Anda di halaman 1dari 4

Search

Islam Versi Audio

Khutbah Jumat: Maulid Nabi


Tiba, Jaga Akhlak Generasi
Muda
Rabu, 11 Oktober 2023 · 16:00 WIB

Ilustrasi.

Ilustrasi.

Khutbah I
، ‫ َو الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم َع َلى َأ ْش َر ِف ْا َألْن ِب َي اِء َو اْلُم ْر َس ِل ْي َن‬، ‫ َو ِب ِه َن ْس َت ِع ْي ُن َع َلى ُأ ُم ْو ِر الُّد ْن َي ا َو الِّد ْي ِن‬، ‫اْلَح ْم ُد ِهّٰلِل َر ِّب اْلَع اَلِم ْي َن‬
‫ َأ ْش َه ُد َأ ْن اَل‬، ‫َن ِب ِّي َنا ُم َح َّم ٍد َص َّلى اُهلل َع َلْي ِه َو َس َّلَم َو َع َلى ٰا ِلِه َو َأ ْص َح اِب ِه َو الَّت اِب ِع ْي َن َو َم ْن َت ِب َع ُه ْم ِب ِإْح َس ا ِإ ل َي ْو ِم الِّد ْي‬
‫ِن‬ ‫ٍن َى‬
‫إ‬. ْ‫ وأَ شَ هْ دَ ُ أنَ َّ سيَ دِّ نَ اَ محُ ـَ مدَّ اً عبَ دْ هُ ُورَ سَوُ لْ هُ صادقِ ال عَ دْ ِ ا يِ ن‬. ْ‫لِ هٰ َ إلِ اَّ ال هلوحَ دْ هَ لشاَ رَ يِ كْ َ لهَ ُ المْلَ كِ ُ الحْقَ ُّ الْ مبُ يِ ن‬
‫مَأ‬ ْ‫ل‬ ْ‫و‬ ُ ُ

‫ َلَق ْد َج ۤا َء ُكْم‬:‫ َف َق اَل اُهلل َت َع اَلى‬.‫ ِا َّتُق وا اَهلل َح َّق ُتَق اِتِه َو اَل َت ُم ْو ُت َّن ِإ اَّل َو َأ ْن ُت ْم ُم ْس ِلُم ْو َن‬.‫َأ َّم ا َبْع ُد َف َي ا َأ ُّي َه ا اْلَح اِض ُر ْو َن‬

 ‫ َف ِا ْن َت َو َّلْو ا َف ُق ْل َح ْس ِب َي ُهّٰللا ٓاَل ِا ٰل َه‬. ‫َرُس ْو ٌل ِّم ْن َا ْنُف ِس ُكْم َع ِز ْي ٌز َع َلْي ِه َم ا َع ِنُّت ْم َح ِر ْي ٌص َع َلْي ُكْم ِب اْلُم ْؤ ِم ِن ْي َن َرُء ْو ٌف َّر ِح ْي ٌم‬

‫ِا اَّل ُه َو ۗ َع َلْي ِه َت َو َّكْلُت َو ُه َو َرُّب اْلَع ْر ِش اْلَع ِظ ْي ِم‬

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt. Shalawat dan salam senantiasa kita haturkan
kepada Rasulullah saw. Semoga kita senantiasa termasuk golongan hamba yang pandai
bersyukur dan mendapatkan syafaat dari Nabi Agung Muhammad saw di hari kiamat.
Amin.

Saat ini, kita sedang berada di bulan Rabiul Awwal yang di Indonesia lebih sering
disebut sebagai bulan Maulid. Disebut demikian memang karena dalam bulan ini terjadi
sebuah kejadian agung yakni kelahiran Nabi Muhammad saw. Sosok paling mulia di
dunia, sosok yang kita diperintahkan untuk senantiasa bershalawat untuk meraih
syafaatnya. Bukan hanya kita saja yang bershalawat, Malaikat dan Allah swt pun
bershalawat kepada beliau. Hal ini termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 56:

‫ٰۤل‬
‫ِاَّن َهّٰللا َو َم ِٕى َكَت ٗه ُي َص ُّلْو َن َع َلى الَّن ِب ِّۗي ٰٓي َاُّي َه ا اَّلِذ ْي َن ٰا َم ُن ْو ا َص ُّلْو ا َع َلْي ِه َو َس ِّلُم ْو ا َت ْس ِل ْي ًم ا‬

