Anda di halaman 1dari 6

KHUTBAH

Khutbah Jumat: Keistimewaan Nabi Muhammad di Dalam Al-Qur’an


Kamis, 21 September 2023 | 18:45 WIB

Muhammad Faizin
Penulis
Materi khutbah Jumat ini memaparkan keistimewaan-keistimewaan Nabi Muhammad
Saw yang termaktub dalam Al-Qur’an. Dengan mentadabburi ayat tentang Nabi, kita
akan mampu lebih memahami keistimewaan dan semakin meningkatkan keimanan dan
kecintaan kepadanya. Terlebih di bulan Rabiul Awal yang merupakan bulan kelahiran
Nabi akhir zaman yang kita harapkan syafaatnya di yaumil qiyamah.
Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul: “Khutbah Jumat: Keistimewaan Nabi
Muhammad di Dalam Al-Qur’an”. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan
klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop).
Semoga bermanfaat!

Khutbah I
‫َل َل َأ ْش ْا َأ ْن‬ ‫َل ُة‬ ‫ْن‬ ‫َل ُأ‬ ‫َن‬ ‫َل‬ ‫ْل ُد‬
، ‫ َو الَّص ا َو الَّس اُم َع ى َر ِف ل ِب َياِء َو اْلُم ْر َس ِل ْي َن‬، ‫ َو ِب ِه ْسَتِعْي ُن َع ى ُمْو ِر الُّد َيا َو الِّد ْيِن‬، ‫ا َحْم ِللِه َر ِّب اْلَعا ِم ْي َن‬
‫َى ْو ْي َأ ْش ُد َأ ْن َل ٰلَه َّل‬ ‫َس‬ ‫ْح‬ ‫ْم‬ ‫َع‬ ‫ْي َن َو َم ْن َت‬ ‫َو‬ ‫َح‬ ‫َن ُم َحَّم َص َّل ُه َع َل َو َس َّل َم َو َع َل ٰا َو َأ ْص‬
‫ا ِإ ِإ ا الله‬ ‫ َه‬، ‫ِب ُه ِب ِإ اٍن ِإ ل َي ِم الِّد ِن‬ ‫اِب ِه الَّتاِبِع‬ ‫ى ِلِه‬ ‫ِبِّي َنا ٍد ى الل ْيِه‬
‫ِم نْ ا َي َو‬ ْ‫و‬ ‫اص‬ ‫دَ ُ ّن س ّيَ م حُ ّم بَ َو‬ ‫حْ ُّ ملْ ِب‬ ‫اَ ِر كْ ُه لا‬
‫ َأ م َّ عَب ْد َُف ا ْحد‬. ‫َو أ َشهْ َأ َ َِداَن َـ دًَع ا ْدهُ ُ َر سوُ لْ هُ ُ ِد قُ لا َعدْ ِ ْا أل َ ي‬. ْ‫هَ ل شَ ي َ َل مْ َلكِ ُ لا َق ا ُ ين‬
‫َأ‬ ‫َأ‬
‫ َلَقْد َج ۤا َء ُكْم َر ُسْو ٌل ِّم ْن َا ْنُفِسُكْم‬: ‫ َفَقاَل اللُه َتَعاَلى‬. ‫ ِا َّتُقوا اللَه َحَّق ُتَقاِتِه َو َلا َت ُمْو ُتَّن َّلا َو ْن ُت ْم ُم ْس ِل ُمْو َن‬. ‫ُّي َها اْلَحاِض ُر ْو َن‬
‫ِإ‬
ُ ‫و‬ ‫ت‬ ِ‫ل‬ ْ‫ب‬ َ‫ل‬ ‫ت‬ ‫ِح‬
‫ٌز لَيَ ِْه م اَع َِن تّمُ ْرَح يِ ٌْص لَيَ ُْك ْم ب اِْل م ِْمِنْي َن ر ءَ وُ ٌْف ر َّ يٌمْ ف اَ نِ ْ وَ ّوَاْ َف ُق لْح سَ َِي ا ّٰ هُ اَل ٓ ا هٰ َا لَِّ اه َوُ ۗع لَ يَِْه وَكَ ّلَتْ وُ ََع ِزْي‬
َ‫ه‬
‫لل‬ ُ‫ؤ‬ ‫ع‬ ‫ع‬
‫ࣖ َر ُّب اْلَعْر اْلَعِظْي‬
‫ِم‬ ‫ِش‬

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Baca Juga
Khutbah Jumat: Maulid Nabi Tiba, Jaga Akhlak Generasi Muda

