Anda di halaman 1dari 10

Teks Khotbah Jum’at

Judul : 6 Alasan Mengapa Tidak Boleh Ikut Merayakan Natal dan Tahun Baru
Oleh : Ustaz Muhammad Idris, Lc.

Khotbah Pertama
ِ ‫ال َّسالَ ُم َع َل ْي ُك ْم َو َرحْ َم ُة‬
‫هللا َو َبر َكا ُت ُه‬

ْ‫ت َأعْ َمالِ َنا َمن‬


ِ ‫شر ُْو ِر َأ ْنفُسِ َنا َو َس ّيَئ ا‬ ِ ‫هلل َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغ ِف ُرهُ َو َنع ُْو ُذ ِبا‬
ُ ْ‫هلل ِمن‬ ِ ِ َ‫ِإنّ ْال َحمْ د‬
‫ِي َل ُه‬
َ ‫َي ْه ِد ِه هللاُ َفالَ مُضِ ّل َل ُه َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفالَ َهاد‬

َ ‫َأ ْش َه ُد َأنْ اَل ۧ ِإ ٰل َه ِإاَّل هللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري‬


‫ َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬،ُ‫ْك َله‬

َ ‫اَل ٰلّ ُه َّم‬


َ ‫ َو َع ٰلى آلِ ِه َو‬،‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َع ٰلى َم َح َّم ٍد ْالمُجْ َت ٰبى‬
‫ َأمَّا َبعْ ُد‬.‫صحْ ِب ِه َأهْ ِل ال ُّت ٰقى َو ْال َو ٰفى‬

‫از َم ِن ا َّت َقى‬


َ ‫اع ِت ِه َف َق ْد َف‬ ِ ‫َف َيَأ ُّي َها ْالمُسْ لِم ُْو َن! ُأ ْوصِ ْي ُك ْم َو َن ْفسِ يْ ِب َت ْق َوى‬
َ ‫هللا َو َط‬

‫َف َقا َل هللاُ َت َع ٰالى ِفيْ ِك َت ِاب ِه ْال َك ِري ِْم‬

‫ث ِم ْن ُه َما ِر َجااًل‬
َّ ‫س َواحِدَ ٍة َو َخ َل َق ِم ْن َها َز ْو َج َها َو َب‬ ٍ ‫َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخ َل َق ُك ْم ِمنْ َن ْف‬
َ ‫ون ِب ِه َواَأْلرْ َحا َم ِإنَّ هَّللا َ َك‬
‫ان َع َل ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ َ ُ‫َك ِثيرً ا َون َِسا ًء َوا َّتقُوا هَّللا َ الَّذِي َت َسا َءل‬

Ma’asyiral muslimin, jemaah masjid yang dimuliakan Allah.

Mengawali khotbah kali ini, khatib berwasiat kepada diri khatib


pribadi dan para jemaah sekalian agar kita senantiasa
meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah
Ta’ala dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya. Karena tidaklah kita itu semakin mulia, kecuali
dengan takwa. Allah Ta’ala berfirman,

‫ِإنَّ َأ ْك َر َم ُك ْم عِ ْندَ هَّللا ِ َأ ْت َقا ُك ْم ۚ ِإنَّ هَّللا َ َعلِي ٌم َخ ِبي ٌر‬


© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/71469-6-alasan-mengapa-tidak-boleh-ikut-merayakan-natal-dan-tahun-baru.html
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Mahamengetahui lagi Mahamengenal.”

Ingatlah, ketakwaan tidak dapat diperoleh, kecuali dengan


belajar dan menuntut ilmu. Sehingga ketika seseorang itu
semakin memahami agama, maka ketakwaannya pun akan
semakin meningkat. Selawat dan salam semoga selalu
tercurah kepada Nabi mulia, suri teladan kita, Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam beserta keluarga, dan para
sahabatnya.

Ma’asyiral muslimin, jemaah Jumat yang dimuliakan Allah.

