Anda di halaman 1dari 6

Judul : Luang Waktu Untuk Ibumu

Khutbah pertama

ِ ‫هلل َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغ ِف ُرهُ َو َنع ُْو ُذ ِبا‬


‫هلل‬ ِ ِ َ‫ِإنّ ْال َحمْ د‬
َ‫ت َأعْ َمالِ َنا َمنْ َي ْه ِد ِه هللاُ َفال‬ ِ ‫شر ُْو ِر َأ ْنفُ ِس َنا َو َس ّيَئ ا‬ُ ْ‫ِمن‬
‫ي َل ُه‬
َ ‫ُض ّل َل ُه َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفالَ َها ِد‬ ِ ‫م‬
َ ‫ َو َوص َّۡی َنا ٱِإۡل‬: ‫الحمد هلل رب العالمين القائل‬
‫نس ٰـ َن‬
‫ص ٰـلُهُۥ ِفی‬ َ ‫ِب ٰ َولِدَ ۡی ِه َح َم َل ۡت ُه ُأ ُّمهُۥ َو ۡه ًنا َع َل ٰى َو ۡه ٍن َو ِف‬
‫صی ُر‬ِ ‫ك ِإ َلیَّ ۡٱل َم‬ َ ‫ٱش ُك ۡر لِی َولِ ٰ َولِ َد ۡی‬ۡ ‫َعا َم ۡی ِن َأ ِن‬
ُ‫َأ ْش َه ُد َأنْ الَ ِإل َه ِإالّ هللاُ َوَأ ْش َه ُد َأنّ م َُح ّم ًدا َع ْب ُده‬
‫َو َرس ُْولُ ُه‬
‫اف اَأل ْن ِب َيا ِء َوالمرْ َسلِي َْن‬ ِ ‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َع َلى َأ ْش َر‬ َّ ‫َوال‬
‫صحْ ِب ِه َأجْ َم ِعي َْن‬ َ ‫َن ِب ِّي َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه َو‬
‫أما بع ُد فيا عباد هللا أوصيكم وإيّاي نفسي بتقوى هللا‬
‫حق تقاته فقد فاز المتقون‬. ّ
Amma ba’du …

Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insyaAllah selalu berada dalam naungan rahmat
Allah SWT

Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan kita karunia iman dan Islam; nikmat yang teramat besar yang Allah
karuniakan kepada hamba-Nya. Semoga kita selalu mendapatkan hidayah-Nya serta
berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.

Sebuah pujian yang hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdu lillah; segala puji hanya
milik Allah. Tidak pantas bagi manusia untuk mengharapkan pujian, tidak pantas bagi
manusia untuk merasa berjasa, karena sejatinya segala pujian hanya milik-Nya semata.

Dan khotib mengajak dirinya sendiri serta jamaah sekalian untuk terus menguatkan
ketaqwaan kepada Allah SWT.
َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّ ِذ‬
‫ين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َتمُو ُتنَّ ِإاَّل‬
َ ‫َوَأ ْن ُت ْم مُسْ لِم‬
‫ُون‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar
takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama Islam.” (Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102)

Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.

Sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Dalam khutbah Jumat yang singkat ini, mari kita merenung sejenak sejauh mana kita
telah berbakti kepada orang tua kita, khususnya ibu kita.

Kehadiran kita di dunia ini, tidak dapat kita pungkiri, adalah dengan sebuah
pengorbanan yang sangat besar dari ibu kita. Dalam Al-Quran, Allah SWT
menggambarkan dalam surat Luqman ayat 14:

‫ان ِب َوالِدَ ْي ۚ ِه َح َم َل ْت ُه اُم ُّٗه َوهْ ًنا َع ٰلى َوهْ ٍن‬َ ‫ص ْي َنا ااْل ِ ْن َس‬
َّ ‫َو َو‬
َ ۗ ‫ْن اَ ِن ا ْش ُكرْ لِيْ َولِ َوالِدَ ي‬
َّ‫ْك ِا َلي‬ ِ ‫صالُ ٗه ِفيْ َعا َمي‬ َ ‫َّو ِف‬
‫ص ْي ُر‬ ِ ‫ْال َم‬
Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang
tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah,
dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua
orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT,

Dalam kesempatan khutbah Jumat ini, kita akan melihat tiga peristiwa dari sekian
banyak peristiwa, yang menunjukkan betapa besar perhatian Islam terhadap ibu.

Yang pertama; adalah peristiwa saat Nabi Isa A.S. berbicara saat masih bayi.

Sungguh adalah sebuah peristiwa yang sangat besar saat Allah menciptakan Nabi Isa
A.S. tanpa seorang ayah, untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT.