Mengawali khutbah ini, khatib mengajak kepada seluruh jamaah untuk senantiasa
meningkatkan ketakwaan sekaligus keimanan kepada Allah Swt. Wujud ketaqwaan
adalah menguatkan dan melakukan komitmen untuk menjalankan segala yang
diperintahkan oleh Allah dan meninggalkan apapun yang dilarang oleh Allah Swt.
Sedangkan wujud keimanan adalah meningkatkan keyakinan kepada 6 hal yakni yakin
pada Allah, Malaikat Allah, Kitab-kitab Allah, Rasul-rasul Allah, Hari Kiamat, dan Takdir
baik dan buruk dari Allah Swt. Iman dan taqwa ini lah yang akan menjadi rambu-rambu
dalam perjalanan hidup kita di dunia dan diharapkan kita akan bahagia di akhirat kelak
nanti. Amin.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Pada kesempatan khutbah kali ini, khatib mengajak kepada seluruh jamaah untuk
mentadabburi ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menggambarkan keistimewaan dan
kemuliaan Nabi Muhammad Saw. Hal ini penting untuk meningkatkan keimanan kita
kepada Nabi Muhammad yang merupakan manusia mulia, pembawa risalah mulia,
yang membawa umat Islam meraih kemuliaan. Terlebih saat ini kita sudah memasuki
bulan Rabiul Awal yang merupakan bulan dilahirkannya Nabi Muhammad Saw dan
sering disebut sebagai bulan Maulid.
Keistimewaan dan kemuliaan Nabi Muhammad yang pertama disebut dalam Al-Qur’an
Surat Al Ahzab ayat 56 yakni:
Baca Juga
Khutbah Jumat: Memasuki Bulan Maulid, Mari Tiru Akhlak Nabi Saw

‫َت‬ ‫َل‬ ‫َا َّل‬ ‫َن َل‬ ‫َك‬ ‫َّن‬


‫ِا الّٰلَه َو َم ٰۤلِٕى َتٗه ُيَص ُّلْو َع ى الَّنِب ِّۗي ٰٓي ُّي َها ا ِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع ْيِه َو َس ِّل ُمْو ا ْس ِل ْيًم ا‬
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai
orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
dengan penuh penghormatan kepadanya.”.
Dalam ayat ini ditegaskan bahwa kita diperintahkan untuk senantiasa bershalawat
kepada Nabi Muhammad. Jangankan kita manusia, Allah dan para malaikat-Nya pun
bershalawat kepada Nabi Muhammad. Inilah bukti yang menunjukkan keistimewaan
dan kemuliaan Nabi Muhammad di banding manusia lain di muka bumi ini. Dalam Tafsir
Kementerian Agama RI dijelaskan bahwa shalawat dari kita kepada Nabi merupakan
wujud berdoa agar diberi rahmat, seperti dengan perkataan, “Allāhumma ṣalli ‘alā
sayyidina Muḥammad”. Sedangkan shalawat dari malaikat berarti memohonkan
ampunan dan shalawat dari dari Allah Swt. memiliki tujuan untuk memberi rahmat.
Selanjutnya, keistimewaan Nabi disebutkan dalam Surat Al-Ahzaab ayat 21:
‫َه َو ْل ْو َم ْلٰا َر َو َذَك َر َه َك ْي ًر ۗا‬ ‫َك َن‬ ‫ٌة‬ ‫ُا ٌة‬ ‫ْد َك َن َل‬
‫الّٰل ِث‬ ‫َلَق ا ُكْم ِف ْي َر ُسْو ِل الّٰلِه ْسَو َح َسَن ِّلَم ْن ا َيْر ُجوا الّٰل ا َي ا ِخ‬

Artinya: “Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik
bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.”
Dalam ayat ini disebutkan bahwa Rasulullah adalah sosok yang paling pantas
diteladani dalam seluruh aspek diri dan kehidupannya. Banyak kisah yang
meriwayatkan tentang kemuliaan akhlak dan pribadi Nabi. Bukan saja kepada para
sahabat dan orang-orang dekatnya, namun akhlak mulianya juga ditunjukkan kepada
orang-orang yang menyakiti dan membencinya. Keluhuran akhlak nabi ini sesuai
dengan misi utamanya diutus oleh Allah yakni untuk memperbaiki akhlak manusia.
Rasulullah bersabda:
‫َم َك َم َأَخ‬ ‫ُأ‬
‫َّن َما ُبِعْثُت ل َت ِّمَم‬
‫اِر ال لاِق‬ ‫ِإ‬

