Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
A Latar Belakang Penelitian...............................................................................................
B Rumusan Masalah...........................................................................................................
C Tujuan..............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................
A. Pengertian.......................................................................................................................
B. Manfaat...........................................................................................................................
C. Langkah Kerja
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A . Latar Belakang Penelitian


Jaman sekarang semua hal sudah sangat canggih dan praktis. Mulai dari peralatan
yang dahulu sederhana hingga peralatan yang rumit. Semua itu bisa dilakukan seiring dengan
adanya kemajuan teknologi. Disetiap bidang sudah ada pakar ilmuwannya sendiri baik
manusia, hewan, tumbuhan dan lain-lain. Tapi cara canggih dan praktis itu tidak harus
menggunakan teknologi modern.
Di sini masalah yang akan dibahas ialah tumbuhan khususnya pada bidang
perkembang biakkan yaitu mencangkok. Mencangkok merupakan salah satu
perkembangbiakkan vegetatif yang sudah sangat terkenal di wilayah Indonesia. Pada
umumnya para pemilik perkebunan khususnya buah di Indonesia menggunakan cangkok
untuk perkembangbiakkan buahnya.
Karena, para petani kebun meyakini bahwa mencangkok bisa membuat tanaman lebih
cepat tubuh dan menghasilkan buah yang relatif singkat. Hal lain yang mendasari petani
dalam mancangkok yaitu banyaknya pemesanan tumbuhan oleh para pembeli, sehingga para
petani
lebih memilih menggunakan cangkok daripada biji. Walaupun buah yang akan dihasilkan
akan
persis dengan induknya itu tidak mempengaruhi pendirian para petani karena kelebihan dari
mencangkok itu sudah cukup bagi mereka.

B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara memperbanyak tanaman dengan metode cangkok?
2. Bagaimana hasil pengamatan dari metode cangkok yang dilakukan pada jambu air

C . Tu j u a n
1. Menjelaskan cara memperbanyak tanaman dengan metode cangkok
2. Menjelaskan hasil pengamatan dari praktikum metode cangkok pada jambu air
BAB II
PEMBAHASAN

1.Perkembangbiakan Secara Vegetatif


Reproduksi secara vegetatif ialah pembentukan individu baru tanpa adanya peleburan dua sel
kelamin jantan dan betina. Reproduksi secara vegetatif dibagi menjadi 2 yaitu
perkembangbiakan vegetatif alami dan buatan. Perkembangbiakan vegetatif alami adalah
perkembangbiakan yang terjadi secara alami tanpa memerlukan bantuan manusia. Adapun
reproduksi vegetatif alami pada tumbuhan rendah dikelompokkan menjadi, membelah diri,
membentuk tunas, danmembentuk spora. Sedangkan perkembangbiakan vegetatif  alami pada
tumbuhan tinggi  dikelompokkan menjadi (akar tinggal (rhizoma),  umbi lapis ,umbi batang,
geragih, tunas,dan  tunas adventif.
Perkembangbiakan secara vegetatif buatan ialah perkembangbiakan yang sengaja dilakukan
oleh manusia dengan tujuan untuk kesejahteraan manusia. Adapun perkembangbiakan secara
vegetatif buatan macamnya adalah menyetek, menyambung ,merunduk dan kultur jaringan

