Anda di halaman 1dari 11

‫ص ِّدقًا لِّ َما َم َع ُك ْم َواَل تَ ُكوْ نُ ْٓوا اَ َّو َل َكافِ ۢ ٍر بِ ٖه ۖ َواَل تَ ْشتَرُوْ ا بِ ٰا ٰيتِ ْي ثَ َمنًا قَلِ ْياًل ۖ َّواِيَّا َ‬

‫ي‬ ‫َو ٰا ِمنُوْ ا بِ َمٓا اَ ْن ْ‬


‫زَل ُ‬
‫ت ُم َ‬
‫فَاتَّقُوْ ِن ‪٤١‬‬
‫‪Tafsir Lengkap Kemenag‬‬
‫‪Khutbah Jumat Singkat‬‬
‫‪Khutbah pertama‬‬

‫ت َأ ْع َمالِنَا َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ‬
‫ِإ ّن ْال َح ْم َد ِهللِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَعُوْ ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر َأ ْنفُ ِسنَا َو َسيَّئا ِ‬
‫ي لَهُ‬‫ض ّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد َ‬ ‫فَالَ ُم ِ‬

‫صۡینَا ٱِإۡل ن َسـٰنَ بِ ٰ َولِ َدۡی ِه َح َملَ ۡتهُ ُأ ُّمهۥُ َو ۡهنًا َعلَ ٰى َو ۡه ٍن َوفِ َ‬
‫ص ٰـلُهۥُ فِی‬ ‫الحمد هلل رب العالمين القائل ‪َ :‬و َو َّ‬
‫ی ٱ ۡل َم ِ‬
‫صی ُر‬ ‫عَا َمۡی ِن َأ ِن ٱ ۡش ُك ۡر لِی َولِ ٰ َولِ َدۡی َ‬
‫ك ِإلَ َّ‬

‫َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلهَ ِإالّ هللاُ َوَأ ْشهَ ُد َأ ّن ُم َح ّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ‬

‫صحْ بِ ِه َأجْ َم ِع ْينَ‬


‫اف اَأل ْنبِيَا ِء َوالمرْ َسلِ ْينَ نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬
‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َعلَى َأ ْش َر ِ‬
‫َوال َّ‬

‫‪.‬أما بع ُد فيا عباد هللا أوصيكم وإيّاي نفسي بتقوى هللا ح ّ‬


‫ق تقاته فقد فاز المتقون‬

‫… ‪Amma ba’du‬‬

‫‪Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insyaAllah selalu berada dalam‬‬


‫‪naungan rahmat Allah SWT‬‬
Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah
SWT yang telah memberikan kita karunia iman dan Islam; nikmat yang
teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-Nya. Semoga kita
selalu mendapatkan hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman dan
Islam hingga akhir hayat kita.

Sebuah pujian yang hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdu lillah;
segala puji hanya milik Allah. Tidak pantas bagi manusia untuk
mengharapkan pujian, tidak pantas bagi manusia untuk merasa berjasa,
karena sejatinya segala pujian hanya milik-Nya semata.

Dan khotib mengajak dirinya sendiri serta jamaah sekalian untuk terus
menguatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

َ‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمون‬
َّ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah


sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Al-Quran, Surat Ali Imran,
ayat 102)

Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.

Sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT


Dalam khutbah Jumat yang singkat ini, mari kita merenung sejenak
sejauh mana kita telah berbakti kepada orang tua kita, khususnya ibu
kita.

Kehadiran kita di dunia ini, tidak dapat kita pungkiri, adalah dengan
sebuah pengorbanan yang sangat besar dari ibu kita. Dalam Al-Quran,
Allah SWT menggambarkan dalam surat Luqman ayat 14:

‫ك‬ َ ِ‫ص ْينَا ااْل ِ ْن َسانَ بِ َوالِ َد ْي ۚ ِه َح َملَ ْتهُ اُ ُّمهٗ َو ْهنًا ع َٰلى َو ْه ٍن َّوف‬
َ ۗ ‫صالُهٗ فِ ْي عَا َم ْي ِن اَ ِن ا ْش ُكرْ لِ ْي َولِ َوالِ َد ْي‬ َّ ‫َو َو‬
‫ص ْي ُر‬ِ ‫ي ْال َم‬ َّ َ‫اِل‬

Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada


kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah
yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada
Aku kembalimu.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT,

Dalam kesempatan khutbah Jumat ini, kita akan melihat tiga peristiwa
dari sekian banyak peristiwa, yang menunjukkan betapa besar perhatian
Islam terhadap ibu.
Yang pertama; adalah peristiwa saat Nabi Isa A.S. berbicara saat masih
bayi.
Sungguh adalah sebuah peristiwa yang sangat besar saat Allah
menciptakan Nabi Isa A.S. tanpa seorang ayah, untuk menunjukkan
kebesaran Allah SWT.

