Anda di halaman 1dari 5

Khutbah Pertama

‫ َم ْن‬،‫ ِم ْن ُش ُروِر َأْنُفِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَنا‬, ‫ َو َنُعوُذ ِباِهلل‬،‫ َنـْح َم ُد ُه َو َنْسَتِع ْيُنُه َو َنْسَتْغ ِفُر ُه‬,‫إَّن الـَح ْم َد ِهّلِل‬
‫ َفاَل َهاِدَي َلُه‬, ‫ َو َم ْن ُيْض ِلْل‬،‫َيْهِدِه ُهللا َفاَل ُمِض َّل َلُه‬،
‫ َو َر ُسوُله‬,‫ َع ْبُد ُه‬, ‫ َو َأْش َهُد َأَّن ُم ـَح َّم دًا‬,‫ َو ْح َد ُه اَل َش ِرْيَك َلُه‬,‫َأْش َهُد َأن َّال ِإَلَه ِإَّال هللا‬

‫ ِإاَّل َو َأْنُتْم‬, ‫ َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم وُتَّن‬,‫ اَّتُقوا َهَّللا‬,‫ َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا‬،‫قال هللا تعالى فى كتابه الكريم‬
‫ُم ْس ِلُم وَن‬
‫ َو َبَّث‬,‫ َو َخ َلَق ِم ْنَها َز ْو َج َها‬,‫ ِّم ن َّنْفٍس َو اِح َد ٍة‬,‫ َر َّبُك ُم اَّلِذ ي َخ َلَقُك م‬,‫ اَّتُقوا‬, ‫ َيا َأُّيَها الَّناُس‬،‫وقال تعالى‬
‫ اَّلِذ ي َتَس اَء ُلوَن ِبِه َو اَأْلْر َح اَم ۚ ِإَّن الَّلـَه َك اَن َع َلْيُك ْم َرِقيًبا‬,‫ ِرَج ااًل َك ِثيًرا َو ِنَس اًء ۚ َو اَّتُقوا الَّلـَه‬,‫ِم ْنُهَم ا‬
, ‫ َو َيْغ ِفْر َلُك ْم‬, ‫ ُيْص ِلْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم‬,‫ َو ُقوُلوا َقْو اًل َسِد يًدا‬,‫ اَّتُقوا َهَّللا‬,‫ َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا‬،‫وقال تعالى‬
‫ َع ِظ يًم ا‬,‫ َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا‬, ‫ َو َم ْن ُيِط ِع َهَّللا َو َر ُسوَلُه‬, ‫ُذ ُنوَبُك ْم‬
‫ َو َش َّر‬، ‫ ُهَد ى ُمَح َّمٍد َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬,‫ َو َخ ْيُر اْلُهَد ى‬،‫ ِكَتاُب ِهَّللا‬, ‫ فِإَّن َأَص َدَق اْلَح ِد يِث‬، ‫َأَّم ا َبْعُد‬
‫ُأل‬
‫ ِفي الَّناِر‬, ‫ َو ُك َّل َض الَلٍة‬، ‫ َض الَلٌة‬,‫ َو ُك َّل ِبْد َع ٍة‬،‫ ِبْد َع ٌة‬,‫ َو ُك َّل ُم ْح َد َثٍة‬،‫ ُم ْح َد َثاُتَها‬, ‫ا ُم وِر‬

MA`ASYIROL MUSLIMIN ROHIMAKUMULLAH....................................

Tiada Kata dan bahasa, yang pantas teruntai, Selain rasa syukur yang teramat mendalam, kehadirat ilahi robbi,
penguasa tunggal, pengatur kerajaan langit dan bumi, yang kekuasaannya , Tak Berujung dan bertepi, Dialah Allah,
Yang Maha kuasa lagi Maha Perkasa , yang dengan kekuasaannya , telah meninggikan langit beserta gugusan bintang
tanpa tiang, dan telah menghamparkan bumi, beserta jajaran gunung menjulang tinggi , tanpa konstruksi,

Dialah Zat yg maha tinggi , yg telah menyingsingkan Mentari di ufuk timur , tuk menyinari Persada bumi kita tercinta ,
dengan sinar ultravioletnya, sehingga, dipergilirkanlah datangnya siang dan malam , secara teratur dan sistematis,
sehingga, belum pernah terjadi, malam mendahului siang , dan sebaliknya, siang mendahului malam.