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-
orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan
penuh penghormatan kepadanya.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,


Kehadiran Nabi Muhammad ke dunia ini membawa sebuah misi penting di antaranya
adalah memperbaiki akhlak manusia. Misi ini menandakan bahwa akhlak menjadi
bagian penting dalam kehidupan manusia karena itulah yang akan membawa
perdamaian dan ketentraman dalam setiap interaksi manusia dengan lingkungan
sekitar. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari,
Baihaqi, dan Hakim:

‫ِإ َّن َم ا ُبِع ْث ُت ُألَت ِّم َم َم َكاِرَم اَألَخ الِق‬

“Sungguh aku diutus menjadi Rasul untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”

Akhlak menjadi bagian utama dalam bangunan kepribadian seorang muslim sehingga
para ulama menyebut bahwa “Al-Adabu fauqal ilmi’. Bahwa adab, tatakrama, akhlak, di
atas ilmu yang dalam artian harus didahulukan untuk dimasukkan dalam diri setiap
muslim. Dalam pendidikan pun sudah seharusnya mengedepankan aspek afektif (sikap
dan karakter) dibanding aspek kognitif (kepintaran otak). Maka itu fungsi guru dan
orang tua yang paling utama adalah mendidik agar generasi muda menjadik baik. Bukan
hanya mengajar untuk menjadikan generasi muda menjadi pintar.

Pendidikan karakter dan akhlak generasi muda di era saat ini menjadi sangat dan
sangat penting. Hal ini karena tantangan dan godaan zaman di tengah perkembangan
teknologi semakin menjadi-jadi. Akibat perkembangan teknologi dan informasi saat ini,
ancaman terhadap degradasi moral sangat terlihat di depan mata. Kita lihat bagaimana
saat ini akhlak para pemuda sudah mulai tereduksi akibat gaya hidup digital di zaman
modern.

Kejadian tindakan kriminal, asusila, kurangnya kepedulian sosial dan menurunnya rasa
sosial-kemanusiaan yang dilakukan dan dimiliki generasi muda mudah ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini kita rasakan mereka lebih asik bermain di dunia
maya dengan ponselnya dari pada bersosialisasi di dunia nyata. Kebiasaan berkomentar
di media sosial yang tak melihat dengan siapa ia berbicara, terbawa dalam kehidupan
nyata. Sehingga bisa dirasakan mereka menyamakan antara berbicara dengan teman
dan berbicara dengan orang tua.

Gampangnya berkomunikasi, berinteraksi, dan mencari informasi juga sedikit demi


sedikit menjadikan para generasi muda menggampangkan berbagai hal. Ini berdampak
kepada sikap malas dan mudah menyerah pada tantangan permasalahan yang dihadapi.
Mereka terdidik dengan hasil yang instan tanpa perjuangan berat dan menghilangkan
etos perjuangan serta sikap tak kenal menyerah.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Fenomena-fenomena ini patut direnungi oleh kita dan para orang tua pada umumnya.
Momentum Maulid Nabi Muhammad saw menjadi saat yang tepat untuk kembali
memperkuat penjagaan pada akhlak generasi penerus. Perlu dipantau aktivitas mereka
saat memegang handphone agar akhlak bisa benar-benar terjaga. Akhlak menjadi
barometer apakah seseorang menjadi insan terbaik atau tidak. Bukan kepintaran yang
menjadi barometer!. Rasulullah bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Thabrani dari
Ibnu Umar:

‫َخ ْي ُر الَّناِس أْح َس ُنُه ْم ُخ ُلًق ا‬

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling baik akhlaknya.”


Sudah saatnya di bulan Maulid ini kita kembali meneladani akhlak Nabi yang
merupakan suri tauladan terbaik sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-
ahzab ayat 21:

‫َلَق ْد َكاَن َلُكْم ِف َرُس ْو ِهّٰللا ُا ْس َو ٌة َح َس َن ٌة ِّلَم ْن َكاَن َي ْر ُج وا َهّٰللا َو اْلَي ْو َم اٰاْل ِخ َر َو َذ َكَر َهّٰللا َكِث ْي ًر ۗا‬
‫ِل‬ ‫ْي‬

“Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang
banyak mengingat Allah.”