Namun kelahiran Nabi Isa A.S. sempat mendatangkan tuduhan keji


kepada Maryam. Digambarkan dalam surat Maryam ayat 27-28, yang
artinya:

Kemudian dia (Maryam) membawa dia (bayi itu) kepada kaumnya


dengan menggendongnya. Mereka (kaumnya) berkata, “Wahai Maryam!
Sungguh, engkau telah membawa sesuatu yang sangat mungkar.

Wahai saudara perempuan Harun (Maryam)! Ayahmu bukan seorang


yang buruk perangai dan ibumu bukan seorang perempuan pezina.”

Lalu apa yang dilakukan oleh siti Maryam? Ia menunjuk Nabi Isa A.S.
yang kala itu masih bayi. Lalu Nabi Isa A.S. berkata, yang terekam
dalam surat Maryam ayat 30-32

‫هّٰللا‬
َ ‫ۙ قَا َل اِنِّ ْي َع ْب ُد ِ ٰۗا ٰتنِ َي ْال ِك ٰت‬
‫ب َو َج َعلَنِ ْي نَبِيًّا‬

ُ ‫صنِ ْـي بِالص َّٰلو ِـة َوال َّز ٰكو ِة َما ُد ْم‬
‫ت َحيًّا‬ ُ ۖ ‫ۖ َّو َج َعلَنِ ْي ُم ٰب َر ًكا اَ ْينَ َما ُك ْن‬
ٰ ْ‫ت َواَو‬
‫َّوبَ ًّر ۢا بِ َوالِ َدتِ ْي َولَ ْم يَجْ َع ْلنِ ْي َجبَّارًا َشقِيًّا‬

Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku


Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi.

Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku
berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan
(menunaikan) zakat selama aku hidup;

dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang
sombong lagi celaka.

Mari kita garis bawahi bahwa dalam peristiwa yang luar biasa tersebut,
Allah menggerakkan lisan Nabi Isa A.S. untuk mendeskripsikan dirinya
sebagai orang yang berbakti kepada ibuku. Dan penjelasan ini datang
setelah penjelasan bahwa beliau adalah orang yang melaksanakan shalat
dan menunaikan zakat.

Dari peristiwa tersebut, jelas bahwa berbakti kepada ibu adalah bukti
dari kemuliaan seseorang dan keimanannya kepada Allah SWT.

Peristiwa yang kedua; saat Nabi Ismail A.S. ditinggal bersama ibunya di
padang tandus.
Atas perintah Allah SWT, Nabi Ibrahim A.S. harus meninggalkan Nabi
Ismail A.S. yang masih bayi bersama ibunya, siti Hajar di Mekkah yang
saat itu begitu tandus.

Siti Hajar bertanya kepada Nabi Ibrahim, “Apakah ini adalah perintah
Allah?” Ketika Nabi Ibrahim A.S. mengiyakan, maka siti Hajar
menerima perintah tersebut dengan pasrah.

Dalam suasana haus dan terik, siti Hajar lalu berusaha mencari air dari
Shafa ke Marwa, hingga 7 kali ulang-alik. Dan Alhamdulillah, dengan
pertolongan Allah, akhirnya air Zamzam muncul di tanah dekat kaki
Nabi Ismail.

Yang luar biasa adalah, peristiwa seorang ibu ini, yang berusaha untuk
mencari air untuk putranya, diabadikan oleh Allah SWT sebagai salah
satu ritual dalam ibadah Haji yang disebut sa’i.

Maka siapapun yang telah menunaikan ibadah umrah dan haji


selayaknya selalu ingat kebesaran Allah dan kasih sayangnya pada Ibu
dan anaknya, serta menghayati betapa besar perjuangan seorang ibu.

Peristiwa yang ketiga adalah: saat Ibu Nabi Musa A.S. mendapat Ilham
dari Allah SWT
Saat Fir’aun sedang mencanangkan untuk menghabisi seluruh anak laki-
laki di negerinya, ibu Nabi Musa A.S. teramat sedih dan khawatir bahwa
putranya akan turut dihabisi.

