Anda di halaman 1dari 57

PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA

ALPHA NM
KONSEP
◼ Berkaitan dengan metode statistik
untuk mengumpulkan, mengolah,
menyajikan, dan menganalisis data
kuantitatif secara deskriptif.
Mulai

Pengumpulan data mentah

apakah data Tidak


perlu
disederhanakan

Ya
Penyusunan tabel distribusi
Frekuensi

Penyajian distribusi frekuensi dalam Perhitungan ukuran2


bentuk grafik untuk menjelaskan
(jika diperlukan) karakteristik data

Berhenti
Populasi dan Sampel

◼ Populasi: kumpulan obyek yang diteliti


◼ Parameter: Merupakan ukuran yang
mencerminkan populasi.
◼ Sampel: bagian dari populasi
◼ Statistik: Merupakan ukuran yang
mencerminkan sampel.
Lanjutan

Populasi

Sampel
DATA
◼ Data adalah bahan mentah yang perlu diolah
sehingga menghasilkan informasi atau keterangan,
baik kualitatif maupun kuantitatif yang
menunjukkan fakta.
◼ Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti
bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya
suatu pengolahan.
◼ Data dapat berwujud suatu keadaan, gambar,
suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun
simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan
sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek,
kejadian ataupun suatu konsep.
Klasifikasi Jenis Data

◼ Sifat
◼ Sumber
◼ Cara memperoleh
◼ Waktu Pengumpulan
Data Menurut Sifat

◼ Data Nominal
◼ Data Ordinal
◼ Data Rasio
◼ Data Interval
Data Nominal atau Klasifikasi

◼ Data nominal adalah data yang


menggunakan angka-angka atau lambang
lain dengan cara mengklasifikasikan suatu
obyek, orang atau sifat.
◼ Contoh: dalam suatu kelas setelah dihitung
terdapat 50 mahasiswa, terdiri atas 30 pria
dan 20 wanita. Dalam suatu kelompok
terdapat 1000 orang suku Jawa dan 500
suku sunda dll.
Data Ordinal atau
Urutan
◼ Data ordinal adalah data yang
berbentuk rangking atau peringkat.
Misalnya juara I, II, III dan seterusnya.
Data ini, bila dinyatakan dalam skala,
maka jarak satu data dengan data
yang lain tidak sama.
Data Interval
◼ Data interval, adalah data yang
jaraknya sama tetapi tidak mempunyai
nilai nol (0) absolut / mutlak.
Data Rasio
◼ Data ratio adalah data yang jaraknya sama, dan
mempunyai nilai nol mutlak. Misalnya data tentang
berat, panjang, dan volume. Berat 0 kg berarti tidak
ada bobotnya, panjang 0 m berarti tidak ada
panjangnya. Data ini dapat dirubah ke dalam interval
dan ordinal. Data ini juga dapat dijumlahkan atau
dibuat perkalian secara aljabar. Misalnya 2 m + 3 m
= 7 m. Kalau dalam data interval penjumlahannya
tidak seperti dalam data ratio. Misalnya air 1 gelas
dengan suhu 200 C + air 1 gelas dengan suhu 150C
maka suhunya tidak menjadi 350 C, tetapi sekitar 17,
50 C. Data rasio adalah data yang paling teliti.
CONTOH

Interval Rasio
Nominal Ordinal

No Nama Jenis Tingkat Suhu Tinggi


Kelamin Pendidikan Badan Badan
1 Bapak 1 4 35 180
2 Ibu 2 4 37 165
3 Kakak 1 3 36 160
4 Adik 2 1 39 145
5 Opa 1 2 27 170

Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan


1 = Laki2 1 = SD
2 = Perempuan 2 = SMP
3 = SMA
4 = PT
Perbedaan Skala Pengukuran

Skala Klasifikasi Peringkat Jarak sama Nol mutlak


Nominal √
Ordinal √ √
Interval √ √ √
Rasio √ √ √ √
DATA MENURUT
SUMBER
◼ Data Primer (Primary Data): data yg
diperoleh dari pengamatan atau
pencatatan langsung.
◼ Data Sekunder (Secondary Data): data
yang diperoleh tidak secara langsung
dari objek penelitian. Peneliti
mendapatkan data yang sudah jadi yang
dikumpulkan oleh pihak lain dengan
berbagai cara atau metode baik secara
komersial maupun non komersial.
CARA PENGUMPULAN
DATA
◼ Sensus
◼ Sampling
1. Biasa
2. Kontingensi
3. Distribusi Frekuensi
TABEL a. Relatif
b. Kumulatif
c. Kumulatif Relatif 1. Histogram
2. Poligon Frekuensi
Grafik 3. Ogive.
1. Batang
2. Garis
3. Lambang
Diagram 4. Lingkaran dan Pastel
5. Peta
Penyajian 6. Pencar
1. Rata-Rata Hitung
(Mean)
Data 7. Campuran 2. Rata-Rata Ukur
3. Rata-Rata Harmonik
Tendensi Sentral 4. Modus (Mode)
Keadaan
1. Median
Kelompok
Ukuran Penempatan 2. Kuartil
3. Desil
4. Persentil
Pengukuran 1. Rentangan
Penyimpangan 2. Rentangan Antar Kuartil
3. Rentangan Semi Antar Kuartil
4. Simpangan Rata-Rata
5. Simpangan Baku
6. Variants
7. Koefisien Varians
8. Angka Baku
Grafik
◼ Grafik dapat digunakan sebagai laporan
◼ Mengapa menggunakan grafik ?
◼ Manusia pada umunya tertarik dengan
gambar dan sesuatu yang ditampilkan
delam bentuk visual akan lebih mudah
diingat dari pada dalam bentuk angka
◼ Grafik dapat digunakan sebagi
kesimpulan tanpa kehilangan makna
Grafik Histogram
 Histogram merupakan diagram balok
 Histogram menghubungkan antara tepi
kelas interval dengan pada sumbu
horizontal (X) dan frekuensi setiap kelas
pada sumbu vertikal (Y)
Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F)

1 215 2122 14

2 2123 4030 3

3 4031 5938 1

4 5939 7846 1

5 7847 9754 1
Histogram
Harga saham
14
12
10
8
6
4
2
0
Tepi Kelas
Grafik Polygon
◼ Menggunakan garis yang
mengubungkan titik – titik yang
merupakan koordinat antara nilai tengah
kelas dengan jumlah frekuensi pada
kelas tersebut
Kelas Nilai Jumlah
Tengah Frekuensi (F)
1 1168.5 14
2 3076.5 3
3 4984.5 1
4 6892.5 1
5 8800.5 1
Polygon

Jumlah Frekuensi (F)

16
14
12
10
Jumlah
8
Frekuensi (F)
6
4
2
0
1 2 3 4 5
Kurva Ogif
◼ Merupakan diagram garis yang
menunjukan kombinasi antara interval
kelas dengan frekuensi kumulatif
Nilai Tepi
Kelas Interval Kelas Frekuensi kumulatif
Kurang dari Lebih dari

1 215 2122 214.5 0 20

2 2123 4030 2122.5 14 6

3 4031 5938 4030.5 17 3

4 5939 7846 5938.5 18 2

5 7847 9754 7846.5 19 1


9754.5 20 0
Contoh Kurva Ogif
Frekuansi Kumulatif

25
20
15 Kurang dari
10 Lebih dari
5
0
1 2 3 4 5 6
Interval kelas
Diagram
◼ Penyajian data dalam gambar yang
dibagi menjadi:
◼ Diagram batang
◼ Diagram garis
◼ Diagram lingkaran atau diagram pastel
◼ Diagram lambang
◼ Diagram peta atau kartogram
◼ Diagram pencar atau diagram titik
DIAGRAM BATANG
BANYAK MURID PADA YAYASAN PENDIDIKAN X