Artinya: “Sungguh aku diutus menjadi Rasul untuk menyempurnakan akhlak yang
mulia.” (HR. Baihaqi dan Hakim)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Keistimewaan selanjutnya dari Nabi Muhammad termaktub dalam Surat Al-Ahzab ayat
40
‫ُك َش‬ ‫َۗن َك َن‬ ‫َخ َت‬ ‫َل‬ ‫َك َن ُم َا ٓا َا‬
‫ࣖ َم ا ا َحَّمٌد َب َح ٍد ِّم ْن ِّر َج اِل ُكْم َو ٰلِك ْن َّر ُسْو الّٰلِه َو ا َم الَّنِبّٖي َو ا الّٰلُه ِب ِّل ْي ٍء َع ِل ْيًم ا‬
Artinya: “Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, melainkan
dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.”
Dari ayat ini kita diingatkan bahwa Nabi Muhammad merupakan Nabi dan Rasul
terakhir yang diutus Allah di muka bumi ini. Keistimewaan ini harus kita yakini dan jika
ada seseorang yang mengaku sebagai Nabi atau utusan Allah di zaman ini dan
selanjutnya sampai hari kiamat, maka itu adalah sebuah kepalsuan belaka. Nabi
Muhammad adalah Nabi terakhir yang menyempurnakan ajaran-ajaran Allah yang
telah dibawa oleh para Nabi sebelumnya. Sehingga Islam merupakan agama yang
paling sempurna yang harus kita pegang teguh sampai akhir hayat kita.
‫َا ْل ْو َم َا ْك َم ْلُت َل ْم ْي ْم َو َا ْت ْم ُت َع َل ْم َم ْي َو َر ْي ُت َل ُم ْل ْس َل َم ْي ۗا‬
‫ُك ا ِا ا ِد ًن‬ ‫ْيُك ِنْع ِت ِض‬ ‫ُك ِد َنُك َم‬ ‫َي‬

Artinya: “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, telah Aku cukupkan
nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. (QS Al-Maidah: 3).
Terkait keistimewaan Nabi dan ajarannya juga disebutkan dalam surat As-Saff ayat 9:
‫َر ٗه َع َل ْي ُك ٖۙه َو ْو َك َه ُم ْش ْو َن‬ ‫ْل‬ ‫َل ٰد‬ ‫َّل َا َل‬
‫ࣖ ُهَو ا ِذ ْٓي ْر َس َر ُسْو ٗه ِب اْلُه ى َو ِد ْيِن ا َحِّق ِل ُيْظِه ى الِّد ِن ِّل َل ِر اْل ِرُك‬

Artinya: “Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan (membawa) petunjuk dan agama
yang benar agar Dia mengunggulkannya atas semua agama walaupun orang-orang
musyrik tidak menyukai.”
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Selanjutnya, keistimewaan Nabi Muhammad disebutkan dalam Al-Qur’an surat Anbiya
ayat 107:
‫َو َم ٓا َا ْر َس ْل ٰنَك ِا َّلا َر ْح َم ًة ْلٰعَل ْي َن‬
‫ِّل ِم‬

Artinya: “Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi
seluruh alam.”
Ayat ini menunjukkan bahwa kehadiran Nabi Muhammad di muka bumi ini bukan saja
menjadi pembawa rahmat bagi umat Islam saja. Nabi Muhammad dengan Islam
sebagai ajarannya, diturunkan ke bumi sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta.
Predikat ini tidak dimiliki oleh nabi-nabi pada umumnya sebelum Nabi Muhammad
Saw.
Imam Ath-Thabari dalam tafsirnya yang mengutip Ibnu Abbas menjelaskan bahwa
Rasullullah diutus sebagai bentuk kasih sayang kepada seluruh umat manusia, baik
yang mukmin atau bukan. Bagi orang mukmin, dengan berkat keimanan dan amal
perbuatannya mereka akan mendapat balasan surga. Sementara bagi orang yang
tidak beriman akan memperoleh rahmat dalam bentuk tidak mendapat siksa kontan di
dunia sebab mengingkari Rasulullah. Berbeda dengan umat nabi-nabi sebelumnya
yang akan langsung mendapat siksa di dunia jika tidak beriman kepada utusan Allah.
Dengan keistimewaan ini, maka kelahiran dan kehadiran Nabi Muhammad merupakan
sebuah karunia yang besar yang harus disyukuri dan dirayakan. Terlebih di bulan
Rabiul Awal yang merupakan bulan kelahiran Nabi ini, sudah semestinya kita
memperbanyak shalawat dengan mengadakan kegiatan Maulid Nabi Muhammad Saw.
Allah berfirman:
‫َو َر ْح َف ٰذ َك َفْل َر ْو ۗا َو َخ ْي ٌر َي َم ْو َن‬ ‫ُق ْل ْض‬
‫ِّم َّما ْج ُع‬ ‫َمِتٖه ِب ِل َيْف ُح ُه‬ ‫ِه‬‫ِبَف ِل الّٰل‬
‫ِب‬