Hari-hari akhir tahun Masehi ini mungkin kita akan sering


mendengar dan mendapati ucapan “Merry Christmas”, “selamat
natal” berdengung dan tercantum di dalam beberapa iklan
maupun tulisan di jalanan. Sebagian orang pasti menganggap
hal ini merupakan hal lumrah yang sah-sah saja untuk diikuti
dan diramaikan. Namun, hal ini pada hakikatnya akan menjadi
masalah yang sangat besar jika diucapkan oleh seorang
muslim.

Mengapa? Sejak pertama kali agama Islam ini turun kepada


Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam, Allah Ta’ala
sudah mewanti-wanti dan menguatkan bahwa sembahan kita
umat Islam ini hanyalah satu, yaitu Allah Yang Mahaesa, Allah

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/71469-6-alasan-mengapa-tidak-boleh-ikut-merayakan-natal-dan-tahun-baru.html
Ta’ala yang tidak dilahirkan dan melahirkan. Allah Ta’ala
sendirilah yang mengatakan hal itu, yaitu di dalam surah
Al-Ikhlas, surah yang sangat populer, yang menjadi asas utama
serta pembeda agama ini dengan yang lainnya. Allah Ta’ala
berfirman,

‫ َو َلمۡ َي ُكن لَّهُۥ ُكفُ ًوا َأ َح ۢ ٌد‬، ‫ َلمۡ َيل ِۡد َو َلمۡ يُو َل ۡد‬، ‫ص َم ُد‬
َّ ‫ ٱهَّلل ُ ٱل‬، ‫قُ ۡل ه َُو ٱهَّلل ُ َأ َحد‬

“Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Mahaesa. Allah


tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan
tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara
dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas: 1-4)

Mengucapkan selamat natal, memberikan ucapan selamat


kepada perayaan orang Nasrani ini sama saja dengan
menyetujui bahwasanya Allah Ta’ala memiliki anak, menyetujui
bahwa ada sesembahan lain yang berhak selain Allah. Ini
merupakan sebuah kekufuran serta sebuah penolakan
terhadap ayat Allah Ta’ala!

Selain itu, ada beberapa faktor lain yang menjadikan hal


tersebut haram hukumnya dilakukan oleh seorang muslim:

Pertama, merayakan hari raya natal merupakan salah satu


kebid’ahan yang tidak ada contohnya dari nabi Muhammad
shalallahu ‘alaihi wasallam serta tidak terdapat syariatnya pada
agama kita, sedangkan Rasulullah telah melarang kita untuk

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/71469-6-alasan-mengapa-tidak-boleh-ikut-merayakan-natal-dan-tahun-baru.html
melakukan kebid’ahan/ hal baru di dalam agama. Beliau
bersabda,

‫من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد‬

“Barangsiapa yang melakukan hal baru yang tidak ada


contohnya dari kami (Nabi Muhammad), maka amalan tersebut
tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka, tidaklah seorang muslim mengkhususkan satu hari pun


untuk bergembira dan berpesta, kecuali harus ada dalilnya
yang jelas baik dari Al-Qur’an maupun hadis.

Kedua, seorang muslim tidak boleh berhari raya, kecuali


dengan hari raya yang disyariatkan dan diizinkan oleh agama
kita. Allah melalui lisan Nabi-Nya Muhammad shalallahu ‘alaihi
wasallam telah memberikan kita dua hari raya. Diriwayatkan
dari Abu Dawud dan An-Nasa’i di dalam riwayat yang sahih
dari sahabat Anas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Ketika
Nabi Muhammad datang ke kota Madinah, orang-orang
Madinah memiliki dua hari yang mana mereka gunakan untuk
bermain atau bersukacita, maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wasallam bersabda (yang artinya),

“Allah Ta’ala telah menggantikan dua hari ini dengan sesuatu


yang lebih baik, yaitu hari Idulfitri dan Iduladha.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membatalkan hari raya


mereka agar tidak menyerupai perayaan kaum muslimin.
© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/71469-6-alasan-mengapa-tidak-boleh-ikut-merayakan-natal-dan-tahun-baru.html
Sehingga jika para pemimpin dan ulama bermudah-mudahan di
dalam membolehkan ikut perayaan orang kafir, dikhawatirkan
orang yang awam akan lebih mengagungkannya, serta
menganggap perayaan tersebut bagian dari perayaan kaum
muslimin.

