Anda di halaman 1dari 4

Khutbah Jumat: Pelajar Calon Pemimpin Masa Depan

Khutbah Pertama

ِ ‫ َونَعُو ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشر‬،ُ‫إن الـ َح ْم َد هّلِل ِ نَـحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُره‬
‫ُور‬ َّ
ِ ‫ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَاَل ُم‬،‫ت َأ ْع َمالِنَا‬
ْ‫ َو َم ْن يُضْ لِل‬،ُ‫ض َّل لَه‬ ِ ‫َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا‬
‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن‬ ُ‫ك لَه‬
َ ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأن الَّ ِإلَهَ ِإالَّ هللا َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬،ُ‫ي لَه‬َ ‫فَاَل هَا ِد‬
‫ُمـ َح َّمداً َع ْب ُدهُ َو َرسُولُه‬
َ ‫ يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬،‫قال هللا تعالى فى كتابه الكريم‬
َّ ‫ين آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬
‫ق تُقَاتِ ِه‬
َ ‫َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم‬
‫ون‬
‫ين آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا قَ ْواًل َس ِدي ًدا‬ َ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬ ،‫وقال تعالى‬
‫يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم َو َم ْن ي ُِط ِع هَّللا َ َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَا َز‬
‫فَ ْو ًزا َع ِظي ًما‬
Jamaah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah...

Dalam kesempatan khutbah ini, saya kembali mengajak seluruh jamaah –khususnya diri saya sendiri–
agar senantiasa meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, dengan
melaksanakan perintah-perintah-Nya secara maksimal dan menjauhi seluruh larangan-Nya secara total.

Jamaah rakhimakumullah

Kita tahu bahwa al-Qur’an, sebagai pedoman paripurna bagi manusia, memuat banyak sekali hal yang
utama. Di antaranya adalah kisah teladan orang-orang terdahulu. Dari sekian banyak kisah teladan, sebagian
besarnya adalah kisah para nabi. Namun, pernahkah kita memperhatikan, ternyata kebanyakan kisah
tersebut bukanlah saat para nabi telah menua, melainkan saat mereka masih muda.

Jamaah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah...

Ini menjadi bukti bahwa masa muda merupakan masa vital dan produktif untuk berkarya.  Pelajar
adalah bagian dari proses produktif pada masa muda. Semangat pelajar adalah semangat para pemuda. Jiwa
pelajar adalah jiwa para pemuda. Dan, darah para pelajar juga menjadi darah para pemuda. Oleh karena itu,
menjadi keniscayaan bagi para pelajar agar meneladani kisah para pemuda yang diabadikan oleh al-Qur’an.
Dari sisi kuantitas, jumlah pelajar dan kaum muda sangat besar. Bahkan Indonesia diprediksi akan
mengalami bonus demografi; jumlah penduduk usia produktif jauh lebih besar jika dibandingkan dengan
penduduk usia nonproduktif. Pelajar menjadi penyumbang jumlah penduduk produktif tersebut.

Syaikh Mushthofa al-Ghulaiyaini, seorang ulama besar dari Lebanon. Dalam karya visionernya yang

berjudul ‘Izhatun Nasyi’in (  ‫النَّاشِِئين‬ ُ‫) ِعظَة‬, beliau berkarta:

ِ َ‫فََأ ْق ِد ُم ْوا ِإ ْق َدا َم اَأل َس ِد ْالب‬  ,‫ َوفِى ِإ ْق َدا ِم ُك ْم َحيَاتَهَا‬  ,‫ِإ َّن فِى يَ ِد ُك ْم َأ ْم َر اُأل َّم ِة‬
‫اس ِل‬
ُ‫َّالص ِـل تَحْ َي بِ ُك ُم اُأل َّمة‬ ِ ‫ت الص‬ ِ ‫ت َذا‬ َ ْ‫تَح‬  ,‫ض الر ََّوايَا‬ َ ‫َوا ْنهَض ُْوا نُه ُْو‬
“Di tanganmulah, wahai generasi muda, segala urusan bangsa. Dalam langkahmu tertanggung masa depan
kehidupan bangsa. Oleh karena itu, melangkahlah kalian bagaikan seekor harimau yang gagah berani, yang
tidak pernah mundur setapak pun. Bangkitlah laksana para pemegang panji perang, yang berangkat menuju
medan juang dengan penuh tanggung jawab. Dengan usaha dan hasil karyamu, bangsa kalian akan hidup
bahagia.”

Jamaah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah...

Permasalahan pelajar tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tetapi sudah mewabah secara sistemik
hingga ke pelosok desa. Oleh karena itu, perlu ada usaha sungguh-sungguh yang dilakukan secara sistemik
dan melibatkan seluruh pihak untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Setidaknya ada empat usaha nyata untuk mengembangkan kualitas kaum muda.

Pertama, mematangkan spiritualitas kaum muda.

Pemuda dengan spiritualitas yang baik tidak akan pernah membiarkan dirinya terkontaminasi oleh
hal-hal buruk, seperti narkoba, pergaulan bebas, serta tindakan anarkis dan tak bermoral yang mengganggu
stabilitas sosial.

Inilah yang oleh para ulama disebut dengan muraqabah (merasa selalu diawasi oleh Allah). Jika
muraqabah ini tertanam kuat dalam jiwa setiap pelajar dan kaum muda, niscaya kelak mereka akan tumbuh
menjadi pemimpin-pemimpin yang amanah.

