Anda di halaman 1dari 5

Khutbah Jumat:

Maulid nabi 1445 H / 2023 M

Khutbah I

، ‫ َو الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم َع َلى ُمَح َّم ٍد َس ِّيِد َو َلِد َع ْد َناَن‬، ‫الَح ْم ُد ِهلل اْلَم ِلِك الَّد َّياِن‬
‫ َو َأْش َهُد َأْن اَّل ِإلَه ِإاَّل ُهللا َو ْح َد ُه‬، ‫َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َو َتاِبِع ْيِه َع َلى َم ِّر الَّز َم اِن‬
‫ َو َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَد َنا ُمَح َّم ًد ا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه اَّلِذ ْي َك اَن ُخ ُلُقُه اْلُقْر آَن‬، ‫اَل َش ِرْيَك َلُه‬
‫َأَّم ا َبْعُد‬،
‫ اْلَقاِئِل ِفي ِكَتاِبِه‬، ‫ َفإِّني ُأْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ي ِبَتْقَو ى ِهللا الَم َّناِن‬، ‫ِع َباَد الَّرْح ٰم ِن‬
‫ يَر ِّب اْج َع ْلِنْي ُمِقْيَم الَّص ٰل وِة َو ِم ْن ُذ ِّر َّيِتْۖي َر َّبَنا َو َتَقَّبْل ُد َع ۤا ِء‬: ‫اْلُقْر آِن‬

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Di siang hari yang penuh berkah ini, khatib mengajak jamaah sekalian dan
tentunya diri khatib pribadi untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan
kualitas ketakwaan kita kepada Allah SWT, karena dengan ketakwaan, Allah
akan memberikan jalan keluar dari problem kehidupan yang kita hadapi, juga
akan memberi kita anugerah yang melimpah tanpa disangka-sangka dari mana
datangnya. Bahkan keselamatan dan kebahagiaan hidup kita di dunia dan
akhirat. Caranya adalah kita berusaha dan berjuang untuk terus menerua
menjalankan semua yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi semua
larangan-Nya.

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,

Pada kesempatan yang penuh berkah ini, mari kita bersama-sama merenungi
nikmat-nikmat yang melimpah ruah dari Allah, sang Maha Pemberi. Kita hidup
di tengah-tengah anugerah alam yang tiada tara. Laut yang luas, udara yang
segar, hutan yang hijau, dan gunung-gunung yang kokoh adalah sebagian kecil
dari tanda-tanda kebesaran-Nya. Allah juga yang telah menganugerahkan air
yang mengalir, tanaman yang tumbuh, dan hewan-hewan yang memberikan
makanan dan pakaian bagi kita. Semua ini adalah bukti kasih sayang-Nya yang
tak terhingga. Oleh karena itu, mari ungkapkan anugerah ini biqauli:
Alhamdulillahirabbil alamin. Mari kita juga senantiasa menyampaikan shalawat
kepada Nabi Muhammad saw yang telah mengajarkan kita untuk bersyukur atas
nikmat ini. Rasulullah adalah teladan yang sempurna dalam segala hal dan juga
Rahmatan lil alamin (merahmati alam semesta).
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Saat ini kita semua berada di bulan Rabiul Awal, salah satu bulan Hijriah yang
diyakini sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad Saw. Maka sudah tidak
heran bagi semua umat Islam merayakan dan mensyukuri hari yang mulia
tersebut, sebagai bentuk cinta dan bahagia atas dilahirkannya baginda nabi
Muhammad SAW. Kita semua pun wajib untuk bahagia dan bersyukur karena
telah ditakdirkan oleh Allah Swt menjadi umat Nabi Muhammad. Nabi terakhir
yang derajat dan kemuliaannya melebihi para nabi sebelumnya.
Dan berkat jasa dan perjuangan Nabi Muhammad. Hal-hal yang berhubungan
dengan Nabi Muhammad, akan menjadi mulia bahkan lebih mulia dari yang
lainnya, termasuk juga kita sebagai umatnya. Allah Swt telah menjadikan kita
umat yang paling agung nan paling mulia melebihi umat para nabi terdahulu.
Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, Allah swt berfirman:

‫ُكْنُتْم َخْيَر ُأَّمٍة ُأْخ ِر َج ْت ِللَّناِس َتْأُم ُروَن ِباْلَم ْعُروِف َو َتْنَهْو َن َع ِن اْلُم ْنَك ِر َو ُتْؤ ِم ُنوَن ِباِهَّلل‬

Artinya, “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari
yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (QS Ali ‘Imran [3]: 110).
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Oleh karena itulah wajib bagi kita semua untuk mensyukuri nikmat menjadi
umat Nabi Muhammad. Dengan menjadi umatnya, maka kita memiliki nabi
yang paling mulia melebihi nabi sebelumnya, dan dengan menjadi umatnya
pula, maka kita menjadi umat termulia melebihi umat nabi sebelumnya. Dengan
syarat Sebagaimana disebutkan ayat 110 dalam surat ali imran tadi jika kita
senantiasa selalu berbuat baik dan meninggalkan perbuatan buruk dan yang
lebih penting senantiasa meningkatkan keimanan kepada ALLAH SWT.

Selain itu hendaknya kita senantiasa untuk terus istiqamah mengambil


keteladanan dari Rasulullah Saw dalam kehidupan kita.wabil khusus mencontoh
Ahlak Rasulullah SAW, kerena Beliau memiliki akhlak yang paling mulia,
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:

‫َلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفي َر ُسوِل ِهَّللا ُأْس َو ٌة َح َس َنٌة ِلَم ْن َك اَن َيْر ُجو َهَّللا َو اْلَيْو َم اآْل ِخ َر َو َذ َك َر َهَّللا‬
‫َك ِثيًرا‬
Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagi kalian, yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak mengingat Allah." (QS. Al-Ahzab:
21).

Jamaah Jumat yang berbahagia,

Dalam perjalanan sejarah umat manusia, ada umat yang tunduk dan
beriman,tapi banyak juga yang membangkang, sehingga datang bala dari Allah
swt. Tercatat dalam Al-Qur’an bagaimana kisah siksaan yang Allah berikan
kepada kaum Tsamud, kaum ‘Ad sampai kepada kaum Luth. Umat-umat ini
sudah Allah musnahkan dari muka bumi karena akhlak jahiliyah mereka
melampaui batas.

Harus diakui bahwa manusia cenderung ingin mendapatkan kebaikan, dan


memperlakukan orang lain dengan baik, akhlak demikian menjadi fitrahnya
setiap manusia. Kefitrahan tersebut menjadi hilang karena ketidakmampuan
mendengar dan melihat setiap kebenaran.
Sejarah menunjukkan, fase setelah Masehi, bangsa Arab yang mendiami
Makkah tumbuh menjadi negeri yang maju dalam perdagangan. Tetapi akhlak
manusia saat itu semakin jauh dari fitrah. Persia dan Romawi yang mengapit
Makkah malah lebih buruk daripada itu. Di sini peperangan antar cucu Adam
kerap terjadi. Siapa yang kuat dia akan berkuasa dan yang berkuasa akan terus
menginjak bawahannya.
Oleh karenanya Allah telah mempersiapkan kehadiran seorang Rasul yang
teristimewa, sebagai penyeru terakhir untuk seluruh alam, dialah Rasulullah
Muhammad saw. Perjalanan dakwah yang beliau emban sungguh sangat besar
tantangannya. Beliau memikul tanggung jawab yang besar untuk seluruh umat
manusia. Nabi Muhammad saw oleh Allah di beri tugas, yakni sebagaimana
hadits dari Abu Hurairah ra yakni:
‫ِإَّنَم ا ُبِع ْثُت ُألَتِّم َم َم َك اِرَم اَألْخ الِق‬
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan
kesempurnaan akhlak.”

Jadi Allah mempersiapkan Rasulullah menjadi insan yang kamil karena


tanggung jawab yang sedemikian besar. Rasulullah memiliki akhlak yang
santun dan lembut, berkasih sayang, dan memiliki empati, simpati, dan
kepedulian yang sangat kuat ketika melihat, menghadapi situasi ketidakadilan
dan kesengsaraan yang dirasakan oleh sesama orang-orang yang beriman.ini
hakikat dari akhlak Islam. yang memancarkan sikap yang selalu ingin berbuat
baik.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Apalagi saat ini Kita sebagai umat muslim yang hidup ditengah arus globalisasi
sangat mudah terjerumus mengikuti pergaulan yang baru. Akhlak mulia yang
dimiliki seseorang semakin hancur sedikit demi sedikit seiring perkembangan
zaman. Kita menyaksikan bahwa di dalam kehidupan masyarakat kita, telah
terjadi pergeseran yang luar biasa. muncul berbagai perbedaan mulai dari
pemikiran, pandangan, gaya hidup, hingga budaya, yang tidak sesuai dengan jati
diri kita sebagai seorang muslim, oleh karenanya meneladani ahlak nabi
Muhammad SAW merupakan keniscayaan bagi kita umat islam saat ini.

Jamaah Jumat yang berbahagia,


Demikianlah, Kita diingatkan bahwa akhlak merupakan warisan agama untuk
kehidupan masa depan. Rasulullah menjadi acuan utama dalam segala aspek
kehidupan. Rasul sebagai ayah, suami, masyarakat, panglima perang, pedagang,
dan lain sebagainya. Semua teladan itu muaranya adalah Rasulullah, semoga
dibulan Rabiul awal ini menjadi semnangat bagi kita untuk terus mencoba
meneladani akhlak dan kehidupan Rasulullah saw. Amin ya Rabbal Alamin.

