Anda di halaman 1dari 6

Khutbah Jumat: Bergembira dengan Kelahiran Sang Baginda

KHUTBAH 1

. ‫ َو َك َّمَل الُّسُعْو َد ِبَأْك َر ِم َم ْو ُلْو ٍد‬.‫اْلَحْم ُد ِهلل َش َّر َف اَألَنَاَم ِبَص اِحِب اْلَم َقاِم األْع َلى‬

‫َأْش َهُد أْن الإلَه إّال ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِرْيَك َلُه َو أْش َهُد أَّن ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه اْلَم ْبُعْو ُث ِباْلُحَّج ٍة اَلَباِلَغ ِة َو ُحْس ِن‬
. ‫اْلَبَياِن‬

‫ َفَيا ِعَباَد ِهللا ًأْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ي‬. ‫ أَّم ا َبْعُد‬. ‫ألّلُهَّم َص ِّلي َو َس ِّلْم َع َلى َس ِّيِد َنا ُم َحَّمٍد َو َع َلى آِلِه َو أْص َح اِبِه أْج َم ِع ْيَن‬
‫ اَّتُقْو ا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو ال َتُم ْو ُتَّن ِاَّال َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن‬. ‫ِبَتْقَو ى ِهللا َو َقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬

Dalam kesempatan yang mulia ini marilah kita tadzakkur dan tafakkur,
mengingat segala apa yang kita amalkan selama ini dan berusaha
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Dalam arti
kita berusaha melaksanakan segala usaha yang diperintahkan Allah dan
menjauhi segala yang dilarang-Nya.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.

Arsy berguncang penuh suka cita dan riang gembira di detik-detik kelahiran
sang Baginda. Pada malam itu, langit dipenuhi jutaan kilau cahaya yang tak
pernah terlihat sebelumnya, bertanda akan hadirnya sosok manusia yang
agung lagi mulia. Burung-burung pun tak ingin ketinggalan untuk
menyambut Nabi akhir zaman dengan kicauan merdu seolah memberi salam
sejahtera yang paling sejahtera. Gemuruh do’a-do’a Malaikat saat itu turut
menambah sakral suasana, mengiringi kedatangan Rasul yang dicinta dan
didamba. Dia lah Muhammad SAW. Manusia luar biasa yang diutus sebagai
duta perdamaian untuk alam semesta, pemimpin orang-orang yang bertakwa,
dan penyelamat bagi mereka yang berlumuran dosa. Shollu ‘alaih !!

Muhammad, sebuah nama yang cukup asing dan anti-mainstream di zaman


itu. Umumnya, orang Arab akan meniru nama orang tua-orang tua mereka
saat memberi nama untuk bayi yang baru lahir. Ketika kakeknya, Abdul
Mutholib ditanya, mengapa memberi nama Muhammad, ia pun menjawab;
“Aku berharap anak ini dipuji, baik di langit maupun di bumi”. Sungguh,
sebuah nama akan menjadi do’a bagi si pemilikinya. Benar saja, anak ini kelak
dipuji seluruh penduduk langit dan bumi, bahkan Sang Pencipta pun turut
memujinya.

٤ - ‫َوِاَّنَك َلَع ٰل ى ُخ ُلٍق َع ِظ ْيٍم‬

“Dan sungguh engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung”


(Q.S. al-Qalam: 4)

Anugerah, karunia, pemberian, dan segalanya yang melimpah ruah kepada


makhluk-makhluk Allah, semata-mata karena hadirnya baginda Nabi
Muhammad SAW. Maka sudah sepatutnya kita bergembira atas kelahirannya.
Bergembira dengan kelahirannya berarti rasa syukur atas segala nikmat yang
Allah berikan kepada kita.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.

Dan salah satu kegembiraan dalam bentuk syukur yang dapat kita lakukan
adalah merayakan kelahirannya dengan membaca perjalanan hidup Sang Nabi
sambil merenungi kembali teladan beliau yang tertuang rapih di dalam kitab-
kitab maulid karangan para ulama’ dunia, seperti ad-Diba’i, al-Barzanji,
Simthud Duror, ad-Dhliyaul Lami’, dan masih banyak lagi.

Sesungguhnya merayakan kelahiran Nabi besar Muhammad SAW adalah


perintah Allah yang tersirat dalam salah satu firman-Nya di surat Yunus, ayat
ke 58.

٥٨ - ‫ُقْل ِبَفْض ِل ِهّٰللا َو ِبَر ْح َم ِتٖه َفِبٰذ ِلَك َفْلَيْفَر ُحْو ۗا ُهَو َخْيٌر ِّمَّم ا َيْج َم ُعْو َن‬

“Katakanlah: Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu


mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan” (Q.S
Yunus: 58)

Ada kah yang lebih besar dari karunia Allah berupa diutusnya Nabi
Muhammad SAW rahmatan lil ‘alamin ? Dia lah karunia di atas karunia.
Anugerah terindah yang tak mampu diterjemahkan oleh kata-kata.
Menyebutnya akan membuat orang itu cinta. Mengingatnya akan menggugah
jiwa dan rasa. Definisi akhlak beliau adalah Al-Qur’an. Kalimat yang keluar
dari lisannya adalah wahyu Tuhan. Jabatannya adalah Tuan dari semua Nabi
dan Rasul, serta Nabi akhir zaman.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.

Ayat di atas cukup jelas untuk dijadikan landasan hujah tentang bergembira
dengan semua karunia dan rahmat Allah, tak terkecuali dengan lahirnya
baginda besar Nabi Muhammad SAW. Dan perlu diingat, bahwa bergembira
adalah perintah Allah yang beralasan. Ketika alasan bergembira kita itu benar
dan diridai Allah, maka Allah pun senang dan gembira dengan kita.
Sebaliknya, ketika yang kita jadikan alasan untuk bergembira adalah sesuatu
yang tak Allah ridai, maka jangan berharap kegembiraan kita dibalas dengan
kegembiraan-Nya, justru akan membuahkan kemurkaan.

Lalu pertanyaannya, apakah bergembira dengan kelahiran seseorang yang


dipuji akhlaknya oleh Allah dalam Al Quran itu termasuk hal yang akan
berbalas kegembiraan atau justru kemurkaan? Tak semua pertanyaan
membutuhkan jawaban. Sudah pasti, kegembiraan dengan lahirnya Nabi
adalah hal yang akan membuat Allah rida.

Maka dari itu, tak menjadi aneh ketika Abu Lahab diringankan adzabnya
setiap hari senin sebab bergembira menyambut kelahiran sang Baginda ketika
membebaskan seorang budak yang bernama Tsuwaibah, sekalipun kita tahu
bahwa Abu Lahab adalah di antara orang yang sangat menentang dakwah
Nabi. Sampai-sampai ada satu surat khusus di dalam Alquran yang
menyebutkannya dalam adzab kobaran api yang menyala-nyala, yaitu surat al-
Lahab/al-Masad. Kalau saja orang yang jelas-jelas diceritakan buruk dalam
Alquran itu mendapatkan balasan manis sebab bergembira atas kelahiran sang
Baginda, lantas bagaimana jika yang bergembira itu adalah umatnya yang
setiap hari mencoba untuk meneladani akhlak dan tutur perilaku
beliau ? Min babil aula, pasti lebih besar balasannya.

Syekh Syamsuddin bin Nasiruddin ad-Dimasyqi pernah melantunkan sebuah


syair menyangkut hal ini;

“Kalau saja ada seorang kafir (Abu Lahab) yang sudah jelas diceritakan buruk
oleh Alquran dan akan kekal selama-lamanya di dalam neraka”
“Dalam satu riwayat, adzabnya diringankan setiap hari senin karena gembira
menyambut kelahiran sang Baginda”

“Lalu bagaimana dengan seorang hamba yang sepanjang hidupnya penuh


kegembiraan atas kelahiran beliau dan meninggal dalam keadaan mengesakan
Tuhannya ??”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.

Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk tidak bergembira dengan kelahiran
Nabi Muhammad SAW. Karena beliau adalah sumber dari kegembiraan yang
tercipta. Seandainya saja kegembiraan yang ada di muka bumi itu
dikumpulkan dan ditelusuri muara akhir ceritanya, pasti akan kita dapati
bahwa semua itu akan berujung pada satu nama, Muhammad Rasulullah SAW.
Terlebih dalam satu riwayat, alam semesta tak mungkin tercipta jika
Muhammad tiada.

“Seandainya tidak ada engkau (Muhammad), Kalau lah bukan karena engkau
(Muhammad), sungguh Aku tidak akan menciptakan alam semesta”

Menjadi umat beliau adalah angan-angan dari setiap umat yang ada di muka
bumi. Maka dari itu, kita yang ditakdirkan oleh Allah menjadi umat terbaik
ini, sudah sepantasnya bersyukur dibarengi dengan mengikuti ajaran yang
dibawa Nabi Muhammad SAW. Semoga kita selalu diberikan taufiq dan
hidayah oleh Allah SWT untuk meneladani akhlak luhur beliau, agar nanti
kita dikumpulkan di bawah panji besarnya pada saat semua umat iri ingin
‫‪masuk ke dalam barisan itu. Semua itu dimulai dengan hal yang sangat‬‬
‫‪sederhana, bergembira dengan kelahiran sang baginda.‬‬