Dialah Allah, yang maha Rahman dan lagi Maha pengasih tak pilih kasih, Maha penyayang, yang kasih sayangNya tak
terbilang , begitu besarnya karunia yang Allah limpahkan kepada manusia , sehingga jikalau kita mencoba mengkalkulasi
nikmat Allah tersebut, sekalipun menggunakan alat yang paling canggih, Percayalah, runtunan nikmat Allah, tidak akan
pernah bisa kita sanggup untuk menghitungnya..

Sholawat, bertabur dengan salam, semoga, tercurah keharibaan junjungan kita, nabi besar Muhammad sallallahu
alaihi wasallam, Penabur kedamaian, yang kedatangannya, membawa rahmat , bagi seluruh alam,

Semoga, kita yang berkumpul bersama di mesjid yang mulia ini, akan termaktub, dan tertulis dengan Tinta Emas,
dalam deretan golongan umat Nabi Muhammad S.A.W, dan semoga, kita senantiasa bisa , mengikuti sunnah-
sunnahnya , dan meneladani perilaku serta akhlaknya....

MA`ASYIROL MUSLIMIN ROHIMAKUMULLAH....................................

Pada kesempatan yang mulia ini,khatib mengajak kepada hadirin sekalian, marilah, kita senantiasa meningkatkn,
keimanan dan ketakwaan kita , kepada Allah SWT,

takwa , dalam arti senantiasa, berupaya dan berusaha , untuk selalu menghadirkan Allah, dalam setiap situasi dan
kondisi , dengan cara senantiasa berzikir, dan melaksanakan, segala perintah perintah Nya.

Takwa, dalam arti , kita senantiasa melibatkan Allah, dalam setiap persoalan yang kita hadapi , dengan tal letih letihnya
kita berdoa, memohon pertolongan , dan bermunajat kepadaNya.

Sehingga akan menimbulkan ketentraman, dan ketenangan dalam setiap kehidupan kita.
MA`ASYIROL MUSLIMIN ROHIMAKUMULLAH....................................

Barometer dari ketakwaan adalah, kemampuan kita untuk sekuat tenaga, menjalankan perintah-perintah Allah ,
dan menjauhi, segala apa2 yang dilarang oleh-Nya.

Posisi kita yang telah berada di jalan yang telah digariskan oleh Allah swt ini, selayaknya janganlah berbelok
ke kanan dan tidak pula berbelok ke kiri, namun, sepatutnya kita berusaha untuk menempatkan diri kita pada
posisi tengah , sebagai UMMATAN WASATHON, sehingga mampu menghantarkan kita , pada tujuan yang
benar dan hakiki dalam Menjalani tiap aspek kehidupan di dunia.

Ketakwaan ini juga , yang telah ditegaskan oleh Allah swt, sebagai bekal yang paling baik, dalam menjalani
kehidupan,

‫َو َتَز َّو ُد ْو ا َفِاَّن َخ ْيَر الَّز اِد الَّتْقٰو ۖى َو اَّتُقْو ِن ٰٓيُاوِلى اَاْلْلَباِب‬
“Bawalah bekal, karena sesungguhnya , sebaik-baik bekal adalah, takwa. Dan bertakwalah, kepada-Ku,
wahai orang-orang, yang mempunyai akal sehat!”. (QS al-Baqarah: 197)

Ma’asyiral muslimin jama’ah sholat Jum’at yang berbahagia,.................

Pada kesempatan khutbah kali ini, khatib mengajak kita semua, untuk kembali merenungkan, nikmat-nikmat
dan rezeki yang telah dianugerahkan oleh Allah swt dalam kehidupan kita.

