Anda di halaman 1dari 5

‫الَّس َالُم َع َلْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َب رَك اُتُه‬

‫ِإّن اْلَح ْم َد ِ ِهلل َن ْح َم ُد ُه َو َن ْس َت ِعْي ُنُه َو َن ْس َتْغ ِفُرُه َو َن ُعْو ُذ ِباِهلل ِمْن ُشُرْو ِر َأْنُفِس َن ا َو َسّي َئ اِت َأْع َم اِلَن ا َم ْن َيْهِدِه ُهللا َفَال ُمِض ّل َلُه َو َم ْن ُيْض ِلْل‬
‫ َو َأْش َه ُد َأَّن ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُلُه َالّٰل ُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع ٰل ى َمَح َّم ِد‬،‫َفَال َه اِدَي َلُه َأْش َه ُد َأْن ۧاَل ِإٰل َه ِإاَّل ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِر ْي َك َل ُه‬
‫ُأ‬ ‫ٰل‬
‫ َأَّما َب ْع ُد َفَي اَأُّيَه ا اْلُمْس ِلُمْو َن ! ْو ِص ْي ُك ْم َو َن ْف ِس ْي ِبَت ْق َو ى ِهللا َو َط اَعِتِه َفَق ْد َف اَز َم ِن‬.‫ َو َع ى آِلِه َو َص ْح ِبِه َأْه ِل الُّت ٰق ى َو اْلَو ٰف ى‬،‫ِناْلُمْج َت ٰب ى‬
‫اَّت َقى‬
‫ْل‬ ‫ٰل‬
‫َفَقاَل ُهللا َت َع ا ى ِفْي ِك َت اِبِه ا َك ِر ْي ِم‬
‫َن ْف ٍس َو اِحَد ٍة َو َخ َلَق ِم ْن َه ا َز ْو َج َه ا َو َب َّث ِم ْن ُهَم ا ِر َج ااًل َك ِث يًر ا َو ِنَس اًء َو اَّتُق وا َهَّللا اَّل ِذي‬ ‫َي ا َأُّيَه ا الَّن اُس اَّتُقوا َر َّب ُك ُم اَّلِذي َخ َلَقُك ْم ِمْن‬
‫َر ِقيًبا‬ ‫َت َس اَء ُلوَن ِبِه َو اَأْلْر َح اَم ِإَّن َهَّللا َك اَن َع َلْي ُك ْم‬

Ma’asyiral Muslimin, jemaah masjid yang dimuliakan Allah.


Pertama-tama, khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan para jemaah sekalian agar
senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala. Sungguh takwa adalah sebaik-
baik bekal kita di hari akhirat nanti. Allah Ta’ala berfirman,
‫َي ا َأُّيَه ا اَّلِذيَن آَم ُن وا اَّتُقوا َهَّللا َو ْلَت ْن ُظ ْر َن ْف ٌس َم ا َقَّد َم ْت ِلَغٍد َو اَّتُقوا َهَّللا ِإَّن َهَّللا َخ ِبيٌر ِبَم ا َت ْع َم ُلوَن‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah
kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr:
18)
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah Ta’ala.
Hari-hari berlalu. Siang berganti malam. Bulan demi bulan. Dan tahun demi tahun. Namun,
masih saja ada dari sebagian manusia yang terus-menerus bermain dalam kemaksiatan dan
pelanggaran. Sibuk dengan urusan dunia, hingga tidak ada impiannya yang tidak terwujud.
Padahal waktu dan ajalnya tak pernah sekalipun diakhirkan oleh Allah Ta’ala.
Kaum muslimin yang semoga senantiasa di dalam ketaatan kepada Allah Ta’ala.
Saat musim berbuat kebaikan berlalu, pasti akan datang musim kebaikan yang lain. Saat
hilang sebuah kesempatan untuk berbuat kebaikan, maka akan Allah gantikan dengan
kesempatan lainnya. Sesungguhnya, saat ini kita berada di bulan Muharam yang penuh
kemuliaan dan keutamaan. Sebuah kesempatan emas yang datang setelah berlalunya bulan
Zulhijah yang juga penuh dengan kemuliaan dan keutamaan.
Bulan Muharam ini merupakan bulan yang mulia. Bukan bulan sial serta bulan kesedihan
sebagaimana yang menjadi anggapan sebagian orang. Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam bahkan menjelaskan bahwa Muharam termasuk bulan yang mulia dan
menisbatkan bulan mulia ini kepada Allah Ta’ala. Sahabat Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu
‘anhu pernah bertanya kepada Nabi,

