Anda di halaman 1dari 3

Khutbah I

ُ‫ اَحْ َم ُده‬.‫ت‬ ِ ‫ض َل َم ْن َع ِم َل بِ ِه بِ ْال َخ ْي َرا‬ ِ ‫ت َواَهَ ِّم ْال ُم ِه َّما‬


َّ َ‫ َوف‬. ‫ت‬ ِ ‫ْأل َح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ َج َع َل ْال ِع ْل َم َو ْال َع َم َل بِ ِه ِم ْن اَرْ فَ ِع ال َّد َر َجا‬
ِ ‫ َوهَدَاهُ اِلَى ْاالَ ْع َما ِل الصَّالِ َحا‬.‫ت‬
ُ‫ َواَ ْش ُك ُره‬ .‫ت‬ ِ ‫ت بِالنَّ َجا َحا‬ ِ ‫صى ْالغَايَا‬ َ ‫ َوبَلَّ َغهُ اِلَى اَ ْق‬ .‫ت‬ ِ ‫ُسب َْحانَهُ َح ْمدًا يَ ْمالَ ُء ْالكا َ ِئنَا‬
.‫ت‬ ِ ‫ك َوالتَّ َوهُّ َما‬
ِ ْ‫ك لَهُ َشهَا َدةً ُمبَرَّا َءةً ِمنَ ال ِّشر‬ ِ ‫عَل َى َس َوابِ ِغ نِ َع ِم ِه ْال ُمتَ َواتِ َرا‬
َ ‫ اَ ْشهَ ُد اَ ْن الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬F.‫ت‬
َ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلَى َع ْب ِدك‬ ِ ‫ُق ْال َخ ْي َرا‬
َ ‫ اَللّهُ َّم‬.‫ت‬ ُّ ‫ت َو ْالهَا ِديْ اِل َى‬
ِ ‫الطر‬ ِ ‫َواَ ْشهَ ُد اَ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ َسيِّ ُد السَّادَا‬
‫ اَ َّما بَ ْع ُد‬.‫ت‬ َ َ‫ضاِئ ِل َو ْال‬
ِ ‫كر َما‬ َ َ‫َو َرسُوْ لِكَ َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َوعَل َى آلِ ِه َواَصْ َحابِ ِه اُولِى ْالف‬
.‫ اعوذ باهلل من الشيطان الرجيم‬.‫ال هللاُ تَ َعالَى فِ ْي ِكتَابِ ِه ْال َك ِري ِْم‬
َ َ‫فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا هللاَ َواَ ِط ْيعُوهُ لَ َعلّ ُك ْم تُرْ َح ُموْ نَ ق‬
ٌ‫ يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا قُوا َأ ْنفُ َس ُك ْم َوَأ ْهلِي ُك ْم نَارًا َوقُو ُدهَا النَّاسُ َو ْال ِح َجا َرةُ َعلَ ْيهَا َمالِئ َكة‬.‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
)6: ‫التحريم‬ ( . َ‫ِغالظٌ ِشدَا ٌد ال يَ ْعصُونَ هَّللا َ َما َأ َم َرهُ ْم َويَ ْف َعلُونَ َما يُْؤ َمرُون‬
Hadirin rahimakumullah, jamaah salat jumat yang berbahagia,
Allah subhanahu wa ta’ala melebihkan derajat sebagian makhluk-Nya atas sebagian yang lain. Sebagian
manusia, Allah jadikan lebih utama dari pada sebagian manusia yang lain. Sebagian tempat, Dia jadikan lebih
utama daripada sebagian tempat yang lain. Dan sebagian waktu, Dia jadikan lebih utama dibandingkan dengan
sebagian waktu yang lain. Di antara sebagian waktu yang Allah lebihkan keutamaannya atas sebagian waktu
yang lain adalah bulan Dzulqa’dah yang saat ini kita berada di dalamnya.
Jamaah salat Jumat rahimakumullah,
Sebagaimana kita ketahui, bulan Dzulqa’dah adalah satu bulan haram yang diagungkan oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Bulan tersebut disebut bulan haram adalah karena besarnya kehormatan bulan tesebut
serta dosa dan pahala di bulan-bulan tersebut juga besar. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Allah
mengkhususkan empat bulan dan menjadikannya sebagai bulan-bulan haram, lalu mengagungkan kehormatan
di bulan tersebut, menjadikan dosa di dalamnya lebih besar dan menjadikan amal shaleh berpahala lebih besar.”
Bulan Dzulqa’dah atau bisa juga dibaca dengan Dzulqi’dah, dinamakan demikian, karena bangsa Arab itu di
bulan ini duduk-duduk dan tidak melakukan perang dalam rangka untuk menghormati dan mengagungkannya.
Oleh karenanya, Dzulqa’dah ini merupakan bulan yang sunyi senyap bagi Jazirah Arab saat itu, karena biasanya
mereka selalu mendengar hiruk pikuk peperangan di antara suku-suku di sana. Mereka adalah bangsa yangmana
perang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Sebab lainnya dari dinamakan dengan
Dzulqa’dah adalah mereka mempersiapkan segala sesuatu untuk melakukan perjalanan dalam rangka
melaksanakan ibadah haji.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Bulan Dzulqa’dah memiliki sejumlah keutamaan yang selayaknya diketahui oleh setiap muslim. Diantara
keutamaan dari bulan Dzulqa’dah adalah:
Pertama, termasuk bulan baram
Bulan Dzulqa’dah merupakan salah satu bulan Haram tanpa ada perselisihan pendapat sama sekali.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