Segala nikmat ini , adalah nyata adanya , dan telah ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Kautsar ayat 1:

‫ِاَّنٓا َاْع َطْيٰن َك اْلَك ْو َثر‬


“Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.”

Nikmat yang telah diberikan ini , sepatutnya tidak boleh menjadikan kita lupa, sehingga jauh dari Allah swt.
Namun Sebaliknya, nikmat ini harus mampu kita jadikan, sebagai sarana , untuk beribadah, dan membawa kita
lebih dekat kepada Allah swt.

Lalu bagaimana cara kita mendekatkan diri kepada Allah dengan anugerah kenikmatan yg telah kita terima ini?

Pertanyaan ini dijawab, di ayat selanjutnya yakni ayat kedua surat Al-Kautsar:

‫َفَص ِّل ِلَر ِّبَك َو اْنَح ْۗر‬


“Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada
Allah).”.

Ma’asyiral muslimin jama’ah sholat Jum’at yang berbahagia,.................

Jelas dalam ayat ini, Allah memerintahkan kita , untuk terus mendekatkan diri kepada-Nya, dengan 2 bentuk
ibadah.

Ibadah Pertama adalah ibadah SHOLAT, yang memang, sudah menjadi kewajiban dan rutinitas keseharian
kita.

Ibadah yg ke-2 adalah ibadah BERKURBAN , ini merupakan ibadah tahunan dan hanya bisa dilaksanakan pada
bulan teetentu, yg kebetulan, kita telah memasukinya yakni bulan dzulhijjah.

Pada bulan Dzulhijjah ini , kita diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban, yang tepat dimulai pada Hari
Raya Haji atau Idul Adha pada tanggal 10 Dzuhijjah, serta dilanjutkan pada tiga Hari Tasyriq, yaitu tanggal 11,
12, dan 13 bulan Dzulhijjah.

Ma'asyirol muslimin ROHIMAKUMULLAH.. …..

Menurut prof.Quraish Shihab, kurban dalam bahasa Indonesia ada dua makna:

1. seseorang yang disakiti, bisa jadi hatinya atau badannya yg tersakiti.


2. Kurban juga berarti ketulusan, persembahan.
Persembahan kepada siapapun, apalagi kepada Allah, tidak bisa kalau tidak disertai dengan ketulusan.

Orang yang dikorbankan mestinya menimbulkan rasa sedih di hati kita, tapi kesedihan itu , baru akan muncul jikalau hati
kita lembut, namun, jikalau hati keras, maka dipakstikan tidak ada rasa pedul dengan apa yg telah dikorbankan.

Dengan demikian, dalam bahasa Indonesia diartikan dengan ketulusan, pengabdian, atau yang disakiti, yang
dikorbankan.

Dalam bahasa Al Quran, menurut prof.Quraish Shihab beliau menjelaskan bahwa, pengertian kurban, bukan dalam arti
yang disakiti, tapi kurban lebih banyak diartikan sebagai persembahan.

Qurb itu artinya dekat, sesuatu yang berharga kita persembahkan dalam rangka mendekatkan diri pada Allah, itulah
makna berkurban.

Dalam penamaan hari “ Idul Adha “ memang ada kata, yang juga diartikan kurban , terambil dalam kata “ADHA".

Karena itulah, seorang atau sesuatu yang terlukai, itu semestinya menimbulkan rasa iba kepadanya, dan pada
akhirnya , akan ikut merasakan sakit sebagaimana sakitnya yang dikurbankan," .

Dalam Al Quran , diceritakan bahwa dua anak Adam, Qabil dan Habil mempersembahkan hasil usahanya, kepada Tuhan.

Yang satu diterima, sementara yang satunya lagu tidak. Dijelaskan bahwa yang diterima Allah adalah kurban yang baik,
yaitu kurban yang diberikan oleh Habil.

Tapi dari persembahan yang diberikan oleh Habil, tentunya Allah tidak mengharapkan akan daging korban tsb. Dan,
tidak pula mengharapkan sajian darah korban.

