Anda di halaman 1dari 12

‫‪Teks Khotbah Jum’at‬‬

‫‪Judul : 3 Pelajaran Penting dari Kisah Nabi Yusuf‬‬


‫‪Oleh : Ustadz Muhammad Idris, Lc.‬‬

‫‪Khotbah Pertama‬‬

‫‪.‬ال َّسالَ ُم َع َل ْي ُك ْم َو َرحْ َم ُة ِ‬


‫هللا َو َبر َكا ُت ُه‬

‫ت َأعْ َمالِ َنا َمنْ‬


‫شر ُْو ِر َأ ْنفُسِ َنا َو َس ّيَئ ا ِ‬ ‫هلل َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغ ِف ُرهُ َو َنع ُْو ُذ ِبا ِ‬
‫هلل ِمنْ ُ‬ ‫ِإنّ ْال َحمْ دَ ِ ِ‬
‫ِي َل ُه‬
‫َي ْه ِد ِه هللاُ َفالَ مُضِ ّل َل ُه َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفالَ َهاد َ‬

‫‪َ .‬أ ْش َه ُد َأنْ اَل ۧ ِإ ٰل َه ِإاَّل هللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري َ‬


‫ْك َلهُ‪َ ،‬وَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬

‫صحْ ِب ِه َأهْ ِل ال ُّت ٰقى َو ْال َو ٰفى‪َ .‬أمَّا َبعْ ُد َف َياَأ ُّي َها‬ ‫اَل ٰلّ ُه َّم َ‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َع ٰلى َم َح َّم ِد ن ِْالمُجْ َت ٰبى‪َ ،‬و َع ٰلى آلِ ِه َو َ‬
‫از َم ِن ا َّت َقى‬‫اع ِت ِه َف َق ْد َف َ‬ ‫ْالمُسْ لِم ُْو َن! ُأ ْوصِ ْي ُك ْم َو َن ْفسِ يْ ِب َت ْق َوى ِ‬
‫هللا َو َط َ‬

‫‪َ :‬ف َقا َل هللاُ َت َع ٰالى ِفيْ ِك َت ِاب ِه ْال َك ِري ِْم‬

‫ث ِم ْن ُه َما ِر َجااًل‬
‫س َواحِدَ ٍة َو َخ َل َق ِم ْن َها َز ْو َج َها َو َب َّ‬ ‫َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخ َل َق ُك ْم ِمنْ َن ْف ٍ‬
‫ون ِب ِه َواَأْلرْ َحا َم ِإنَّ هَّللا َ َك َ‬
‫ان َع َل ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ ‫َك ِثيرً ا َون َِسا ًء َوا َّتقُوا هَّللا َ الَّذِي َت َسا َءلُ َ‬

‫‪Ma’asyiral Muslimin, jemaah masjid yang dimuliakan Allah.‬‬

‫‪Mengawali khotbah kali ini, khatib berwasiat kepada diri khatib‬‬


‫‪pribadi dan juga para jemaah sekalian agar senantiasa‬‬
‫‪meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada‬‬
‫‪Allah Ta’ala. Baik itu dengan menjalankan seluruh ketaatan‬‬

‫‪© 2022 muslim.or.id‬‬


‫‪Sumber: https://muslim.or.id/75464-khotbah-jumat-3-pelajaran-penting-dari-kisah-nabi-yusuf.html‬‬
yang telah Allah Ta’ala perintahkan kepada kita, maupun
meninggalkan seluruh larangan Allah Ta’ala. Allah Ta’ala
berfirman,

‫ت ل َِغ ۚ ٍد َوا َّتقُوا هّٰللا َ ۗاِنَّ هّٰللا َ َخ ِب ْي ٌر ِۢب َما َتعْ َملُ ْو َن‬ ُ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُنوا ا َّتقُوا هّٰللا َ َو ْل َت ْن‬
ْ ‫ظرْ َن ْفسٌ مَّا َق َّد َم‬

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah


dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah
kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang
kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)

Saudaraku seiman, jemaah salat jumat yang dirahmati Allah


Ta’ala. Ketahuilah, bahwa di dalam kisah-kisah orang terdahulu
pasti terdapat sebuah pelajaran dan di setiap kabar mengenai
mereka yang hidup di masa lampau pasti memiliki nasehat
yang bisa kita petik.