…‫ر ٌم‬
ُ ‫ُح‬ ٌ‫ض ِم ْنهَآ اَرْ بَ َعة‬
َ ْ‫ت َوااْل َر‬ َ َ‫ب هّٰللا ِ يَوْ َم خَ ل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬
‫هّٰللا‬
ِ ‫اِ َّن ِع َّدةَ ال ُّشهُوْ ِر ِع ْن َد ِ ْاثنَا َع َش َر َش ْهرًا فِ ْي ِك ٰت‬
Artinya : Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu
Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka
janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu. [At-Taubah: 36]
Kemudian dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: “Sesungguhnya masa telah berputar
sebagaimana keadaannya pada hari Allah menciptakan langit-langit dan bumi. Satu tahun ada 12 bulan. Di
antaranya ada empat bulan haram. Tiga bulan haram itu berurutan yaitu Dzul Qa’dah, Dzul-Hijjah dan
Muharram, lalu Rajab Mudhar yang terletak di antara Jumada (Al-Akhirah) dan Sya’ban.” [Hadits riwayat Al-
Bukhari (3197) dan Muslim (1679)].

Kedua, tidak ada kezaliman kepada orang lain


Bangsa Arab pada masa jahiliyah dahulu amat sangat mengagungkan negeri haram dan bulan-bulan
haram. Di antara bentuk pengagungan mereka kepada bulan haram ini adalah mereka tidak menakut-nakuti
seorang pun, tidak pula menuntut balas atas darah yang telah dialirkan. Seorang lelaki di bulan haram atau di
negeri haram melihat orang yang membunuh ayahnya atau anaknya atau saudaranya itu tidak terpengaruh atau
tergerak untuk melakukan serangan kepadanya.

Ketiga, termasuk bulan-bulan Haji


Dzulqa’dah termasuk bulan-bulan haji. Allah Ta’ala berfirman:

ٌ ٰ‫َّم ْعلُ ْوم‬


…‫ت‬ ‫ۚ اَ ْل َحجُّ اَ ْشهُ ٌر‬
(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. [Al-Baqarah: 197]Seorang sahabat nabi ‫ ﷺ‬bernama
Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata,
“Bulan – bulan haji adalah Syawwal, Dzulqa’dah, dan 10 hari bulan Dzulhijjah.” [Diriwayatkan oleh Al-
Bukhari menyebutkannya di dalam shahihnya (2/141).

Keempat, termasuk bulan yang agung di sisi Allah


Bulan-bulan haram–termasuk di dalamnya bulan Dzulqa’dah adalah bulan-bulan yang agung di sisi Allah.
Di dalam bulan-bulan ini diharamkan melakukan kezhaliman terhadap diri sendiri dengan melakukan
kemaksiatan dan melanggar batas-batas yang telah ditetapkan oleh Allah.
Oleh karena itu, Jamaah Jumat rahimakumullah, marilah kita bertakwa kepada Allah pada hari hari di bulan
haram ini. Kita agungkan hari-hari di bulan haram ini sebagaimana Allah Ta’ala mengagungkannya.
Sesungguhnya bulan haram itu termasuk syiar-syiar Allah Ta’ala. Alla Ta’ala berfirman:
‫هّٰللا‬
ِ ْ‫ٰذلِكَ َو َم ْن يُّ َعظِّ ْم َش َع ۤا ِٕى َر ِ فَاِنَّهَا ِم ْن تَ ْق َوى ْالقُلُو‬
‫ب‬
Artinya: Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka
sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. [Al-Hajj: 32]
Imam Qatadah rahimahullah berkata, “Sungguh kezhaliman di bulan-bulan haram itu lebih besar kesalahan dan
dosanya daripada kezhaliman di luar bulan haram. Meskipun kezhaliman dalam segala keadaan itu merupakan
perkara besar (dosanya) akan tetapi Allah mengagungkan urusan-
Nya sesuai yang Dia kehendaki.”

Hadirin rohimaakumulloh
Salah satu cara mengagungkan Allah SWT. adalah dengan memperbanyak dzikir kepada Allah. Dzikir
merupakan pekerjaan hati dan lisan untuk senantiasa bertasbih serta mengagungkan Allah SWT. Ini mengapa
manfaat zikir kepada Allah SWT. dapat mendatangkan keberkahan hidup di dunia dan akhirat yang melimpah.
‫‪Manfaat zikir kepada Allah SWT. bisa menenangkan hati, pikiran, jiwa, dan raga seseorang. Ajaibnya‬‬
‫‪lagi, manfaat zikir dapat melancarkan rezeki dan menjauhkan seseorang dari godaan jin. Bahkan zikir adalah‬‬
‫‪salah satu amalan yang sangat disukai oleh Rasulullah SAW. Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-ahzab ayat‬‬
‫‪41 memerintahkan hambanya untuk berzikir sebanyak-banyaknya. Zikir setelah salat, zikir pagi petang, dan lain‬‬
‫‪sebagainya. “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dengan zikir yang‬‬
‫‪sebanyakbanyaknya.” (QS. Al-Ahzab [33]: 41).‬‬
‫‪Mudah-mudahan kita yang sedang sama-sama belajar mengamalkan dzikir kepada alloh senatiasa di beri‬‬
‫‪kekuatan untuk terus istiqomah dalam m/engamalkannya sehingga kita menjadi orang-orang yang‬‬
‫‪mengagungkan alloh. Yang akhirnya kita menjadi orangorang yang memperboleh kebahagiaan dunia dan‬‬
‫‪akherat. Amiin ya robbal alamin.‬‬

‫َوتَهُ‪ ‬‬ ‫ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم َوتَقَبَّ َل ِمنِّي َو ِم ْن ُك ْم تِاَل‬