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Selain menjadikan Maulid sebagai momentum menjaga akhlak generasi muda, mari
jadikan bulan Maulid ini sebagai kesempatan meningkatkan kuantitas dan kualitas
shalawat dan cinta kita kepada Nabi Muhammad. Perbanyak shalawat, insyaallah hidup
menjadi nikmat karena mendapat syafaat di hari kiamat.

Syafaat dari Nabi Muhammad menjadi hal yang sangat penting untuk kita raih. Karena
kita tidak tahu ibadah mana yang akan diterima di sisi Allah. Menurut kita kuantitas dan
kualitas ibadah sudah maksimal, namun belum tentu di sisi Allah swt. Sehingga kita
perlu senantiasa berdoa untuk meraih rahmat dari Allah serta perbanyak bershalawat
kepada Nabi untuk meraih syafaatnya.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, disebutkan ada
seorang sahabat yang mengadu kepada Nabi. Ia merasa tidak rajin dalam menjalankan
ibadah namun punya modal kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Jawaban Nabi pun
sangat menggembirakan. Nabi mengatakan sahabat tersebut akan dikumpulkan
bersama Nabi di hari kiamat.

‫َع ْن َأ َن ِس ْب َم اِلٍك َأ َّن َرُج اًل َس َأَل الَّن ِب َص َّلى اُهَّلل َع َلْي ِه َو َس َّلَم َم َت ى الَّس اَع ُة َي ا َرُس وَل اِهَّلل َق اَل َم ا َأ ْع َد ْد َت َلَه ا َق اَل‬
‫َّي‬ ‫ِن‬
‫َم ا َأ ْع َد ْد ُت َلَه ا ِم ْن َكِث يِر َص اَل ٍة َو اَل َص ْو ٍم َو اَل َص َد َق ٍة َو َلِك ِّن ي ُأ ِح ُّب اَهَّلل َو َرُس وَلُه َق اَل َأ ْن َت َم َع َم ْن َأ ْح َبْب َت‬

"Dari sahabat Anas, sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Nabi, kapan hari
kiamat terjadi ya Rasul? Nabi bertanya balik, apa yang telah engkau persiapkan? Ia
menjawab, aku tidak mempersiapkan untuk hari kiamat dengan memperbanyak shalat,
puasa dan sedekah. Hanya aku mencintai Allah dan Rasul-Nya. Nabi berkata, engkau
kelak dikumpulkan bersama orang yang engkau cintai. (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Semoga kita bisa meneruskan dan mewujudkan misi Nabi kepada para generasi muda
yakni menjadikan akhlak mulia sebagai sendi-sendi peradaban kehidupan manusia.
Semoga kita senantiasa bisa meneladani akhlak Nabi dan kita akan menjadi umatnya
yang mendapatkan syafaatnya dan masuk dalam surganya Allah swt. Amin.

‫ َأُق ْو ُل َق ْو ِلي َه َذ ا َف أْس َت ْغ ِف ُر‬. ‫َباَرَك اهلل ِلي َو َلُكْم ِف ي ْا لُق ْر آِن ْا لَع ِظ ْي ِم َو َنَف َع ِني َو ِإ َّي اُكْم ِب َم ا ِف ْي ِه ِم ْن آَي ِة َو ِذ ْكِر اْلَح ِك ْي ِم‬
‫اَهلل الَع ِظ ْي َم ِإ َّن ُه ُه َو الَغ ُف ْو ُر الَّر ِح ْي م‬

Khutbah II
‫ َو َأ ْش َه ُد أَّن َس ِّي َد َن ا ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه‬، ‫ َأ ْش َه ُد َأ ْن اَل إٰل َه ِإ اَّل اُهلل َو ْح َد ُه اَل َش ِر يَك َلُه‬. ‫اْلَح ْم ُد ِهّٰلِل َو اْلَح ْم ُد ِهّٰلِل ُث َّم اْلَح ْم ُد ِهّٰلِل‬

‫ َا لَّلُه َّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َن ِب ِّي َنا ُم َح َّم ٍد َو َع َلى َأ ِلِه َو َأ ْص َح اِب ِه َو َم ْن َت ِب َع ُه ْم ِب ِإْح َس اٍن ِإ َلى َي ْو ِم‬.‫َو َرُس ْو ُلُه اَّلِذ ْي اَل َن ِب َّي َبْع َد ُه‬

