Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN IPA

MENCANGKOK POHON MANGGA

OLEH:

Yufesti A. Dilago

IX.B

SMP NEGERI 2 HALMAHERA UTARA


2023
Cangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk
mendapatkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan, hal
yang perlu diperhatikan dalam melakukan pencangkokan tanaman adalah : (1) waktu mencangkok,
sebaiknya pada musim hujan karena tidak perlu melakukan penyiraman berulang-ulang, (2) Memilih
batang cangkok, pohon induk yang digunakan adalah yang umurnya tidak terlalu tua atau terlalu
muda, kuat, sehat dan subur serta banyak dan baik buahnya, (3) Pemeliharaan cangkokan,
pemeliharaan sudah dianggap cukup bila media cangkokan cukup lembab sepanjang waktu.
Mencangkok adalah salah satu bentuk perkembangbiakan vegetative tanaman yang dilakukan
seseorang karena beberapa factor, diantaranya karena menginginkan tanaman baru yang persis seperti
induknya dan menginginkan tanaman yang dapat menghasilkan buah dalam waktu yang relative
singkat,yang dilakukan dengan cara mengupas kulit batang dari tanaman induk dan membersihkan
kambiumnya lalu membungkusnya dengan media agar akar dapat tumbuh. Bibit cangkokan diperoleh
dengan menghambat proses pengiriman zat makanan dari daun ke akar dengan menghilangkan lapisan
cambium cabang tanaman induk. Menurut Abidin, (1983) beberapa hal penting dalam mencangkok
yaitu :

a. Mencangkok Batang Mangga

1) Menentukan Pohon Induk


Pohon induk mangga adalah hal pertama yang menentukan hasil cangkokan, karena pohon
induk adalah salah satu pertimbangan seseorang melakukan pencangkokan. Pencangkokan biasanya
dilakukan untuk mendapatkan bibit dari pohon terpilih dan mempunyai banyak keunggulan. Namun
ada beberapa persyaratan agar tanaman hasil cangkokan memuaskan. Diantaranya adalah pohon induk
umurnya sudah cukup, tidak terlalu muda juga tidak terlalu tua. Pohon yang terlalu tua biasanya
jumlah cabang yang memenuhi syarat untuk dicangkok hanya sedikit. Sedang pohon yang terlalu
muda tentu belum diketahui sifat-sifatnya dengan jelas dan produksi akar keduanya kurang sempurna.
Umur tanaman perlu diketahui agar tidak mengecewakan dan agar mendapat tanaman yang
ideal dari segala aspek yang dimiliki oleh tanaman tersebut. Karena tanaman yang masih muda belum
diketahui sifat-sifat dan produksi tanaman sehinga kita belum tau banyak keunggulan dari tanaman-
tanaman tersebut. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pohon Nampak kuat dan subur, serta tidak
diserang hama penyakit yang dapat menggagalkan hasil cangkokan. Syarat lain lagi adalah pohon
harus bercabang banyak sehingga setelah dicangkok, pohon tidak kehabisan cabang dan mengganggu
produksi tanaman induk. Tanaman yang dicangkok pada praktikum ini adalah mangga.

2) Memilih Cabang Cangkokan


Bentuk cabang yang baik adalah yang memiliki kulit yang tegap, mulus dan warna masih
coklat muda dan belum ada kerak, agar tanaman menghasilkan akar yang baik dan sempurna. Besar
cabang yang ideal adalah cabang yang masih berukuran kecil sebesar jari ataupun pensil. Hal tersebut
karena dengan cabang yang kecil akan didapatkan tanaman dengan jumlah banyak dan tanaman tidak
memerlukan akar yang banyak sehingga mempercepat proses pencakokan. Dipastikan tanaman bebas
dari hama dan penyakit agar tidak mengganggu saluran nutrisi saat pencangkokan dan hasil
cangkokan yang tidak normal.
Cabang yang dicangkok tidak perlu terlalu panjang karena akan kesulitan saat penanaman
dilapangan dan sulit diatur. Panjang cabang cukup sekitar 20-30cm saja. Jumlah daun yang disertakan
dalam tanaman hasil cangkokan harus dalam jumlah yang banyak agar tanaman mendapat banyak
masakan makanan. Dan cabang yang gundul akan mempersulit tumbuh akar karena kurangnya
makanan. Cabang yang baik mempunyai bentuk lurus menyamping atau keatas dan giat berbuah.

3) Menyayat Kulit Batang


Penyayatan mempengarui produksi akar, sehingga bentuk dan besarnya sayatan disesuaikian
dengan diameter batang yang akan dicangkok. Penyayatan dilakukan didekat atau dibawah kuncup
daun agar dapat memproduksi banyak akar, karena pada daerah ini terdapat rizokalin yaitu zat
pembentuk akar. Bentuk sayatan dengan model bergerigi bagian atas akan mendapatkan daerah
tumbuh akar yang lebih luas dan banyak

4) Pembersihan Kambium
Kambium terdapat antara jaringan xylem dan floem yang akan nampak jika kulit telah
tersayat. Kambium ini hanya terdapat pada tanaman dikotil. Hasil kerja kambium adalah
bertambahnya lingkaran batang berkayu. Kambium biasanya berbentuk lendir dan Kambium ini perlu
dihilangkan karena akan mengganggu proses pembentukan akar cangkokan.
Cara menghilangkan kambium ada berbagai cara diantaranya dikerik dengan pisau. Yang
perlu diperhatikan dalam pengerikan adalah secara perlahan agar jaringan xylem tidak rusak. Karena
kerusakan pada xylem akan mengganggu transfer nutrisi tanaman yang dicangkok.

