Anda di halaman 1dari 12

‫‪Teks Khotbah Jum’at‬‬

‫‪Judul : Pentingnya Masa Muda dalam Islam‬‬


‫‪Oleh : Ustadz Muhammad Idris, Lc.‬‬

‫‪Khotbah Pertama‬‬

‫‪.‬ال َّسالَ ُم َع َل ْي ُك ْم َو َرحْ َم ُة ِ‬


‫هللا َو َبر َكا ُت ُه‬

‫ت َأعْ َمالِ َنا َمنْ‬


‫شر ُْو ِر َأ ْنفُسِ َنا َو َس ّيَئ ا ِ‬ ‫هلل َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغ ِف ُرهُ َو َنع ُْو ُذ ِبا ِ‬
‫هلل ِمنْ ُ‬ ‫ِإنّ ْال َحمْ دَ ِ ِ‬
‫ِي َل ُه‬
‫َي ْه ِد ِه هللاُ َفالَ مُضِ ّل َل ُه َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفالَ َهاد َ‬

‫‪َ .‬أ ْش َه ُد َأنْ اَل ۧ ِإ ٰل َه ِإاَّل هللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري َ‬


‫ْك َلهُ‪َ ،‬وَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬

‫صحْ ِب ِه َأهْ ِل ال ُّت ٰقى َو ْال َو ٰفى‪َ .‬أمَّا َبعْ ُد َف َياَأ ُّي َها‬ ‫اَل ٰلّ ُه َّم َ‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َع ٰلى َم َح َّم ِد ن ِْالمُجْ َت ٰبى‪َ ،‬و َع ٰلى آلِ ِه َو َ‬
‫از َم ِن ا َّت َقى‬‫اع ِت ِه َف َق ْد َف َ‬ ‫ْالمُسْ لِم ُْو َن! ُأ ْوصِ ْي ُك ْم َو َن ْفسِ يْ ِب َت ْق َوى ِ‬
‫هللا َو َط َ‬

‫‪َ :‬ف َقا َل هللاُ َت َع ٰالى ِفيْ ِك َت ِاب ِه ْال َك ِري ِْم‬

‫ث ِم ْن ُه َما ِر َجااًل‬
‫س َواحِدَ ٍة َو َخ َل َق ِم ْن َها َز ْو َج َها َو َب َّ‬ ‫َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخ َل َق ُك ْم ِمنْ َن ْف ٍ‬
‫ون ِب ِه َواَأْلرْ َحا َم ِإنَّ هَّللا َ َك َ‬
‫ان َع َل ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ ‫َك ِثيرً ا َون َِسا ًء َوا َّتقُوا هَّللا َ الَّذِي َت َسا َءلُ َ‬

‫‪Ma’asyiral Muslimin, jemaah masjid yang dimuliakan Allah.‬‬

‫‪Mengawali khotbah kali ini, khatib berwasiat kepada diri khatib‬‬


‫‪pribadi dan para jemaah sekalian agar senantiasa‬‬
‫‪meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada‬‬
‫‪Allah Ta’ala. Baik itu dengan menjalankan seluruh ketaatan‬‬

‫‪© 2022 muslim.or.id‬‬


‫‪Sumber: https://muslim.or.id/75414-khotbah-jumat-pentingnya-masa-muda-dalam-islam.html‬‬
yang telah Allah Ta’ala perintahkan kepada kita, maupun
meninggalkan seluruh larangan Allah Ta’ala. Allah berfirman,
‫هّٰللا‬
ِ َ‫َو َمنْ َّي َّت ِق َ َيجْ َع ْل لَّ ٗه ِمنْ ا‬
‫مْرهٖ يُسْ رً ا‬

“Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia


menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya.” (QS.
At-Talaq: 4)

Jemaah salat jumat yang berbahagia, ketahuilah bahwa masa


muda adalah fase terpenting dalam kehidupan manusia,
karena ia merupakan pintu yang dapat membawa seseorang
menuju dua arah yang berbeda, jalan kesuksesan ataupun
jalan kehancuran. Oleh karena itu, pemuda mendapatkan
perhatian khusus di berbagai negara, karena mereka adalah
harapan, cita-cita, serta angan-angan sebuah bangsa.