Oleh karenanya, Al-Quran memiliki porsi khusus yang


mengandung kisah umat-umat terdahulu, kisah-kisah tentang
para nabi terdahulu. Allah Ta’ala berfirman,

َ ‫ك َو َج ۤا َء‬
‫ك ِفيْ ٰه ِذ ِه ْال َح ُّق َو َم ْوعِ َظ ٌة وَّ ذ ِْك ٰرى‬ ُ ‫ْك ِمنْ اَ ۢ ْن َب ۤا ِء الرُّ س ُِل َما ُن َثب‬
َ َ‫ِّت ِبهٖ فَُؤ اد‬ َ ‫َو ُكاًّل َّنقُصُّ َع َلي‬
‫ل ِْلمُْؤ ِم ِني َْن‬

“Dan semua kisah rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu


(Muhammad), agar dengan kisah itu Kami teguhkan hatimu.
Dan di dalamnya telah diberikan kepadamu (segala)

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/75464-khotbah-jumat-3-pelajaran-penting-dari-kisah-nabi-yusuf.html
kebenaran, nasihat, dan peringatan bagi orang yang beriman.”
(QS. Hud: 120)

Di ayat yang lain, Allah Ta’ala mengatakan,

َ ‫ْك ٰه َذا ْالقُرْ ٰا ۖ َن َو ِانْ ُك ْن‬


‫ت ِمنْ َق ْبلِهٖ َلم َِن ْال ٰغ ِفلِي َْن‬ َ ‫ص ِب َمٓا اَ ْو َح ْي َنٓا ِا َلي‬ َ ‫ْك اَحْ َس َن ْال َق‬
ِ ‫ص‬ َ ‫َنحْ نُ َنقُصُّ َع َلي‬

“Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling


baik dengan mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu, dan
sesungguhnya Engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak
mengetahui.” (QS. Yusuf: 3)

Kisah-kisah yang terdapat di dalam Al-Qur’an sejatinya adalah


media pembelajaran yang akan menguatkan pikiran serta
meluruskan akhlak. Pada hari yang diberkahi ini, kita akan
bersama-sama sejenak menyelami dan menyimak kisah Nabi
Yusuf ‘alaihis salam, kisah yang indah, enak didengar, dan
mudah dicerna bagi mereka yang memiliki hati yang lurus.
Sungguh ia merupakan kisah yang sarat akan pelajaran
berharga. Allah Ta’ala berfirman,

‫ت لِّلس َّۤا ِٕىلِي َْن‬


ٌ ‫ُف َوا ِْخ َوت ٖ ِٓه ٰا ٰي‬ َ ‫َل َق ْد َك‬
َ ‫ان ِفيْ ي ُْوس‬

“Sungguh, dalam (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya


terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang
bertanya.” (QS. Yusuf: 7)

Ma’asyiral Muslimin, jemaah masjid yang dimuliakan Allah.

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/75464-khotbah-jumat-3-pelajaran-penting-dari-kisah-nabi-yusuf.html
Sesungguhnya hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik dari
kisah Yusuf ‘alaihis salam sangatlah banyak, sehingga
membutuhkan waktu yang panjang untuk membahasnya.
Namun, pada kesempatan ini kita hanya akan mengambil 3
pelajaran saja.

Pelajaran pertama: Kehidupan ini Allah ciptakan penuh


dengan rasa gundah gulana, lelah, dan kesedihan.

