Anda di halaman 1dari 10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Jambu Bol

Jambu bol atau dersana merupakan tanaman buah yang berasal dari kawasan
Indo,Cina,Malaysia,Filipina, dan indonesia literatur lain menyimpulkan bahwa jambu bol
berasal dari malaysia. Di indonesia penyebaran jambu bol terkonsentrasi di pulau
jawa.Tanaman tahunan ini dapat hidup sampai puluhan tahun. Dua jenis jambu bol lokal yang
biasa di tanam adalah jambu bol merah cianjur dengan potensi 80-100 Kg/Musim/pohon dan
jambu bol putih congkili dengan potensi 1.125- 1.150Kg/Musim/pohon. Varietas baru
berumur genjah adalah mojang yang dapat di panen 3kali dalam setahun.

2.2 Teknik Perbanyakan Tanaman Buah - Buahan

Kebun percobaan cipaku adalah salah satu balai yang bergerak di bidang holtikultura
terutama koleksi dan konservasi tanaman buah-buahan.Dalam menghasilkan bibit yang baik
di kebun percobaan cipaku di lakukan berbagai macam bentuk perbanyakan vegetatif
diantaranya Okulasi,Sambung pucuk ,Stek,Cangkok dan susuan, yang di lakukan pada
berbagai macam tanaman buah baik yang berasal dari negeri maupun Untuk mendapat bibit
unggul berkualitas baik maupun dalam kemampuan mengberproduksinya. Di tuntut satu
sistem pertanian yang baik agar mutu produk dapat tercapai dan dapat bersaing dengan pasar
lokal dan dunia. Dalam mendapatkan bibit unggul ada dua hal yang harus di perhatikan mutu
benar-benar terjamin yaitu:

1. Kebenaran dan keunggulan produk induk yang berguna sebagai sumber perbanyakan
berdasarkan penilaian dan penetapan di lapangan ( pohon induk berlabel )
2. Proses produksi bibit harus di bawah balai pengawasan dan sertifikasi benih

Dalam perbanyakan tanaman di kebun percobaan cipaku kegiatan umum yang di lakukan
khususnya, untuk perbanyakan dan pelestarian dari koleksi plasma nutfah adalah
cangkok,stek,susuan,okulasi dan sambung. Pengembangan kegiatan ini di lakukan sesuai
fungsi pokoknya, yaitu membantu kegiatan ooperasional BPTP JAWA BARAT khususnya,
baik itu dalam pengadaan bibit,pohon induk maupun koleksi plasma nutfah.

4
Gambar 1. Buah jambu bol (syzygium malaccense)

2.3 Sistematika Tanaman Jambu Bol

Menurut (rukmana, 1998) Sistematika ( taksonomi) tanaman jambu bol di klasifikasikan


sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Devisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiosparmae

Kelas : Dicotyledonae

Subkelas : Rosidae

Ordo. : Myrlates

Famili : Myrtaceae

Genus : Syzygium

Spesies : Syzygium malaccense ( L ) Merr & perry

2.4 Benih Untuk Batang Bawah

5
Batang bawah digunakan untuk okulasi, susuan dan penyambungan. Dengan demikian,
diharapkan benih ini akan tumbuh dan mempunyai perakaran yang dalam dan kuat. Tanaman
yang baik untuk batang bawah mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

1. Mempunyai daya adaptasi seluas mungkin, artinya : tanaman itu kompatibel dengan
berbagai jenis dalam satu genus. Yang dimaksudkompatibel adalah dua tanaman
membentuk sambungan dengan baik, dan sambungan dua tanaman ini mampu tumbuh
baik (Rini Wudianto,2000).
2. Mempunyai perakaran yang kuat dan tahan hama penyakit.
3. Kecepatan tumbuhnya sesuai dengan batang atas yang digunakan. Dengan demikian,
diharapkan batang bawah mampu hidup bersama dengan batang atas.
4. Tidak mempunyai pengaruh pada batang atas, baik kualitas maupun kuantitas buah
pada tanaman yang berbentuk sebagai hasil penyambungan dan okulasi.
5. Mempunyai batang yang kuat.
Untuk mengetahui mana batang bawah yang sesuai sebagai sambungan dan okulasi
memang sulit. Setidaknya hal ini bisa kita ketahui melalui suatu penelitian, dan
penelitian ini tentu membutuhkan waktu yang lama. Untuk tanaman buah-buahan, kita
harus menunggu sampai tanaman berbuah. Dari buah inilah kita bisa mengetahui
apakah batang bawah member pengaruhpada batang atas atau tidak.