Masa muda sungguh merupakan benih yang berharga, bila ia


terlanjur tercerai berai dan tersisa-siakan, maka kecil
kemungkinannya ia akan kembali bersemi dan membuahkan
hasil panen yang baik. Semakin dewasa, yang tersisa hanyalah
penyesalan dan kerugian. Oleh karena itu, Nabi kita
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sejak jauh hari sudah
memperingatkan umatnya akan hal ini. Beliau shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda,

َ
‫وفراغك‬ ‫فقرك‬
ِ ‫وغناك قبل‬
َ َ ‫هرمك وصح َتك قبل َسقم‬
‫ِك‬ َ ‫خمس شبا َبك قبل‬
ٍ ‫اغتن ْم خمسًا قبل‬
َ ‫قبل شغلِك وحيا َت‬
َ ‫ك قبل موت‬
‫ِك‬

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/75414-khotbah-jumat-pentingnya-masa-muda-dalam-islam.html
“Jagalah lima perkara sebelum datangnya lima perkara: (1)
mudamu sebelum datang masa tuamu, (2) sehatmu sebelum
datang masa sakitmu, (3) waktu luangmu sebelum datang
waktu sibukmu, (4) kayamu sebelum miskinmu, dan (5)
hidupmu sebelum matimu.” (HR. Ibnu Abi Ad-Dunya di dalam
kitab Al-Qasru Al-Amal no. 111 dan Al-Hakim no. 7846 dan
Al-Baihaqi di dalam Syu’abu Al-Iman no. 10248)

Jemaah yang dirahmati Allah Ta’ala, masa muda sangat mudah


sekali dipengaruhi dengan pengaruh positif maupun negatif.
Begitu besarnya dorongan hati dan rasa penasaran pada
seorang pemuda membuat mereka sangat mudah
terombang-ambing. Oleh karena itu, Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan pengarahan khusus
bagi mereka yang menggerakkan dakwah dan bergerak di
bidang pendidikan agar mengarahkan pemuda menuju
kebaikan dan ketaatan kepada Allah Ta’ala, sehingga tertutup
semua pintu keburukan dari mereka karena tersibukkan
dengan ketaatan kepada Allah Ta’ala.

Di dalam sebuah hadis, nabi menyebutkan perihal 7 golongan


yang akan mendapatkan naungan Allah di hari kiamat. Salah
satu di antara mereka adalah golongan pemuda. Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ِ ‫َو َشابٌّ َن َشَأ ِب ِع َبادَ ِة‬


‫هللا‬

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/75414-khotbah-jumat-pentingnya-masa-muda-dalam-islam.html
“Seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah
kepada Allah.” (HR. Bukhari no. 1423 dan Muslim no. 1031)

Allah Ta’ala juga memberikan pertanyaan khusus terkait


pertanggungjawaban seorang manusia atas masa mudanya di
hari kiamat. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

،ُ‫ َعنْ ُعم ُِر ِه ِف ْي َما َأ ْف َناه‬:‫مْس‬ ٍ ‫ْن آدَ َم َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة ِمنْ عِ ْن ِد َر ِّب ِه َح َّتى يُسْ َأ َل َعنْ َخ‬ ِ ‫الَ َت ُزو ُل َقدَ ُم اب‬
‫ َو َم َاذا َع ِم َل ِف ْي َما َعلِ َم‬،ُ‫اك َت َس َب ُه َو ِف ْي َما َأ ْن َف َقه‬
ْ ‫ َو َمالِ ِه ِمنْ َأي َْن‬،ُ‫َو َعنْ َش َب ِاب ِه ِف ْي َما َأ ْباَل ه‬

“Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi


Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya
dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia
habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam apa
ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari (ilmu)
yang ia ketahui.” (HR. Tirmidzi no. 2416 dan Thabrani 9772)