Ketiga, di dalam merayakan hari lahir Al-Masih, terdapat sifat


berlebih-lebihan di dalam mencintainya, dan ini sangatlah
tampak pada syiar-syiar orang Nasrani pada hari tersebut.
Padahal, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pernah
bersabda,

‫ال تطروني كما أطرت النصارى بن مريم فإنما أنا عبده فقولوا عبد هللا ورسوله‬

“Janganlah kalian terlalu berlebih-lebihan kepadaku


sebagaimana orang-orang Nasrani telah berlebih-lebihan
kepada Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah seorang
hamba Allah, maka katakanlah, ‘hamba Allah dan Rasul-Nya.’!”
(HR Al-Bukhari)

Syariat ini melarang dari menyucikan para nabi berlebihan di


dalam mencintainya serta beribadah kepada mereka dan
mengangkat mereka melebihi kedudukannya.

Keempat, merayakan perayaan mereka dapat menumbuhkan


rasa cinta dan mengikuti mereka di dalam melakukan
ritual-ritual yang batil, serta membuat mereka merasa bahwa
mereka itu berada di dalam kebenaran, dan semua itu

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/71469-6-alasan-mengapa-tidak-boleh-ikut-merayakan-natal-dan-tahun-baru.html
merupakan hal yang haram dan termasuk dosa yang besar.
Allah Ta’ala berfirman,

ٍ ْ‫ض ُه ْم َأ ْولِ َيا ُء َبع‬


‫ض ۚ َو َمنْ َي َت َولَّ ُه ْم‬ ُ ْ‫ار ٰى َأ ْولِ َيا َء ۘ َبع‬
َ ‫ص‬َ ‫ِين آ َم ُنوا اَل َت َّتخ ُِذوا ْال َيهُودَ َوال َّن‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬
‫ِين‬ َّ ‫ِم ْن ُك ْم َفِإ َّن ُه ِم ْن ُه ْم ۗ ِإنَّ هَّللا َ اَل َي ْهدِي ْال َق ْو َم‬
َ ‫الظالِم‬

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil


orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi
pemimpin-pemimpin(mu). Sebagian mereka adalah pemimpin
bagi sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu
mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya
orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS.
Al-Maidah: 51)

Ini adalah kondisi jika seorang muslim tidak bermaksud rida


terhadap agama mereka dan menyetujui prinsip agama
mereka, baik itu trinitas, menyembelih untuk selain Allah
ataupun memasang salib. Adapun jika seorang muslim
benar-benar bermaksud kepada semua itu, maka dia telah kafir
dan telah murtad dari agama ini menurut kesepakatan ulama.
Maka, wajib hukumnya bagi seorang muslim untuk menjauhi
gereja-gereja dan tempat ibadah orang Nasrani pada hari
perayaan maupun hari-hari lainnya.

Kelima, merayakan perayaan mereka merupakan bentuk


tasyabbuh/menyerupai orang-orang Nasrani karena di

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/71469-6-alasan-mengapa-tidak-boleh-ikut-merayakan-natal-dan-tahun-baru.html
dalamnya terdapat hal-hal spesifik dan khusus yang
merupakan identitas mereka. Sedangkan Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda,

‫َمنْ َت َش َّب َه ِب َق ْو ٍم َفه َُو ِم ْن ُه ْم‬

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk


dari mereka.” (HR. Abu Dawud)

Menyerupai mereka di dalam hal-hal yang tampak, baik itu


pakaian maupun kebiasaan dan rutinitas mereka tentu akan
menghantarkan pelakunya ke dalam menyerupai mereka pada
hal-hal yang sifatnya keyakinan, serta menimbulkan kecintaan
dan rasa suka di antara orang yang menyerupai dan yang
diserupai. Oleh karena itu, agama yang mulia ini memutus
semua wasilah yang dapat menimbulkan rasa takjub dan
kagum terhadap orang kafir serta rida terhadap agama mereka.

Keenam, perayaan yang disyariatkan di dalam Islam


merupakan bentuk sebuah rasa syukur dan rasa senang
setelah menyelesaikan sebuah ibadah. Idul Fitri disyariatkan
setelah menyelesaikan ibadah puasa dan Idul Adha
disyariatkan setelah melangsungkan ibadah haji dan setelah
lewat sepuluh hari bulan Dzulhijjah. Dan itu semua merupakan
bentuk kebahagiaan, ibadah, serta syukur untuk Allah Sang
Mahapencipta, bukan untuk makhluk. Prinsip inilah yang tidak
ada pada perayaan Kelahiran Al-Masih/ Natal. Maka, hal ini

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/71469-6-alasan-mengapa-tidak-boleh-ikut-merayakan-natal-dan-tahun-baru.html
bertentangan dengan ajaran ini sehingga kita pun diharamkan
untuk meramaikannya.

Demikian itu adalah 6 alasan, mengapa seorang muslim tidak


boleh ikut serta merayakan ataupun mengucapkan selamat
natal kepada orang-orang Nasrani. Semoga Allah Ta’ala selalu
memberikan kita hidayah dan taufik-Nya sehingga dengan
kedua hal itu kita menjadi seorang muslim yang tidak mudah
ikut-ikutan meramaikan sesuatu, apalagi hal tersebut sangat
bertentangan dengan akidah kita yang berasas pada Tauhid.

َ ‫َأقُ ْو ُل َق ْولِيْ ٰه َذا َوَأسْ َت ْغ ِف ُر‬


‫ ِإ َّن ُه ه َُو ْال َغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬،ُ‫ َفاسْ َت ْغ ِفر ُْوه‬،‫هللا لِيْ َو َل ُك ْم‬

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/71469-6-alasan-mengapa-tidak-boleh-ikut-merayakan-natal-dan-tahun-baru.html
‫‪Khotbah Kedua.‬‬

‫صلِّيْ َوُأ َسلِّ ُم َع َلى م َُح َّم ٍد ْالمُصْ َط َفى‪َ ،‬و َع َلى آلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َأهْ ِل ْال َو َفا‪َ .‬أ ْش َه ُد‬ ‫هلل َو َك َفى‪َ ،‬وُأ َ‬ ‫اَ ْل َحمْ ُد ِ‬
‫ْك َلهُ‪َ ،‬وَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه َأمَّا َبعْ ُد‬
‫َأنْ اَّل ِإل َه ِإاَّل هللاُ َوحْ دَ هُ اَل َش ِري َ‬

‫هللا َأ َم َر ُك ْم ِبَأ ٍ‬
‫مْر‬ ‫َف َيَأ ُّي َها ْالمُسْ لِم ُْو َن‪ُ ،‬أ ْوصِ ْي ُك ْم َو َن ْفسِ يْ ِب َت ْق َوى ِ‬
‫هللا ْال َعلِيِّ ْال َعظِ ي ِْم َواعْ َلم ُْوا َأنَّ َ‬
‫ون َع َلى ال َّن ِبيِّ ‪،‬‬ ‫ُصلُّ َ‬‫هللا َو َماَل ِئ َك َت ُه ي َ‬ ‫َعظِ ي ٍْم‪َ ،‬أ َم َر ُك ْم ِبال َّ‬
‫صاَل ِة َوال َّساَل ِم َع َلى َن ِب ِّي ِه ْال َك ِري ِْم َف َقا َل‪ِ :‬إنَّ َ‬
‫صلُّوا َع َل ْي ِه َو َسلِّمُوا َتسْ لِيمًا‬ ‫ِين آ َم ُنوا َ‬ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ َ‬

‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إ َّن َ‬


‫ك َح ِم ْي ٌد‬ ‫صلَّي َ‬
‫ْت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬
‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َ‬
‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إ َّن َ‬
‫ك‬ ‫ار ْك َ‬
‫ت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ‬ ‫اركْ َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬
‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َب َ‬ ‫َم ِج ْي ٌد‪َ .‬و َب ِ‬
‫َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬

‫ت‬ ‫ت اَأْلحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َواَأْل َ‬


‫مْوا ِ‬ ‫والمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ‬
‫ت ْ‬ ‫اَل ٰلّ ُه َّم ْ‬
‫اغ ِفرْ ل ِْلمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬

‫ف ْالم ُْخ َتلِ َف َة َوال َّشدَ اِئدَ‬


‫اللهم ْاد َفعْ َع َّنا ْال َباَل َء َو ْال َغاَل َء َو ْال َو َبا َء َو ْال َفحْ َشا َء َو ْال ُم ْن َك َر َو ْال َب ْغ َي َوال ُّسي ُْو َ‬
‫ك َع َلى‬ ‫ان ْالمُسْ لِ ِمي َْن َعام ًَّة‪ِ ،‬إ َّن َ‬
‫َو ْالم َِح َن‪َ ،‬ما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن‪ِ ،‬منْ َب َل ِد َنا َه َذا َخاص ًَّة َو ِمنْ ب ُْلدَ ِ‬
‫ُك ِّل َشيْ ٍء َق ِد ْي ٌر‬

‫َر ّب َنا الَ ُتَؤ اخ ِْذ َنا ِإنْ َنسِ ْي َنا َأ ْو َأ ْخ َطْأ َنا َر ّب َنا َوالَ َتحْ ِم ْل َع َل ْي َنا ِإصْ رً ا َك َما َح َم ْل َت ُه َع َلى الّ ِذي َْن ِمنْ‬
‫ت َم ْوالَ َنا َفا ْنصُرْ َنا‬ ‫اغ ِفرْ َل َنا َوارْ َحمْ َنا َأ ْن َ‬ ‫َق ْبلِ َنا َر ّب َنا َوالَ ًت َحم ّْل َنا َماالَ َطا َق َة َل َنا ِب ِه َواعْ فُ َع ّنا َو ْ‬
‫َع َلى ْال َق ْو ِم ْال َكاف ِِري َْن‬

‫اف ‪ ،‬وال ِغ َنى‬


‫والع َف َ‬ ‫اللَّ ُه َّم إ َّنا َنسْ َألُ َ‬
‫ك الهُدَ ى ‪ ،‬وال ُّت َقى ‪َ ،‬‬

‫ُور ُكلِّ َها‪َ ،‬وأ ِجرْ َنا ِمنْ خ ِْزيِ ال ُّد ْن َيا َو َع َذا ِ‬ ‫ُأل‬
‫ب اآلخ َِر ِة‬ ‫الله ّم أحْ سِ نْ َعا ِق َب َت َنا فِي ا م ِ‬

‫‪َ .‬ر َب َنا َءا ِت َنا فِي ال ّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي ْاَألخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫اب ال ّن ِ‬
‫ار‬

‫العا َل ِمي َْن‬ ‫َو ْال َحمْ ُد ِ‬


‫هلل َربِّ َ‬

‫‪© 2022 muslim.or.id‬‬


‫‪Sumber: https://muslim.or.id/71469-6-alasan-mengapa-tidak-boleh-ikut-merayakan-natal-dan-tahun-baru.html‬‬
‫ان َوِإ ْي َتا ِء ذِي ْالقُرْ َبى و َي ْن َهى َع ِن ال َفحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر‬ ‫ْأ‬
‫هللا َي ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل َواإْل حْ َس ِ‬
‫هللا‪ ،‬إنَّ َ‬‫عِ َبادَ ِ‬
‫هللا ْال َعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َو َلذ ِْك ُر ِ‬
‫هللا َأ ْك َب ُر‬ ‫َوال َب ْغي‪َ ،‬يع ُ‬
‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن‪َ .‬فاذ ُكرُوا َ‬ ‫ِ‬

‫‪© 2022 muslim.or.id‬‬


‫‪Sumber: https://muslim.or.id/71469-6-alasan-mengapa-tidak-boleh-ikut-merayakan-natal-dan-tahun-baru.html‬‬

Anda mungkin juga menyukai