Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PEMBIAKAN VEGETATIF

PERUNDUKAN

DISUSUN OLEH :

1. TEGUH RAHAYU (D1A017029)


2. IRMAWATI (D1A017030)
3. YOGI GUNTARA (D1A017041)
4. NURUL ERAWATI (D1A017042)
5. INGRRID ADELIA (D1A017047)
6. FAHMI FAHDILA (D1A017049)

DOSEN PENGAMPU :

1. Dr. Ir. MADE DEVIANI DUAJA, M.Si


2. Dr.Ir. ELIS KARTIKA, M.Si
3. Ir. HELMI SALIM, M.Si

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.alhamdulillahirabbilalamin.
Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik. shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
Perbanyakan Vegetatif Secara Perundukan.Makalah ini di susun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan.Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar.Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya.Terima kasih.

Jambi, Februari 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1


1.2 Tujuan .........................................................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perundukan ...............................................................................................3


2.2 Syarat dan Macam-Macam Perundukan .....................................................................3
2.3 Teknik-Teknik Perundukan ........................................................................................4
2.4 Keuntungan dan Kelemahan Perundukan ...................................................................7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...............................................................................................................9


3.2 Saran ..........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10

2.5

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perbanyakan secara vegetatif dilakukan menggunakan bagian-bagian tanaman


seperti cabang, ranting, pucuk, daun, umbi dan akar. Prinsipnya adalah merangsang
tunas adventif yang ada di bagian-bagian tersebut agar berkembang menjadi tanaman
sempurna yang memiliki akar, batang dan daun sekaligus. Perbanyakan secara
vegetatif dapat dilakukan dengan cara cangkok, rundukan, stek dan kultur jaringan.

Perbanyakan dengan sistim cangkok membutuhkan waktu yang lama dan


tidak bisa dilakukan dalam jumlah banyak.Perbanyakan dengan setek batang muda
umumnya mempunyai persentase keberhasilan yang rendah.Perundukan merupakan
salah satu tipe perbanyakan vegetatif dengan metode induksi akar dimana batang
yang dapat membentuk akar sementara masih mengambil makanannya dari tanaman
induk sampai batang tersebut berakar dan mampu memcukupi pertumbuhannya
sendiri dan dilepas dari induknya. Cara ini merupakan alternatif lain jika metode
setek sulit dilakukan karena menunggu perkembangan tumbuhnya akar yang lambat

Merunduk (Layerage) merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan,


yang dapat pula terjadi secara alamiah. Bagian tepi atau ujung batang yang terkulai
cenderung berakar bila bersentuhan dengan tanah. Karena bagian vegetatif ini masih
berhubungan dan mendapat makanan dari induknya, waktu serta teknik melakukan
layerage ini dapat dipermudah dengan dengan perlakuan seperti pelukan, pengikatan,
etiolasi, dan penyalah arahan dari batang, yang mempengaruhi gerakan dan
penumpukan auxin serta karbohidrat pada bagian batang tersebut.  Pembiakan
Vegetatif dengan cara merunduk ini sering juga disebut dengan cangkok tanah,
cangkok runduk, atau membumbun.

1.2 Tujun
A. Untuk mengetahui apa pengertian perundukan
B. Untuk mengetahui apa saja syarat dan macam-macam perundukan

1
C. Untuk mengetahui teknik-teknik perundukan
D. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan
1.3 Rumusan masalah
A. Apa Pengertian Perundukan
B. Apa Saja Syarat dan Macam-Macam Perundukan
C. Apa Saja Teknik-Teknik Perundukan
D. Apa Keunggulan dan Kelemahan Perbanyakan Secara Merunduk

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perundukan

Merunduk merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang dapat
pula terjadi secara alamiah. Pembentukan akar pada layerage dipermudah dengan
adanya perlakuan seperti pelukan, pengikatan, etiolasi dan penyalah arahan dari
batang, yang mempengaruhi gerakan dan penumpukan auksin serta karbohidrat pada
bagian batang tersebut.

Pada dasarnya cara merunduk ini adalah melakukan pembengkokan atau


pelengkungan cabang lalu sebagian cabang tersebut dibenamkan ke dalam tanah.
Sedangkan ujung-ujung cabang dibiarkan muncul di atas permukaan tanah.Pada
bagian cabang yang dibenamkan sebaiknya harus ada tunasnya.Tunas ini umumnya
mempunyai kandungan zat tumbuh yang tinggi dengan demikian dapat mempercepat
pertumbuhan akar.

Merunduk atau layerage merupakan salah satu teknik perbanyakan tanaman


secara vegetatif buatan dengan cara melengkungkan atau membenamkan cabang
secara mendatar di dalam tanah sampai terbentuk akar. Cabang tanaman yang
dirundukkan, sebagian kulitnya harus dikupas. Hasil perbanyakan tanaman dengan
cara merunduk memiliki sifat-sifat yang sama seperti induk.