Al-Qur’an kitab suci kita bahkan telah mengabadikan perihal


pendidikan yang seharusnya diajarkan kepada seorang
pemuda. Di antaranya terdapat di dalam kisah wasiat Luqman
untuk anaknya, di mana wasiat tersebut terfokus pada
pentingnya tauhid, esensi ibadah di dalam kehidupan, dan
pentingnya berhias dengan akhlak terpuji saat bermuamalah
dengan manusia lainnya. Allah Ta’ala berfirman menceritakan
wasiat tersebut,

ُ ‫ك َل‬
‫ظ ْل ٌم َعظِ ي ٌم‬ ُ ‫َوِإ ْذ َقا َل لُ ْق َمانُ اِل ْب ِن ِه َوه َُو َيع‬
َ ْ‫ِظ ُه َيا ُب َنيَّ اَل ُت ْش ِركْ ِباهَّلل ِ ِإنَّ ال ِّشر‬

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/75414-khotbah-jumat-pentingnya-masa-muda-dalam-islam.html
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di
waktu ia memberi pelajaran kepadanya, ‘Hai anakku, janganlah
kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar.’” (QS. Lukman: 13)

‫ْن َأ ِن ا ْش ُكرْ لِي‬ َ ‫ان ِب َوالِدَ ْي ِه َح َم َل ْت ُه ُأ ُّم ُه َوهْ ًنا َع َلى َوهْ ٍن َوف‬
ِ ‫ِصالُ ُه فِي َعا َمي‬ َ ‫ص ْي َنا اِإْل ْن َس‬
َّ ‫َو َو‬
‫ْك ِإ َليَّ ْالمَصِ ي ُر‬َ ‫َول َِوالِدَ ي‬

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada


dua orang ibu-bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” (QS.
Lukman: 14)

Di ayat ke-16 disebutkan,

ِ ْ‫ت َأ ْو فِي اَأْلر‬


‫ض‬ َ ‫ك م ِْث َقا َل َح َّب ٍة ِمنْ َخرْ دَ ٍل َف َت ُكنْ فِي‬
ِ ‫ص ْخ َر ٍة َأ ْو فِي ال َّس َم َاوا‬ ُ ‫َيا ُب َنيَّ ِإ َّن َها ِإنْ َت‬
‫ت ِب َها هَّللا ُ ِإنَّ هَّللا َ َلطِ يفٌ َخ ِبي ٌر‬ ِ ‫َيْأ‬

“(Luqman berkata), ‘Hai anakku, sesungguhnya jika ada


(sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu
atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan
mendatangkannya (membalasnya). Sesungguhnya Allah Maha
Halus lagi Maha Mengetahui.’” (QS. Luqman: 16)

Di surat yang lain Allah menceritakan kepada kita tentang kisah


Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Bagaimana perjuangannya
© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/75414-khotbah-jumat-pentingnya-masa-muda-dalam-islam.html
melawan kaumnya. Bagaimana caranya membantah syubhat
kebatilan mereka dengan dalil dan petunjuk yang dapat dinalar
oleh akal ketika mereka menyembah benda-benda langit. Dari
kisah Nabi Ibrahim tersebut kita belajar bahwa seorang
pemuda yang cerdas sewajarnya membekali dirinya dengan
pengetahuan dan wawasan yang sejalan dengan zamannya,
agar hujjah yang ia sampaikan semakin kuat dan mudah
diterima, di samping juga harus membekali dirinya dengan
akhlak yang baik.

Oleh karena semua itu, maka tugas orang tua, mereka yang
lebih senior, mereka yang terjun langsung mendidik pemuda,
untuk mau duduk bersama mereka, lapang dada di dalam
menerima pendapat mereka yang lebih muda, dan mendengar
keluh kesah mereka. Mengajarkan mereka untuk mengimbangi
antara nalar dan dalil sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ketika datang seorang
pemuda kepadanya dan mengatakan, “Wahai Rasulullah
izinkan aku untuk berzina!” Sebuah permintaan yang tentu saja
membuat mereka yang mendengarnya tercengang dan
terkaget-kaget, sehingga para sahabat mendatangi pemuda
tersebut dan menegurnya.