5) Mengeringanginkan
Waktu pengeringan sangat bergantung dengan jenis tanaman karena pada berbagai tanaman
yang bergetah, memerlukan waktu yang lebih lama karena getah yang terbungkus media cangkok
akan menjadi tempat bakteri. Lama waktu diantaranya 2-4 hari dan 2-3 minggu. Untuk tanaman yang
tidak terlalu bergetah pengeringan cukup dilakukan dengan mengerik cambium dengan pisau hingga
kering pada saat itu juga.

6) Pemberian ZPT (Zat Perangsang Tumbuh)


Zpt yang digunakan adalah zat perangsang pertumbuhan akar. Pemberian ZPT adalah agar
akar cangkokan cepat tumbuh. Pemberian ZPT harus sesuai dengan keperluan, jangan terlalu sedikit
atau terlalu banyak. Karena jika terlalu sedikit ZPT sering kali tidak berpengaruh dan jika terlalu
banyak justru akan merusak jaringan itu sendiri. Pemberian ZPT ada berbagai cara diantaranya
dicampur dengan media ataupun disiramkan. Namun yang perlu diperhatikan adalah konsentrasi ZPT
karena pada kedua proses tersebut berbeda.

7) Pembungkus Sayatan
Membungkus sayatan sangat tergantung dengan media yang dipakai. Pada beberapa media
yang rapuh seperti tanah maka yang perlu dilakukan adalah mengikat pembungkus terlebih dahulu
yaitu bagian bawahnya dan memasukkan media yang agak basah, dirapikan dan diikat bagian atasnya.
Pada media tertentu adalah menyesuaikan dengan bentuk media dan model pemasangannya

b. Waktu Mencangkok
Banyak orang mencangkok dilakukan pada musim penghujan agar menghemat penyiraman
dan menghindari stress tanaman karena kering. Padahal musim hujan maupun musim kemarau
sebenarnya bukanlah masalah. Kedua musim itu dapat digunakan untuk mencangkok, walaupun
keduanya ada kelebihan dan kekurangannya. Bila kita mencangkoknya pada awal musim hujan,
dalam musim itu juga cangkokan telah jadi dan dapat ditanam. Bila menangkok pada musim kemarau,
memang kita harus rajin menyiraminya agar kelembapan media tetap terjaga. Tapai lazimnya
cangkokan pada musim kemarau lebih cepat terjadi, karena pada saat ini pertumbuhan akar sedang
aktif
c. Alat dan Media Mencangkok

1) Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam mencangkok adalah sangat sederhana dan tidak perlu biaya
mahal. Diantaranya yaitu pisau, dan tali. Pisau yang digunakan adalah pisau yang sederhana tapi
tajam. Tajam pisau sangat perlu karena agar goresan halus, rapi bersih dan tidak perlu mengulang-
ulang. Tali yang digunakan adalah tali yang memungkinkan dapat bertahan sampai cangkokan siap
diambil.
2) Media
Media yang digunakan dalam mencangkok adalah banyak sekali macamnya. Biasanya
seseorang memilih media karena hasil yang didapatkan. Dalam pemilihan media hindari penggunaan
tanah yang masih mentah. Ini karena pada tanah yang seperti itu, mudah kering dan mengeras dan
hanya memiliki sedikit nutrisi dan dapat mematahkan cabang. Media yang digunakan antara lain
adalah mos(akar tanaman), bubuk sabut kelapa, pupuk kandang, pupuk kompos, lumut. Jenis media
sangat menentukan hasil pencangkokan karena perbedaan nutrisi

d) Pemeliharaan Cangkokan
Pemeliharaan cangkokan yang utama adalah menjaga agar tetap lembab. Kelembapan sangat
penting untuk menjaga daya tumbuh akar dan memberi makanan akar. Karena akar akan tumbuh
setalah beberapa waktu penyangkokan. Cara agar tetap lembab adalah dengan menyiram tanaman
secara rutin. Caranya adalah bisa dengan menyuntikkan, dengan membuka bagian atas pembungkus
dan menyiram atau dengan memberi cadangan air diatas cangkokan dengan meneteskan air tersebut

f) Pemotongan Cangkokan
Pemotongan cangkokan biasanya dilakukan setelah 1-3 bulan setelah pencangkokan. Karena
pada priode ini cangkokan telah berakar. Atau setelah akar nampak keluar dari media. Sebelum
dipotong agar cangkokan tidak kaget, maka akar yang nampak diatas media bisa dipotong agar dapat
memproduksi akar yang lebih banyak. Tempat pemotongan cangkokan harus tepat dibawah
pembungkus cangkokan. Agar tidak ada cabang yang kering dicangkokan yang bisa dimakan rayap.
Setelah dipotong, daun cangkokan perlu dikurangi agar mengurangi penguapan. Dan tanaman siap
ditanam ataupun disemaikan terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai