Disusun Oleh:
Halley Daman Anantara A0A021072
1.3.2 Manfaat
1. Dapat mengetahui dan mempelajari cara mencangkok, dan mengetahui
pertumbuhan akar cangkokan.
2. dapat mengetahui pengaruh media cangkokan terhadap pembentukan
sistem perakaran.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada 25 April 2022 sampai 30 Mei 2022 di
halaman rumah.
B. Alat dan Bahan
1. Pisau
2. Tali Rafia
3. Aluminium Foil
4. Sekam
5. Perangsang Akar
C. Cara Kerja
1. Membuat garis 5-10 cm,
2. Kupas batang dan kerik hingga bersih,
3. Siakan perangsang akar lalu oleskan pada batang secukupnya,
4. Selanjutnya, kita ambil sekam kemudian kita rendamkan pada air
yang sudah disiapkan,
5. Kemudian kita bungkus pada batang cangkok, lalu kita eratkan
dengan tali rafia,
6. Selanjutnya kita siapkan aluminium foil, lalu kita robek sebagian
yang kita perlukan,
7. Setelah itu kita bungkus pada sekam yang tadi sudah dieratkan
menggunakan tali rafia, kita bungkus menggunakan aluminium
foil,
8. Kita tunggu hingga 4-6 Minggu.
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam pencangkokan yang kami lakukan dengan media tanam sekam dan
juga perangsang akar tidak ada yang berhasil dan tidak ada yang tumbuh karena
dipengaruhi beberapa hal.
Dari hasil praktikum diketahui bahwa penggunaan media cangkok dan
sekam serta alumunium foil kurang memberikan hasil yang baik, hal ini
dikarenakan sistem perakaran yang membutuhkan cukup air terhambat.
Dikarenakan pengikatan yang terlalu kencang atau lupanya dalam melubangi pada
bagian aluminium foil. Sehingga air agak sulit terserap ke dalam. Dalam
praktikum ini dapat diketahui bahwa mencangkok menggunakan sekam yang
diberi perangsang akar lalu dibungkus aluminium foil kurang efektif untuk
dilakukan.
Tiap media yang digunakan untuk melakukan pembudidayaan tanaman
mempunyaikarakteristik yang berbeda-beda antara media satu dengan media lain.
Tiap media yangdigunakan mempunyai kandungan unsur hara, tidak hanya unsur
hara yang menjadikan mediatanam tersebut sebagai media yang baik, diantaranya
mampu menjaga kelembaban, memilikiaerasi dan drainasi yang baik, tidak
memiliki salinitas yang tinggi serta bebas dari hama dan penyakit. Selain itu
bahwa pembentukan akar pada cangkok tingkat keberhasilannya lebih ditentukan
oleh sifat fisik media dibandingkan dengan sifat kimia yang terkandung dalam
media, Karena sifat fisik ini berkenaan dengan ketersediaan air dan adanya
kelancaran sirkulasi udara dalam media yang dibutuhkan dalam proses
pembentukan akar.
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam mencangkok diantaranya:
1. Dalam mengerjakan pencangkokan harus dengan hati-hati terutama saat
menguliti sebab : Pembuluh tapis pada tumbuhan jika rusak akan
menyebabkan kegagalan pencangkokan dan Jaringan disekitar bawah kulit
tumbuhan sangat lemah dan rentan akan infeksi bakteri maupun virus
2. Memilih dahan yang kira-kira memiliki diameter antara 5 cm hingga 10 cm.
Bentuk cabang yang baik adalah yang memiliki kulit yang tegap, mulus dan
warna masih coklat muda dan belum ada kerak, agar tanaman menghasilkan
akar yang baik dan sempurna. Besar cabang yang ideal adalah cabang yang
masih berukuran kecil sebesar jari ataupun pensil. Hal tersebut karena dengan
cabang yang kecil akan didapatkan tanaman dengan jumlah banyak dan
tanaman tidak memerlukan akar yang banyak sehingga mempercepat proses
pencakokan.
3. Penyiraman tidak membutuhkan air banyak dan hanya perlu disirami sekali
dalam sehari untuk menghindari pembusukan. Dalam hal ini kami tidak
pernah menyiram jadi kami mengalami kegagalan.
Dalam mencangkok juga diperlukan perawatan yang hati-hati karena tanaman
hasil cangkokan kebanyakan perakarannya menjadi lemah. Mengapa demikian,
karena tanaman yang hasil cangkokan tersebut memiliki akar serabut sehingga
tanaman akan mudah roboh.
Mekanisme pembentukan akar pada tanaman belimbing wuluh sangatlah
sederhana, mulai dari pelukaan, pengikatan, etiolasi dan penyalaharahan dari
batang (disorientasi), dapat dipermudah dengan penumpukan enzim auksin serta
karbohidrat pada bagian batang tersebut. Pencangkokan dilakukan untuk
mendapatkan keturunan yang lebih baik pada suatu tumbuhan, sehingga
pemanfaatan terhadap tumbuhan tersebut menjadi lebih optimal. Pada tumbuhan
belimbing wuluh proses pencangkokan sebenarnya adalah suatu peristiwa
translokasi, yaitu dengan menyayat batang pada bagian floemnya, sedangkan
xilem dibiarkan utuh. Setelah beberapa lama akan terjadi penggembungan pada
bagian yang di sayat karena ada timbunan bahan organik. Bagian bekas luka yang
menggembung disebut kalus. Pada batang atau akar tumbuhan dikotil, jika
mengalami luka maka akan ada usaha untuk memperbaiki bagian tesebut dengan
pembentukan kalus dandengan bantuan hormon luka atau kambium luka (asam
traumalin).
Keuntungan dan Kelemahan Mencangkok
Mencagkok sendiri mempunyai keuntungan dan kelemhan seperti:
Keuntungan Kelemahan
- Sifat tanaman baru persis - Tidak dapat dilakukan secara
seperti induknya. besar-besaran.
- Tanaman dari bibit cangkok - Bibit cangkok sulit bertahan
bisa menghasilkan buah dalam hidup di daerah yang air
waktu yang relatif singkat ( ± 4 tanahnya rendah karena
tahun). perakarannya pendek.
- Waktu yang dibutuhkan untuk - Perakaran tidak kuat untuk
perbanyakan relatif singkat, 1- menopang berdirinya tanaman.
3 bulan.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
1. Mencangkok merupakan perkembangbiakan yang menggunakan organ
vegetatif tanaman induk.
2. Pada saat mencangkok hendaknya kambium dihilangkan agar di bagian atas
sayatan terjadi penumpukan auksin dan karbohidrat dan dengan media tanah
yang digunakan auksin dan karbohidrat akan menstimulir timbulnya akar pada
batang di bagian atas sayatan.
3. Sebaiknya pada saat memotong tanaman menggunakan gergaji agar tanaman
tidak rusak dan mengurangi daun untuk mengurangi penguapan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Tabel Pengamatan Pertumbuhan Akar hasil Cangkok
Nama Minggu ke -
No
Tanaman 1 2 3 4 5 6
1 Belimbing
X X X X X X
Wuluh
Foto penyayatan pada batang belimbing wuluh
Foto perendaman sekam pada air