Tidak ada kenikmatan dan ketenangan hidup yang abadi,


karena keadaan sangatlah cepat berganti dan akan berubah
terus menerus. Apa yang menimpa nabi Yusuf ‘alaihis salam
bukanlah perkara yang mudah dan remeh. Beliau menghadapi
permusuhan saudara-saudaranya, kerasnya mereka, dan tipu
daya mereka. Sampai-sampai ia dijual kemudian dibeli dengan
harga yang rendah. Allah Ta’ala berfirman,

‫اع ًة َۗوهّٰللا ُ َعلِ ْي ٌم‬


َ ‫ض‬َ ‫اردَ ُه ْم َفا َ ْد ٰلى دَ ْل َوهٗ ۗ َقا َل ٰي ُب ْش ٰرى ٰه َذا ُغ ٰل ٌم َۗواَ َسرُّ ْوهُ ِب‬ِ ‫َّارةٌ َفاَرْ َسلُ ْوا َو‬
َ ‫ت َسي‬ ْ ‫َو َج ۤا َء‬

ٍ ‫ࣖ ِۢب َما َيعْ َملُ ْو َن * َو َش َر ْوهُ ِب َث َم ۢ ٍن َب ْخ‬


َّ ‫س دَ َرا ِه َم َمعْ ُد ْودَ ٍة َۚو َكا ُن ْوا ِف ْي ِه م َِن‬
‫الزا ِه ِدي َْن‬

“Dan datanglah sekelompok musafir, mereka menyuruh


seorang pengambil air. Lalu dia menurunkan timbanya. Dia
berkata, ‘Oh, senangnya, ini ada seorang anak muda!’
Kemudian mereka menyembunyikannya sebagai barang
dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
kerjakan. Dan mereka menjualnya (Yusuf) dengan harga

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/75464-khotbah-jumat-3-pelajaran-penting-dari-kisah-nabi-yusuf.html
rendah, yaitu beberapa dirham saja, sebab mereka tidak
tertarik kepadanya.” (QS. Yusuf: 19-20)

Sungguh, jika kita melihat dan berkaca dengan apa yang


menimpa Yusuf ‘alaihis salam, tentu saja diri kita akan lebih
bersyukur, karena apa yang menimpanya tidak sebanding
dengan musibah yang kita rasakan.

Nabi Yusuf juga mengajarkan bahwa rasa tenteram, lapang,


dan rida (yang mana semuanya tersebut merupakan kunci
kebahagiaan) tidak dapat diukur dengan ukuran materi. Karena
perasaan tersebut merupakan karunia Allah yang Ia berikan
kepada hamba-Nya yang ia inginkan. Bahkan, ketenteraman
tersebut seringkali bisa dirasakan pada kondisi kerasnya dan
sempitnya kehidupan. Allah Ta’ala berfirman mengenai
wali-wali-Nya,

‫آَاَل اِنَّ اَ ْولِ َي ۤا َء هّٰللا ِ اَل َخ ْوفٌ َع َلي ِْه ْم َواَل ُه ْم َيحْ َز ُن ْو ۚ َن * اَلَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا َو َكا ُن ْوا َي َّتقُ ْو ۗ َن * َل ُه ُم ْال ُب ْش ٰرى‬
‫ت هّٰللا ِ ٰۗذل َِك ه َُو ْال َف ْو ُز ْال َعظِ ْي ۗ ُم‬ِ ‫فِى ْال َح ٰيو ِة ال ُّد ْن َيا َوفِى ااْل ٰ خ َِر ۗ ِة اَل َت ْب ِد ْي َل لِ َكل ِٰم‬

“Ingatlah wali-wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka
dan mereka tidak bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang
beriman dan senantiasa bertakwa. Bagi mereka berita gembira
di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada
perubahan bagi janji-janji Allah. Demikian itulah kemenangan
yang agung.” (QS. Yunus: 62-64)