‫‪Demikianlah khutbah Jum’at yang khatib sampai pada kesempatan kali ini,‬‬
‫‪semoga kita termasuk orang-orang yang bergembira dengan kelahiran‬‬
‫‪Baginda Nabi, sehingga kita diampunkan segala dosa dan kelak dimasukkan‬‬
‫‪kedalam surga, Aamiin.‬‬

‫َباَر َك هللا ِلْي َو َلُك ْم ِفي اْلُقْر آِن اْلَك ِرْيِم ‪َ ،‬و َنَفَعِنْي َو ِإَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِم َن اآْل َياِت َو الِّذْك ِر اْلَحِكْيِم ‪َ .‬أُقْو ُل َقْو ِلْي هذا‬
‫َو َأْسَتْغ ِفُر َهللا ِلْي َو َلُك ْم َو ِلَس اِئِر اْلُم ْس ِلِم ْيَن ِم ْن ُك ِّل َذْنٍب‪َ ،‬فاْسَتْغ ِفُرْو ُه ِإَّنُه ُهَو اْلَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيُم ‪.‬‬

‫‪KHUTBAH 2‬‬

‫َاْلَحْم ُد ِهلل َو َكَفى‪َ ،‬و ُأَص ِّلْي َو ُأَس ِّلُم َع َلى َس ِّيِد َنا ُم َحَّمٍد اْلُم ْص َطَفى‪َ ،‬و َع َلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه َأْهِل اْلَو َفا‪َ .‬أْش َهُد َأْن‬
‫اَّل ِإلَه ِإاَّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل َش ِرْيَك َلُه‪َ ،‬و َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَدَنا ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه‬

‫َأَّم ا َبْعُد ‪َ ،‬فَيا َأُّيَها اْلُم ْس ِلُم ْو َن ‪ُ ،‬أْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ْي ِبَتْقَو ى ِهللا اْلَعِلِّي اْلَعِظ ْيِم َو اْع َلُم ْو ا َأَّن َهللا َأَم َر ُك ْم ِبَأْم ٍر َع ِظ ْيٍم ‪،‬‬
‫َأَم َر ُك ْم ِبالَّص اَل ِة َو الَّس اَل ِم َع َلى َنِبِّيِه اْلَك ِرْيِم َفَقاَل ‪ِ :‬إَّن َهَّللا َو َم اَل ِئَكَتُه ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّنِبِّي ‪َ ،‬يا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا‬
‫َص ُّلوا َع َلْيِه َو َس ِّلُم وا َتْس ِليًم ا‪َ ،‬الّٰل ُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُم َحَّمٍد َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا ُم َحَّمٍد َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى َس ِّيِد َنا‬
‫ِإْبَر اِهْيَم َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا ِإْبَر اِهْيَم َو َباِرْك َع َلى َس ِّيِد َنا ُم َحَّمٍد َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا ُم َحَّمٍد َك َم ا َباَر ْك َت َع َلى َس ِّيِد َنا‬
‫ِإْبَر اِهْيَم َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا ِإْبَر اِهْيَم ‪ِ ،‬فْي اْلَع اَلِم ْيَن ِإَّنَك َحِم ْيٌد َمِج ْيٌد‪.‬‬

‫ّٰل‬
‫َال ُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت واْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت اَأْلْح َياِء ِم ْنُهْم َو اَأْلْم َو اِت‪ ،‬اللهم اْدَفْع َع َّنا اْلَباَل َء‬
‫َو اْلَغاَل َء َو اْلَو َباَء َو اْلَفْح َش اَء َو اْلُم ْنَك َر َو اْلَبْغ َي َو الُّسُيْو َف اْلُم ْخ َتِلَفَة َو الَّش َداِئَد َو اْلِمَح َن ‪َ ،‬م ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا‬
‫َبَطَن ‪ِ ،‬م ْن َبَلِد َنا َهَذ ا َخاَّص ًة َوِم ْن ُبْلَداِن اْلُم ْس ِلِم ْيَن َعاَّم ًة‪ِ ،‬إَّنَك َع َلى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِد ْيٌر‬

‫َر َّبَنا آِتنَا ِفى الُّد ْنَيا َحَس َنًة َوِفى ْاآلِخ َرِة َحَس َنًة َوِقَنا َع َذ اَب الَّناِر ‪ .‬والحمدهللا رب العالمين‬

‫ِعَباَد ِهللا‪ ،‬إَّن َهللا َيْأُم ُر ِباْلَع ْد ِل َو اإْل ْح َس اِن َو ِإْيَتاِء ِذ ي اْلُقْر َبى وَيْنَهى َع ِن الَفْح َش اِء َو اْلُم ْنَك ِر َو الَبْغ ِي ‪َ ،‬يِع ُظُك ْم‬
‫َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن ‪َ .‬فاذُك ُروا َهللا اْلَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َبُر‬

Anda mungkin juga menyukai