2.Perkembangbiakan Secara Generatif


Perkembangbiakan secara generatif adalah perkembangbiakan yang dapat terjadi apabila
terjadi peleburan antara dua buah gamet, yaitu gamet betina dan gamet jantan Salah satu
contoh perkembangbiakan vegetative buatan,seperti yang sidah dijelaskan diatas  adalah
cangkok. Menurut De Data,S.K (1987) mencangkok adalah menguliti hingga bersih dan
menghilangkan kambium pada cabang atau ranting. Cangkok merupakan salah satu cara
pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk mendapatkan tanaman yang memiliki sifat
yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan, hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan pencangkokan tanaman adalah : (1) waktu mencangkok, sebaiknya pada musim
hujan karena tidak perlu melakukan penyiraman berulang-ulang, (2) Memilih batang
cangkok, pohon induk yang digunakan adalah yang umurnya tidak terlalu tua atau terlalu
muda, kuat, sehat dan subur serta banyak dan baik buahnya, (3) Pemeliharaan cangkokan,
pemeliharaan sudah dianggap cukup bila media cangkokan cukup lembab sepanjang waktu.
Mencangkok adalah salah satu bentuk perkembangbiakan vegetative tanaman yang dilakukan
seseorang karena beberapa factor, diantaranya karena menginginkan tanaman baru yang
persis seperti induknya dan menginginkan tanaman yang dapat menghasilkan buah dalam
waktu yang relative singkat,yang dilakukan dengan cara mengupas kulit batang dari tanaman
induk dan membersihkan kambiumnya lalu membungkusnya dengan media agar akar dapat
tumbuh.
Bibit cangkokan diperoleh dengan menghambat proses pengiriman zat makanan dari daun ke
akar dengan menghilangkan lapisan cambium cabang tanaman induk. Menurut Abidin, (1983)
beberapa hal penting dalam mencangkok yaitu :
a. Mencangkok Batang Berkayu
1) Menentukan Pohon Induk
Pohon induk adalah hal pertama yang menentukan hasil cangkokan, karena pohon induk
adalah salah satu pertimbangan seseorang melakukan pencangkokan. Pencangkokan biasanya
dilakukan untuk mendapatkan bibit dari pohon terpilih dan mempunyai banyak keunggulan.
Namun ada beberapa persyaratan agar tanaman hasil cangkokan memuaskan. Diantaranya
adalah pohon induk umurnya sudah cukup, tidak terlalu muda juga tidak terlalu tua. Pohon
yang terlalu tua biasanya jumlah cabang yang memenuhi syarat untuk dicangkok hanya
sedikit. Sedang pohon yang terlalu muda tentu belum diketahui sifat-sifatnya dengan jelas dan
produksi akar keduanya kurang sempurna.
Umur tanaman perlu diketahui agar tidak mengecewakan dan agar mendapat tanaman yang
ideal dari segala aspek yang dimiliki oleh tanaman tersebut. Karena tanaman yang masih
muda belum diketahui sifat-sifat dan produksi tanaman sehinga kita belum tau banyak
keunggulan dari tanaman-tanaman tersebut.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pohon Nampak kuat dan subur, serta tidak diserang
hama penyakit yang dapat menggagalkan hasil cangkokan. Syarat lain lagi adalah pohon
harus bercabang banyak sehingga setelah dicangkok, pohon tidak kehabisan cabang dan
mengganggu produksi tanaman induk. Tanaman yang dicangkok pada praktikum ini adalah
jambu air.
Jambu air berasal dari daerah Indo Cina dan Indonesia, tersebar ke Malaysia dan pulau-pulau
di Pasifik. Selama ini masih terkonsentrasi sebagai tanaman pekarangan untuk konsumsi
keluarga. Buah Jambu air tidak hanya sekedar manis menyegarkan, tetapi memiliki
keragaman dalam penampilan. Jambu air (Eugenia aquea) dikategorikan salah satu jenis
buah-buahan potensial yang belum banyak disentuh pembudidayannya untuk tujuan
komersial. Sifatnya yang mudah busuk menjadi masalah penting yang perlu dipecahkan.