250 230
200
200
BANYAK MURID

140
150
100
100

50

0
SD SLTP SLTA PT
TINGKAT PENDIDIKAN
DIAGRAM BARIS
BANYAK MURID PADA YAYASAN PENDIDIKAN X

250
230
200 200
BANYAK MURID

150
140
100 100

50

0
SD SLTP SLTA PT
TINGKAT PENDIDIKAN
DIAGRAM LINGKARAN
BANYAK MURID PADA YAYASAN PENDIDIKAN X
PT
15%

SD
34%

SLTA
21%

SLTP
30%
DIAGRAM PASTEL
BANYAK MURID PADA YAYASAN PENDIDIKAN X
PT
15%

SD
34%

SLTA
21%

SLTP
30%
DIAGRAM LAMBANG

BANYAK MURID YAYASAN PENDIDIKAN X

230
200
140
100
DIAGRAM PETA
DIAGRAM PENCAR ATAU
TITIK
BANYAK MURID YAYASAN PENDIDIKAN X

250
SD
BANYAK MURID

200 SLTP

150 SLTA
100 PT

50

0
0 1 2 3 4 5
TINGKAT PENDIDIKAN
Grafik
◼ Adalah lukisan pasang surutnya suatu
keadaan dengan garis atau gambar
(tentang turun naiknya hasil statistik).
◼ Apabila data berbentuk distribusi
frekuensi dapat digambarkan dengan
membuat grafik : histogram, poligon
frekuensi, ogive.
Histogram
◼ Grafik yang menggambarkan suatu
distribusi frekuensi dengan bentuk
beberapa segi empat.
◼ Langkah – langkah
◼ Buatlah absis (sumbu mendatar (x)) dan
ordinat (sumbu tegak (y))
◼ Berilah nama sumbu absis sebagai nilai dan
sumbu ordinat sebagai frekuensi.
◼ Buatlah skala absis dan ordinat
◼ Buatlah batas kelas dengan cara :
◼ Ujung bawah interval kelas dikurangi 0,5
◼ Ujung atas interval kelas pertama ditambah ujung
bawah interval kelas kedua dan dikalikan
setengah.
◼ Ujung kelas atas ditambah 0,5 :
◼ 60 – 0,5 = 59,5
◼ (64+65) x ½ = 64,5
◼ (69+70) x ½ = 69,5
◼ (74+75) x ½ = 74,5
◼ (79+80) x ½ = 79,5
◼ (84+85) x ½ = 84,5
◼ (89+90) x ½ = 89,5
◼ 94 + 0.5 = 94,5
Histogram : Nilai Statistik

25

20
59,5
64,5
15 74,5
79,5
10 84,5
89,5
94,5
5

59,5 64,5 69,5 74,5 79,5 84,5 89,5 94,5


Poligon Frekuensi
◼ Grafik garis yang menghubungkan nilai
tengah tiap sisi atas yang berdekatan dengan
nilai tengah jarak frekuensi mutlak masing-
masing.
◼ Perbedaan histogram dan poligon :
◼ Histogram menggunakan batas kelas; poligon
menggunakan titik tengah
◼ Grafik histogram berwujud segi empat sedangkan
grafik poligon berwujud garis-garis atau kurva
yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya.
Cara membuat poligon
frekuensi
◼ Buatlah titik tengah kelas dengan cara : nilai
yang terdapat ditengah interval kelas atau nilai
ujung bawah kelas ditambah nilai ujung atas
kelas dikalikan setengah :
◼ (60+64) x ½ = 62
◼ (65+69) x ½ = 67
◼ (70+74) x ½ = 72
◼ (75+79) x ½ = 77
◼ (80+84) x ½ = 82
◼ (85+89) x ½ = 87
◼ (90+94) x ½ = 92
Poligon : Nilai Statistik

25

20

15

10

0
57 62 67 72 77 82 87 92
Ogive
◼ Distribusi frekuensi kumulatif yang menggambarkan
diagramnya dalam sumbu tegak dan mendatar atau
eksponensial.
◼ Persamaan ogive dan poligon : gambar grafik
berwujud garis-garis atau kurve yang saling
menghubungkan satu titik dengan titik yang lainnya.
◼ Perbedaan ogive dan poligon :
◼ Ogive menggunakan batas kelas sedangkan poligon
menggunakan titik tengah
◼ Ogive menggambarkan distribusi frekuensi kumulatif kurang
dari dan distribusi frekuensi kumulatif atau lebih, serta
distribusi frekuensi kumulatif secara meningkat dengan
menggunakan batas kelas sedangkan poligon
mencamtumkan nilai frekuensi tiap variabel.
Ogive Frekuensi