Namun Yang diterima Allah dari kurban yang diberikan manusia adalah ketulusan hati dan ketakwaan dari yang telah
memberikan QURBAN tsb.

prof.Quraish shihab memberikan penjabaran, sehubungan dengan qurban, bahwa relasi antara QURBAN dengan hati
itu adalah bahwa, Rasulullah, s.a.w bersabda: takwa itu adanya di hati. oleh Karena itu, disyariatkannya Idul Adha
dengan mengurbankan, dengan menyembelih binatang tertentu itu sebenarnya adalah kurban untuk mendekatkan diri
pada Allah SWT, dan yang diterimaNya itu bukan daging atau darah kurbannya tapi ketulusan hati yang memberikan.

"Karena itu bisa jadi seseorang yang berkorban dengan satu kambing, sementara yang lain berkurba dengan kerbau
yang besar, namun yang diterima kurbannya adalah yang memberikan kambing.

Karenaitulah ALLAH tidak melihat besar atau kecil kurbannya, tapi ketulusan hati masing-masing hambaNya dalam
berkurban.

Namun tentunya alangkah baiknya, jikalau kita berlimpah rizqi, selayaknyalah kita berkorban dengan sebaik-baiknya
QURBAN sesuai rizqi yg kita dapat, namun dengan diiringi dengan ketulusan dan kejernihan niat, lillahi ta’la….

Ma'asyirol muslimin ROHIMAKUMULLAH.. …..

Untuk itulah, kita harus benar-benar ikhlas dan menata hati dengan benar dalam berkorban
dengan berkurban ini. Jangan sampai pengorbanan kita dengan mengambil harta yang kita miliki tidak
membuahkan hasil dan jauh dari hakikat ibadah kurban itu sendiri yakni mendekatkan diri pada Allah.

Jangan sampai kita salah niat, sehingga kita malah akan semakin jauh dari Allah karena niatan yang salah
seperti ingin dipuji orang dan niatan-niatan lainnya yang tidak lillahi ta’ala.

Ma’asyiral muslimin jama’ah sholat Jum’at yang berbahagia,.................

Menyembelih hewan kurban menurut Imam Malik dan Imam al-Syafi’i adalah kesunnahan yang diutamakan
atau sunnah muakkadah.

Sedangkan Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa ibadah kurban adalah wajib bagi penduduk yang mampu dan
tidak dalam keadaan bepergian.

Nabi Muhammad saw pun telah memberi contoh dengan tidak pernah meninggalkan ibadah kurban sejak
disyariatkannya sampai beliau wafat.
Sebagai sebuah kesunnahan yang ditekankan dan rutin dilakukan oleh Nabi Muhammad, ibadah kurban
memiliki keutamaan tersendiri sebagaimana haditst Nabi dari Siti Aisyah yang diriwayatkan oleh Imam
Tirmidzi dan Ibnu Majah:

‫َم ا َع ِمَل آَد ِمٌّي ِم ْن َع َم ٍل َيْو َم الَّنْح ِر َأَح َّب ِإَلى ِهللا ِم ْن ِإْهَر اِق الَّد ِم ِإَّنَها َلَتْأِتي َيْو َم‬
‫اْلِقَياَم ِة ِبُقُروِنَها َو َأْش َع اِرَها َو َأْظاَل ِفَها َو َأَّن الَّد َم َلَيَقُع ِم ْن ِهللا ِبَم َك اٍن َقْبَل َأْن َيَقَع ِم ْن‬
‫اَأْلْر ِض َفِط يُبوا ِبَها َنْفًسا‬
“Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai
oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya,
bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah.
Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.”

Keutamaan lain dari ibadah kurban adalah sebuah ibadah yang memiliki dua dimensi, yakni vertikal dan
horizontal.

Dimensi vertikal artinya ibadah yang ditujukan hanya kepada Allah swt, sementara dimensi horizontal adalah
ibadah sosial berupa berbagi rezeki untuk membahagiakan orang lain.

Ketika kita mampu membahagiakan orang lain, maka kita pun akan merasa bahagia dan pada akhirnya
kebahagiaan bersama juga akan mudah terwujud sehingga kehidupan di tengah-tengah masyarakat pun akan
bahagia dan damai.