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya itu,
hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”
(QS Yunus: 58)
Dalam ayat ini ditegaskan bahwa hendaknya kita sebagai umat Nabi Muhammad
bergembira atas kelahiran Nabi yang dalam wujudnya kita rayakan dengan peringatan
Maulid Nabi Muhammad Saw. Selain sebagai bentuk kecintaan kepada Nabi,
peringatan Maulid juga merupakan cara untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah
dengan berbagai macam ibadah seperti membaca Al-Qur’an, bershalawat,
bersedekah, membaca sirah Nabi, dan juga berdzikir mengingat Allah Swt dalam
perayaan tersebut.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,


Demikian tadi beberapa bukti nyata keistimewaan dan kemuliaan Nabi Muhammad
yang disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam yang tidak ada
keraguan di dalamnya. Semoga bisa menambah pemahaman kita dan kecintaan kita
kepada Nabi Muhammad. Semoga kita termasuk umatnya yang akan mendapatkan
syafaatnya di yaumil kiamat nanti. Amin.
‫اللُه ِم ْي َو ِم ْنُكْم‬ ‫َن ْا آ َي َو ْك ْل ْي َو َّل‬ ‫آ‬ ‫َل‬ ‫َك‬
‫ِّن‬ ‫ َتَقَب‬، ‫ َو َنَفَعِن ْي َو ِإ َّي اُكْم ِب َما ِف ْيِه ِم ل اِت الِّذ ِر ا َحِك‬، ‫َب اَر اللُه ِل ْي َو ُكْم ِفي اْلُقْر ِن اْلَعِظْي‬
‫ِم‬ ‫ِم‬
‫ َأ ُق ْو ُل َق ْو ْي َهَذ ا َو َأ ْسَتْغِفُر اللَه اْلَعِظْي َم ْي َو َل ُكْم َو ِلَس ا اْلُم ْس ْي َن‬، ‫ َّن ُه ُهَو الَّس ْيُع اْلَع ْي ُم‬، ‫لَا َو َت ُه‬
‫َو اْلُم ْس ِل َم اِت‬ ‫ِل ِم‬ ‫ِئِر‬ ‫ِل‬ ‫ِل‬ ‫ِل‬ ‫ِم‬ ‫ِإ‬ ‫ِت‬
‫َف اْسَتْغِفُر ْو ُه ّن ُه ُهَو اْلَغُفْو ُر الّر ِح ْي‬
‫ِم‬ ‫ِإ‬
‫‪Khutbah II‬‬
‫ُد‬ ‫َد َاَش َك َل‬ ‫َأ ْش ُد َأ ْن َا َل َّا‬ ‫ْا‬ ‫َا ْل ُد َّل َأ َن ْا‬
‫َحْم ِلَّلِه ا ِذ ْي َم َر ا ِب لِا ِّت َح اِد َو لِا ْعِتَص اِم ِب َحْبِل اللِه اْلَم ِتْي ِن ‪َ .‬ه ل ِإ َه ِإ ل اللُه َو ْح ُه ل ِر ْي ُه ‪ِ ،‬إ َّي اُه َنْعُب‬
‫َح‬ ‫َن ُم َحَّم َو َع َل آ َو َأ ْص‬ ‫َو َّي ُا َن ْي ُن َو َأ ْش ُد َأ َّن ُم َحَّمًد ُد ُه َو َر ْو ُل ُه َا َم ْو ُث َر ْح َم ًة َلْي َن َا َّم َص َع َل‬
‫اِب ِه‬ ‫ِلْلَعا ِم ‪ .‬لَّلُه ِّل ى َسِّيِد ا ٍد ى ِلِه‬ ‫ُس ‪ْ ،‬ل ْبُع‬ ‫ا َعْب‬ ‫ِإ ه ْسَتِع ‪َ .‬ه‬
‫َأ ْج َمِعْي َن ‪ِ .‬ا َّتُقوا اللَه َم ا اْسَتَطْعُت ْم َو َس ا ُعْو ا َلى َم ْغِفَر ِة َر اْلَعا ِمَلْي َن ‪َّ .‬ن اللَه َو َم لَا ِئ َك َتُه ُيَص ُّلْو َن َع َل الَّن ‪َ ،‬ي اَأ ُّي هَا اَّل ْيَن‬
‫ِذ‬ ‫ى ِب ِّي‬ ‫ِإ‬ ‫ِّب‬ ‫ِر ِإ‬
‫َء اَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َل ْيِه َو َس ِّل ُمْو ا َتْس ِل ْيًم ا‪َ .‬و َص َّلى الله َع َلى َسِّيَد َن ا َو َمْو َلاَن ا ُم َحَّم ٍد َو َع َلى آ ِلِه َو َص ْحِبِه َو َس َّل َم‬