2.5 Perbanyakan Secara Vegetatif

1. Stek

Perbanyakan dengan stek dapat diperoleh tanaman baru yang mempunyai sifat seperti
induknya. Sifat ini meliputi ketahanan terhadap serangan hama danpenyakit, rasa buah,
warna dan keindahan bunga.

Kelebihan dalam melakukan perbanyakan dengan cara stek yaitu : sifat tanaman baru
persis seperti induknya. Stek dengan kekuatan nya sendiri akan menumbuhkan akar dan
daun sampai menjadi tanaman sempurna, dan mampu menghasilkan bunga dan buah. Cara
stek banyak dipilih orang karena bahan untuk membuat stek ini hanya sedikit, tetapi dapat
diperoleh jumlah bibit tanaman dalam jumlah banyak. Tanaman yang dihasilkan dari stek
biasanya mempunyai persamaan dalam umur, ukuran, tinggi ketahan terhadap penyakit dan

6
sifat-sifat lainnya. Selain itu, kita dapat memperoleh tanaman yang sempurna dalam waktu
yang relatif singkat.

a. Peralatan

Adapun peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan stek pada tanaman varietas jambu
air, diantaranya : gunting stek, silet, dan Rapid Rood plus (zat perangsang akar/ZPA).
b. Media
Media yang digunakan adalah trei yang di isi cocopeat (sabut kelapa yang telah dihaluskan)

c. Pelaksanaan Stek

1. Pilihlah pohon induk yang baik untuk pengambilan stek. Kemudian, pilih cabang
yang sehat dan tidak terlalu tua pada pohon indukan yang telah dipilih.
2. Potong cabang dengan arah serong / miring.
3. Pangkas daun yang masih tersisa ⅓ - ½ dibagian tersebut
4. Tempelkan pangkal stek pada bubuk Rapid Rood plus (zat
5. perangsang akar) untuk mempercepat pertumbuhan akar stek.
6. Tanam stek pada trei
7. Siramlah secara teratur
2. Cangkok
Cangkok juga sering disebut dengan istilah air layerage. Pembiakan vegetatif dengan
cara ini memang sudah dikenal sejak dulu, bahkan bisa dikatakan sebagai cara
perkembangbiakan tertua di dunia Sebelum mencangkok tanaman, sebaiknya kita
mengetahui terlebih dahulu sifat dari tanaman tersebut. Karena nanti, hasil
pencangkokan bisa dikatakan hampir mirip 100% menyerupai sifat induknya. Maka
dari itu, cangkok lah tanaman yang benar-benar sudah diketahui keunggulan nya.
Namun terkadang, hasil cangkok ada yang mengalami penyimpanan sifat, dan itu
disebabkan oleh mutasi gen.
Teknik perbanyakan dengan cara “cangkok” memiliki keunggulan dan kelemahan
tersendiri, berikut keunggulan dan kelemahan nya :
1). Keunggulan
a. Sifat tanaman baru, persis seperti induknya
b. Tanaman dari bibit cangkok bisa menghasilkan buah dalam waktu yang
7
relatif singkat
c. Waktu yang diperlukan untuk perbanyakan relatif singkat
2. Kelemahan
a. Tidak dapat dilakukan secara besar-besaran
b. Bibit cangkok sulit bertahan hidup di daerah yang air tanahnya rendah.
Karena, tidak mempunyai akar tunggang

c. Relatif kurang tahan hama penyakit tanaman

3).Waktu Mencangkok

Musim hujan ataupun musim kemarau tidaklah menjadi suatu masalah, sebab kedua musim
tersebut bisa digunakan untuk mencangkok. Akan tetapi keduanya memiliki kelebihan dan
kekurangan nya tersendiri. Yaitu :

