Anda di halaman 1dari 5

Khutbah I 

   ُ‫ْض فَ َخصَّ بَعْض‬ ٍ ‫ْضهُ َعلَى بَع‬ َ ‫ان َوفَض ََّل بَع‬ َ ‫ق ال ّز َم‬ َ َ‫الح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ َخل‬َ
‫ات‬ُ َ‫والح َسن‬َ ‫ضاِئ َل يُ َعظَّ ُم ِف ْيهَا اَألجْ ُر‬ َ َ‫ال ُّشه ُْو ِر َواَألي َِّام َوالَليَالِي بِ َم َزايَا َوف‬.
 ُ‫ْك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنا ُم َح َّم ًدا َع ْب ُده‬ َ ‫َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري‬
‫اعي ِبقَ ْولِ ِه َوفِ ْعلِ ِه ِإلَى ال َّر َشا ِد‬ ِ ‫و َرس ُْولُهُ ال َّد‬.َ
‫ك ُم َح ّم ٍد َو َعلَى آلِه وأصْ َحابِ ِه هُ َدا ِة اَألنَ ِام‬ َ ِ‫ك َو َرس ُْول‬ َ ‫صلِّ َو َسلِّ ْم علَى َع ْب ِد‬ َ ‫اللّهُ َّم‬
‫في َأ ْن َحا ِء البِالَ ِد‬.
‫ت‬ِ ‫ فيَا َأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا هللاَ تَ َعالَى بِفِع ِْل الطَّا َعا‬،‫أ َّما ب ْع ُد‬ 
Jamaah yang Dirahmati Allah
Tidak lama lagi umat Islam akan memasuki bulan Muharram 1444 H. Dengan
demikian, marilah kesempatan hadir di masjid ini kita jadikan sarana untuk
meningkatkan takwallah. Perwujudannya adalah dengan menjalankan perintah dan
menjauhi yang dilarang. Percayalah, takwa kepada Allah SWT merupakan bekal
terbaik dalam hidup.

Hadirin yang Berbahagia


Tahun hijriah seperti juga tahun masehi merupakan bagian dari fenomena alam
biasa. Secara ringkas, bila kalender masehi mendasarkan penghitungan pada
peredaran bumi mengelilingi matahari, kalender hijriah mengacu pada peredaran
bulan mengelilingi bumi. Karena itulah kita sering mendengar kalender hijriah
disebut pula kalender qamariyah (qamar artinya bulan), sedangkan kalender
masehi dikenal dengan sebutan kalender syamsiyah (syams artinya matahari).

Namun demikian, di balik posisinya sebagai gejala alam tersebut, terdapat


keistimewaan-keistimewaan karena agama memang menjadikannya demikian.
Islam mengajarkan bahwa ada kelebihan-kelebihan tertentu antara satu bulan
dengan bulan yang lain dalam kalender hijriah. Sebagaimana firman Allah dalam
surat At-Taubah ayat 36: 

‫ت‬ َ ‫ق ال َّس َم‬


ِ ‫اوا‬ ِ ‫ُور ِعن َد هَّللا ِ ْاثنَا َع َش َر َش ْهرًا فِي ِكتَا‬
َ َ‫ب هَّللا ِ يَ ْو َم َخل‬ ِ ‫إن ِع َّدةَ ال ُّشه‬
َّ
‫ين ْالقَيِّ ُم‬ َ ِ‫ض ِم ْنهَا َأرْ بَ َعةٌ ُح ُر ٌم ۚ ٰ َذل‬
Tُ ‫ك ال ِّد‬ َ ْ‫ َواَأْلر‬  
Artinya: Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan,
(sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di
antaranya ada empat bulan haram (mulia). Itulah (ketetapan) agama yang lurus.    

Ayat tersebut menjelaskan bahwa tidak semua bulan berkedudukan sama. Dalam
Islam ada empat bulan utama di luar Ramadhan, yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah,
Muharram, dan Rajab. Karena kemuliaan bulan-bulan itulah, Islam menganjurkan
pemeluknya untuk memanfaatkan momentum tersebut sebagai ikhtiar
memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Mereka didorong untuk
memperbanyak puasa, dzikir, sedekah, dan solidaritas kepada sesama. 