‫آن ْال َك ِري ِْم َونَفَ َعنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ ْاآليَا ِ‬
‫اركَ هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ ِ‬ ‫بَ َ‬
‫ِإنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‪َ ،‬وَأقُوْ ُل قَوْ لِي هَ َذا فَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ال َع ِظ ْي َم ِإنَّهُ هُ َو ال َغفُوْ ُر ال َّر ِحيْم‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫صلِّ ْ‪F‬ي َوُأ َسلِّ ُم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ْال ُمصْ طَفَى‪َ ،‬و َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َأ ْه ِل ْال َوفَا‪َ .‬أ ْشهَ ُد َأ ْن اَّل ِإلهَ ِإاَّل‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ َو َكفَى‪َ ،‬وُأ َ‬
‫ك لَهُ‪َ ،‬وَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ‪َ  .‬أ َّما بَ ْع ُد‪ ،‬فَيَا َأيُّهَا ْال ُم ْسلِ ُموْ نَ ‪ُ ،‬أوْ ِ‬
‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي‬ ‫هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي َ‬
‫ال‪ِ :‬إ َّن‬ ‫صاَل ِة َوال َّساَل ِم َعلَى نَبِيِّ ِه ْال َك ِري ِْم فَقَ َ‬‫َظي ٍْم‪َ ،‬أ َم َر ُك ْم بِال َّ‬
‫بِتَ ْق َوى هللاِ ْال َعلِ ِّي ْال َع ِظي ِْم َوا ْعلَ ُموْ ا َأ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر ع ِ‬
‫ٰ‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ ‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِي ًما‪ ،‬اَللّهُ َّم َ‬‫ُصلُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي‪ ،‬يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا َ‬ ‫هَّللا َ َو َماَل ِئ َكتَهُ ي َ‬
‫ار ْك َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬
‫آل‬ ‫صلَّيْتَ َعلَى َسيِّ ِدنَا ِإب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل َسيِّ ِدنَا ِإب َْرا ِه ْي َم َوبَ ِ‬ ‫آل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫َو َعلَى ِ‬
‫ار ْكتَ َعلَى َسيِّ ِدنَا ِإب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل َسيِّ ِدنَا ِإب َْرا ِه ْي َم‪ ،‬فِ ْي ْال َعالَ ِم ْينَ ِإنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪ .‬اَ ٰللّهُ َّم ا ْغفِرْ‬ ‫َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما بَ َ‬
‫ت‪ ،‬اللهم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَاَل َء َو ْالغَاَل َء َو ْال َوبَا َء‬
‫ت اَأْلحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأْل ْم َوا ِ‬
‫وال ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫ت ْ‬ ‫لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫َو ْالفَحْ َشا َء َو ْال ُم ْن َك َر َو ْالبَ ْغ َي َوال ُّسيُوْ فَ ْال ُم ْختَلِفَةَ َوال َّشدَاِئ َد َو ْال ِم َحنَ ‪َ ،‬ما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ‪ِ ،‬م ْن بَلَ ِدنَا هَ َذا َخا َّ‬
‫صةً‬
‫ص ُموا بِاللَّ ِه َربَّنَا‬
‫ص ُموا‪ F‬بِاهَّلل ِ‪َ . ‬وا ْعتَ ِ‬
‫ص ُموا‪ F‬بِاهَّلل ِ‪َ .‬وا ْعتَ ِ‬
‫ك َعلَى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِد ْي ٌر َوا ْعتَ ِ‬ ‫َان ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عَا َّمةً‪ِ ،‬إنَّ َ‬
‫َو ِم ْن ب ُْلد ِ‬
‫ار ۭ ًكا َوَأنتَ خَ ْي ُر ْٱل ُم ِ‬
‫نزلِينَ ‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ فِى‬ ‫نز ْلنِى ُمن َزاًۭل ُّمبَ َ‬
‫ق َواَ ْنتَ َخ ْي ُر ْالفَاتِ ِح ْينَ ‪ .‬ر بَّنَا َأ ِ‬‫ا ْفتَحْ بَ ْينَنَا َوبَ ْينَ قَوْ ِمنَا بِ ْال َح ِّ‬
‫ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى ْاآل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫اب النَّار‬
‫إن هللاَ يَْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواإْل حْ َس ِ‬
‫ان َوِإ ْيتَا ِء ِذي ْالقُرْ بَى ويَ ْنهَى ع َِن الفَحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َوالبَ ْغ ِي‪ ،‬يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم ‪ ‬‬ ‫ِعبَا َدهللاِ َّ‬
‫‪.‬تَ َذ َّكرُوْ نَ‬
‫فَاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَ ُر‬

Anda mungkin juga menyukai