1. Jika kita mencangkok pada musim hujan, tentunya kita tidak perlu menyiram
tanaman tersebut. Lagipula, jika kita mencangkok pada awal musim hujan, dalam
musim itu juga cangkokan telah jadi, dan siap untuk ditanam.
2. Jika kita mencangkok pada musim kemarau, kita harus rajin menyiram tanaman
tersebut agar kelembaban nya tetap terjaga. Tapi lazimnya, mencangkok pada musim
kemarau lebih cepat jadinya. Karena pada masa itu, pertumbuhan akar sedang aktif.

4).Peralatan
Peralatan yang diperlukan tidaklah harus menggunakan peralatan modern. Karna untuk
mencangkok, kita bisa menggunakan peralatan yang sederhana dan sesuai dengan
kemampuan kita. Untuk menyayat kulit dahan, kita bisa menggunakan pisau yang tajam dan
bersih.Namun, diKebun Percobaan Cipaku kami menggunakan alat berupa “tang” . Tang ini
kami gunakan untuk mengupas kulit dahan, caranya dengan memutar kulit yang sebelumnya
sudah disayat hingga kambium nya bersih. Alat ini digunakan ketika kita mencangkok dalam
jumlah besar, karena dapat mempercepat pengelupasan dan pembersihan kambium.

5).Media
Pada zaman dulu, media cangkok dibungkus bersamaan penyayatankulit dahan sehingga
media banyak yang tercecer keluar. Di Kebun Percobaan Cipaku, bila akan mencangkok ,
media nya mudah dibawa dan digunakan . Di Kebun Percobaan Cipaku ini, media yang kami
gunakan untuk mencangkok adalah sabut kelapa yang sudah dihaluskan (cocopeat),
8
dimasukan kedalam kantong plastik transparan ukuran 7×10cm kemudian ikat dengan
kencang, setelah itu media cangkok pun siap digunakan.
6). Cara Mencangkok
a. Pilih cabang yang akan dicangkok. Pemilihan cabang yang bagus untuk dicangkok adalah
cabang yang mengarah ke luar dan lurus, cabang dalam kondisi baik dan sehat, minimal
berdiameter 1cm, sedikit terkena sinar matahari serta kulit cabang sudah berwarna
kecoklatan.
b. Lakukan pengeratan pada cabang yang akan dicangkok menggunakan pisau tajam secara
melingkar sebanyak dua keratan, jarak keratan pertama dan kedua 3cm

c. Lakukan pembuangan atau pelupasan kulit menggunakan tang. Caranya : sisi


tang ditempelkan pada bagian cabang yang telah dikerat, kemudian tekan dan
putar tang hingga kulit cabang habis terkelupas. Setelah kulit cabang
terkelupas, buang kambium nya dengan cara dikerok menggunakan pisau
dengan catatan “tidak merusak bagian kayu” , lalu biarkan selama satu hari.
e. Belah memanjang tengah-tengah plastik media cangkok. Kemudian
pasang media cangkok pada batang yang telah dikerat. Keratan pada bagian
atas harus benar-benar tertutupdengan media cangkok, karna pada daerah
tersebut akar akan tumbuh.
7). Penanaman Cangkokan
Di Kebun Percobaan Cipaku, penanaman cangkokan menggunakan polybag,
karna polybag lebih mudah di dapatkan dalam jumlah besar dan harganya
relatif murah jika dibandingkan dengan keranjang atau pot. Selain itu, warna
hitam sangat diperlukan, mengingat akar umum nya hidup dalam kegelapan.
Media tanam terdiri atas campuran tanah mus atau top soil dengan pupuk
kandang. Dan akan lebih baik lagi, bila setelah ditanam dalam polybag disiram
dengan lumpur agar akar tanaman bisa langsung menyerap unsur hara tanah.
Tanaman yang sudah berada di polybag, sebaiknya disimpan dulu ditempat
yang agak teduh sampai diperkirakan akar bertambah banyak. Waktu yang
diperlukan kira-kira selama 3 bulan. Setelah itu, peneduh sedikit demi sedikit
dikurangi, dengan demikian diharapkandapat membentuk jaringan yang lebih
kuat dan mampu menghadapi teriknya matahari
3. Okulasi