2.2 Syarat dan Macam-Macam Perundukan

Adapun persyaratan khusus yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan


proses merunduk tanaman diantaranya adalah tumbuhan tersebut memiliki cabang
yang panjang, lentur serta dekat dengan tanah. Pada umumnya, merunduk terbagi atas
2 macam, yaitu:

3
1. Merunduk Biasa

Merupakan merunduk suatu cabang tanaman dengan cara ditimbun kedalam


tanah, terkecuali pada ujung cabangnya. Nantinya setelah akar terbentuk, bagian
cabang dan batangnya akan dipotong sehingga dapat membentuk tanaman baru.
Biasanya cara ini diterapkan pada buah arbei, jambu air dan bunga mawar.

2. Merunduk Majemuk

Merupakan merunduk seluruh bagian batang tanaman dengan cara


menimbunnya dengan tanah pada seluruh tempat atau beberapa tempat saja. Biasanya
cara ini diterapkan pada tanaman buah anggur dan tanaman soka.

2.3 Tekni-Teknik Perundukan

Tingkat keberhasilan cara merunduk tanaman ini cukup besar, mencapai 90%.


Hal ini disebabkan oleh tetap tersambungnya batang dengan indukan selama proses
perbanyakan dilakukan, sehingga tak ada kekhawatiran cabang kekurangan nutrisi
selama proses pengembangan akar. Nutrisinya terus terpenuhi sampai tumbuh akar
dan tunasnya tumbuh berkembang.

Memperbanyak tanaman dengan cara merunduk tanaman ada beberapa cara seperti


berikut :

1) Teknik runduk seluruh cabang ujung

Teknik runduk seluruh cabang dilakukan dengan cara merunduk tanaman


cabang secara keseluruhan ke dalam tanah dengan kedalaman 2,5 hingga 5 cm.
Dalam waktu kurang lebih 3 bulan, akar akan tumbuh sepenuhnya di ujung-ujung
batang. Teknik ini sangat cocok untuk tanaman beri-berian seperti stroberi atau
murbei.

4
2) Teknik runduk cabang

Berbeda dengan teknik runduk sebelumnya, anda harus melengkungkan


cabang, lalu menimbun sebagian cabang dan membiarkan ujung batang dan beberapa
helai daun tetap berada di atas permukaan tanah. Pada bagian yang hendak akan anda
timbun dengan media tanam, harus anda lukia menggunakan pisau atau benda tajam
lainnya yang steril. Hal ini bertujuan supaya merangsang titik tumbuhnya akar.
Kedalaman tanah kurang lebih 15 cm. memperbanyak tanaman dengan cara
merunduk tanaman ini cocok untuk diterapkan pada tanaman dengan karakteristik
batang seperti pohon apel dan tanaman melati.

3) Teknik runduk dengan sistem tidur

Perlakuan cara merunduk tanaman sistem tidur hampir sama dengan teknik
runduk cabang, yang menyisakan ujung cabang di atas permukaan tanah. Namun,
bedanya peletakan cabang di dalam tanah dengan posisi tidur.Tanam sebagian
panjang batang tanaman yang hendak anda perbanyak di kedalaman 5-15 cm dengan
menyisakan ujung batang yang berdaun di atas permukaan tanah. Nantinya, dari
batang yang ditanam akan tumbuh banyak tunas dan akar. Sistem ini bisa
menghasilkan banyak tunas dalam sekali proses perbanyakan. Sehingga bisa lebih
efektif dan menghasilkan untung yang lebih banyak.Teknik ini banyak diterapkan
saat memperbanyak tanaman apel, azalea, maupun mawar.

4) Merunduk Sistem Gelombang

Merunduk dengan cara sistem gelombang sebenarnya hampir mirip dengan


sistem tidur. Perbedaannya adalah jika sistem tidur seluruh cabang panjangnya
ditimbun ke dalam tanah, maka pada sistem gelombang ini hanya beberapa bagian
yang ditimbun ke dalam tanah.

5
Caranya adalah dengan menimbun cabang panjang dan dibentuk secara
bergelombang. Dimana pada bagian cabang yang tidak ditimbun tersebut nantinya
akan menghasilkan tunas baru dan yang bagian yang ditimbun akan menghasilkan
akar baru untuk tunas tersebut.

Adapun contoh tanaman yang dapat menerapkan sistem ini adalah tanaman
anggur, beberapa tanaman hias dan lain sebagainya.

5) Merunduk Kombinasi Cangkok

Merunduk menggunakan metode ini prinsip kerjanya hampir sama dengan


cara mencangkok tanaman. Perbedaannya adalah jika cara mencangkok tanaman pada
umumnya cabang batang yang disayat dibungkus media, akan tetapi pada merunduk
ini cabang bayang yang dikupas tersebut direbahkan di tanah. Metode ini dapat
diterapkan hampir seluruh tanaman buah buahan dengan syarat batang cabang
tanaman tersebut letaknya sangat dekat dengan permukaan tanah dan tidak rentan
patah seperti pada pohon mangga.

Untuk pohon mangga yang memiliki cabang rentan patah perlu dibuatkan
gundukan tanah tepat dibawah cabang yang dikupas tersebut agar tidak
patah.Kemudian pada bagian ujung cabangnya harus diikat dengan tali atau kawat,
hal ini bertujuan agar cabang tersebut tidak naik ke atas.Adapun hal penting sebelum
melakukan metode ini pada pohon mangga adalah tanah yang digunakan untuk
menimbun rundukan tersebut. Usahakan tanah tersebut sudah dicampuri oleh pupuk
kompos, pupuk kandang beserta campuran lain seperti zat perangsang pertumbuhan
tanaman sesuai takaran.

Tahap terakhir dari seluruh cara merunduk tanaman adalah memotong bagian
cabang hasil rundukan tersebut apabila sudah muncul tunas baru yang masih segar.
Potonglah hasil rundukan tersebut menggunakan gergaji yang tajam agar lebih
memudahkan dalam proses memotongnya dan tidak menimbulkan getaran yang dapat

6
memutus akarnya. Tanamlah hasil rundukan tersebut ke media kecil terlebih dahulu
seperti polybag, pot dan lain sebagainya. Tunggulah hingga 2-3 bulan hingga tumbuh
besar, baru kemudian dapat dipindah ke lahan yang lebih luas

2.4 Keunggulan dan Kelemahan Perbanyakan Secara Merunduk

Seperti halnya mencangkok tanaman, pada metode merunduk tanaman ini


tentu memiliki keuntungan dan kerugian. Adapun keuntungan dan kerugian dari cara
merunduk tanaman akan dijelaskan dibawah ini.

 Keunggulan

a. Sama dengan Induk – Keuntungan pertama dari metode merunduk adalah


tanaman yang dihasilkan nantinya akan memilki kesamaan dengan induknya
hampir sama dengan keuntungan dari stek tanaman.
b. Cepat Produksi – Reproduksi dari tanaman hasil rundukan dapat dikatakan
cukup cepat sehingga dapat memperoleh hasil yang banyak untuk
meningkatkan hasil panen.
c. Bibit Banyak – Dengan menerapkan sistem merunduk tidur, kita dapat
menghasilkan bibit bibit baru dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga
tidak perlu repot repot membeli bibit baru dan tentunya hemat dari segi
ekonomi.

 Kelemahan

kelemahannya adalah membutuhkan pohon induk dalam jumlah besar


sehingga membutuhkan banyak biaya. Kelemahan lain, tidak dapat menghasilkan
bibit secara massal jika cara perbanyakan yang digunakan cangkok atau rundukan,
untuk menghasilkan bibit secara massal sebaiknya dilakukan dengan stek.  Teknik
merunduk ini juga memiliki kelemahan yaitu susah mendapatkan tanaman baru dalam
jumlah banyak, waktu serta teknik melakukan layerage dapat dipermudah dengan

7
dengan perlakuan seperti pelukan, pengikatan, etiolasi, dan penyalah arahan dari
batang, tanaman mampu menyediakan tunas – tunas layerage dengan karbohidrat,
hormon, air, dan zat – zat hara sampai tunas – tunas tersebut berkembang hingga akar
dan daun mencukupi untuk berkembang sendiri.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Merunduk (layering) adalah proses pembiakan vegetative buatan yang


dilakukan pada tumbuhan bercabang panjang dengan merundukkannya ke tanah. Jadi,
batang tanaman itu ditundukkan ke tanah agar dapat berkembangbiak.Tetapi, kita
harus menimbun batang tanaman dengan tanah. Dari ruas-ruas batang tanaman
tersebut akan tumbuh akar dan menjadi tanaman yang baru.

3.2 Saran

Usahakan penyiraman tanaman tersebut dilakukan sehari sekali atau melihat


kondisi.Apabila media masih basah tidak perlu disiram.Secara umum, pada musim
kemarau kondisi media cenderung lebih cepat mengering, sehingga perlu penyiraman
lebih intensif.Begitu juga sebaliknya, pada saat musim hujan media cenderung lebih
lembab, dan penyiraman dilakukan bila perlu.

9
DAFTAR PUSTAKA

Aulia.2017. 5 Cara Merunduk Tanaman dengan Mudah yang Benar.


https://dosenbiologi.com/tumbuhan/cara-merunduk-tanaman. Diaskes pada 23
Februari 2020

Kurnia,A.2017.Cara Merunduk Tanaman Agar Berhasil Dalam Perbanyakan


Tanaman.https://www.infotanamanbuah.com/perbanyakan/cara-merunduk-
tanaman/. Diakses pada 23 Februari 2020

Najwa,S.2014.Merunduk(Layerage).http://siskannajwa.blogspot.com/2014/02/merun
duk-layerage.html. Diakses pada 23 Februari 2020

Shinigami. 2013. Cara Melakukan Vegetatif Buatan : Merunduk. https://shinigami-


uchishin.blogspot.com/2011/01/cara-melakukan-vegetatif-buatan.html.
Diakses pada 23 Februari 2020

10

Anda mungkin juga menyukai