Namun dengan kekuasaan Allah, Allah memberikan ilham kepada Ibu


nabi Musa A.S.

ٓ
ُ‫ت َعلَ ْي ِه فَا َ ْلقِ ْي ِه فِى ْاليَ ِّم َواَل تَ َخافِ ْي َواَل تَحْ زَ نِ ْي ۚاِنَّا َر ۤا ُّدوْ ه‬ ِ ْ‫َواَوْ َح ْينَآ اِ ٰلى اُ ِّم ُموْ ٰ ٓسى اَ ْن اَر‬
ِ ‫ض ِع ْي ۚ ِه فَا ِ َذا ِخ ْف‬
َ‫ك َو َجا ِعلُوْ هُ ِمنَ ْال ُمرْ َسلِ ْين‬ ِ ‫اِلَ ْي‬

Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, “Susuilah dia (Musa), dan
apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai
(Nil). Dan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati,
sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan
menjadikannya salah seorang rasul.” (Al-Quran, Surat Al-Qasas ayat 7)

Akhirnya Nabi Musa A.S. dihanyutkan ke sungai Nil, lalu ia ditemukan


oleh istri Fira’un. Dan karena bayi tersebut tidak mau menyusui kepada
siapapun, akhirnya Allah mengembalikan bayi tersebut ke pangkuan
ibunya untuk disusui oleh ibunya.

Kita lihat betapa sentral peranan Ibu dari Nabi Musa A.S. dalam
peristiwa di atas. Bahkan hingga Allah memberikan ilham padanya.
Semua peristiwa di atas sangat jelas menunjukkan betapa besar perhatian
Islam kepada seorang Ibu.

Ibu, begitu mulia kedudukannya, lebih berharga dari berlian. Dan dalam
tingginya derajatnya itu, cinta Ibu pada kita, sungguh tak bertepi.

Demikianlah khutbah pertama ini. Semoga Allah selalu memberi kita


taufiq dan hidayah-Nya.

‫َأقُوْ ُل قَوْ لِي هَ َذا َوا ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِي َولَ ُك ْم َولِ َساِئ ِر ال ُم ْسلِ ِم ْينَ ِإنَّهُ هُ َو ال َس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬

Khutbah Kedua
‫ وأشهد أن ال‬،‫ نبينا محمد و آله وصحبه ومن وااله‬،‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا‬
ُ‫أن مح ّمداً عبده ورسوله‬
َّ ‫ وأشهد‬،‫إله إال هللا وحده ال شريك له‬

‫اَ َّما بَ ْع ُد‬

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah,

Dalam khutbah pertama tadi, dari tiga peristiwa tadi, sangat jelaslah
betapa kedudukan Ibu sangatlah tinggi dan menghormatinya adalah
bukti keimanan kita dan tanda akan kemuliaan seseorang. Tentunya
masih banyak lagi peristiwa agung lainnya dalam sejarah Islam yang
menunjukkan keutamaan seorang ibu.

Dan mari kita ingat Hadits Rasulullah SAW

َ‫ك ثُ َّم ُأ ُّمكَ ثُ َّم ُأ ُّمك‬َ ‫ال “ ُأ ُّم‬ ُّ ‫ُول هَّللا ِ َم ْن َأ َح‬
َ َ‫ق بِ ُح ْس ِن الصُّ حْ بَ ِة ق‬ َ َ‫ ق‬،َ‫ع َْن َأبِي هُ َري َْرة‬
َ َ‫ال ق‬
َ ‫ال َر ُج ٌل يَا َرس‬
.” َ‫ك َأ ْدنَاك‬ َ ‫ك ثُ َّم َأ ْدنَا‬ َ ‫ثُ َّم َأبُو‬

Dalam Kitab Sahih Muslim, diriwayatkan oleh Abu Hurairah, seorang


sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, siapa yang paling berhak
untuk aku berbakti? Rasulullah SAW berkata; Ibumu, lalu ibumu, lalu
ibumu, lalu ayahmu, lalu orang-orang yang terdekat denganmu.”

Maka, luangkanlah waktu untuk berbakti kepada ibumu. Bahkan,


jadikanlah itu menjadi prioritas waktumu. Jadikanlah berbakti kepada
ibu sebagai kesempatan untuk meraih ridho-Nya dan mendapatkan
keutamaan pahalanya.