Namun kelahiran Nabi Isa A.S. sempat mendatangkan tuduhan keji kepada Maryam.
Digambarkan dalam surat Maryam ayat 27-28, yang artinya:

Kemudian dia (Maryam) membawa dia (bayi itu) kepada kaumnya dengan
menggendongnya. Mereka (kaumnya) berkata, “Wahai Maryam! Sungguh, engkau telah
membawa sesuatu yang sangat mungkar.

Wahai saudara perempuan Harun (Maryam)! Ayahmu bukan seorang yang buruk
perangai dan ibumu bukan seorang perempuan pezina.”

Lalu apa yang dilakukan oleh siti Maryam? Ia menunjuk Nabi Isa A.S. yang kala itu
masih bayi. Lalu Nabi Isa A.S. berkata, yang terekam dalam surat Maryam ayat 30-32

ٰ ْ ٰ ٰ ‫هّٰللا‬
َ ْ‫ي‬ َ َ ‫ۙ َقا َل ِا ِّنيْ َع ْب ُد ِ ۗات ِن َي ال ِكت‬
‫ب َو َج َعل ِن ن ِب ًّيا‬
‫ص ِنيْ ِبالص َّٰلو ِة‬ ٰ ‫ت َواَ ْو‬ ُ ۖ ‫َّو َج َع َل ِنيْ م ُٰب َر ًكا اَي َْن َما ُك ْن‬
ُ ْ‫الز ٰكو ِة َما ُدم‬
‫ت َح ًّيا‬ َّ ‫َۖ و‬
‫َّو َبرًّ ۢا ِب َوالِ َد ِتيْ َو َل ْم َيجْ َع ْل ِنيْ َج َّبارً ا َش ِق ًّيا‬
Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia
menjadikan aku seorang Nabi.

Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia
memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku
hidup;

dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi
celaka.

Mari kita garis bawahi bahwa dalam peristiwa yang luar biasa tersebut, Allah
menggerakkan lisan Nabi Isa A.S. untuk mendeskripsikan dirinya sebagai orang yang
berbakti kepada ibuku. Dan penjelasan ini datang setelah penjelasan bahwa beliau
adalah orang yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat.

Dari peristiwa tersebut, jelas bahwa berbakti kepada ibu adalah bukti dari kemuliaan
seseorang dan keimanannya kepada Allah SWT.

Peristiwa yang kedua; saat Nabi Ismail A.S. ditinggal bersama ibunya di padang tandus.

Atas perintah Allah SWT, Nabi Ibrahim A.S. harus meninggalkan Nabi Ismail A.S. yang
masih bayi bersama ibunya, siti Hajar di Mekkah yang saat itu begitu tandus.

Siti Hajar bertanya kepada Nabi Ibrahim, “Apakah ini adalah perintah Allah?” Ketika
Nabi Ibrahim A.S. mengiyakan, maka siti Hajar menerima perintah tersebut dengan
pasrah.

Dalam suasana haus dan terik, siti Hajar lalu berusaha mencari air dari Shafa ke
Marwa, hingga 7 kali ulang-alik. Dan Alhamdulillah, dengan pertolongan Allah, akhirnya
air Zamzam muncul di tanah dekat kaki Nabi Ismail.

Yang luar biasa adalah, peristiwa seorang ibu ini, yang berusaha untuk mencari air
untuk putranya, diabadikan oleh Allah SWT sebagai salah satu ritual dalam ibadah Haji
yang disebut sa’i.

Maka siapapun yang telah menunaikan ibadah umrah dan haji selayaknya selalu ingat
kebesaran Allah dan kasih sayangnya pada Ibu dan anaknya, serta menghayati betapa
besar perjuangan seorang ibu.

Peristiwa yang ketiga adalah: saat Ibu Nabi Musa A.S. mendapat Ilham dari Allah SWT

Saat Fir’aun sedang mencanangkan untuk menghabisi seluruh anak laki-laki di


negerinya, ibu Nabi Musa A.S. teramat sedih dan khawatir bahwa putranya akan turut
dihabisi.