Dalam Ihya’ Ulûmid-Dîn, Imam Al-Ghazali mengenalkan istilah al-ayyâm al-


fâdhilah  atau hari-hari utama. Menurutnya, hari-hari utama selalu dijumpai dalam
tiap pekan dan bulan. Al-Ghazali juga menyebut istilah al-asyhur al-fâdlilah  yakni
bulan-bulan utama. Bulan-bulan utama ini juga selalu dijumpai di tiap tahun.    

Waktu adalah salah satu dari makhluk Allah, seperti juga manusia, jin, dan binatang.
Namun, sebagaimana ada tempat-tempat utama, seperti Multazam, Masjid Nabawi,
Masjidil Haram, dan lainnya, waktu pun demikian. Dalam tiap rentang waktu
tertentu yakni hari, pekan, bulan, dan tahun selalu terkandung bagian waktu yang
diistimewakan, misalnya waktu antara maghrib dan isya, sepertiga malam terakhir,
hari Jumat, bulan Ramadhan, bulan Muharram, dan lain sebagainya. Dalam waktu-
waktu spesial itulah pahala bisa dilipatgandakan, dosa-dosa bisa dihapus, dan doa-
doa kemungkinan besar dikabulkan.   

Jamaah Jumat Rahimakumullah


Allah memang telah menganugerahi kita kesempatan emas yang demikian banyak.
Allah mengutamakan waktu tertentu karena hendak memberi keutamaan kepada
sejumlah hamba-Nya. Sebagaimana keterangan Ibnu ‘Asyur saat menafsirkan surat
At-Taubah ayat 36 di atas: 

ِ ‫ فَتَ ْف‬،‫اس‬
ِ َّ‫ض ْي ُل الن‬
   ‫اس ِب َما‬ ِ َّ‫ضي َْل الن‬ ِ َ‫ت َو ْالبِق‬
ِ ‫اع يُ َشبِّهُ تَ ْف‬ ِ ‫ضي َْل اَْأل ْوقَا‬ِ ‫َوا ْعلَ ْم َأ َّن تَ ْف‬
‫ق ْال َك ِر ْي َم ِة‬
ِ ‫ َواَْأل ْخاَل‬،‫ال الصَّالِ َح ِة‬ ِ ‫يَصْ ُد ُر َع ْنهُ ْم ِم َن اَْأل ْع َم‬
Artinya: Ketahuilah bahwa dimuliakannya sejumlah waktu dan tempat tertentu
merupakan kehendak dimuliakannya manusia, melalui perbuatan-perbuatan baik dan
akhlak mulia yang mereka lakukan.  (Muhammad Ibnu ‘Asyur dalam At-Tharîr wat
Tanwîr)   

Hadirin yang Berbahagia


Pernyataan Ibnu ‘Asyur mengandung pengertian bahwa kemuliaan bulan tertentu
tidak mutlak berarti kemuliaan umat Islam secara otomatis. Kemuliaan umat Islam
mengandung syarat, yakni ketika mereka mau mengisi waktu-waktu khusus
tersebut dengan amal salih dan akhlakul karimah.   Keutamaan bulan-bulan khusus
adalah satu hal, dan keutamaan pribadi orang-orang Islam adalah hal yang lain.
Keistimewaan bulan Muharram adalah satu soal, sementara keistimewaan individu-
individu kaum muslimin adalah soal lain. Hal tersebut sangat tergantung bagaimana
kita umat Islam merespons keutamaan-keutamaan yang diberikan Allah kepada
kita: Apakah mengisinya dengan baik atau tidak.   

Di antara amalan yang amat dianjurkan di bulan pertama kalender hijriah ini adalah
puasa. Dalam hadits riwayat Ibnu Majah dijelaskan: Seseorang datang menemui
Rasulullah SAW dan bertanya: Setelah Ramadhan, puasa di bulan apa yang lebih
afdhal? Nabi menjawab: Puasa di bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan
Muharram.   

