wb
ِ َونَعُو ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشر ُْو ِر َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا،ُِإ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُره
ت
ُي لَهَ ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد ِ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم،َأ ْع َمالِنَا
ص ّلَ اَللَّهُ ّم.ُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه،ُْك لَه َ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري
َأ َّما بَ ْع ُد.ان ِإلَى يَ ْو ِم ال ّديْن ٍ َو َسلّ ْم َعلى ُم َح ّم ٍد َو َعلى آلِ ِه ِوَأصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس
صا َ ْج ِد ْال َح َر ِام اِلَى ْال َم ْس ِج ِد ااْل َ ْقِ قال هللا تعالى ُسب ْٰح َن الَّ ِذيْٓ اَس ْٰرى بِ َع ْب ِد ٖه لَ ْياًل ِّم َن ْال َمس
ِ َالَّ ِذيْ ٰب َر ْكنَا َح ْولَهٗ لِنُ ِريَهٗ ِم ْن ٰا ٰيتِنَ ۗا اِنَّهٗ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْالب
ص ْي ُر
Puji syukur kehadirat Allah swt yang senantiasa memberikan seluruh nikmatnya kepada kita
semua, yang tak mungkin kita untuk bisa menghitungnya. Dengan kenikmatan tersebut kita
dapat menjalankan perintah dan menjauhi laranga-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurah dan limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. Tak lupa Izinkanlah
khatib menyampaikan wasiat takwa, terkhusus untuk pribadi khatib sendiri dan umumnya
untuk jamaah sidang Jumat yang dimuliakan Allah, Sebagai wujud dari rasa syukur tersebut
marilah kita senantiasa meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan dengan sebenar-
benarnya takwa dalam pengertian dengan semaksimal mungkin menjalankan apa yang
menjadi perintah Allah dan menjauhi apa yang menjadi larangan Allah.
Judul khutbah pada Jum’at hari ini yaitu Di Bulan Syaban Saatnya Memuliakan dengan
Ibadah Terbaik.
Pertama, pada bulan Sya’ban Allah menurunkan ayat perintah bershalawat kepada Nabi
Muhammad SAW sebagaimana yang tercantum dalam surat Al-Ahzab ayat 56:
صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِي ًما َ ون َعلَى النَّبِ ِّي ۚ يَا َأيُّهَا الَّ ِذ
َ ين آ َمنُوا َ ُُّصل
َ ِإ َّن هللاَ َو َماَل ِئ َكتَهُ ي
Artinya: Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang
yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya.
Mayoritas ulama, khususnya dari kalangan ahli tafsir sepakat bahwa ayat ini turun di bulan
Sya’ban. Secara bahasa, shalawat berakar dari kata shalât yang berarti doa. Dalam ayat
tersebut ada tiga shalawat: shalawat yang disampaikan Allah, shalawat yang disampaikan
malaikat, dan (perintah) shalawat yang disampaikan umat Rasulullah SAW.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengutip pernyataan Imam Bukhari menjelaskan bahwa ‘Allah
bershalawat’ bermakna Dia memuji Nabi, ‘Malaikat bershalawat’ berarti mereka sedang
berdoa, sementara ‘manusia bershalawat’ selaras dengan pengertian mengharap berkah.
Ayat tersebut menjadi bukti kedudukan Rasulullah yang tinggi. Kemuliaan dan rahmat
dilimpahkan langsung oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW, malaikat-malaikat suci
terlibat dalam merapalkan doa, dan seluruh kaum beriman pun diperintah untuk
mengucapkan shalawat kepadanya.
Wajar sekali bila Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam menganjurkan umat Islam untuk
memperbanyak shalawat di bulan Sya’ban, di samping bergegas membersihkan diri atau
bertobat dari kesalahan-kesalahan yang sudah lewat guna menyambut Ramadhan dengan hati
yang bersih.
Artinya: Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami
akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil
Haram.
Saat menfsirkan ayat ini, Al-Qurthubi dalam kitabnya Al-Jami’ li Ahkâmil Qur’an dengan
mengutip pendapat Abu Hatim al-Basti mengatakan bahwa Allah memerintahkan Rasulullah
SAW untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Sya’ban yang bertepatan dengan
malam nisfu Sya’ban.
Kiblat menjadi simbol tauhid karena seluruh umat Islam menghadap pada satu tujuan.
Beralihnya kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram juga menegaskan bahwa Allah tidak
terikat dengan waktu dan tempat. Hal ini ditunjukkan dengan sejarah perubahan ketetapan
kiblat yang tidak mutlak dalam satu arah saja. Umat Islam tidak sedang menyembah Ka’bah
ataupun Masjidil Aqsha, melainkan Allah Subhanahu Wa Taala.
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang tidak menyia-nyiakan bulan Sya’ban, meski
di tengah kesibukan duniawi yang luar biasa. Al-faqir mengajak kepada jamaah menyisihkan
waktu untuk meningkatkan kedekatan kepada Allah, melalui tafakur, dzikir, dan amal
kebaikan, lebih-lebih di bulan mulia ini, amin ya rabbal alamin.
KHUTBAH KEDUA
ْك لَهُ ِإرْ َغا ًما لِ َم ْن َ َأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل اِلَهَ اِاَّل هللا َوحْ َدهُ اَل َش ِري،اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َح ْمدًا َكثِ ْيرًا َك َما َأ َم َر
َ اَللَّهُ َّم،ق َو ْالبَ َش ِر
ص ِّل َو َسلِّ ْم ِ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ َسيِّ ُد ْالخَاَل ِئ،َج َح َد َو َكفَ َر
َأ َّما بَ ْع ُد،صحْ بِ ِه َأجْ َم ِعي َْن
َ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى َألِ ِه َو
Qoola ta’ala:
صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِي ًما َ ون َعلَى النَّبِ ِّي يَا َأيُّهَا الَّ ِذ
َ ين َآ َمنُوا َ ُُّصل
َ ِإ َّن هَّللا َ َو َماَل ِئ َكتَهُ ي
ت ْال َع ِز ْي ُز ْال َح ِك ْي ُم َربَّنَا اَل تَجْ َع ْلنَا فِ ْتنَةً لِّلَّ ِذي َْن َكفَر ُْوا َوا ْغفِرْ لَنَا َربَّنَ ۚا اِنَّ َ
ك اَ ْن َ
اخ ْذنَٓا ِإن نَّ ِسينَٓا َأ ْو َأ ْخطَْأنَا ۚ َربَّنَا َواَل تَحْ ِملْ َعلَ ْينَٓا ِإصْ رًا َك َما َح َم ْلتَ ۥهُ
َربَّنَا اَل تَُؤ ِ
ف َعنَّا َوٱ ْغفِرْين ِمن قَ ْبلِنَا ۚ َربَّنَا َواَل تُ َح ِّم ْلنَا َما اَل طَاقَةَ لَنَا ِبِۦه ۖ َوٱ ْع ُ َعلَى ٱلَّ ِذ َ
نت َم ْولَ ٰىنَا فَٱنصُرْ نَا َعلَى ْٱلقَ ْو ِم ْٱل ٰ َكفِ ِر َ
ين لَنَا َوٱرْ َح ْمنَٓا ۚ َأ َ