‫ َو َحافِظُوْ ا عَل َى الطَّا َع ِة‬.‫ط ْن‬ َ َ‫ش َما ظَهَ َر منها َو َما ب‬ ْ ‫ َو َذر‬.‫فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوا هللاَ تَ َعال َى‬
َ ‫ُوالفَ َوا ِح‬
‫ال‬َ َ‫ فَق‬.‫ َوثَنَّى بِ َمالَِئ َك ِة قُ ْد ِس ِه‬.‫ َوا ْعلَ ُموْ ا اَ َّن هللاَ اَ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر بَ َدَأ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه‬.‫َو ُحضُوْ ِر ْال ُج ْم َع ِة َو ْال َج َما َع ِة‬
‫تَ َعال َى َولَ ْم يَ َزلْ قَاِئالً َعلِ ْي ًما‬

‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‬


َ ‫صلُّوْ نَ عَل َى النَّبِ ْى يَا َ يُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا‬
َ ُ‫اِ َّن هللاَ َو َمالَِئ َكتَهُ ي‬
‫صلَّيْتَ َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّكَ َح ِم ْي ٌد‬ ‫اَللَّهُ َّم َ‬
‫صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬
‫ار ْكتَ َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّكَ َح ِم ْي ٌد‬ ‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬
‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما بَ َ‬ ‫َم ِج ْي ٌد‪َ .‬وبَ ِ‬
‫َم ِج ْي ٌد‬

‫ت اَألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأل ْم َوا ِ‬


‫ت ِإنَّكَ َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ‬ ‫اللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َوالم ْسلِ َما ِ‬
‫ت َوالمْؤ ِمنِي َـْن َوالمْؤ ِمنَا ِ‬
‫ُم ِجيْبُ ال َّد ْع َو ِة‬

‫ك َرحْ َمةً ِإنَّكَ َأ ْنتَ ْال َوهَّابُ‬


‫َربَّنَا اَل تُ ِز ْغ قُلُوبَنَا بَ ْع َد ِإ ْذ هَ َد ْيتَنَا َوهَبْ لَنَا ِم ْن لَ ُد ْن َ‬

‫اللَّهُ َّم ِإنَّا نَ ْسَألُ َ‬


‫ك الهُدَى َوالتُّقَى َوال َعفَافَ َوال ِغنَى‬

‫ق َواجْ َعلْ لنا ِم ْن لَ ُد ْنكَ س ُْلطَانًا نَ ِ‬


‫صيرًا‬ ‫ق َوَأ ْخ ِرجْ نا ُم ْخ َر َج ِ‬
‫ص ْد ٍ‬ ‫َربنا َأ ْد ِخ ْلنا ُمدْخَ َل ِ‬
‫ص ْد ٍ‬

‫ور ُكلِّهَا َوَأ ِجرْ نَا ِم ْن ِخ ْز ِ‬ ‫ُأل‬


‫اآلخ َر ِة‬
‫ب ِ‬ ‫ى ال ُّد ْنيَا َو َع َذا ِ‬ ‫اللَّهُ َّم َأحْ ِس ْن عَاقِبَتَنَا فِى ا ُم ِ‬

‫اجنَا َو ُذ ِّريَّاتِنَا قُ َّرةَ َأ ْعيُ ٍن َواجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِينَ ِإ َما ًما‬


‫َربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن َأ ْز َو ِ‬

‫َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬

‫صفُوْ نَ ‪.‬‬ ‫ك َربِّ ْال ِع َّز ِة َع َّما يَ ِ‬ ‫صحْ بِ ِه َأجْ َم ِع ْينَ ‪ُ .‬س ْب َحانَ َربِّ َ‬
‫صلَّى هللاُ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬
‫َو َ‬
‫‪.‬و َسالَ ٌم َعلَى ْال ُمرْ َسلِ ْينَ ‪َ .‬و ْال َح ْم ُد هّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْينَ‬ ‫َ‬
‫عباد هللا‪ ،‬إن هللا يأمر بالعدل واإلحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفخشاء والمنكر والبغي‬
‫يعظكم لعلكم تذكرون‪ .‬فاذكروا هللا العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم وادعوه يستجب‬
‫‪.‬لكم ولذكر هللا أكبر‬

‫أقم الصال‬

Anda mungkin juga menyukai