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/75464-khotbah-jumat-3-pelajaran-penting-dari-kisah-nabi-yusuf.html
Jemaah yang dirahmati Allah Ta’ala, di setiap takdir dan
keputusan Allah pasti ada hikmahnya. Pada kisah nabi Yusuf
kita saksikan, jika saja ia tidak dilemparkan ke dalam sumur,
maka Yusuf tidak akan pernah memasuki negeri Mesir. Jika
nabi Yusuf tidak di penjara, maka ia tidak diberi amanah
sebagai bendaharawan negeri Mesir. Rahmat Allah terkadang
turun di sela-sela pedihnya cobaan. Sebuah karunia terkadang
muncul karena kerasnya keadaan. Lihatlah apa yang dikatakan
Yusuf ‘alaihis salam setelah Allah memberikan kedudukan
kepadanya,

ۖ ‫ت َه ٰـ َذا َت ۡأ ِوی ُل ر ُۡء َی ٰـ َی مِن َق ۡب ُل َق ۡد َج َع َل َها َربِّی َح ّق‬


‫ࣰا َو َق ۡد َأ ۡح َس َن ِب ۤی ِإ ۡذ َأ ۡخ َر َجنِی م َِن‬ ِ ‫َو َقا َل َی ٰـَۤأ َب‬
‫ٱلس ِّۡج ِن َو َج ۤا َء ِب ُكم م َِّن ۡٱل َب ۡد ِو م ِۢن َب ۡع ِد َأن َّن َز َغ ٱل َّش ۡی َط ٰـنُ َب ۡینِی َو َب ۡی َن ِإ ۡخ َوت ِۤۚی ِإنَّ َربِّی َلطِ یفࣱ لِّ َما‬
‫َی َش ۤا ۚ ُء ِإ َّنهُۥ ه َُو ۡٱل َعلِی ُم ۡٱل َحكِی ُم‬

ِ ۚ ‫یل ٱَأۡل َحادِی‬ ۡ


ِ ‫ت َوٱَأۡل ۡر‬
َ ‫ض َأ‬
‫نت‬ ِ ⁠ٰ ‫ث َفاطِ َر ٱل َّس َم ٰـ َو‬ ِ ‫َربِّ َق ۡد َءا َت ۡی َتنِی م َِن ۡٱلم ُۡلكِ َو َعلَّ ۡم َتنِی مِن َتأ ِو‬
‫ِین‬
َ ‫ص ٰـلِح‬َّ ‫َولِیِّ ۦ فِی ٱل ُّد ۡن َیا َو ۡٱلـَٔاخ َِر ۖ ِة َت َو َّفنِی م ُۡسلِمࣰا َوَأ ۡلح ِۡقنِی ِبٱل‬

“Dan dia (Yusuf) berkata, “Wahai ayahku! Inilah takwil mimpiku


yang dahulu itu. Dan sesungguhnya Tuhanku telah
menjadikannya kenyataan. Sesungguhnya Tuhanku telah
berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari
penjara dan ketika membawa kamu dari dusun, setelah setan
merusak (hubungan) antara aku dengan saudara-saudaraku.
Sungguh, Tuhanku Mahalembut terhadap apa yang Dia
kehendaki. Sungguh, Dia Yang Maha Mengetahui,
Mahabijaksana.
© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/75464-khotbah-jumat-3-pelajaran-penting-dari-kisah-nabi-yusuf.html
Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan
kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan
kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) pencipta langit
dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat,
wafatkanlah aku dalam keadaan muslim, dan gabungkanlah
aku dengan orang yang saleh.” (QS. Yusuf: 100-101)

Jemaah salat Jumat yang berbahagia,

Pelajaran kedua: Semua karunia datangnya dari Allah Ta’ala


bukan dari yang lain.