Akan tetapi, jemaah yang dimuliakan Allah Ta’ala, lihatlah


bagaimana Rasulullah menyikapinya. Sungguh sikap
Rasulullah dan tanggapan beliau menunjukkan dan

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/75414-khotbah-jumat-pentingnya-masa-muda-dalam-islam.html
mengajarkan tingginya akhlak beliau, serta bagaimana
besarnya perhatian beliau terhadap pemuda. Beliau shallallahu
‘alaihi wasallam berkata,

“Mendekatlah.” Pemuda itu pun mendekat lalu duduk. Nabi


shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Relakah Engkau jika
ibumu dizinai orang lain?”

“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!” sahut pemuda itu.

“Begitu pula orang lain, tidak rela kalau ibu mereka dizinai.”

Lanjut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Relakah


Engkau jika putrimu dizinai orang?”

“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!” pemuda itu kembali


menjawab.

“Begitu pula orang lain, tidak rela jika putri mereka dizinai.”

“Relakah Engkau jika saudari kandungmu dizinai?”

“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”

“Begitu pula orang lain, tidak rela jika saudara perempuan


mereka dizinai.” “Relakah Engkau jika bibi – dari jalur bapakmu
– dizinai?”

“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!.”

“Begitu pula orang lain, tidak rela jika bibi mereka dizinai

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/75414-khotbah-jumat-pentingnya-masa-muda-dalam-islam.html
“Relakah Engkau jika bibi – dari jalur ibumu – dizinai?”

“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”

“Begitu pula orang lain, tidak rela jika bibi mereka dizinai.”

Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meletakkan


tangannya di dada pemuda tersebut sembari berkata, “Ya
Allah, ampunilah kekhilafannya, sucikanlah hatinya, dan
jagalah kemaluannya.”

Setelah kejadian tersebut, pemuda itu tidak pernah lagi tertarik


untuk berbuat zina. (HR. Ahmad, no. 22211)

Rasulullah tidak memarahi pemuda tersebut, tidak pula


menghardiknya. Akan tetapi, beliau menjelaskan jawaban
pertanyaan pemuda tersebut dengan cara diskusi, dan
menggunakan sesuatu yang dapat dinalar oleh akal.

Sungguh, Nabi telah mengajarkan bagaimana caranya


berinteraksi dan menyikapi kegelisahan para pemuda, yaitu
dengan penuh kesabaran dan sikap yang cerdas. Karena jika
bukan kita yang duduk berdiskusi dengan para pemuda dan
mendengarkan kegalauan mereka, bisa dipastikan orang-orang
yang sesatlah yang akan mendekati dan mempengaruhi
mereka. Tentu kita tidak mau hal tersebut menimpa para
pemuda kaum muslimin.

Jemaah salat jumat yang dirahmati Allah Ta’ala.

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/75414-khotbah-jumat-pentingnya-masa-muda-dalam-islam.html
Agama Islam sangat memperhatikan kebutuhan jasmani
seorang pemuda, sehingga menganjurkan mereka untuk
menjaga kehormatan diri mereka dengan menikah, karena
kebanyakan maksiat muncul dan timbul karena sebab syahwat.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

‫صنُ ل ِْل َفرْ ِج َو َمنْ َل ْم‬ َ ‫اع ِم ْن ُك ُم ْال َبا َء َة َف ْل َي َت َزوَّ جْ َفِإ َّن ُه َأ َغضُّ ل ِْل َب‬
َ ْ‫ص ِر َوَأح‬ َ ‫ب َم ِن اسْ َت َط‬ ِ ‫َيا َمعْ َش َر ال َّش َبا‬
‫َيسْ َتطِ عْ َف َع َل ْي ِه ِبالص َّْو ِم َفِإ َّن ُه َل ُه ِو َجا ٌء‬

“Wahai para pemuda, barangsiapa yang sudah sanggup


menikah, maka menikahlah. Karena itu lebih menundukkan
pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang
belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu obat
pengekang nafsunya.” (HR. Bukhari no. 5056 dan Muslim no.
1400)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga tidak menjadikan


kefakiran sebagai penghalang dari dilangsungkannya sebuah
pernikahan. Akan tetapi, yang menjadi patokan adalah
kemaslahatan. Allah Ta’ala berfirman,