‫ وأفَض ُل األشُهِر َش هُر ِهللا‬،‫ خيُر الَّليِل َج وُف ه‬:‫ وأُّي األشُهِر أفَض ُل؟ فقال‬،‫ أُّي الَّليِل خيٌر‬:‫سألُت الَّن بَّي صَّلى ُهللا عليه وسَّلم‬
‫الذي َتْد عوَن ه الُم َح َّر َم‬
“Aku bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, ‘Apakah malam yang paling baik
dan apakah bulan yang paling utama?’ Beliau bersabda, ‘Sebaik–baik malam adalah
pertengahannya, dan seutama-utamanya bulan adalah bulan Allah yang kalian menamainya
dengan Al-Muharram.” (HR. An-Nasai no. 4216 dalam As-Sunan Al-Kubra)
Hikmah dari penyebutan Muharam sebagai ‘bulan Allah’ sebagaimana yang disebutkan oleh
Al-Hafidz Al-Iraqi di dalam kitab Syarhu At-Tirmidzi adalah,
“Bisa kita katakan, karena Muharam merupakan salah satu bulan suci/ haram yang Allah
haramkan di dalamnya peperangan. Dan ia merupakan bulan yang pertama kali dinisbatkan
kepada Allah Ta’ala secara khusus. Dan tidak ada bulan-bulan lainnya yang secara sahih
dinisbatkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Allah Ta’ala, kecuali bulan
Allah Muharam ini.”
Penisbatan ini sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Rajab rahimahullah dalam
kitabnya Lathoif Al-Ma’arif, menunjukkan besarnya keutamaan dan kemuliaan bulan
Muharam. Beliau rahimahullah berkata,
‫ َك َم ا َن َسَب ُم َح َّم ًد ا َو ِإْب َر اِهيَم َو ِإْس َح اَق َو َي ْع ُقوَب َو َغْي َر ُه ْم ِمَن اَأْلْن ِبَي اِء ِإَلى‬،‫ اَل ُيِض يُف ِإَلْيِه ِإاَّل َخ َو اَّص َم ْخ ُلوَقاِتِه‬-‫َت َع اَلى‬- ‫َفِإَّن َهَّللا‬
‫ َو َن َس َب ِإَلْيِه َب ْي َت ُه َو َن اَقَت ُه‬،‫ُعُبوِدَّيِتِه‬
“Karena sesungguhnya Allah Ta’ala tidak menisbatkan kepada diri-Nya, kecuali makhluk-
makhluk yang khusus dan tertentu. Sebagaimana Ia menisbatkan Nabi Muhammad, Ishak,
Yakub dan nabi-nabi yang lain kepada penghambaan terhadap diri-Nya. Sebagaimana juga
Allah Ta’ala menisbatkatkan ka’bah dan unta Nabi Shalih kepada-Nya.”
Maasyiral Mukminin, yang dirahmati Allah Ta’ala.
Bulan Muharam merupakan bulan yang paling mulia setelah bulan Ramadan. Inilah
pendapat yang banyak diambil oleh para ulama. Hasan Al-Basri rahimahullah berkata,
‫َأ‬ ‫َأ‬
‫ َفَلْي َس َش ْهٌر ِفي الَّس َن ِة َب ْع َد َش ْه ِر‬-‫ ِذي اْلِحَّج ِة‬: ‫ ْي‬- ‫ َو َخ َت َمَه ا ِبَش ْه ٍر َح َر اٍم‬- ‫ اْلُم َح َّر ِم‬:‫ ِي‬- ‫ اْف َتَت َح الَّس َن َة ِبَش ْه ٍر َح َر اٍم‬-‫َت َع اَلى‬- ‫ِإَّن َهَّللا‬
‫ْل‬ ‫َأ َظ‬
‫َر َمَض اَن ْع َم ِع ْن َد ِهَّللا ِمَن ا ُم َح َّر ِم‬
“Sesungguhnya Allah Ta’ala mengawali tahun dengan dengan bulan yang suci dan mulia,
yaitu Muharam. Dan menutupnya juga dengan bulan yang suci dan mulia, yaitu bulan
Zulhijah. Maka, tidak ada bulan yang lebih mulia setelah bulan Ramadan, kecuali bulan
Muharam.”
Begitu mulianya bulan ini hingga Allah Ta’ala tekankan haramnya berbuat kezaliman dan
kemaksiatan di bulan ini, serta Allah Ta’ala lipat gandakan dosa kemaksiatan di dalamnya.
Oleh karenanya, Ia berfirman,
‫ِإَّن ِع َّدَة الُّش ُهوِر ِع ْن َد ِهَّللا اْث َن ا َع َش َر َش ْهًر ا ِفي ِك َت اِب ِهَّللا َي ْو َم َخ َلَق الَّس َم اَو اِت َو اَأْلْر َض ِم ْن َه ا َأْر َبَع ٌة ُح ُر ٌم َذ ِل َك ال ِّد يُن اْلَقِّي ُم َفاَل‬
‫َت ْظ ِلُموا ِفيِه َّن َأْنُفَس ُك ْم‬
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam
ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya ada empat
bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu
dalam (bulan yang empat) itu.” (QS. At-Taubah: 36)
Al-Qurtubi rahimahullah mengatakan,
“Allah khususkan penyebutan bulan-bulan haram serta Allah larang perbuatan zalim di
dalamnya sebagai bentuk penghormatan dan pemuliaan, walaupun (perbuatan zalim) itu
terlarang di setiap zaman dan waktu. Inilah (tafsir ayat di atas) yang banyak diambil oleh
ulama tafsir, yaitu: ‘janganlah kamu sekalian menzalimi diri kalian sendiri pada bulan-bulan
haram yang empat itu.’”
Jemaah Jumat yang dirahmati Allah Ta’ala.
Setelah mengetahui besarnya keutamaan bulan Muharam ini, serta mengetahui bahwa
kemaksiatan dan kezaliman padanya dosanya lebih besar, seorang muslim seharusnya
semakin sadar diri. Mengisi bulan ini dengan ketaatan kepada Allah Ta’ala yang sesuai
dengan ajaran dan tuntunan Allah dan Rasul-Nya.
Ia juga harus sadar bahwa ke-bid’ah-an dan mengada-adakan hal baru dalam urusan agama
dosanya sangatlah besar. Sehingga ia berhati-hati dari terjerumus pada setiap amal ibadah
yang tidak pernah dicontohkan oleh generasi terdahulu, karena sejatinya ke-bid’ah-an akan
merugikan pelakunya. Allah Ta’ala berfirman,
‫ُقْل َه ْل ُنَن ِّب ُئُك ْم ِباَأْلْخ َس ِر يَن َأْع َم ااًل اَّلِذيَن َضَّل َس ْع ُيُهْم ِفي اْلَح َياِة الُّد ْن َي ا َو ُه ْم َي ْح َس ُبوَن َأَّن ُهْم ُيْح ِس ُن وَن ُص ْن ًع ا‬
“Katakanlah, ‘Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling
merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan
dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.’” (QS. Al-
Kahfi: 103-104)
Begitu banyak dari kaum muslimin yang terjerumus ke dalam perbuatan bid’ah, baik pada
hari Asyura secara khusus, maupun pada bulan Muharam secara umum. Padahal semuanya
itu tidak pernah diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan tidak pernah
dicontohkan juga oleh para sahabatnya dan para pengikutnya. Abu
Syamah rahimahullah seorang ahli sejarah dan ahli hadis dari Damaskus berkata,

‫ َف َلْم َأَر‬،‫ َو ِفي اَأْلَح اِديِث اْلَم ْو ُض وَع ِة‬،‫ َو َقْد َفَّتْش ُت ِفيَم ا ُن ِقَل ِمَن اآْل َث اِر َص ِحيًح ا َو َض ِعيًفا‬، ‫َو َلْم َي ْأِت َش ْي ٌء ِفي َأَّو ِل َلْي َلِة اْلُم َح َّر ِم‬
‫ ِمْن ُم ْف َت ٍر َي ْخ َت ِلُق ِفيَه ا حديثًا‬-‫َو اْلِعَي اُذ ِباِهَّلل‬- ‫ َو ِإِّن ي َأَلَتَخ َّو ُف‬،‫َأَح ًد ا َذ َك َر ِفيَه ا َش ْي ًئ ا‬

“Tidak ada riwayat apapun yang menyebutkan keutamaan malam pertama Muharam. Saya
telah meneliti berbagai riwayat dalam kitab kumpulan hadis yang sahih maupun yang daif,
atau dalam kumpulan hadis-hadis palsu, namun aku tidak menjumpai seorang pun yang
menyebutkan hadis itu. Saya khawatir, wal iyadzu billah, hadis ini berasal dari pemalsu, yang
membuat hadis palsu terkait tahun baru.” (Al-Bahis ’ala Inkar al-Bida’ wa al-Hawadits, hlm.
77)
‫ أستغفر هللا لي ولكم فاستغفروا هللا إنه هو الغفور الرحيم‬.‫أقول قولي هذا‬

Khotbah kedua
‫ َأْش َه ُد َأْن اَّل ِإل َه ِإاَّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل‬.‫ َو َع َلى آِل ِه َو َأْص َح اِبِه َأْه ِل اْلَو َف ا‬،‫ َو ُأَص ِّلْي َو ُأَس ِّلُم َع َلى ُم َح َّم ٍد اْلُمْص َط َفى‬،‫َاْلَح ْمُد ِهلل َو َكَفى‬
‫ َو َأْش َه ُد َأَّن ُم َح َّم ًد ا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه َأَّما َب ْع ُد‬،‫َش ِر ْي َك َلُه‬.

