Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM PERBANYAKAN VEGETATIF

ACARA I
Perbanyakan Vegetatif Tanaman secara Setek
TUJUAN

1. Mahasiswa memahami prinsip dasar dari teknik stek


2. Mahasiswa memahami dan mampu menentukan
tanaman induk yang sehat dan bagian tanaman yang
akan distek
3. Mahasiswa dapat mempraktikkan teknik stek pada
perbanyak vegetatif tanaman
LANDASAN TEORI

 Perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan perbanyakan tanaman tanpa melalui


proses perkawinan. Perbanyakan tanaman secara vegetatif dapat dilakukan dengan mengambil
bagian dari tanaman misalnya, batang, daun, umbi, spora, pucuk dan lain-lain. Perbanyakan
vegetatif dapat dilakukan dengan cara stek, cangkok, merunduk, okulasi, dan sistem kultur
jaringan.
 Teknik perbanyakan secara vegetatif dengan stek merupakan salah satu metode yang dapat
memperbanyak tanaman secara masal dan tidak tergantung musim
 Stek adalah perbanyakan tanaman yang dilakukan dengan menanam potongan pohon induk ke
dalam media agar tumbuh menjadi tanaman baru. Bahan vegetatif yang digunakan adalah
batang, pucuk, daun, atau akar.
 Permasalahan yang ada dalam pembiakan tanaman dengan stek adalah sulitnya pembentukan
akar.
 Usaha untuk mempercepat terbentuknya akar dapat dilakukan dengan menggunakan zat
pengatur tumbuh (ZPT).
PERANGSANG AKAR/ZPT

 Perangsang akar bisa menggunakan ZPT yang


tersedia di toko pertanian seperti: Rootone,
growtone, dll
 Perangsang akar juga bisa menggunakan bahan-
bahan alami seperti air kelapa, bawang merah,
urine ternak, ekstrak taoge
BAHAN DAN ALAT

Bahan dan alat yang digunakan meliputi :


 Tanaman induk (mawar, singkong, ubi jalar, lada),
 Gunting pangkas/pisau,
 Zat pengatur tumbuh,
 Polybag, plastik penutup, media tanam.
PROSEDUR PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
 Polybag diisi dengan media tanam campuran tanah dan kompos (1:1)
 Tanaman induk yang sehat, bebas hama dan penyakit, dan sehat disiapkan
untuk diambil beberapa batangnya
 Pemilihan bahan stek dengan memperhatikan: cabang batang/pucuk tanaman
yang sudah terlihat agak tua (batang cabang berwarna hijau tua/pucuk yang
mempunyai kurang lebih 4 helai daun dewasa)
 Ujung cabang batang (atau daun) dipotong arah miring (45◦) pada tanaman
induk dengan gunting tanaman/pisau bersih 3-4cm dari ujung batang di
bawah nodus daun. Panjang masing-masing stek sekitar 10-15 cm.
 Untuk mengurangi penguapan, buang beberapa daun dengan menyisakan
tunas
PROSEDUR PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
 Pangkal stek (2 cm dari bagian pangkal) diolesi/direndam dengan zat
pengatur tumbuh perangsang perakaran selama 10-15 menit untuk
mempercepat pertumbuhan akar stek
 Tanam batang yang sudah direndam pada media tanam (5-7cm).
 Media tanam ditekan hingga batang bisa berdiri tegak, stek disiram dengan
menggunakan sisa larutan hormon perangsang akar
PROSEDUR PELAKSANAAN
 PRAKTIKUM
Stek disungkup dalam kantong plastik transparan (khusus stek lada perdu), sungkup
plastik beberapa cm dari atas tanaman dan plastik tidak menyentuh stek
 Setelah disungkup, letakkan di tempat teduh (jangan meletakkan stek di bawah cahaya
matahari langsung, tanaman akan layu)
 Media dicek setiap hari dan siram stek jika diperlukan.
 Setelah 2-3 minggu ketika sudah mulai muncul tunas, lepas sungkup. Namun, tetap
dilakukan penyiraman secara teratur.
 Jika sudah tumbuh cukup daun dan akar, stek bisa dipindahkan ke media baru (pot yang
lebih besar atau langsung di lahan).
 Pengamatan dilakukan pada persentase stek hidup, waktu tumbuh tunas baru, jumlah
tunas baru dan panjang tunas baru. Perbedaan pertumbuhan tanaman antara yang diberi
perlakuan ZPT dan tanpa ZPT juga diamati.
Stek batang dan pucuk

Ubi jalar Batang mawar


Stek batang dan pucuk

singkong Lada perdu


Contoh penyungkupan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai