِد ن ِْالمُجْ َت ٰبى‬
‫از َم ِن ا َّت َقى‬َ ‫اع ِت ِه َف َق ْد َف‬ ِ ‫ْالمُسْ لِم ُْو َن! ُأ ْوصِ ْي ُك ْم َو َن ْفسِ يْ ِب َت ْق َوى‬
َ ‫هللا َو َط‬

‫ َف َقا َل هللاُ َت َع ٰالى ِفيْ ِك َت ِاب ِه ْال َك ِري ِْم‬:

‫ث ِم ْن ُه َما ِر َجااًل‬
َّ ‫س َواحِدَ ٍة َو َخ َل َق ِم ْن َها َز ْو َج َها َو َب‬ ٍ ‫َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخ َل َق ُك ْم ِمنْ َن ْف‬
َ ‫ون ِب ِه َواَأْلرْ َحا َم ِإنَّ هَّللا َ َك‬
‫ان َع َل ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ َ ُ‫َك ِثيرً ا َون َِسا ًء َوا َّتقُوا هَّللا َ الَّذِي َت َسا َءل‬

Ma’asyiral Muslimin, jemaah masjid yang dimuliakan Allah.

Pertama-tama, khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan


para jemaah sekalian agar senantiasa bertakwa kepada Allah
Ta’ala. Karena takwa merupakan sebaik-baik bekal yang bisa
disiapkan seorang muslim untuk kehidupan di dunia maupun di
akhirat kelak. Allah Ta’ala berfirman,

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76733-khotbah-jumat-sepenting-apakah-menuntut-ilmu-syari-dalam-kehidupan-kita.html
‫َوا َّتقُوا هّٰللا َ ۗ َوي َُعلِّ ُم ُك ُم هّٰللا ُ ۗ َوهّٰللا ُ ِب ُك ِّل َشيْ ٍء َعلِ ْي ٌم‬

“Dan bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran


kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS.
Al-Baqarah: 282)

Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa di dalam menuntut ilmu


syar’i dan mengajarkannya, keduanya sama-sama memiliki
kedudukan yang sangat tinggi dan agung. Dan keduanya
sangatlah penting bagi kehidupan seorang muslim. Dengan
kedua hal tersebut, seorang muslim bisa meraih banyak sekali
kebaikan dan keutamaan.

Dalam proses menuntut ilmu dan mempelajarinya, Allah Ta’ala


memerintahkan Nabi-Nya untuk senantiasa berdoa dan
meminta kepada Allah agar diberikan tambahan ilmu. Allah
Ta’ala tidak pernah memerintahkan Nabi-Nya untuk meminta
diberikan kelebihan sesuatu, kecuali ilmu syar’i. Sungguh, hal
ini menunjukkan bahwa ilmu harus diutamakan dari yang
selainnya. Allah Ta’ala berfirman,

‫َوقُ ْل رَّ بِّ ِز ْد ِنيْ عِ ْلمًا‬

“Dan katakanlah (wahai Muhammad), ‘Ya Tuhanku,


tambahkanlah ilmu kepadaku.’” (QS. Thaha: 114)

Ayat ini penuh dengan kemuliaan. Menggembirakan mereka


yang menuntut ilmu. Memecut kembali semangat yang
© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76733-khotbah-jumat-sepenting-apakah-menuntut-ilmu-syari-dalam-kehidupan-kita.html
melemah saat sedang malas dan membangkitkan kembali
usaha serta kerja keras di dalam mempelajarinya. Karena Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam yang membawa dan
menyampaikan wahyu Allah kepada seluruh manusia saja,
masih dan senantiasa diperintahkan untuk berdoa meminta
diberikan tambahan ilmu. Lalu, bagaimana halnya dengan kita
yang tentu sangat jauh sekali keutamaan dan kedudukannya
dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam?!

Jemaah yang dimuliakan Allah Ta’ala.

Ketahuilah bahwa orang yang berilmu selangkah lebih dekat


kepada Rabbnya. Allah Ta’ala berfirman,

‫ِت ٰا َن ۤا َء الَّي ِْل َسا ِج ًدا وَّ َق ۤا ِٕىمًا يَّحْ َذ ُر ااْل ٰ خ َِر َة َو َيرْ ج ُْوا َرحْ َم َة َرب ۗ ِّٖه قُ ْل َه ْل َيسْ َت ِوى الَّ ِذي َْن‬
ٌ ‫اَمَّنْ ه َُو َقان‬
ِ ‫ࣖ َيعْ َلم ُْون َوالَّ ِذي َْن اَل َيعْ َلم ُْو َن ۗ ِا َّن َما َي َت َذ َّك ُر اُولُوا ااْل َ ْل َبا‬
‫ب‬

“(Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah


orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan
berdiri karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan
rahmat Tuhannya? Katakanlah, ‘Apakah sama orang-orang
yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’
Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat
menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar: 9)

Pada ayat tersebut, Allah menjelaskan bahwa orang berilmu


lebih mulia di sisi Allah Ta’ala daripada orang yang tidak

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76733-khotbah-jumat-sepenting-apakah-menuntut-ilmu-syari-dalam-kehidupan-kita.html
berilmu. Dan kedudukan mereka tentu saja lebih tinggi di sisi
Allah Ta’ala. Sebagaimana disebutkan di dalam surat
Al-Mujadalah, Allah Ta’ala berfirman,

‫ت َوهّٰللا ُ ِب َما َتعْ َملُ ْو َن َخ ِب ْي ٌر‬


ٍ ۗ ‫َيرْ َف ِع هّٰللا ُ الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا ِم ْن ُك ۙ ْم َوالَّ ِذي َْن ا ُ ْو ُتوا ْالع ِْل َم دَ َر ٰج‬

“Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di


antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.
Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (QS.
Al-Mujadalah: 11)

Di dalam sebuah hadis, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam


menjelaskan bagaimana pentingnya kedudukan ilmu syar’i ini
terhadap semua hal duniawi. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,

ٌ
‫ وعال ٌم أو متعل ٌم‬،‫ وما وااله‬،‫ إال ذك ُر هللا‬،‫ ملعونٌ ما فيها‬،‫ملعونة‬ ‫أال إن الدنيا‬

“Ketauhilah, dunia itu terlaknat. Segala yang terkandung di


dalamnya terlaknat, kecuali orang yang berzikir kepada Allah,
yang melakukan ketaatan kepada-Nya, seorang ‘alim atau
penuntut ilmu syar’i.” (HR. Tirmidzi no. 2322. Dalam Shohihul
Jami’, Syekh Al-Albani mengatakan hadis ini hasan).

Imam Syafi’i rahimahullah bahkan mengaitkan kebahagiaan


dunia dan akhirat dengan ilmu. Beliau rahimahullah berkata,

‫َمنْ َأ َرادَ ال ُّد ْن َيا َف َع َل ْي ِه باِلع ِْل ِم َو َمنْ َأ َرادَ اآلخ َِر َة َف َع َل ْي ِه باِلع ِْل ِم‬

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76733-khotbah-jumat-sepenting-apakah-menuntut-ilmu-syari-dalam-kehidupan-kita.html
“Barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) dunia, maka
hendaknya dengan ilmu. Dan barangsiapa yang menginginkan
(kebahagiaan) akhirat, maka hendaknya dengan ilmu.”
(Manaqib Asy Syafi’i, 2: 139)

Ma’asyiral Muslimin yang berbahagia,

Ketahuilah, bahwa menuntut ilmu lebih didahulukan dan lebih


diutamakan daripada amalan-amalan sunah yang lain.
Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

‫إن مقام أحدكم في سبيل هللا أفضل من صالته في بيته سبعين عاما‬

“Sesungguhnya berdirinya salah seorang dari kalian di jalan


Allah (medan jihad) lebih utama daripada salat (sunah) di
rumahnya selama 70 tahun.” (HR. Tirimidzi no. 1650)

Menuntut ilmu merupakan salah satu bentuk jihad di jalan Allah


yang paling mulia. Karena hanya dengan ilmulah, agama ini
tegak dan tersebar di muka bumi. Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda,

‫ان فِي َس ِبي ِْل هَّللا ِ َح َّتى َيرْ ِج َع‬


َ ‫ب الع ِْل ِم َك‬
ِ ‫َمنْ َخ َر َج فِي َط َل‬

“Barang siapa yang keluar dalam rangka untuk mencari ilmu,


maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang.” (Hadis hasan
ghariib, diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi no. 2647 dan
Al-Bazzar no. 6520)

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76733-khotbah-jumat-sepenting-apakah-menuntut-ilmu-syari-dalam-kehidupan-kita.html
Menuntut ilmu adalah tanda Allah Ta’ala menginginkan
kebaikan untuk diri kita. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,

‫من يرد هللا به خيرا يفقهه في الدين‬

“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, niscaya


Allah akan jadikan ia paham dalam agama.” (HR. Bukhari no.
3116 dan Muslim no. 1037)

Sebaliknya, saat seseorang bermalas-malasan di dalam


mempelajari ilmu syar’i, bahkan meremehkannya, maka ia
harus waspada, bisa jadi ini pertanda Allah Ta’ala tidak
menginginkan kebaikan untuk dirinya. Hendaknya ia segera
bertobat dan menyibukkan diri kembali di dalam belajar dan
menuntut ilmu, sehingga nantinya Allah Ta’ala bukakan kembali
pintu-pintu kebaikan untuk dirinya.

Jemaah salat Jumat yang dirahmati Allah Ta’ala.

Pentingnya menuntut ilmu syar’i dan mempelajarinya bukan


semata-mata karena banyaknya keutamaan yang akan
diperoleh. Lebih dari itu semua, Allah Ta’ala telah menjadikan
tholibul ilmi/ menuntut ilmu sebagai salah satu fitrah dan
bawaan semua orang saat ia dilahirkan ke dunia ini. Di mana
Allah Ta’ala telah menciptakan serta membekali setiap jiwa
yang ada dengan wasilah dan berbagai sarana untuk
mendulang ilmu ini. Allah Ta’ala berfirman,

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76733-khotbah-jumat-sepenting-apakah-menuntut-ilmu-syari-dalam-kehidupan-kita.html
‫ار َوااْل َ ْفـِٕدَ َة ۙ َل َعلَّ ُك ْم‬ َ ‫َّمْع َوااْل َب‬
َ ‫ْص‬ ُ ‫َوهّٰللا ُ اَ ْخ َر َج ُك ْم م ِّۢنْ ب‬
َ ‫ُط ْو ِن اُم َّٰه ِت ُك ْم اَل َتعْ َلم ُْو َن َش ْيـ ًۙٔا وَّ َج َع َل َل ُك ُم الس‬
‫َت ْش ُكر ُْو َن‬

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam


keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu
pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu
bersyukur.” (QS. An-Nahl: 78)

Pendengaran, pengelihatan, dan hati nurani adalah


sarana-sarana memperoleh dan mempelajari ilmu syar’i. Allah
Ta’ala telah melimpahkan nikmat ini semenjak kita masih di
dalam kandungan. Maka, sudah menjadi kewajiban dan
keharusan kita untuk mensyukurinya dan memanfaatkan
semua kenikmatan tersebut dengan sebaik-baiknya.

Berusaha untuk memperdalam pengetahuan dan keilmuan


agama Islam kita, mempelajari apa-apa yang menjadi
kewajiban kita, dan memaksimalkan waktu yang ada untuk
terus menerus duduk di majelis ilmu.

Jemaah yang dimuliakan Allah Ta’ala.

Tentu saja, semua keutamaan yang telah kita sebutkan tidak


akan bisa diraih, kecuali oleh mereka yang ikhlas dan
mengamalkan ilmu yang telah ia pelajari. Hanya berilmu dan
semangat belajar saja tidak cukup. Semuanya harus dibarengi
dengan keikhlasan dan realisasi atas apa yang telah kita

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76733-khotbah-jumat-sepenting-apakah-menuntut-ilmu-syari-dalam-kehidupan-kita.html
pelajari. Karena di akhirat nantipun kita akan dimintai
pertanggungjawaban atas ilmu yang telah kita pelajari.