Jemaah yang berbahagia.


Salah satu keutamaan bulan Muharam yang mulia ini adalah anjuran untuk memperbanyak
puasa di dalamnya. Bahkan, sebagian ulama membolehkan berpuasa sunah sebulan penuh
di dalamnya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

‫ َو َأْف َض ُل الَّص اَل ِة َب ْع َد اْلَفِر يَض ِة َص اَل ُة الَّلْي ِل‬،‫َأْف َض ُل الِّص َي اِم َب ْع َد َر َمَض اَن َش ْهُر ِهَّللا اْلُم َح َّر ُم‬
“Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah (puasa) di bulan Allah (yaitu) Muharam.
Sedangkan salat yang paling utama setelah (salat) fardu adalah salat malam.” (HR. Muslim
no. 1163)
Pada bulan ini juga terdapat satu hari, yang Rasulullah sangatlah bersemangat untuk
berpuasa di dalamnya serta memerintahkan para sahabatnya untuk turut serta berpuasa,
bahkan para sahabat mengajak serta dan mengajarkan anak-anak yang belum baligh untuk
berpuasa di dalamnya.
Ketahuilah wahai jemaah sekalian, hari tersebut adalah hari Asyura, hari kesepuluh dari
bulan Muharam. Hari di mana Allah Ta’ala menyelamatkan Nabi Musa ‘alaihis salam dari
kekejaman raja Firaun dan hari di mana Allah Ta’ala tenggelamkan Firaun dan bala
tentaranya. Dari sinilah puasa Asyura disyariatkan sebagai bentuk rasa syukur atas
selamatnya Nabi Musa dari kekejaman Firaun dan bala tentaranya.
Jemaah yang dirahmati Allah Ta’ala. Syariat juga memberikan balasan yang besar bagi siapa
saja yang berpuasa di hari Asyura ini. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
‫ َأْح َت ِس ُب َع َلى ِهَّللا َأْن ُيَك ِّفَر الَّس َن َة اَّلِتي َقْب َلُه‬، ‫َو ِص َي اُم َي ْو ِم َع اُشوَر اَء‬
“Dan puasa hari Asyura saya berharap kepada Allah dapat menghapus (dosa) tahun
sebelumnya.” (HR. Muslim, no. 1162)
Semangat Nabi dalam berpuasa Asyura juga terlukis pada perkataan sahabat Ibnu
Abbas radhiyallahu ‘anhuma yang artinya,
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sangat bersemangat serta
sangat mengharapkan pahala dari berpuasanya pada suatu hari yang lebih ia utamakan dari
berpuasa di hari-hari lainnya, kecuali pada hari ini, yaitu hari Asyura dan pada bulan bulan
ini, yaitu bulan Ramadan.”
Puasa pada tanggal 10 Muharam ini akan semakin sempurna pahalanya dan akan lebih
utama bila kita dahului dengan berpuasa pada hari sebelumnya, yaitu pada tanggal 9
Muharam. Hal ini berdasarkan perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