‫َو اْلُمْؤ ِم َناِت َو اْلُم ْس ِل ِم ْي َن َو اْلُم ْس ِل َم اِت َا لَاْح َياِء ِم ْن ُهْم َو اْلَا ْمَو اْت َّن َك َس ِم ْيٌع َق ْيٌب ُم ِج ْي ُب‬ ‫َا لَّلُهَّم اْغِفْر ْل ُمْؤ ِنْي َن‬
‫ِل ِم‬
‫ِر‬ ‫ِإ‬
‫اْلَحاَج ا َر ْح َمِتَك َي ا َا ْر َح َم الَّر ِح ْي َن‬ ‫الَّد َعَو اِت َو َي ا َق اِض َي‬
‫ِم‬ ‫ِت ِب‬

‫الَّلُهَّم َّن ا َنُعوُذ َك ِم ْن َع َذ ا َج َهَّن َم َو َنُعوُذ َك ِم ْن َع َذ ا اْلَقْب َو َنُعوُذ َك ِم ْن ِف ْتَنِة اْلَم ِسي الَّد َّج ا َو َنُعوُذ َك ِم ْن‬
‫ِب‬ ‫ِل‬ ‫ِح‬ ‫ِب‬ ‫ِب ِر‬ ‫ِب‬ ‫ِب‬ ‫ِب‬ ‫ِإ‬
‫ْل‬
‫َو َس َو ُذ َك ْن ْب‬ ‫ْلَك‬ ‫َو َز َو ُذ َك ْن‬ ‫ْل‬ ‫َّم َّن ُذ َك ْن‬ ‫َم َو َم َم‬
‫ِف ْتَنِة اْل ْحَيا اْل اِت ‪ ،‬الَّلُه ِإ ا َنُعو ِب ِم اْلَهِّم ا َح ِن َنُعو ِب ِم اْلَعْجِز ا ِل َنُعو ِب ِم ا ُج ِن‬
‫الَّنا‬ ‫َو اْل ُبْخ َو َنُعوُذ َك ِم ْن َغَل َبِة الَّد ْي َو َق ْه ال َج ا َر َّب َنا آ ِت َنا الُّد ْن َيا َح َسَنًة َو الآِخ َر ِة َح َسَنًة َو ِق َنا َع َذ اَب‬
‫ِر‬ ‫ِف ي‬ ‫ِفي‬ ‫ِن ِر ِّر ِل‬ ‫ِب‬ ‫ِل‬
‫ْأ‬
‫ِعَباَد اللِه ‪َّ ،‬ن اللَه َي ُم ُرُكْم اْلَعْد َو ْا ل ْح َس اِن َو ي َتآ ِذ اْلُقْر َبى َو َي ْنَه ى َع اْلَفْحَش آ ِء َو اْلُم نَك َو اْل َبْغ َيِعُظُكْم‬
‫ِي‬ ‫ِر‬ ‫ِن‬ ‫ِإ ِئ ي‬ ‫ِب ِل ِإ‬ ‫ِإ‬
‫َأ‬
‫َلَعَّل ُكْم َت َذ َّك ُر ْو َن ‪َ .‬ف اْذُك ُر وا اللَه اْلَعِظْي َم َي ْذ ُك ْرُكْم َو اْد ُعْو ُه َيْس َت ِج ْب َل ُكْم َو َل ِذ ْك ُر اللِه ْكَب ُر‬

‫‪H Muhammad Faizin, Sekretaris MUI Provinsi Lampung.‬‬


‫‪Editor: Muhammad Aiz Luthfi‬‬
‫‪Penulis: Muhammad Faizin‬‬
‫‪Tags‬‬
‫‪Khutbah Jumat‬‬ ‫‪Maulid Nabi‬‬

Anda mungkin juga menyukai