9
Okulasi juga sering disebut “menempel” . Kata okulasi dalam bahasa Belanda
disebut (Oculatie) , dan dalam bahasa Inggris disebut (budding). Cara
memperbanyak menggunakan teknik okulasi memiliki kelebihan, yakni :
“hasil okulasi memiliki mutu dan sifat lebih baik dari induknya”. Hal itu
terjadi karena okulasi dilakukan pada tanaman yang mempunyai perakaran
baik dan tahan terhadap hama penyakit, lalu dipadukan dengan tanaman yang
mempunyai kualitas buah yang baik. Tanaman yang mempunyai perakaran
yang baik, digunakan sebagai batang bawah yang akan ditempeli dengan
entres yang mempunyai mutu buah yang baik.
Waktu untuk melakukan okulasi bisa kapan saja. Untuk okulasi yang baik
adalah pada saat sedia entres yang pucuknya sudah tua benar atau sudah pupus
tunas. Faktor-faktor yang mempengaruhi mudah atau sulitnya pelepasan kulit
kayu adalah : curah hujan, pengairan, ketinggian tempat dan sebagainya.
a). Persiapan Batang Bawah Dan Batang Atas ( Entres )
Batang bawah diperoleh dari hasil penyemaian biji. Sedangkan calon batang
atas dari okulasi sebenarnya hanyalah berupa mata tunas dari pohon induk
yang sudah berlabel atau dinyatakan keunggulannya, seperti pertumbuhan
yang sehat dan tahan hama penyakit berbahaya. b. Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan untuk okulasi adalah “gunting stek” untuk
mengambil entres dan pisau okulasi. Silet pun bisa digunakan sebagai
pengganti pisau okulasi, untuk mengupas kulit batang bawah dan mengambil
mata tunas.
Bahan yang digunakan untuk okulasi adalah tali plastik yang dibuat dari
potongan kantong plastik bening tahan santan, tali ini digunakan untuk
mengikat entres pada bidang tempel dibilang bawah..
c). Tahap-tahap Okulasi
1. Pembuatan jendela pada batang bawah Bentuk lupasan pada batang bawah
bergantung cara okulasi yang dipilih. Kelupaan kulit batang bawah jambu air
sekitar 2 – 2,5cm. Kelupaan selebar ± ½cm dari atas kebawah hingga terhenti
mengenai batas bawah yang telah dibuat sebelumnya.
2. Pengambilan mata tempel Dalam pengambilan mata tunas, pastikan tidak
ada kulit kayu yang menempel sedikit pun.

10
3. Penyisipan mata tunas Tempelkan mata tunas pada bidang okulasi. Dalam
menyisipkan atau menempelkan mata tunas jangan sampai ada kotoran yang
menempel pada kambiumnya dan diusahakan salah satu tepi nya bersinggungan
dengan tepi jendela batang bawah.
d) Pengikatan tempelan
Untuk mengikat tempelan digunakan pota plastik yang dibuat dari kantong plastik
bening tahan santan, panjang dan lebarnya disesuaikan dengan kebutuhan pengikatan.
Cara mengikat tempelan dari bawah ke atas atau sering disebut dengan sistem
genting.
e) Membuka ikatan
Setelah ±2 minggu dari waktu pengikatan, saatnya kita melakukanpemeriksaan
berhasil atau tidaknya okulasi, ikatan kita buka dengan cara mengiris tali plastik
bagian batang mata tunas dan tali pun akan terlepas sendirinya.
4. Penyambungan
Penyambungan adalah menggabungkan batang bawah dan batang atasdari tanaman
yang berbeda, sehingga tumbuh membentuk tanaman baru yang berkualitas baik.
Dalam melakukan penyambungan, kita mutlak memerlukan batang atas dan batang
bawah. Batang bawah sering disebut onderstam (Belanda) dan batang atas disebut
entres. Dalam melakukan penyambungan, entres yang digunakan harus disesuaikan
dengan ukuran diameter batang bawah. Bila diameternya lebih besar dari batang
bawah, maka tanaman tidak tumbuh dengan baik. Karena, pangkal batang yang
berasal dari batang bawah akan tetap lebih kecildari batang atas, sehingga mudah
patah. a.Persiapan Batang Bawah dan Batang Atas