Penyebutan Muharram sebagai bulan Allah atau syahrullâh  menunjukkan posisi


bulan ini yang amat spesial. Melalui riwayat Ibnu Majah pula, puasa pada hari
‘Asyura (10 Muharram) disebut sebagai bagian dari amalan untuk menghapus dosa-
dosa setahun yang telah lewat. Selain 10 Muharram, puasa juga masih dianjurkan
pada hari-hari lain di bulan ini.   

Amalan lain yang bisa digiatkan adalah meningkatkan solidaritas antarsesama.


Kebanyakan umat Islam, utamanya di Indonesia, menjadikan momen Muharram
sebagai lebaran anak yatim dengan memberikan santunan kepada anak-anak yang
kehilangan orang tua dan secara ekonomi lemah. 

KH Shaleh Darat dalam Lathaifut Thaharah wa Asrarus Shalah  mengistilahkan 10


Muharram sebagai bagian dari hari raya umat Islam yang layak diperingati dengan
sedekah kepada fakir dan miskin. Tentu saja menyantuni anak yatim atau
membantu siapa pun yang butuh pertolongan tak terikat dengan waktu. Tapi
Muharram adalah momen sangat baik untuk menunjukkan kepedulian sosial kita.

Bulan mulia harus diisi dengan perbuatan mulia. Al-a‘mâl as-shâlihah wal akhlâq al-
karîmah  yang disebut Ibnu ‘Asyur harus hadir jika kita ingin meraih berkah
keutamaan bulan Muharram. Pengertian amal salih dan akhlak mulia amat luas,
mencakup ibadah dengan Allah, berhubungan dengan masyarakat, atau sikap kita
terhadap lingkungan alam kita.   
 

Muharram merupakan bulan yang bagus untuk mengawali tahun dengan


perbuatan dan perangai positif. Muharram bisa dikatakan cerminan langkah awal
kita untuk menapaki 11 bulan berikutnya di pembukaan tahun baru hijriah ini.
Karenanya, khatib mengajak kepada diri sendiri dan jamaah sekalian untuk
memuliakan bulan ini dengan menjernihkan hati, membenahi perilaku, dan
memperindah karakter kepribadian kita. 

    ‫ َونَفَ َعنِي َوِإيَّا ُك ْم بِ َمافِ ْي ِه ِم ْن آيَ ِة َو ِذ ْك ِر‬،‫آن ْال َع ِظي ِْم‬ِ ْ‫ك هللا لِي َولَ ُك ْم فِى ْالقُر‬ َ ‫ار‬ َ َ‫ب‬
‫ َوَأقُ ْو ُل قَ ْولِي هَ َذا‬،‫ْال َح ِكي ِْم َوتَقَب ََّل هللاُ ِمنَّا َو ِم ْن ُك ْم ِتالَ َوتَهُ َوِإنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬
ِ ‫فَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ال َع ِظ ْي َم ِإنَّهُ هُ َو ال َغفُ ْو ُر الر‬
‫َّحيْم‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫لى تَ ْوفِ ْيقِ ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‪َ .‬وَأ ْشهَ ُ‪T‬د َأ ْن الَ اِلَهَ‪   ‬‬
‫لى ِإحْ َسانِ ِه َوال ُّش ْك ُر لَهُ َع َ‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ َع َ‬
‫أن َسيِّ َدنَا ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ ال َّد ِ‬
‫اعى‪T‬‬ ‫ْك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َّ‬
‫ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ‪ T‬الَ َش ِري َ‬
‫‪.‬إلى ِرضْ َوانِ ِه‬
‫َ‬

‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما ِكث ْيرًا ‪َ  ‬أ َّما‬ ‫اللهُ َّم َ‬
‫بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا هللاَ ِف ْي َما َأ َم َر َوا ْنتَه ُْوا َع َّما نَهَى َوا ْعلَ ُم ْوا‪َ T‬أ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم‬
‫ال تَعاَلَى ِإ َّن هللاَ َو َمآلِئ َكتَهُ‬ ‫بَِأ ْم ٍر بَ َدَأ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى بِ َمآل ِئ َكتِ ِه بِقُ ْد ِس ِه َوقَ َ‬
‫صلُّ ْوا‪َ T‬علَ ْي ِه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلِ ْي ًما‬
‫لى النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّ ِذي َ‪ْT‬ن آ َمنُ ْوا َ‬‫ُصلُّ ْو َن َع َ‬ ‫ي َ‬

‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ْم َو َعلَى ِ‬


‫آل َسيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد ‪.‬‬ ‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫اللهُ َّم َ‬
‫ض اللّهُ َّم َع ِن ْال ُخلَفَا ِء الر ِ‬
‫َّاش ِدي َْن‬ ‫ك َو َمآلِئ َك ِة ْال ُمقَ َّربِي َْن َوارْ َ‬ ‫َو َعلَى اَ ْنبِيآِئ َ‬
‫ك َو ُر ُسلِ َ‬
‫َّحابَ ِة َوالتَّابِ ِعي َْن َوتَابِ ِعي‬ ‫َأبِى بَ ْك ٍر َو ُع َمر َو ُع ْث َمان َو َعلِى َو َع ْن بَقِيَّ ِة الص َ‬
‫ك يَا َأرْ َح َم‬ ‫ض َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمتِ َ‬ ‫التَّابِ ِعي َْن لَهُ ْم بِاِحْ َس ٍ‬
‫ان اِلَىيَ ْو ِم ال ِّدي ِ‪ْT‬ن َوارْ َ‬
‫َّاح ِمي َْن‬
‫‪  ‬الر ِ‬

‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِمي َْن َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬


‫ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْنهُ ْم‬ ‫اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫ك َو ْال ُم ْش ِر ِكي َْن َوا ْنصُرْ‬ ‫ت اللهُ َّم َأ ِع َّز ْاِإل ْسالَ َم َو ْال ُم ْسلِ ِمي َْن َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ َ‬ ‫َو ْاالَ ْم َوا ِ‬
‫اخ ُذ ْ‪T‬ل َم ْن َخ َذ َل ْال ُم ْسلِ ِمي َْن َو َد ِّمرْ‬ ‫ص َر ال ِّدي َْن َو ْ‬ ‫ك ْال ُم َوحِّ ِديَّةَ َوا ْنصُرْ َم ْن نَ َ‬ ‫ِعبَا َد َ‬
‫لوبَا َء‬‫ك ِإلَى يَ ْو َم ال ِّدي ِْن‪ .‬اللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْا َ‬ ‫َأ ْع َدا َء ال ِّدي ِْن َوا ْع ِل َكلِ َماتِ َ‬
‫َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َح َن َوس ُْو َء ْالفِ ْتنَ ِة َو ْال ِم َح َن َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَ َن َع ْن بَلَ ِدنَا‬
‫ان ْال ُم ْسلِ ِمي َْن عآ َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِمي َْن‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ‬ ‫صةً َو َساِئ ِر ْالب ُْل َد ِ‪T‬‬ ‫اِ ْن ُدونِي ِْسيَّا خآ َّ‬
‫ار‪َ .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَ ْنفُ َسنَا َو ْ‪T‬‬
‫اإن‬ ‫اب النَّ ِ‬ ‫آلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬ ‫فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى ْا ِ‬
‫اس ِري َْن‬
‫لخ ِ‬ ‫‪.‬لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُك ْونَ َّن ِم َن ْا َ‬

‫ان َوِإيْتآ ِء ِذي ْالقُرْ َ‬ ‫ْأ‬


‫بى َويَ ْنهَى َع ِن‬ ‫ِعبَا َدهللاِ ! ِإ َّن هللاَ يَ ُم ُر بِاْل َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َس ِ‬
‫ْالفَحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر ُْو َن َو ْاذ ُكرُوا‪ T‬هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم‬
‫هللا َأ ْكبَرْ‬
‫لى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر ِ‬ ‫َوا ْش ُكر ُْوهُ َع َ‬

Anda mungkin juga menyukai