‫الِق َي اَم ِة‬


‫َأ َّم ا َبْع ُد ‪َ ،‬ف َي ا َأ ُّي َه ا الَّناُس ُأ ْو ِص ْي ُكْم َو َنْف ِس ْي ِب َت ْق َو ى اِهلل َف َق ْد َف اَز اْلُم َّت ُق ْو َن‪َ .‬ف َق اَل اُهلل َت َع اَلى‪ِ :‬إَّن اَهلل َو َم اَل ِئ َكَت ُه ُي َص ُّلْو َن‬

‫َع َلى الَّن ِب ِّي ‪ٰ ،‬ي َأ ُّي ها اَّلِذ ْي َن ٰا َم ُن ْو ا َص ُّلْو ا َع َلْي ِه َو َس ِّلُم ْو ا َت ْس ِل ْي ًم ا‪َ .‬ا لّٰلُه َّم َص ِّل َع َلى َس ِّي َد َن ا ُم َح َّم ٍد َو َع َلى َأ ِل َس ِّي ِد َن ا ُم َح َّم ٍد‬

‫َا لّٰلُه َّم اْغ ِف ْر ِل ْلُم ْؤ ِم ِن ْي َن َو ْا لُم ْؤ ِم َناِت َو ْا لُم ْس ِلِم ْي َن َو ْا لُم ْس ِلَم اِت ‪َ ،‬ا َأْلْح ياِء ِم ْنُه ْم َو ْا َالْم َو اِت ‪َ .‬ا لّٰلُه َّم اْد َف ْع َع َّنا ْا لَب اَل َء َو ْا لَو َباَء‬
‫والُق ُر ْو َن َو الَّز اَل ِزَل َو ُس ْو َء ْا لِف َت ِن َو ْا لِم َح َن َم ا َظ َه َر ِم ْنَه ا َو َم ا َبَط َن َع ْن َب َلِد َن ا ِإ ْن ُد وِن ْي ِس َّي ا خآَّص ًة َو َس اِئ ِر ُب ْلَد اِن ْا لُم ْس ِلِم ْي َن‬
‫عاَّم ًة َي ا َرَّب ْا لَع اَلِم ْي َن ‪َ .‬ا لّٰلُه َّم َأ ِرَن ا اْلَح َّق َح ًّق ا َو اْر ُز ْق َنا اِّت َب اَع ُه َو َأ ِرَن ا اْلَب اِط َل َباِط اًل َو اْر ُز ْق َنا اْج ِت َناَبُه‪َ .‬ر َّبَنا آِتنَا ِف ى الُّد ْن َي ا‬

‫َح َس َن ًة َو ِف ى ْا آلِخ َر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ اَب الَّناِر‪َ .‬و َاْلَح ْم ُد ِهّٰلِل َر ِّب اْلٰع َلِم ْي َن‬

‫ٍع َب اَد اِهلل ‪ِ ،‬إَّن اَهلل َي ْأ ُم ُر ِب ْا لَع ْد ِل َو ْا ِإل ْح َس اِن َو ِإ ْي تاِء ِذ ي ْا لُق ْر بَى َو َي ْنَه ى َع ِن ْا لَف ْح شاِء َو ْا لُم ْن َكِر َو ْا لَب ْغ ِي َي ِع ُظ ُكْم َلَع َّلُكْم‬

‫َتَذ َّكُر ْو َن ‪َ ،‬و اْذ ُكُر وا اَهلل ْا لَع ِظ ْي َم َي ْذ ُكْر ُكْم ‪َ ،‬و اْش ُكُر ْو ُه َع لَى ِنَع ِم ِه َي ِز ْد ُكْم ‪َ ،‬و َلِذ ْكُر اِهلل َأ ْكَب ُر‬

‫‪Penulis: H. Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung.‬‬

‫‪​Naskah Khutbah Jumat ini pertama kali dimuat di situs NU Online.‬‬

‫‪Editor: Aiz Luthfi‬‬

‫‪Tags: # Khutbah Jumat # Maulid # Pemuda #‬‬

Anda mungkin juga menyukai