‫َلِئْن َب ِقيُت أو لِئْن ِع ْش ُت إلى قابٍل ألصوَمَّن التاِس َع‬


“Seandainya umurku sampai tahun depan atau aku masih hidup, niscaya aku akan berpuasa
pada tanggal Sembilan (tasyu’a).” (HR. Muslim no. 1134 dan Ibnu Majah no. 1736 dan lafaz
ini merupakan lafaznya)
‫‪Maasyiral muslimin, jemaah yang dirahmati Allah Ta’ala.‬‬
‫‪Semoga kita semua termasuk hamba Allah Ta’ala yang bisa memanfaatkan momen bulan‬‬
‫‪Muharam ini dengan maksimal, menjaga batasan dan larangan Allah dengan tidak‬‬
‫‪melanggarnya, serta memperbanyak berpuasa di bulan yang mulia ini. Semoga kita semua‬‬
‫‪dikumpulkan bersama Nabi kita yang mulia Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di‬‬
‫‪dalam surga Allah Ta’ala yang kekal nanti.‬‬
‫َأ‬ ‫ُأ‬
‫َع ِظ ْي ٍم ‪َ ،‬م َر ُك ْم ِبالَّص اَل ِة َو الَّس اَل ِم‬ ‫َفَي ا َأُّيَه ا اْلُمْس ِلُمْو َن ‪ْ ،‬و ِص ْي ُك ْم َو َن ْف ِس ْي ِبَت ْق َو ى ِهللا اْلَع ِلِّي اْلَع ِظ ْي ِم َو اْع َلُم ْو ا َأَّن َهللا َأَم َر ُك ْم ِب َأْم ٍر‬
‫َو َس ِّلُموا َت ْس ِليًم‬ ‫َع َلى َن ِبِّيِه اْلَك ِر ْي ِم َفَقاَل ‪ِ :‬إَّن َهللا َو َم اَل ِئَكَت ُه ُي َص ُّلوَن َع َلى الَّن ِبِّي ‪َ ،‬ي ا َأُّيَه ا اَّلِذيَن آَم ُن وا َص ُّلوا َع َلْيِه‬
‫َالَّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُم َح َّمٍد َو َع َلى آِل ُم َح َّمٍد َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى ِإْب َر اِهْي َم َو َع َلى آِل ِإْب َر اِهْي َم ‪ِ ،‬إَّن َك َح ِمْي ٌد َم ِجْي ٌد ‪َ .‬و َب اِر ْك َع َلى ُم َح َّم ٍد‬
‫َو َع َلى آِل ُم َح َّمٍد َك َم ا َب اَر ْك َت َع َلى ِإْب َر اِهْي َم َو َع َلى آِل ِإْب َر اِهْي َم ‪ِ ،‬إَّن َك َح ِمْي ٌد َم ِجْي ٌد‬

‫َالّٰل ُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُمْس ِلِمْي َن َو اْلُمْس ِلَماِت واْلُمْؤ ِم ِنْي َن َو اْلُمْؤ ِم َن اِت اَأْلْح َي اِء ِم ْن ُهْم َو اَأْلْم َو اِت‬
‫اللهم اْد َفْع َع َّن ا اْلَب اَل َء َو اْلَغ اَل َء َو اْلَو َب اَء َو اْلَفْح َش اَء َو اْلُم ْن َك َر َو اْلَب ْغ َي َو الُّسُيْو َف اْلُم ْخ َت ِلَف َة َو الَّش َد اِئَد َو اْلِمَح َن ‪َ ،‬م ا َظ َه َر ِم ْن َه ا َو َم ا‬
‫َب َط َن ‪ِ ،‬مْن َب َلِد َن ا َه َذ ا َخ اَّص ًة َو ِمْن ُب ْلَد اِن اْلُمْس ِلِمْي َن َع اَّم ًة ‪ِ ،‬إَّن َك َع َلى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِد ْيٌر‬
‫َر ّب َن ا َالُت َؤ اِخْذ َن ا ِإْن َن ِس ْي َن ا َأْو َأْخ َط ْأَن ا َر ّب َن ا َو َال َت ْح ِمْل َع َلْي َن ا ِإْص ًر ا َك َم ا َح َم ْلَت ُه َع َلى اّلِذْي َن ِمْن َقْب ِلَن ا َر ّب َن ا َو َال ًت َح ّم ْلَن ا َم اَال َط اَقَة َلَن ا‬
‫ِبِه َو اْع ُف َع ّن ا َو اْغ ِفْر َلَن ا َو اْر َح ْم َن ا َأْن َت َم ْو َالَن ا َفاْن ُصْر َن ا َع َلى اْلَقْو ِم اْلَك اِفِر ْي َن‬
‫الَّلُهَّم إَّن ا َن ْس َأُلَك الُهَد ى ‪ ،‬والُّت َقى ‪ ،‬والَع َفاَف ‪ ،‬والِغ َن ى‬
‫اللهّم أْح ِس ْن َع اِقَب َتَن ا ِفي اُألُموِر ُك ِّلَه ا‪َ ،‬و أِج ْر َن ا ِمْن ِخ ْز ِي الُّد ْن َي ا َو َع َذ اِب اآلِخَر ِة‬
‫َر َب َن ا َءاِتَن ا ِفي الّد ْن َي ا َح َس َن ًة َو ِفي ْاَألِخَر ِة َح َس َن ًة َو ِقَن ا َع َذ اَب الّن اِر َو اْلَح ْم ُد ِهلل َر ِّب الَع اَلِمْي َن‬

Anda mungkin juga menyukai