Ma’asyiral muslimin jama’ah sholat Jum’at yang berbahagia,.................

Dengan agungnya makna dan tujuan dari ibadah kurban ini, maka sudah selayaknya kita berusaha untuk dapat
melaksanakannya sehingga kita akan semakin dekat kepada Allah.

Tentu kita tidak ingin menjadi hamba yang kufur nikmat dan terputus rahmat Allah karena kita
tidak berkurban padahal sebenarnya kita mampu.

Mari kita bersama-sama menjadi hamba yang cinta kepada Allah dan Rasul-Nya dengan menjalankan perintah-
perintahnya.

Jangan sampai kita pada kondisi yang disebutkan dalam surat Al-Kautsar ayat 3:

‫ِاَّن َش اِنَئَك ُهَو اَاْلْبَتُر‬


"Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah)."

Demikianlah khutbah Jum’at kali ini, semoga bisa menjadi Pelajaran ke depan agar Kurban kita di
tahun ini dan tahun-tahun selanjutnya bisa diterima Allah SWT. Aamiin ya rabbal Aalaamiin.

‫َباَر َك ُهللا ِلي َو َلُك ْم ِفي الُقْر أِن الَعِظ ْيِم َو َنَفَعِني َو ِاَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِم َن ال َاَياِت َو ِذ ْك ِرالَحِكْيِم َو َتَقَّبَل ُهللا‬
‫ِم ِّني َو ِم ْنُك ْم ِتاَل َو َتُه ِاَّنُه ُهَو الَّس ِم ْيُع الَعِلْيِم‬

KHUTBAH KEDUA
‫ َأْش َهُد‬،‫ َو َك َفى ِباِهلل َش ِهْيًدا‬, ‫ َع َلى الِّدْيِن ُك ِّلِه‬,‫ ِلُيْظِهَر ُه‬،‫اَّلِذ ْي َأْر َسَل َر ُسْو َلُه ِباْلُهَد ى َو ِد ْيِن اْلَح ِّق‬, ‫َا ْلَح ْم ُد هلل‬
‫ َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه‬, ‫ َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَح َّمٍد‬, ‫ َالَّلُهَّم َص ِّل‬,‫ َأَّن ُمَح َّم ًدا َر ُسْو ُل ِهللا‬, ‫ َو َأْش َهُد‬,‫ َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا‬,
‫َاْج َم ِع ْيَن‬
‫ ٍ َبَد َأ‬,‫ َأَّن َهللا َأَم َر ُك ْم ِبَأْم ر‬, ‫ َو اْع َلُم ْو ا‬, ‫ َع َّم ا َنَهى‬, ‫ َو اْنَتُهْو ا‬, ‫ ِفْيَم ا َأَم َر‬,‫ ِاَّتُقواَهللا‬, ‫ ُ َفيَا َاُّيَها الَّناُس‬,‫َأَّم ا َبْعد‬
‫ اْلُمَس ِّبَح ِة ِبُقْد ِسِه‬,‫ َو َثـَنى ِبَم آل ِئَك ِتِه‬, ‫ ِفْيِه ِبَنْفِس ِه‬,
‫َو َقاَل َتعَاَلى‪ِ ,‬إَّن َهللا‪َ ,‬و َم آلِئَكَتُه‪ُ ,‬يَص ُّلْو َن َع لَى الَّنِبى‪ ,‬يآ َاُّيَها اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا َص ُّلْو ا‪َ ,‬ع َلْيِه َو َس ِّلُم ْو ا‪,‬‬
‫‪َ.‬تْس ِلْيًم ا‬
‫َالَّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُمَح َّمٍد ‪َ ,‬و َع َلى ‪ ,‬آِل ُمَح َّمٍد ‪َ ,‬ك َم ا‪َ ,‬ص َّلْيَت َع َلى ِإْبَر اِهْيَم ‪َ ,‬و َع َلى ‪ ,‬آِل ِإْبَر اِهْيَم ‪ِ ،‬إَّنَك ‪,‬‬
‫‪َ.‬ح ِم ْيٌد َم ِج ْيٌد‬
‫َاللُهَّم اْغ ِفْر ‪ِ ,‬لْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو ْالُم ْؤ ِم َناِت ‪َ ,‬و ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو ْالُم ْس ِلَم اِت ‪َ ,‬اَالْح يآُء ِم ْنُهْم َو ْاَالْم َو اِت‪ ,‬اللُهَّم ‪َ ,‬أِع َّز‬
‫ْاِإل ْس َالَم ‪َ ,‬و ْالُم ْس ِلِم ْيَن ‪َ ,‬و َأِذ َّل الِّش ْر َك ‪َ ,‬و ْالُم ْش ِرِكْيَن ‪َ ,‬و اْنُصْر ‪ِ ,‬عَباَدَك ْالُمَو ِّح ِد َّيَة‪َ ,‬و اْنُصر‪َ ْ ,‬م ْن َنَص َر‬
‫‪.‬الِّدْيَن ‪َ ,‬و اْخ ُذ ْل ‪َ ,‬م ْن َخ َذ َل ْالُم ْس ِلِم ْيَن ‪َ ,‬و َد ِّم ْر ‪َ ,‬أْع َد اَء الِّدْيِن ‪َ ,‬و اْع ِل ‪َ ,‬ك ِلَم اِتَك ِإَلى َيْو َم الِّدْيِن‬
‫اللُهَّم اْدَفْع ‪َ ,‬ع َّنا ْالَبَالَء ‪َ ,‬و ْالَو َباَء ‪َ ,‬و الَّز َالِزَل ‪َ ,‬و ْالِمَح َن ‪َ ,‬و ُسْو َء ْالِفْتَنِة‪َ ,‬و ْالِمَح َن ‪َ ,‬م ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا‬
‫‪َ.‬بَطَن ‪َ ,‬ع ْن َبَلِد َنا ِاْنُد وِنْيِس َّيا خآَّص ًة ‪َ ,‬و َس اِئِر ْالُبْلَد اِن ْالُم ْس ِلِم ْيَن عآَّم ًة ‪َ ,‬يا َر َّب ْالَع اَلِم ْيَن‬

‫‪َ.‬ر َّبَنا آِتنَا‪ِ ,‬فى الُّد ْنَيا َح َس َنًة‪َ ,‬و ِفى ْاآلِخ َر ِة َح َس َنًة‪َ ,‬و ِقَنا‪َ ,‬ع َذ اَب الَّناِر‬
‫َر َّبَنا‪َ ,‬ظَلْم َنا َاْنُفَس َنا ‪َ ,‬و اإْن َلْم َتْغ ِفر َلَنا ‪َ ,‬و َتْر َح ْم َنا‪َ ,‬لَنُك ْو َنَّن ‪ِ ,‬م َن ْالَخ اِس ِرْيَن‬

‫!ِعَباَد ِهللا‬
‫ِإَّن َهللا‪َ ,‬يْأُم ُر ِبْالَع ْد ِل ‪َ ,‬و ْاِإل ْح َس اِن ‪َ ,‬و ِإْيتآِء ‪ِ ,‬ذ ي ْالُقْر بَى ‪َ ,‬و َيْنَهى‪َ ,‬ع ِن ْالَفْح شآِء ‪َ ,‬و ْالُم ْنَك ِر ‪َ ,‬و ْالَبْغ ي‪,‬‬
‫َيِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن ‪َ ,‬و اْذ ُك ُروا َهللا‪ْ ,‬الَعِظ ْيَم ‪َ ,‬يْذ ُك ْر ُك ْم ‪َ ,‬و اْشُك ُرْو ُه‪َ ,‬ع لَى ِنَعِمِه ‪َ ,‬يِزْد ُك ْم ‪َ ,‬و َلِذ ْك ُر ِهللا‬
‫‪َ,‬أْك َبْر‬

Anda mungkin juga menyukai