Jamaah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah...

Usaha kedua, memotivasi pelajar agar tidak berhenti mencari ilmu.

Tidak ada manusia yang tinggi derajatnya dan mampu mengubah dunia tanpa dibekali dengan ilmu.
Demikian pula tidak ada pemimpin hebat yang tidak dipondasi dengan ilmu. Tidak mengherankan jika wahyu
yang diterima pertama kali oleh Nabi Muhammad Saw adalah perintah untuk berilmu.

Iqra’, bacalah! Membaca berarti meluaskan cakrawala, meluaskan pengetahuan, serta meluaskan hati
dan pikiran untuk mengenal Tuhan melalui keagungan-keagungan-Nya. Spirit Iqra’ inilah yang harus terus
digelorakan di dalam jiwa pelajar dan kaum muda.
Jamaah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah...

Di sinilah generasi muda hari ini benar-benar ditantang. Kreativitas dan kematangan jiwa mereka

ُ ‫ُشب‬
benar-benar diharapkan. Apa yang mereka lakukan hari ini adalah cerminan bangsa di masa depan. “ ‫َّان‬

‫( ْاليَوْ ِم ِر َجا ُل ْال َغ ِد‬syubbanul yaum rijalul ghad), pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan,” demikian
kata pepatah Arab.

Bahkan, secara lebih tegas lagi Imam Syafi’i berkata melalui bait-bait syairnya:

“Barangsiapa menyia-nyiakan waktu menuntut ilmu di masa mudanya, maka bertakbirlah empat kali  atas
kematiannya.”

“Demi Allah, hakikat seorang pemuda terletak dalam ilmu dan ketakwaannya. Bila keduanya tidak ada maka
keberadaan sang pemuda dianggap tiada.”

Jamaah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah...

Usaha yang ketiga, menanamkan keluhuran akhlak.

Masa muda adalah masa yang penuh dengan godaan untuk memperturutkan hawa nafsu. Dalam
kondisi seperti itu, peluang terjerumus ke dalam keburukan dan kesesatan sangatlah besar. Oleh karena itu,
dibutuhkan pondasi moral yang benar-benar andal, atau akhlak yang benar-benar kuat.

Bukankah di antara misi utama Rasulullah Saw adalah untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak?
Beliau bersabda:

‫ار َم اَأل ْخالَق‬ ‫ِإنَّ َما ب ُِع ْث ُ ُأل‬


ِ ‫ت تَ ِّم َم َم َك‬
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)

Jamaah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah...

Usaha keempat, membekali pelajar dengan aneka keterampilan dan keahlian.

Modernisasi menjadi tantangan yang tidak terelakkan. Para pelajar dan kaum muda harus berani
berkompetisi dengan bangsa lain agar tidak tertinggal. Oleh karena itu, selain membekali diri dengan
spiritualitas, ilmu, dan akhlak, mereka juga harus membekali diri dengan aneka keahlian dan keterampilan,
yang sering disebut pula dengan istilah life skills (kecakapan hidup).

Oleh karena itu, para pelajar dan kaum muda tidak boleh putus harapan. Karena, dalam jiwa pemuda
terdapat jantung yang terus berdetak kencang. Ada darah yang mengalir deras dengan dada yang terus
berkobar. Ada semangat yang terpendam seperti api dalam sekam. Terus membara sampai batu bata menjadi
merah dan mengokohkan bangunan-bangunan megah, simbol kemajuan.

Semoga Allah memberi kekuatan dan kemudahan kepada kita semua. Aamiin ya Rabbal ‘alamin..

ُ‫ ِإنَّه‬،‫ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬


ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم ِباآليَا‬،‫آن ْال َع ِظي ِْم‬
ِ ْ‫ك هللاُ لِى َولَ ُك ْم فِى ْالقُر‬
َ ‫ار‬
َ َ‫ب‬
ِ ‫هُ َو ْال َغفُ ْو ُر الر‬
.‫َّح ْي ُم‬
‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا‪ ،‬نبينا محمد و آله‬
‫وصحبه ومن وااله‪ ،‬وأشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك‬
‫أن مح ّمداً عبده ورسولهُ‬
‫له‪ ،‬وأشهد َّ‬

‫ْت َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬ ‫صلَّي َ‬ ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬ ‫اَللَّهُ َّم َ‬
‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬
‫آل‬ ‫آل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّ َ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪َ .‬وبَ ِ‬ ‫َو َعلَى ِ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ ‫آل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّ َ‬
‫ت َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ‬ ‫ُم َح َّم ٍد َك َما بَا َر ْك َ‬

‫ت اَألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم‬


‫ت َوالمْؤ ِمنِي َْن َوالمْؤ ِمنَا ِ‬ ‫اللهُ َّم ا ْغفِرْ ِل ْل ُم ْسلِ ِمي َْن َوالم ْسلِ َما ِ‬
‫َواَأل ْم َوا ِ‬
‫ت‬
‫َّحيم‬‫ت التَّوابُ الر ِ‬ ‫ك اَ ْن َ‬
‫اللهُ َّم َوتُبْ َعلَ ْينَا اِنَّ َ‬
‫ك ِم َن النَّار‬ ‫ك ال َجنَّه َونَعُو ُذ ِب َ‬ ‫اللهُ َّم اِنَّا نَ ْساَلُ َ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫اآلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫اللهُ َّم آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي ِ‬
‫عباد هللا‪:‬‬

Anda mungkin juga menyukai