Oleh sebab itu, wajib hukumnya untuk mensyukuri semua


karunia dan kenikmatan tersebut. Allahlah satu-satunya yang
juga akan menghilangkan keburukan dan cobaan dari manusia.
Oleh karenanya, Yusuf ‘alaihis salam berdoa,

‫َربِّ السِّجْ نُ اَ َحبُّ ِا َليَّ ِممَّا َي ْدع ُْو َنن ِْٓي ِا َل ْي ِه َۚو ِااَّل َتصْ ِرفْ َع ِّنيْ َكيْدَ هُنَّ اَصْ بُ ِا َلي ِْهنَّ َواَ ُكنْ م َِّن‬
‫ف َع ْن ُه َكيْدَ هُنَّ ۗ ِا َّن ٗه ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‬ َ ‫ْال ٰج ِهلِي َْن * َفاسْ َت َج‬
َ ‫اب َل ٗه َرب ُّٗه َف‬
َ ‫ص َر‬

“Wahai Tuhanku! Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi


ajakan mereka. Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya
mereka, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi
keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh.
Maka, Tuhan memperkenankan doa Yusuf, dan Dia
menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Dialah Yang
Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. Yusuf 33-34)

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/75464-khotbah-jumat-3-pelajaran-penting-dari-kisah-nabi-yusuf.html
Di dalam kisah Yusuf ini Allah juga menegaskan bahwa
diri-Nya sendiri yang akan memberikan jalan keluar dan solusi
dari sebuah kesulitan. Allah Ta’ala berfirman menceritakan
perihal nabi Yusuf ‘alaihis salam,

‫َقا َل اَ َن ۠ا ي ُْوسُفُ َو ٰه َذٓا اَ ِخيْ َق ْد َمنَّ هّٰللا ُ َع َل ْي َن ۗا ِا َّن ٗه َمنْ َّي َّت ِق َو َيصْ ِبرْ َفاِنَّ هّٰللا َ اَل يُضِ ْي ُع اَجْ َر‬
‫ْالمُحْ سِ ِني َْن‬

“Dia (Yusuf) menjawab, “Aku Yusuf dan ini saudaraku.


Sungguh, Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami.
Sesungguhnya barangsiapa bertakwa dan bersabar, maka
Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang
berbuat baik.” (QS. Yusuf: 90)

Jemaah salat jumat yang dimuliakan Allah Ta’ala,

Ketahuilah sesungguhnya pelajaran paling berharga dari


kisah Yusuf adalah: Kemampuan dan profesionalisme
sangatlah dituntut di dalam agama Islam, serta keduanya
sangatlah dibutuhkan di dalam kehidupan.

Saat Nabi Yusuf ‘alaihis salam mengetahui bahwa ia mampu


dan memiliki kapasitas untuk sebuah kedudukan yang agung,
ia pun memilih kedudukan tersebut,

ۚ ِ ْ‫َقا َل اجْ َع ْل ِنيْ َع ٰلى َخ َز ۤا ِٕى ِن ااْل َر‬


ٌ ‫ض ِا ِّنيْ َح ِفي‬
‫ْظ َعلِ ْي ٌم‬

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/75464-khotbah-jumat-3-pelajaran-penting-dari-kisah-nabi-yusuf.html
“Dia (Yusuf) berkata, “Jadikanlah aku bendaharawan negeri
(Mesir). Karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai
menjaga, dan berpengetahuan.” (QS. Yusuf: 55).

Sungguh, itu adalah kedudukan yang dipenuhi dengan


kepercayaan dan rasa tanggung jawab, bukan kedudukan yang
ingin dicapai hanya karena ingin bermewah-mewahan dan
haus pujian. Nabi Yusuf meminta hal tersebut dengan dasar
baiknya agamanya serta rasa penuh tanggung jawabnya.
Kalau ia mengetahui bahwa ada orang lain yang lebih layak,
tentu ia tidak akan memintanya.