Batang bawah dan calon batang atas telah diuraikan sebelumnya, dan persiapan nya
sama halnya dalam okulasi. Tapi, dalam persiapan entres yang digunakan adalah dari
cabang yang pucuknya sudah tua.
b. Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan adalah gunting stek, silet, atau pisau yang tajam dan bersih
untuk menyayat entres, sedangkan gunting stek digunakan untuk memotong entres
dari pohon induk maupun batang bawah yang akan disambung. Bahan yang
diperlukan dalam penyambungan yaitu plastik elastis untuk tali, kantong plastik
transparan ukuran 3×10cm untuk sungkup, batang bawah yang baik serta cabang
11
calon batang atas (entres) yang diambil dari pohon induk berlabel, serta mempunyai
mata tunas yang belum pecah.
C. Cara Penyambungan
Secara umum tahap-tahap penyambungan model celah adalah sebagai berikut :
a. Potong batang bawah setinggi ±20-30cm diatas permukaan tanah.
b. Pada bekas potongan batang bawah, dibelah menjadi dua bagian yang sama besar
sepanjang ±2cm kemudian pilih entres yang berukuran sama atau sedikit lebih kecil
dari batang bawah, lalu potong sepanjang 5-10cm.c. Bagian pangkal entres disayat
miring pada kedua sisi nya, sehingga membentuk baji atau huruf V.
d. Sisipkan pangkal entres yang telah disayat pada celah batang bawah.
e. Ikat bagian sambungan dengan kuat, pengikatan dilakukan dari atas ke bawah
f. Setelah diikat, sambungan ditutup atau di sungkup menggunakan kantong plastik
transparan untuk menjaga kelembaban entres.

g. Ikat sungkup dibagian bawahnya, agar tidak lepas.


5. Susuan
Susuan sebenarnya mempunyai prinsip sama dengan penyambungan. Pada
susuan, batang bawah yang ditempelkan atau disusukan pada pohon induk.
Pada susuan, akar tanaman masih berhubungan sendiri-sendiri, baik pohon
induk maupun batang bawah. Dengan demikian, kebutuhan makannya masih
dipenuhi sendiri. Bila kedua tanaman itu tumbuh subur, dipastikan batang
yang disusukan telah menyatu dan batang bawah akan tumbuh mandiri.
a. Cara Susuan
Langkah-langkah susuan adalah sebagai berikut :
a) Pilih cabang yang ukurannya sama dengan batang bawah.
b) Batang bawah dan cabang calon batang atas disayat sepanjang ± 2-3cm
sampai ⅓ diameter batangnya.
c) Kedua sayatan ditempelkan, lalu di ikat dengan tali yang dibuat dari plastik
bening tahan santan, panjang dan lebar disesuaikan. Ikat dengan kuat sehingga
kedua sayatan tersebut benar-benar menempel satu sama lain.
d) Setelah 2-3 bulan dapat dilihat hasilnya, jika batang bawah dan cabang
calon batang atas dari pohon induk sudah saling mengikat. Kemudian

12
dipotong dan dipisahkan dari induknya.Jika masih segar dan tidak layu, maka
susuan itu berhasil.

13

Anda mungkin juga menyukai