‫ َو َنَفَعِنْي َو ِإَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِم َن ْاآلَياِت‬، ‫َباَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفي اْلُقْر آِن اْلَعِظ ْيِم‬
‫ َأُقْو ُل‬، ‫ ِإَّنُه ُهَو الَّس ِم ْيُع اْلَعِلْيُم‬،‫ َو َتَقَبَّل ُهللا ِم ِّنْي َو ِم ْنُك ْم ِتَالَو َتُه‬، ‫َو الِّذ ْك ِر اْلَح ِكْيِم‬
‫َقْو ِلْي َهَذ ا َو َأْسَتْغ ِفُر َهللا اْلَعِظ ْيَم ِلْي َو َلُك ْم َو ِلَس اِئِر اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت‬
‫َفاْسَتْغ ِفُرْو ُه ِإّنُه ُهَو اْلَغ ُفْو ُر الّر ِح ْيِم‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫َاْلَح ْم ُد ِهَّلِل اَّلِذ ْي َأَم َر َنا ِبْاِال ِّتَح اِد َو ْاِال ْع ِتَص اِم ِبَح ْبِل ِهللا اْلَم ِتْيِن ‪َ .‬أْش َهُد َأْن َال ِإَلَه‬
‫ِإَّال ُهللا َو ْح َد ُه َالَش ِرْيَك َلُه‪ِ ،‬إَّياُه َنْعُبُد َو ِإَّيُاه َنْسَتِع ْيُن ‪َ .‬و َأْش َهُد َأَّن ُمَح َّم ًد ا َع ْبُد ُه‬
‫َو َر ُسْو ُلُه‪َ ،‬اْلَم ْبُعْو ُث َر ْح َم ًة ِلْلَع اَلِم ْيَن ‪َ .‬الَّلُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَح َّم ٍد َو َع َلى آِلِه‬
‫‪َ.‬و َأْص َح اِبِه َأْج َم ِع ْيَن‬
‫ِاَّتُقوا َهللا َم ا اْسَتَطْع ُتْم َو َس اِرُع ْو ا ِإَلى َم ْغ ِفَرِة َر ِّب اْلَع اَلِم ْيَن ‪ِ .‬إَّن َهللا َو َم َالِئَكَتُه‬
‫ُيَص ُّلْو َن َع َلى الَّنِبِّي ‪َ ،‬ياَأُّيهَا اَّلِذ ْيَن َء اَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُم ْو ا َتْس ِلْيًم ا‪َ .‬و َص َّلى‬
‫هللا َع َلى َس ِّيَد َنا َو َم ْو اَل َنا ُمَح َّم ٍد َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َو َس َّلَم‬
‫َالَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت َو اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت َاَالْح َياِء ِم ْنُهْم‬
‫َو اَاْلْم َو اْت ِإَّنَك َسِم ْيٌع َقِرْيٌب ُم ِج ْيُب الَّد َع َو اِت َو َيا َقاِض َي اْلَح اَج اِت ِبَر ْح َم ِتَك‬
‫َيا َاْر َح َم الَّر ِح ِم ْيَن‬
‫الَّلُهَّم ِإَّنا َنُعوُذ ِبَك ِم ْن َع َذ اِب َجَهَّنَم َو َنُعوُذ ِبَك ِم ْن َع َذ اِب اْلَقْبِر َو َنُعوُذ ِبَك‬
‫‪ِ،‬م ْن ِفْتَنِة اْلَم ِس يِح الَّد َّجاِل َو َنُعوُذ ِبَك ِم ْن ِفْتَنِة اْلَم ْح َيا َو اْلَمَم اِت‬
‫الَّلُهَّم ِإَّنا َنُعوُذ ِبَك ِم ْن اْلَهِّم َو اْلَح َز ِن َو َنُعوُذ ِبَك ِم ْن اْلَع ْج ِز َو اْلَك َس ِل َو َنُعوُذ‬
‫ِبَك ِم ْن اْلُجْبِن َو اْلُبْخ ِل َو َنُعوُذ ِبَك ِم ْن َغ َلَبِة الَّد ْيِن َو َقْهِر الِّر َج اِل‬
‫َر َّبَنا آِتَنا ِفي الُّد ْنَيا َحَس َنًة َو ِفي اآلِخ َرِة َحَس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِر‬
‫ْأ‬
‫ِع َباَد ِهللا‪ِ ،‬إَّن َهللا َي ُم ُر ُك ْم ِباْلَع ْد ِل َو ْاِإل ْح َس اِن َو ِإيَتآِئ ِذ ي اْلُقْر َبى َو َيْنَهى َع ِن‬
‫اْلَفْح َش آِء َو اْلُم نَك ِر َو اْلَبْغ ِي َيِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن ‪َ .‬فاْذ ُك ُروا َهللا اْلَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم‬
‫َو اْدُع ْو ُه َيْسَتِج ْب َلُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َبُر‬

Anda mungkin juga menyukai