Buahnya dapat dikatakan tidak berkulit, sehingga rusak fisik sedikit saja pada buah akan
mempercepat busuk buah.
Sistematika tanaman jambu air adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantarum
Sub Kingdom : Kormophyta
Super Divisio : Kormophyta biji
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classis : Dycotyledoneae
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Species : Eugenia aquea
2) Memilih Cabang Cangkokan
Bentuk cabang yang baik adalah yang memiliki kulit yang tegap, mulus dan warna masih
coklat muda dan belum ada kerak, agar tanaman menghasilkan akar yang baik dan sempurna.
Besar cabang yang ideal adalah cabang yang masih berukuran kecil sebesar jari ataupun
pensil. Hal tersebut karena dengan cabang yang kecil akan didapatkan tanaman dengan
jumlah banyak dan tanaman tidak memerlukan akar yang banyak sehingga mempercepat
proses pencakokan. Dipastikan tanaman bebas dari hama dan penyakit agar tidak
mengganggu saluran nutrisi saat pencangkokan dan hasil cangkokan yang tidak normal.
Cabang yang dicangkok tidak perlu terlalu panjang karena akan kesulitan saat penanaman
dilapangan dan sulit diatur. Panjang cabang cukup sekitar 20-30cm saja. Jumlah daun yang
disertakan dalam tanaman hasil cangkokan harus dalam jumlah yang banyak agar tanaman
mendapat banyak masakan makanan. Dan cabang yang gundul akan mempersulit tumbuh
akar karena kurangnya makanan. Cabang yang baik mempunyai bentuk lurus menyamping
atau keatas dan giat berbuah.
3) Menyayat Kulit Batang
Penyayatan mempengarui produksi akar, sehingga bentuk dan besarnya sayatan disesuaikian
dengan diameter batang yang akan dicangkok. Penyayatan dilakukan didekat atau dibawah
kuncup daun agar dapat memproduksi banyak akar, karena pada daerah ini
terdapat rizokalin yaitu zat pembentuk akar. Bentuk sayatan dengan model bergerigi bagian
atas akan mendapatkan daerah tumbuh akar yang lebih luas dan banyak
4) Pembersihan Kambium
Kambium terdapat antara jaringan xylem dan floem yang akan nampak jika kulit telah
tersayat. Kambium ini hanya terdapat pada tanaman dikotil. Hasil kerja kambium adalah
bertambahnya lingkaran batang berkayu. Kambium biasanya berbentuk lendir dan Kambium
ini perlu dihilangkan karena akan mengganggu proses pembentukan akar cangkokan.
Cara menghilangkan kambium ada berbagai cara diantaranya dikerik dengan pisau. Yang
perlu diperhatikan dalam pengerikan adalah secara perlahan agar jaringan xylem tidak rusak.
Karena kerusakan pada xylem akan mengganggu transfer nutrisi tanaman yang dicangkok.
5) Mengeringanginkan
Waktu pengeringan sangat bergantung dengan jenis tanaman karena pada berbagai tanaman
yang bergetah, memerlukan waktu yang lebih lama karena getah yang terbungkus media
cangkok akan menjadi tempat bakteri. Lama waktu diantaranya 2-4 hari dan 2-3 minggu.
Untuk tanaman yang tidak terlalu bergetah pengeringan cukup dilakukan dengan mengerik
cambium dengan pisau hingga kering pada saat itu juga.
6) Pemberian ZPT (Zat Perangsang Tumbuh)
Zpt yang digunakan adalah zat perangsang pertumbuhan akar. Pemberian ZPT adalah agar
akar cangkokan cepat tumbuh. Pemberian ZPT harus sesuai dengan keperluan, jangan terlalu
sedikit atau terlalu banyak. Karena jika terlalu sedikit ZPT sering kali tidak berpengaruh dan
jika terlalu banyak justru akan merusak jaringan itu sendiri.
Pemberian ZPT ada berbagai cara diantaranya dicampur dengan media ataupun disiramkan.
Namun yang perlu diperhatikan adalah konsentrasi ZPT karena pada kedua proses tersebut
berbeda.
7) Pembungkus Sayatan
Membungkus sayatan sangat tergantung dengan media yang dipakai. Pada beberapa media
yang rapuh seperti tanah maka yang perlu dilakukan adalah mengikat pembungkus terlebih
dahulu yaitu bagian bawahnya dan memasukkan media yang agak basah, dirapikan dan diikat
bagian atasnya. Pada media tertentu adalah menyesuaikan dengan bentuk media dan model
pemasangannya
b. Mencangkok batang Tak Berkayu
Mencangkok batang tak berkayu umumnya dengan memanfaatkan luka tanaman dengan
memberi media tumbuh pada luka tanaman. Luka tanaman tersebut diharapkan akan
menghasilkan akar. Untuk melukai tanaman dapat dilakukan dengan berbagai cara, pada
papaya dimanfaatkan patahan dari cabang, pada dieffenbachia(sri rejeki) diadakan goresan
pada ruas tanaman. Pada tanaman salak dengan memanfaatkan pangkal tunas tanaman. Yaitu
pada tunas pohon salak diberi media tumbuh dan tanpa penyayatan.
c. Waktu Mencangkok
Banyak orang mencangkok dilakukan pada musim penghujan agar menghemat penyiraman
dan menghindari stress tanaman karena kering. Padahal musim hujan maupun musim
kemarau sebenarnya bukanlah masalah. Kedua musim itu dapat digunakan untuk
mencangkok, walaupun keduanya ada kelebihan dan kekurangannya. Bila kita
mencangkoknya pada awal musim hujan, dalam musim itu juga cangkokan telah jadi dan
dapat ditanam. Bila menangkok pada musim kemarau, memang kita harus rajin menyiraminya
agar kelembapan media tetap terjaga. Tapai lazimnya cangkokan pada musim kemarau lebih
cepat terjadi, karena pada saat ini pertumbuhan akar sedang aktif
d. Sarana Mencangkok
1) Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam mencangkok adalah sangat sederhana dan tidak perlu biaya
mahal. Diantaranya yaitu pisau, dan tali. Pisau yang digunakan adalah pisau yang sederhana
tapi tajam. Tajam pisau sangat perlu karena agar goresan halus, rapi bersih dan tidak perlu
mengulang-ulang. Tali yang digunakan adalah tali yang memungkinkan dapat bertahan
sampai cangkokan siap diambil.
2) Media
Media yang digunakan dalam mencangkok adalah banyak sekali macamnya. Biasanya
seseorang memilih media karena hasil yang didapatkan. Dalam pemilihan media hindari
penggunaan tanah yang masih mentah. Ini karena pada tanah yang seperti itu, mudah kering
dan mengeras dan hanya memiliki sedikit nutrisi dan dapat mematahkan cabang. Media yang
digunakan antara lain adalah mos(akar tanaman), bubuk sabut kelapa, pupuk kandang, pupuk
kompos, lumut. Jenis media sangat menentukan hasil pencangkokan karena perbedaan nutrisi
e) Pemeliharaan Cangkokan
Pemeliharaan cangkokan yang utama adalah menjaga agar tetap lembab. Kelembapan sangat
penting untuk menjaga daya tumbuh akar dan memberi makanan akar. Karena akar akan
tumbuh setalah beberapa waktu penyangkokan.
Cara agar tetap lembab adalah dengan menyiram tanaman secara rutin. Caranya adalah bisa
dengan menyuntikkan, dengan membuka bagian atas pembungkus dan menyiram atau dengan
memberi cadangan air diatas cangkokan dengan meneteskan air tersebut
f) Pemotongan Cangkokan
Pemotongan cangkokan biasanya dilakukan setelah 1-3 bulan setelah pencangkokan. Karena
pada priode ini cangkokan telah berakar. Atau setelah akar nampak keluar dari media.
Sebelum dipotong agar cangkokan tidak kaget, maka akar yang nampak diatas media bisa
dipotong agar dapat memproduksi akar yang lebih banyak. Tempat pemotongan cangkokan
harus tepat dibawah pembungkus cangkokan. Agar tidak ada cabang yang kering
dicangkokan yang bisa dimakan rayap. Setelah dipotong, daun cangkokan perlu dikurangi
agar mengurangi penguapan. Dan tanaman siap ditanam ataupun disemaikan terlebih dahulu.

E. Alat dan Bahan

Bahan :   Tanaman Jambu Air

Alat :                                                                         
 Pisau
 Media Tanah campuran pupuk kandang
 Plastik Bening
 Tali Rafia
 Air

F. P r o s e d u r   ( C a r a K e r j a )
1. Pilih batang tanaman yang akan dicangkok, yang diamteernya tidak terlalu besar dan
sehat (tidak terkena hama)
2. Kuliti batang tanaman tersebut dengan lebar ± 10 cm hingga bersih, bersihkan kambium
hingga kering dan diusahakan tidak ada kambium yang tertinggal.
3. Ikat salah satu ujung plastik dengan tali rafia, kemudian media campuran tanah dan
pupuk kandang yang sudah dicampur dengan air secukupnya diletakkan diantara batang
dan plastik pembungkus dengan rapi.
4. Kemudian ujung plastik lainnya diikat dengan tali rafia.
5. Kemudian plastik pembungkus dilubangi kecil-kecil untuk menjaga kelembapan

G. Data Hasil Pengamatan

Hari /Tanggal Keterangan

4 Februari
Mulai Pencangkokan
2016

13 Februari
2016
(Minggu
Belum terjadi perubahan
Pertama
setelah
pencangkokan)

20 Februari
2016
Belum Terjadi Perubahan
(Minggu
Kedua)

27 Februari
2016
Belum Terjadi Perubahan
(Minggu
ketiga)

Mulai terlihat Tumbuh  Sedikit Akar

5 Maret 2016
(Minggu
keempat)

12 Maret 2016 Akar mulai banyak dan siap untuk dipotong lalu ditanam dalam
polybag, setelah ditanam dalam polybag ,ranting dan daun dikurangi
untuk mempercepat tumbuhnya ranting dan daun baru

(Minggu
kelima)

19 Maret 2016
(Minggu Tanaman masih belum mempunyai banyak daun atau belum bersemi
keenam)

26 Maret 2016
(Minggu Tanaman jambu air sudah mulai bersemi daun sudah bertambah
ketujuh)

Tanaman jambu air sudah bersemi dan mempunyai banyak daun

2 April 2016
(Minggu
kedelapan)
H. Analisis Data dan Pembahasan
Dari data diatas diketahui bahwa, perkembangbiakan tanaman secara vegetative buatan
metode cangkok dilakukan dengan mengupas kulit batang atau ranting tumbuhan induk
selebar kurang lebih 10cm lalu dikerik kambiumya hingga bersih dan meletakkan atau
membungkus batang tersebut dengan media untuk menutupi batang yang dikupas agar akar
dapat tumbuh. Penyiraman rutin pada cangkokan sangat dibuthkan untk mejaga kelembapan.
Dibutuhkan waktu 5 minggu untuk dapat memisahkan cangkokan dari induknya yang akan
ditanam dan menghasilkan tanaman jambu air yang baru.
Pada minggu pertama hingga minggu ketiga cangkokan belum menunjukkan perubahan. Pada
minggu keempat cangkokan mulai tumbuh akar,namun masih sedikit. Pada minggu kelima
cangkokan sudah tumbuh banyak akar dan siap untuk dipisahkan dari induknya. Setelah
dipisahkan ,cangkokan tersebut ditanam dalam polybag dengan menggunakan media tanah
campuran pupuk kandang,dan dipotong beberapa batang atau ranting serta daunya,untuk
mempercepat tumbuhnya batang atau ranting serta daun yang baru.
Pada minggu keenam hasil cangkokan tanaman jambu air yang sudah ditanam belum tumbuh
banyak daun atau belum bersemi, daun mulai bersemi dan tumbuh lebih banyak pada minggu
ketujuh hingga kedelapan.
BAB III
PENUTUP
I. Simpulan
Cangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk
mendapatkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat
menghasilkan yang dilakukan dengan cara mengupas kulit batang dari tanaman induk dan
membersihkan kambiumnya lalu membungkusnya dengan media agar akar dapat tumbuh.
Dalam mencangkok perlu penyiraman yang rutin untuk menjaga kelembapan, dan yang perlu
diperhatikan adalah tanaman yang dicangkok harus berkambium, dan media yang digunakan
bisa merupakan campuran antara tanah dan pupuk kandang,atau kompos. Setelah kurang lebih
5-6 minggu cangkokan tanaman jambu air sudah berakar banyak, batang cangkokan tersebut
bisa dipotong lalu ditanam, dan daun dari tanaman jambu air  hasil cangkokan tersebut akan
bersemi pada minggu kedelapan.

Anda mungkin juga menyukai