Namun dengan kekuasaan Allah, Allah memberikan ilham kepada Ibu nabi Musa A.S.
ِ ‫ض ِع ْي ۚ ِه َف ِا َذا ِخ ْف‬
‫ت َع َل ْي ِه‬ ِ ْ‫َواَ ْو َح ْي َنآ ِا ٰ ٓلى ا ُ ِّم م ُْو ٰ ٓسى اَنْ اَر‬
ِ ‫َفا َ ْل ِق ْي ِه ِفى ْال َي ِّم َواَل َت َخا ِفيْ َواَل َتحْ َز ِنيْ ۚ ِا َّنا َر ۤا ُّد ْوهُ ِا َلي‬
‫ْك‬
‫اعلُ ْوهُ ِم َن ْالمُرْ َسلِي َْن‬ ِ ‫َو َج‬
Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, “Susuilah dia (Musa), dan apabila engkau
khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau
takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya
kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul.” (Al-Quran, Surat Al-Qasas ayat 7)

Akhirnya Nabi Musa A.S. dihanyutkan ke sungai Nil, lalu ia ditemukan oleh istri Fira’un.
Dan karena bayi tersebut tidak mau menyusui kepada siapapun, akhirnya Allah
mengembalikan bayi tersebut ke pangkuan ibunya untuk disusui oleh ibunya.

Kita lihat betapa sentral peranan Ibu dari Nabi Musa A.S. dalam peristiwa di atas.
Bahkan hingga Allah memberikan ilham padanya.

Semua peristiwa di atas sangat jelas menunjukkan betapa besar perhatian Islam
kepada seorang Ibu.

Ibu, begitu mulia kedudukannya, lebih berharga dari berlian. Dan dalam tingginya
derajatnya itu, cinta Ibu pada kita, sungguh tak bertepi.

Demikianlah khutbah pertama ini. Semoga Allah selalu memberi kita taufiq dan
hidayah-Nya.

‫هللا لِي َو َل ُك ْم َولِ َساِئ ِر‬َ ‫َأقُ ْو ُل َق ْولِي َه َذا َواسْ َت ْغ ِف ُر‬
‫المُسْ لِ ِمي َْن ِإ َّن ُه ه َُو ال َس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬
Khutbah Kedua

‫ نبينا‬،‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا‬


‫وأشهد أن ال إله إال‬ ،‫محمد و آله وصحبه ومن وااله‬
‫وأشهد أنَّ محمّداً عبده‬ ،‫هللا وحده ال شريك له‬
‫ورسول ُه‬
‫اَمَّا َبعْ ُد‬
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah,

Dalam khutbah pertama tadi, dari tiga peristiwa tadi, sangat jelaslah betapa kedudukan
Ibu sangatlah tinggi dan menghormatinya adalah bukti keimanan kita dan tanda akan
kemuliaan seseorang. Tentunya masih banyak lagi peristiwa agung lainnya dalam
sejarah Islam yang menunjukkan keutamaan seorang ibu.

Dan mari kita ingat Hadits Rasulullah SAW


‫َعنْ َأ ِبي ه َُري َْر َة‪َ ،‬قا َل َقا َل َر ُج ٌل َيا َرسُو َل هَّللا ِ َمنْ ‪ ‬‬
‫ُّك ُث َّم ُأم َ‬
‫ُّك ُث َّم‬ ‫ُّك ُث َّم ُأم َ‬
‫َأ َح ُّق ِبحُسْ ِن الصُّحْ َب ِة َقا َل “ ُأم َ‬
‫اك ”‪.‬‬ ‫اك َأ ْد َن َ‬
‫ُوك ُث َّم َأ ْد َن َ‬
‫َأب َ‬
‫‪Dalam Kitab Sahih Muslim, diriwayatkan oleh Abu Hurairah, seorang sahabat bertanya‬‬
‫‪kepada Rasulullah SAW, siapa yang paling berhak untuk aku berbakti? Rasulullah SAW‬‬
‫‪berkata; Ibumu, lalu ibumu, lalu ibumu, lalu ayahmu, lalu orang-orang yang terdekat‬‬
‫”‪denganmu.‬‬

‫‪Maka, luangkanlah waktu untuk berbakti kepada ibumu. Bahkan, jadikanlah itu menjadi‬‬
‫‪prioritas waktumu. Jadikanlah berbakti kepada ibu sebagai kesempatan untuk meraih‬‬
‫‪ridho-Nya dan mendapatkan keutamaan pahalanya.‬‬

‫ش َما‬ ‫ُوال َف َوا ِح َ‬ ‫الى‪َ .‬و َذر ْ‬ ‫هللا َت َع َ‬ ‫َف َيااَ ُّي َهاال َّناسُ !! ِا َّتقُوا َ‬
‫اع ِة‬ ‫الط َ‬ ‫لى َّ‬ ‫ظ ْوا َع َ‬ ‫َظ َه َر منها َو َما َب َطنْ ‪َ .‬و َحا ِف ُ‬
‫هللا اَ َم َر ُك ْم‬
‫اع ِة‪َ .‬واعْ َلم ُْوا اَنَّ َ‬ ‫َو ُحض ُْو ِر ْال ُجم َْع ِة َو ْال َج َم َ‬
‫ِبَأ ْم ٍر َب َدَأ ِف ْي ِه ِب َن ْف ِس ِه‪َ .‬و َث َّنى ِب َمالَِئ َك ِة قُ ْد ِس ِه‪َ .‬ف َقا َل َت َع َ‬
‫الى‬
‫َو َل ْم َي َز ْل َقاِئالً َعلِ ْيمًا‬
‫لى ال َّن ِبىْ َيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا‬ ‫صلُّ ْو َن َع َ‬ ‫هللا َو َمالَِئ َك َت ُه ُي َ‬ ‫اِنَّ َ‬
‫صلُّ ْوا َع َل ْي ِه َو َسلِّم ُْوا َتسْ لِ ْيمًا‬ ‫َ‬
‫صلَّي َ‬
‫ْت‬ ‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪.‬‬ ‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إ َّن َ‬ ‫َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ‬
‫ت َع َلى‬ ‫ار ْك َ‬ ‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َب َ‬ ‫اركْ َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬ ‫َو َب ِ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ ‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إ َّن َ‬‫ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ‬
‫ت َوالمْؤ ِم ِني َْن‬ ‫اغ ِفرْ لِ ْلمُسْ لِ ِمي َْن َوالمسْ لِ َما ِ‬ ‫الل ُه َّم ْ‬
‫ك َس ِم ْي ٌع َق ِري ٌ‬
‫ْب‬ ‫ت ِإ َّن َ‬‫ت اَألحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َواَألم َْوا ِ‬ ‫َوالمْؤ ِم َنا ِ‬
‫ُم ِجيْبُ ال َّدعْ َو ِة‬
‫ك‬‫َر َّب َنا اَل ُت ِز ْغ قُلُو َب َنا َبعْ دَ ِإ ْذ َه َد ْي َت َنا َو َهبْ َل َنا ِمنْ َل ُد ْن َ‬
‫ت ْال َوهَّابُ‬ ‫ك َأ ْن َ‬ ‫َرحْ َم ًة ِإ َّن َ‬
‫اف َوال ِغ َنى‬ ‫الع َف َ‬ ‫ك الهُدَ ى َوال ُّت َقى َو َ‬ ‫اللَّ ُه َّم ِإ َّنا َنسْ َألُ َ‬
‫ص ْد ٍق‬ ‫ص ْد ٍق َوَأ ْخ ِرجْ نا م ُْخ َر َج ِ‬ ‫َربنا َأ ْد ِخ ْلنا م ُْد َخ َل ِ‬
‫صيرً ا‬‫ك س ُْل َطا ًنا َن ِ‬ ‫َواجْ َع ْل لنا ِمنْ َل ُد ْن َ‬
‫ُور ُكلِّ َها َوَأ ِجرْ َنا ِمنْ‬ ‫م‬ ‫اللَّ ُه َّم َأحْ ِسنْ َعا ِق َب َت َنا ِفى اُأل‬
‫ِ‬
‫ب اآل ِخ َر ِة‬ ‫ى ال ُّد ْن َيا َو َع َذا ِ‬ ‫ِخ ْز ِ‬
‫َر َّب َنا َهبْ َل َنا ِمنْ َأ ْز َوا ِج َنا َو ُذرِّ يَّا ِت َنا قُرَّ َة َأعْ ي ٍُن َواجْ َع ْل َنا‬
‫ين ِإ َمامًا‬ ‫لِ ْل ُم َّت ِق َ‬
‫َر َّب َنا آ ِت َنا ِفي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َو ِفي اآْل ِخ َر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا‬
‫ار‬ ‫اب ال َّن ِ‬‫َع َذ َ‬
‫صلَّى هللاُ َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه َو َ‬
‫صحْ ِب ِه‬ ‫َو َ‬
‫صفُ ْو َن‪َ .‬و َسالَ ٌم‬ ‫ِّك َربِّ ْال ِع َّز ِة َعمَّا َي ِ‬ ‫ان َرب َ‬ ‫َأجْ َم ِعي َْن‪ُ .‬سب َْح َ‬
‫‪َ .‬ع َلى ْالمُرْ َسلِي َْن‪َ .‬و ْال َح ْم ُد هّلِل ِ َربِّ ْال َعا َل ِمي َْن‬
‫عباد هللا‪ ،‬إن هللا يأمر بالعدل واإلحسان وإيتاء ذي‬
‫القربى وينهى عن الفخشاء والمنكر والبغي يعظكم‬
‫لعلكم تذكرون‪ .‬فاذكروا هللا العظيم يذكركم واشكروه‬
‫على نعمه يزدكم وادعوه يستجب لكم ولذكر هللا‬
‫‪.‬أكبر‬
‫أقم الصالة‬

Anda mungkin juga menyukai