Di dalam kisah tentang amanah yang dipikul nabi Yusuf ini juga
mengandung pelajaran bagi mereka yang haus jabatan dan
kedudukan. Sungguh jabatan dan kedudukan walaupun itu
dipandang remeh oleh sebagian mata, sejatinya itu adalah
amanah yang sangat berat, tidak semua punggung kuat dan
tahan di dalam memikulnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,

‫ ِإالَّ َحرَّ َم هَّللا ُ َع َل ْي ِه‬،ِ‫ َوه َُو َغاشٌّ ل َِرعِ َّي ِته‬،‫ت‬ ُ ‫ َيم ُْو‬،‫ما َ ِمنْ َع ْب ٍد َيسْ َترْ عِ ْي ِه هَّللا ُ َرعِ ي ًَّة‬
ُ ‫ت َي ْو َم َيم ُْو‬
‫ْال َج َّن َة‬

“Tidaklah seorang hamba yang diserahi Allah untuk memimpin


rakyat, lalu ia meninggal dunia dalam keadaan curang terhadap
rakyatnya, kecuali Allah mengharamkannya masuk surga.”
(HR. Bukhari no. 7150 dan Muslim no. 142)

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/75464-khotbah-jumat-3-pelajaran-penting-dari-kisah-nabi-yusuf.html
Semoga Allah Ta’ala menjaga para pemimpin kaum muslimin,
menjadikan mereka pemimpin yang menunaikan kewajiban,
amanah, dan tidak haus akan pujian. Semoga Allah Ta’ala
jadikan kita rakyat yang baik, taat kepada pemimpinnya serta
taat dalam beribadah. Amiin ya Rabbal aalamiin.

َ ‫َأقُ ْو ُل َق ْولِيْ ٰه َذا َوَأسْ َت ْغ ِف ُر‬


‫ ِإ َّن ُه ه َُو ْال َغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬،ُ‫ َفاسْ َت ْغ ِفر ُْوه‬،‫هللا لِيْ َو َل ُك ْم‬

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/75464-khotbah-jumat-3-pelajaran-penting-dari-kisah-nabi-yusuf.html
‫‪Khotbah Kedua‬‬

‫صلِّيْ َوُأ َسلِّ ُم َع َلى م َُح َّم ٍد ْالمُصْ َط َفى‪َ ،‬و َع َلى آلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َأهْ ِل ْال َو َفا‪َ .‬أ ْش َه ُد‬ ‫هلل َو َك َفى‪َ ،‬وُأ َ‬ ‫اَ ْل َحمْ ُد ِ‬
‫ْك َلهُ‪َ ،‬وَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه َأمَّا َبعْ ُد‬
‫‪َ،‬أنْ اَّل ِإل َه ِإاَّل هللاُ َوحْ دَ هُ اَل َش ِري َ‬

‫مْر‬ ‫هللا َأ َم َر ُك ْم ِبَأ ٍ‬ ‫َف َيا َأ ُّي َها ْالمُسْ لِم ُْو َن‪ُ ،‬أ ْوصِ ْي ُك ْم َو َن ْفسِ يْ ِب َت ْق َوى ِ‬
‫هللا ْال َعلِيِّ ْال َعظِ ي ِْم َواعْ َلم ُْوا َأنَّ َ‬
‫ون َع َلى ال َّن ِبيِّ ‪،‬‬ ‫ُصلُّ َ‬‫هللا َو َماَل ِئ َك َت ُه ي َ‬ ‫َعظِ ي ٍْم‪َ ،‬أ َم َر ُك ْم ِبال َّ‬
‫صاَل ِة َوال َّساَل ِم َع َلى َن ِب ِّي ِه ْال َك ِري ِْم َف َقا َل‪ِ :‬إنَّ َ‬
‫صلُّوا َع َل ْي ِه َو َسلِّمُوا َتسْ لِيمًا‬ ‫ِين آ َم ُنوا َ‬‫‪َ ،‬يا َأ ُّي َها الَّذ َ‬

‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إ َّن َ‬


‫ك َح ِم ْي ٌد‬ ‫صلَّي َ‬
‫ْت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬
‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َ‬
‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إ َّن َ‬
‫ك‬ ‫ار ْك َ‬
‫ت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ‬ ‫اركْ َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬
‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َب َ‬ ‫َم ِج ْي ٌد‪َ .‬و َب ِ‬
‫َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬

‫ت‬ ‫ت اَأْلحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َواَأْل َ‬


‫مْوا ِ‬ ‫والمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ‬
‫ت ْ‬ ‫‪،‬اَل ٰلّ ُه َّم ْ‬
‫اغ ِفرْ ل ِْلمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬

‫ف ْالم ُْخ َتلِ َف َة َوال َّشدَ اِئدَ‬


‫اللهم ْاد َفعْ َع َّنا ْال َباَل َء َو ْال َغاَل َء َو ْال َو َبا َء َو ْال َفحْ َشا َء َو ْال ُم ْن َك َر َو ْال َب ْغ َي َوال ُّسي ُْو َ‬
‫ك َع َلى‬ ‫ان ْالمُسْ لِ ِمي َْن َعام ًَّة‪ِ ،‬إ َّن َ‬
‫َو ْالم َِح َن‪َ ،‬ما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن‪ِ ،‬منْ َب َل ِد َنا َه َذا َخاص ًَّة َو ِمنْ ب ُْلدَ ِ‬
‫ُك ِّل َشيْ ٍء َق ِد ْي ٌر‬

‫َر ّب َنا الَ ُتَؤ اخ ِْذ َنا ِإنْ َنسِ ْي َنا َأ ْو َأ ْخ َطْأ َنا َر ّب َنا َوالَ َتحْ ِم ْل َع َل ْي َنا ِإصْ رً ا َك َما َح َم ْل َت ُه َع َلى الّ ِذي َْن ِمنْ‬
‫ت َم ْوالَ َنا َفا ْنصُرْ َنا‬ ‫اغ ِفرْ َل َنا َوارْ َحمْ َنا َأ ْن َ‬ ‫َق ْبلِ َنا َر ّب َنا َوالَ ًت َحم ّْل َنا َماالَ َطا َق َة َل َنا ِب ِه َواعْ فُ َع ّنا َو ْ‬
‫‪َ .‬ع َلى ْال َق ْو ِم ْال َكاف ِِري َْن‬

‫اف ‪ ،‬وال ِغ َنى‬


‫والع َف َ‬ ‫اللَّ ُه َّم إ َّنا َنسْ َألُ َ‬
‫ك الهُدَ ى ‪ ،‬وال ُّت َقى ‪َ ،‬‬

‫ُور ُكلِّ َها‪َ ،‬وأ ِجرْ َنا ِمنْ خ ِْزيِ ال ُّد ْن َيا َو َع َذا ِ‬ ‫ُأل‬
‫ب اآلخ َِر ِة‬ ‫الله ّم أحْ سِ نْ َعا ِق َب َت َنا فِي ا م ِ‬

‫‪َ .‬ر َب َنا َءا ِت َنا فِي ال ّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي ْاَألخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫اب ال ّن ِ‬
‫ار‬

‫‪© 2022 muslim.or.id‬‬


‫‪Sumber: https://muslim.or.id/75464-khotbah-jumat-3-pelajaran-penting-dari-kisah-nabi-yusuf.html‬‬
‫العا َل ِمي َْن‬ ‫َو ْال َحمْ ُد ِ‬
‫هلل َربِّ َ‬

‫ان َوِإ ْي َتا ِء ذِي ْالقُرْ َبى و َي ْن َهى َع ِن ال َفحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر‬ ‫ْأ‬
‫هللا َي ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل َواإْل حْ َس ِ‬
‫هللا‪ ،‬إنَّ َ‬‫عِ َبادَ ِ‬
‫هللا ْال َعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َو َلذ ِْك ُر ِ‬
‫هللا َأ ْك َب ُر‬ ‫َوال َب ْغي‪َ ،‬يع ُ‬
‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن‪َ .‬فاذ ُكرُوا َ‬ ‫ِ‬

‫‪© 2022 muslim.or.id‬‬


‫‪Sumber: https://muslim.or.id/75464-khotbah-jumat-3-pelajaran-penting-dari-kisah-nabi-yusuf.html‬‬

Anda mungkin juga menyukai