80
70
60
50
40
30
20
10
0
60 65 70 75 80 85 90 95
Diagram
◼ Gambaran untuk memperlihatkan atau
menerangkan sesuatu data yang akan
disajikan.
◼ Dapat dibagi kedalam :
◼ Batang : berbentuk batang
◼ Garis
◼ Lambang
◼ Lingkaran dan Pastel
◼ Peta
◼ Pencar
◼ Campuran
DISTRIBUSI FREKUENSI
◼ Adalah metode statistika untuk
menyusun data dengan cara membagi
nilai2 observasi data kedalam kelas2
dengan interval tertentu.
◼ Variabel distribusi frekuensi:
1. Variabel diskrit: peubah yg
dinyatakan dengan bilangan bulat
(tidak boleh pecahan)
2. Variabel kontinyu: peubah yg
dinyatakan dalam bentuk pecahan.
Langkah2 Penyusunan
Tabel Distribusi Frekuensi
1. Menyusun data mentah dari nilai
terendah ke nilai tertinggi.
2. Menentukan jumlah kelas & interval
kelas
jumlah kelas: N = 1 + 3,322 log n
interval kelas (Ci):
range
Ci =
jumlahkelas
range : nilai tertinggi – nilai terendah
lanjutan
3. Membentuk kelas2 distribusi frekuensi
4. Memasukkan nilai-nilai observasi ke
dalam kelas2 yang sesuai
5. Menghitung mid point (nilai tengah),
tepi kelas & frekuensi kumulatif
CONTOH 1
◼ Sebuah perguruan tinggi mengirim 20
orang mahasiswauntuk mengikuti test
TOEFL. Hasil dari test tersebut adalah:

467 480 570 525 567 402 575


500 520 435 600 444 560 480
523 456 469 490 489 457

Sajikan hasil tes tersebut dalam sebuah


tabel distribusi frekuensi!
Jawab
1. Mengurutkan data dari nilai terendah ke
nilai tertingi
402 435 444 456 457 467 469
480 480 489 490 500 520 523
525 560 567 570 575 600
2. Menentukan jumlah dan interval kelas
jumlah kelas = 1 + 3,322 log n
= 1 + 3,322 log 20
= 5, 322 ~ 6
Lanjutan
range
Ci =
jumlahkelas
600 − 402
=
5,322
= 37,2  38  40
lanjutan
4. Memasukkan nilai observasi
Kelas (Skor) Frekuensi
400 – 439 2
440 – 479 5
480 – 519 5
520 – 559 3
560 – 599 4
600 – 639 1
lanjutan
5. Menghitung komponen distribusi
frekuensi lainnya sehingga membentuk
tabel distribusi frekuensi
No. Kelas f Nilai tengah Tepi fk< fk>
(x) kelas
399,5 0 20
1 400 – 439 2 419,5 439,5 2 18
2 440 – 479 5 459,5 479,5 7 13
3 480 – 519 5 499,5 519,5 12 8
4 520 – 559 3 539,5 559,5 15 5
5 560 – 599 4 579,5 599,5 19 1
6 600 – 639 1 619,5 639,5 20 0
CONTOH 2
Berikut ini adalah 30 data berat badan anggota suatu
gymnasium dalam kg, buatlah tabel distribusi frekuensi
dari data di bawah
30 60 30
42 35 42
70 80 48
50 75 68
65 66 50
56 60 54
40 47 58
68 39 40
38 67 45
54 46 55
LANGKAH-LANGKAH
1. Urutkan
2. R = Xmax – Xmin
R = 80 – 30 = 50
3. JK = 1 + 3,3log 30 = 5,8 = 6
4. LK = R/JK
= 50/6 = 8,3= 9
Kelas Selang Kelas Batas Kelas Mi Frek
Relatif
Absolut (%)

1 30 - 38 29.5 - 38.5 34 4 13.33

2 39 - 47 38.5 - 47.5 43 8 26.67

3 48 - 56 47.5 - 56.5 52 7 23.33

4 57 - 65 56.5 - 65.5 61 4 13.33

5 66 - 74 65.5 - 74.5 70 5 16.67

6 75 - 83 74.5 - 83.5 79 2 6.67

30 100
HISTOGRAM
POLIGON
Tabel ≤ Tabel ≥
Kurang dari Frek Lebih dari Frek
Abs Rel (%) Abs Rel (%)
29.5 0 0.0 29.5 30 100.0
38.5 4 13.3 38.5 26 86.7
47.5 12 40.0 47.5 18 60.0
56.5 19 63.3 56.5 11 36.7
65.5 23 76.7 65.5 7 23.3
74.5 28 93.3 74.5 2 6.7
83.5 30 100.0 83.5 0 0.0
OGIVE

Anda mungkin juga menyukai