‫عمره؛ في َم أفناه؟ وعن علمِه؛ في َم فعل؟ وعن‬


ِ ‫ال تزو ُل قدما عب ٍد يوم القيامة حتى يُسأ َل عن‬
‫مالِه؛ من أين اكتسبه؟ وفي َم أنفقه؟ وعن جسمه؛ في َم أباله؟‬

“Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser dari


tempatnya untuk dihisab (ke surga atau ke neraka), hingga ia
ditanya mengenai hidupnya. Untuk apa ia habiskan? Tentang
ilmunya, apa yang dilakukan dengannya? Tentang hartanya,
dari mana dia memperolehnya? Untuk apa ia belanjakan?
Tentang tubuhnya, untuk apa ia pergunakan?” (HR. Tirmidzi no.
2417, Ad-Darimi no. 537 dan Al-Baihaqi no. 494)

َ ‫َأقُ ْو ُل َق ْولِيْ ٰه َذا َوَأسْ َت ْغ ِف ُر‬


‫ ِإ َّن ُه ه َُو ْال َغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬،ُ‫ َفاسْ َت ْغ ِفر ُْوه‬،‫هللا لِيْ َو َل ُك ْم‬

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76733-khotbah-jumat-sepenting-apakah-menuntut-ilmu-syari-dalam-kehidupan-kita.html
Khotbah Kedua

‫ َأ ْش َه ُد‬.‫ َو َع َلى آلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َأهْ ِل ْال َو َفا‬،‫َوُأ َسلِّ ُم َع َلى م َُح َّم ٍد ْالمُصْ َط َفى‬ ْ‫صلِّي‬ َ ‫ َوُأ‬،‫هلل َو َك َفى‬ ِ ‫اَ ْل َحمْ ُد‬
‫ َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه َأمَّا َبعْ ُد‬،ُ‫ْك َله‬
َ ‫َش ِري‬ ‫َأنْ اَّل ِإل َه ِإاَّل هللاُ َوحْ دَ هُ اَل‬.

Jemaah salat Jumat yang insyaAllah dimuliakan oleh Allah


Ta’ala.

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya ilmu syar’i ini tidak akan


sampai kepada kita dan tidak akan bisa kita pahami, kecuali
karena peran penting dan andil besar para ulama, asatidzah,
dan guru-guru yang telah mengabdikan kehidupannya untuk
membela ilmu syar’i, mendakwahkannya, dan
menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia.

Sungguh, mereka itulah sebenar-benarnya pewaris para nabi,


pemikul ajarannya, dan pembela kitab sucinya. Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam pernah mengatakan,

َ ‫إنَّ العلما َء ورث ُة األنبيا ِء إنَّ األنبيا َء لم يورِّ ثوا دينارً ا وال درْ همًا إ َّنما ورَّ ثوا العل َم ف َمن‬
‫أخذ ِب ِه‬
‫وافر‬
ٍ ٍّ
‫بحظ‬ َ ‫فقد‬
‫أخذ‬

“Sungguh para ulama adalah pewaris para nabi. Dan sungguh


para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Mereka hanyalah
mewariskan ilmu. Maka, siapa saja yang mengambilnya, ia

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76733-khotbah-jumat-sepenting-apakah-menuntut-ilmu-syari-dalam-kehidupan-kita.html
telah mengambil bagian yang melimpah.” (HR. Abu Daud no.
3641 dan At-Tirmidzi no. 2682)

Bagi mereka yang menyebarkan, mengajarkan, dan


mendakwahkan ilmu ini, maka Allah Ta’ala menjanjikan balasan
yang sangat agung. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

‫َمنْ دَ َّل َع َلى َخي ٍْر َف َل ُه م ِْث ُل َأجْ ِر َفاعِ لِ ِه‬

“Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka dia


akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang
mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)

Jemaah yang berbahagia.

Mengajarkan ilmu merupakan bentuk keberkahan dan tanda


bahwa ilmunya tersebut bermanfaat. Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam pernah mengatakan,

َ ‫ َأ ْو َو َل ٌد‬, ‫ َأ ْو عِ ْل ٌم ُي ْن َت َف ُع ِب ِه‬, ‫ار َي ٌة‬


‫صالِ ٌح‬ ِ ‫صدَ َق ٌة َج‬ ٍ ‫ات ابْنُ آدَ َم ا ْن َق َط َع َع َملُ ُه إاَّل ِمنْ َثاَل‬
َ :‫ث‬ َ ‫َإذا َم‬
‫َي ْدعُو َل ُه‬

“Jika anak Adam meninggal, maka terputuslah semua amalnya,


kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang
bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR.
Muslim no. 1631)

Dari hadis ini kita belajar, bahwa salah satu investasi amal
yang akan berguna di saat kita telah meninggal dunia dan

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76733-khotbah-jumat-sepenting-apakah-menuntut-ilmu-syari-dalam-kehidupan-kita.html
pahalanya tidak akan terputus adalah mengajarkan ilmu syar’i
yang sudah pernah kita pelajari.

Sedangkan mereka yang sudah mempelajari sebuah ilmu, lalu


menyembunyikan ilmu tersebut dan tidak mau
mengajarkannya, maka ancamannya sangatlah keras. Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

‫ُأ‬
ٍ ‫َمنْ سُِئ َل َعنْ عِ ْل ٍم َف َك َت َم ُه ْل ِج َم َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة ِبل َِج ٍام ِمنْ َن‬
‫ار‬

“Siapa saja yang ditanya tentang suatu ilmu, lalu ia


menyembunyikannya, maka akan diberikan pada hari kiamat
penutup mulut dari api neraka.” (HR. Abu Dawud no. 3658,
Tirmidzi no. 2649 dan Ahmad no. 10420)

Di hadis yang lain Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ُ ‫الكنز ث َّم ال‬


‫ينفق من ُه‬ َ ‫كمثل الَّذي َي ْكن ُز‬
ِ ُ ‫مث ُل الَّذي يتعلَّ ُم العل َم ث َّم ال يح ِّد‬
‫ث ِب ِه‬

“Perumpamaan orang yang menuntut ilmu lalu ia tidak


menyampaikannya, seperti orang yang menumpuk harta dan
tidak mengeluarkan zakatnya.” (HR. Thabrani dalam Al-Ausath
no. 689)

Marilah kita berdoa. Semoga Allah Ta’ala senantiasa


membimbing kita menuju jalan yang benar, memberikan kita
rasa semangat dan antusias di dalam mendalami dan
mempelajari ilmu syar’i yang mulia ini. Kita semua juga berdoa,
semoga Allah Ta’ala menghindarkan diri kita dari ilmu yang
tidak bermanfaat, memberikan kita kekuatan untuk senantiasa
© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76733-khotbah-jumat-sepenting-apakah-menuntut-ilmu-syari-dalam-kehidupan-kita.html
‫‪menyampaikan kebenaran yang telah kita pelajari dan tidak‬‬
‫‪menyembunyikannya.‬‬

‫ك ِمنْ عِ ْل ٍم اَل َي ْن َفعُ‪َ ،‬و ِمنْ َق ْل ٍ‬


‫ب اَل َي ْخ َشعُ‪َ ،‬و ِمنْ َن ْف ٍ‬
‫س اَل َت ْش َبعُ‪َ ،‬و ِمنْ ُد َعا ٍء اَل‬ ‫اللَّ ُه َّم ِإ ِّني َأع ُ‬
‫ُوذ ِب َ‬
‫يُسْ َم ُع‬

‫‪“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak‬‬


‫‪bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak‬‬
‫‪merasa puas, dan dari doa yang tidak didengar (tidak‬‬
‫‪dikabulkan).” (HR. Abu Dawud no. 1548, An-Nasa’i no. 5536,‬‬
‫‪dan Ibnu Majah no. 3837. Hadis ini sahih).‬‬

‫مْر‬ ‫هللا َأ َم َر ُك ْم ِبَأ ٍ‬ ‫َف َيا َأ ُّي َها ْالمُسْ لِم ُْو َن‪ُ ،‬أ ْوصِ ْي ُك ْم َو َن ْفسِ يْ ِب َت ْق َوى ِ‬
‫هللا ْال َعلِيِّ ْال َعظِ ي ِْم َواعْ َلم ُْوا َأنَّ َ‬
‫ون َع َلى ال َّن ِبيِّ ‪،‬‬ ‫ُصلُّ َ‬‫هللا َو َماَل ِئ َك َت ُه ي َ‬ ‫َعظِ ي ٍْم‪َ ،‬أ َم َر ُك ْم ِبال َّ‬
‫صاَل ِة َوال َّساَل ِم َع َلى َن ِب ِّي ِه ْال َك ِري ِْم َف َقا َل‪ِ :‬إنَّ َ‬
‫صلُّوا َع َل ْي ِه َو َسلِّمُوا َتسْ لِيمًا‬ ‫ِين آ َم ُنوا َ‬‫‪َ ،‬يا َأ ُّي َها الَّذ َ‬

‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إ َّن َ‬


‫ك َح ِم ْي ٌد‬ ‫صلَّي َ‬
‫ْت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬
‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َ‬
‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إ َّن َ‬
‫ك‬ ‫ار ْك َ‬
‫ت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ‬ ‫اركْ َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬
‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َب َ‬ ‫َم ِج ْي ٌد‪َ .‬و َب ِ‬
‫َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬

‫ت‬ ‫ت اَأْلحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َواَأْل َ‬


‫مْوا ِ‬ ‫والمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ‬
‫ت ْ‬ ‫‪،‬اَل ٰلّ ُه َّم ْ‬
‫اغ ِفرْ ل ِْلمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬

‫ف ْالم ُْخ َتلِ َف َة َوال َّشدَ اِئدَ‬


‫اللهم ْاد َفعْ َع َّنا ْال َباَل َء َو ْال َغاَل َء َو ْال َو َبا َء َو ْال َفحْ َشا َء َو ْال ُم ْن َك َر َو ْال َب ْغ َي َوال ُّسي ُْو َ‬
‫ك َع َلى‬ ‫ان ْالمُسْ لِ ِمي َْن َعام ًَّة‪ِ ،‬إ َّن َ‬
‫َو ْالم َِح َن‪َ ،‬ما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن‪ِ ،‬منْ َب َل ِد َنا َه َذا َخاص ًَّة َو ِمنْ ب ُْلدَ ِ‬
‫ُك ِّل َشيْ ٍء َق ِد ْي ٌر‬

‫‪© 2022 muslim.or.id‬‬


‫‪Sumber: https://muslim.or.id/76733-khotbah-jumat-sepenting-apakah-menuntut-ilmu-syari-dalam-kehidupan-kita.html‬‬
‫َر ّب َنا الَ ُتَؤ اخ ِْذ َنا ِإنْ َنسِ ْي َنا َأ ْو َأ ْخ َطْأ َنا َر ّب َنا َوالَ َتحْ ِم ْل َع َل ْي َنا ِإصْ رً ا َك َما َح َم ْل َت ُه َع َلى الّ ِذي َْن ِمنْ‬
‫ت َم ْوالَ َنا َفا ْنصُرْ َنا‬ ‫اغ ِفرْ َل َنا َوارْ َحمْ َنا َأ ْن َ‬ ‫َق ْبلِ َنا َر ّب َنا َوالَ ًت َحم ّْل َنا َماالَ َطا َق َة َل َنا ِب ِه َواعْ فُ َع ّنا َو ْ‬
‫‪َ .‬ع َلى ْال َق ْو ِم ْال َكاف ِِري َْن‬

‫اف ‪ ،‬وال ِغ َنى‬


‫والع َف َ‬ ‫اللَّ ُه َّم إ َّنا َنسْ َألُ َ‬
‫ك الهُدَ ى ‪ ،‬وال ُّت َقى ‪َ ،‬‬

‫ُور ُكلِّ َها‪َ ،‬وأ ِجرْ َنا ِمنْ خ ِْزيِ ال ُّد ْن َيا َو َع َذا ِ‬ ‫ُأل‬
‫ب اآلخ َِر ِة‬ ‫الله ّم أحْ سِ نْ َعا ِق َب َت َنا فِي ا م ِ‬

‫‪َ .‬ر َب َنا َءا ِت َنا فِي ال ّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي ْاَألخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫اب ال ّن ِ‬
‫ار‬

‫العا َل ِمي َْن‬ ‫َو ْال َحمْ ُد ِ‬


‫هلل َربِّ َ‬

‫ان َوِإ ْي َتا ِء ذِي ْالقُرْ َبى و َي ْن َهى َع ِن ال َفحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر‬ ‫ْأ‬
‫هللا َي ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل َواإْل حْ َس ِ‬
‫هللا‪ ،‬إنَّ َ‬‫عِ َبادَ ِ‬
‫هللا ْال َعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َو َلذ ِْك ُر ِ‬
‫هللا َأ ْك َب ُر‬ ‫َوال َب ْغي‪َ ،‬يع ُ‬
‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن‪َ .‬فاذ ُكرُوا َ‬ ‫ِ‬

‫‪© 2022 muslim.or.id‬‬


‫‪Sumber: https://muslim.or.id/76733-khotbah-jumat-sepenting-apakah-menuntut-ilmu-syari-dalam-kehidupan-kita.html‬‬

Anda mungkin juga menyukai