َ ‫َوَأ ْن ِكحُوا اَأْل َيا َمى ِم ْن ُك ْم َوالصَّالِح‬


‫ِين ِمنْ عِ َبا ِد ُك ْم َوِإمَاِئ ُك ْم ِإنْ َي ُكو ُنوا فُ َق َرا َء ي ُْغن ِِه ُم هَّللا ُ ِمنْ َفضْ لِ ِه‬
‫َوهَّللا ُ َواسِ ٌع َعلِي ٌم‬

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu,


dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba
sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang
perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/75414-khotbah-jumat-pentingnya-masa-muda-dalam-islam.html
mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas
(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur: 32)

Beliau sebagai suri teladan kita telah mencontohkan hal ini.


Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menikahkan putri-putri beliau
dengan orang-orang saleh dari kalangan sahabat dan beliau
menentukan mahar yang mudah dan ringan atas anak-anak
perempuannya. Hal ini juga yang dipraktikkan oleh para
sahabat radhiyallahu ‘anhum.

Semoga Allah Ta’ala menjaga pemuda kaum muslimin dari


besarnya gempuran fitnah di akhir zaman ini, menjaga mereka
dari kerusakan dan terjatuh ke dalam fitnah syubhat dan
syahwat. Semoga Allah Ta’ala memperbaiki kondisi pemuda
muslim sehingga mereka bisa menjadi harapan dan lentera
bagi yang lain di masa depan nanti. Amiin ya Rabbal ‘aalamiin.

َ ‫َأقُ ْو ُل َق ْولِيْ ٰه َذا َوَأسْ َت ْغ ِف ُر‬


‫ ِإ َّن ُه ه َُو ْال َغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬،ُ‫ َفاسْ َت ْغ ِفر ُْوه‬،‫هللا لِيْ َو َل ُك ْم‬

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/75414-khotbah-jumat-pentingnya-masa-muda-dalam-islam.html
‫‪Khotbah Kedua.‬‬

‫صلِّيْ َوُأ َسلِّ ُم َع َلى م َُح َّم ٍد ْالمُصْ َط َفى‪َ ،‬و َع َلى آلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َأهْ ِل ْال َو َفا‪َ .‬أ ْش َه ُد‬ ‫هلل َو َك َفى‪َ ،‬وُأ َ‬ ‫اَ ْل َحمْ ُد ِ‬
‫ْك َلهُ‪َ ،‬وَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه َأمَّا َبعْ ُد‬
‫‪َ،‬أنْ اَّل ِإل َه ِإاَّل هللاُ َوحْ دَ هُ اَل َش ِري َ‬

‫مْر‬ ‫هللا َأ َم َر ُك ْم ِبَأ ٍ‬ ‫َف َيا َأ ُّي َها ْالمُسْ لِم ُْو َن‪ُ ،‬أ ْوصِ ْي ُك ْم َو َن ْفسِ يْ ِب َت ْق َوى ِ‬
‫هللا ْال َعلِيِّ ْال َعظِ ي ِْم َواعْ َلم ُْوا َأنَّ َ‬
‫ون َع َلى ال َّن ِبيِّ ‪،‬‬ ‫ُصلُّ َ‬‫هللا َو َماَل ِئ َك َت ُه ي َ‬ ‫َعظِ ي ٍْم‪َ ،‬أ َم َر ُك ْم ِبال َّ‬
‫صاَل ِة َوال َّساَل ِم َع َلى َن ِب ِّي ِه ْال َك ِري ِْم َف َقا َل‪ِ :‬إنَّ َ‬
‫صلُّوا َع َل ْي ِه َو َسلِّمُوا َتسْ لِيمًا‬ ‫ِين آ َم ُنوا َ‬‫‪َ ،‬يا َأ ُّي َها الَّذ َ‬

‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إ َّن َ‬


‫ك َح ِم ْي ٌد‬ ‫صلَّي َ‬
‫ْت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬
‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َ‬
‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إ َّن َ‬
‫ك‬ ‫ار ْك َ‬
‫ت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ‬ ‫اركْ َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬
‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َب َ‬ ‫َم ِج ْي ٌد‪َ .‬و َب ِ‬
‫َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬

‫ت‬ ‫ت اَأْلحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َواَأْل َ‬


‫مْوا ِ‬ ‫والمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ‬
‫ت ْ‬ ‫‪،‬اَل ٰلّ ُه َّم ْ‬
‫اغ ِفرْ ل ِْلمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬

‫ف ْالم ُْخ َتلِ َف َة َوال َّشدَ اِئدَ‬


‫اللهم ْاد َفعْ َع َّنا ْال َباَل َء َو ْال َغاَل َء َو ْال َو َبا َء َو ْال َفحْ َشا َء َو ْال ُم ْن َك َر َو ْال َب ْغ َي َوال ُّسي ُْو َ‬
‫ك َع َلى‬ ‫ان ْالمُسْ لِ ِمي َْن َعام ًَّة‪ِ ،‬إ َّن َ‬
‫َو ْالم َِح َن‪َ ،‬ما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن‪ِ ،‬منْ َب َل ِد َنا َه َذا َخاص ًَّة َو ِمنْ ب ُْلدَ ِ‬
‫ُك ِّل َشيْ ٍء َق ِد ْي ٌر‬

‫َر ّب َنا الَ ُتَؤ اخ ِْذ َنا ِإنْ َنسِ ْي َنا َأ ْو َأ ْخ َطْأ َنا َر ّب َنا َوالَ َتحْ ِم ْل َع َل ْي َنا ِإصْ رً ا َك َما َح َم ْل َت ُه َع َلى الّ ِذي َْن ِمنْ‬
‫ت َم ْوالَ َنا َفا ْنصُرْ َنا‬ ‫اغ ِفرْ َل َنا َوارْ َحمْ َنا َأ ْن َ‬ ‫َق ْبلِ َنا َر ّب َنا َوالَ ًت َحم ّْل َنا َماالَ َطا َق َة َل َنا ِب ِه َواعْ فُ َع ّنا َو ْ‬
‫‪َ .‬ع َلى ْال َق ْو ِم ْال َكاف ِِري َْن‬

‫اف ‪ ،‬وال ِغ َنى‬


‫والع َف َ‬ ‫اللَّ ُه َّم إ َّنا َنسْ َألُ َ‬
‫ك الهُدَ ى ‪ ،‬وال ُّت َقى ‪َ ،‬‬

‫ُور ُكلِّ َها‪َ ،‬وأ ِجرْ َنا ِمنْ خ ِْزيِ ال ُّد ْن َيا َو َع َذا ِ‬ ‫ُأل‬
‫ب اآلخ َِر ِة‬ ‫الله ّم أحْ سِ نْ َعا ِق َب َت َنا فِي ا م ِ‬

‫‪َ .‬ر َب َنا َءا ِت َنا فِي ال ّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي ْاَألخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫اب ال ّن ِ‬
‫ار‬

‫‪© 2022 muslim.or.id‬‬


‫‪Sumber: https://muslim.or.id/75414-khotbah-jumat-pentingnya-masa-muda-dalam-islam.html‬‬
‫العا َل ِمي َْن‬ ‫َو ْال َحمْ ُد ِ‬
‫هلل َربِّ َ‬

‫ان َوِإ ْي َتا ِء ذِي ْالقُرْ َبى و َي ْن َهى َع ِن ال َفحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر‬ ‫ْأ‬
‫هللا َي ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل َواإْل حْ َس ِ‬
‫هللا‪ ،‬إنَّ َ‬‫عِ َبادَ ِ‬
‫هللا ْال َعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َو َلذ ِْك ُر ِ‬
‫هللا َأ ْك َب ُر‬ ‫َوال َب ْغي‪َ ،‬يع ُ‬
‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن‪َ .‬فاذ ُكرُوا َ‬ ‫ِ‬

‫‪© 2022 muslim.or.id‬‬


‫‪Sumber: https://muslim.or.id/75414-khotbah-jumat-pentingnya-masa-muda-dalam-islam.html‬‬

Anda mungkin juga menyukai