Disusun Oleh:
Dr. Wahyu Widoretno, MSi.
Dasar Teori
Perbanyakan tanaman merupakan proses peningkatan jumlah tanaman
dari spesies atau kultivar tertentu. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara
seksual dan aseksual. Metode perbanyakan tanaman aseksual menghasilkan
tanaman baru dari bagian vegetatif tanaman asal seperti daun, batang dan akar.
Metode ini pada umumnya disebut perbanyakan vegetatif. Beberapa tanaman
dapat bereproduksi dengan cara vegetatif ini secara alami, tetapi perbanyakan
vegetatif dapat juga diinduksi secara buatan.
Keuntungan utama dari metode perbanyakan vegetatif adalah tanaman
baru mengandung materi genetik hanya dari satu tanaman indukmya, sehingga
tanaman baru merupakan klon dari tanaman induk. Metode vegetatif ini penting
terutama untuk tujuan komersial untuk memperbanyak tanaman dengan kualitas
tinggi dan menjamin konsistensi varietas tanaman untuk dihasilkan. Selain itu,
dapat juga membantu mempertahankan kualitas yang konsisten dalam produk-
produk tanaman atau tanaman pangan. Misalnya dalam perkebunan teh,
perbanyakan tanaman baru menggunakan stek untuk menjamin konsistensi rasa
dan kualitas tehnya.
Keuntungan lain perbanyakan vegetatif adalah tanaman juga tidak
melewati tahap bibit imatur sehingga mencapai tahap matang dengan cepat. Hal
ini dapat menghemat waktu dan biaya untuk produksi tanaman komersial.
Misalnya, dibutuhkan waktu sekitar 3-4 tahun untuk menumbuhkan tanaman teh
dari stek untuk siap untuk pemanenan dan pemrosesan menjadi teh, sedangkan
pertumbuhan tanaman dari biji memakan waktu jauh lebih lama.
Kesamaan genetik dari proses perbanyakan secara vegetative
memudahkan proses budidaya, namun demikian jika klon tanaman tertentu
Praktikum Biologi Reproduksi Tumbuhan-2019 1
rentan terhadap penyakit tertentu akan ada potensi kerusakan dan musnahnya
tanaman secara keseluruhan. Oleh karena itu pemeliharaan variasi genetic
harus dilakukan dengan campur tangan manusia, Salah satu cara untuk
melindungi mengatasi masalah ini adalah mendirikan bank genetic benih atau
tanaman (koleksi plasma nutfah) yang merupakan praktik umum di berbagai
sektor tanaman pangan.
6
.1. Perbanyakan Vegetatif Alami
Tujuan:
Mengetahui dan menerapkan teknik perbanyakan tanaman dengan
menggunakan beberapa organ vegetatif
Cara kerja:
• Isi polybag dengan media tanam campuran tanah, kompos dan arang
sekam (1:1:1)
• Siapkan beberapa organ vegetatif untuk perbanyakan seperti umbi
batang, umbi lapis dan akar rimpang yang sehat dan bagus
• Tanam organ vegetatif di atas pada media tanam dan tutup secara
merata. Jika umbi atau akar sudah tumbuh tunas di salah satu
permukaan umbi, masukkan bibit dengan memposisikan permukaan
yang sudah ditumbuhi tunas tadi mengarah ke bagian atas.
• Untuk umbi bawang merah, sebelum ditanam potong ujung bibit bawang
merah 1/3 dari panjang bibit dan tancapkan bibit bawah merah ke tanah
sedalam 2/3 dari panjang bibit. Satu polybag bisa diisi 4-5 biji bibit
tergantung ukuran polybag. Untuk perbandingan sebagian bibit tidak
dipotong.
8
2. Perbanyakan Vegetatif Tanaman dengan Metode Stek
Tujuan:
Mengetahui dan menerapkan perbanyakan vegetative tanaman dengan
menggunakan stek batang dan daun
Cara kerja:
• Isi pot/bak plastik dengan media tanam campuran tanah dan kompos
(1:1)
• Siapkan tanaman induk yang sehat, bebas hama dan penyakit, dan
cukup sehat untuk diambil beberapa daun/batangnya
• Pilih daun atau cabang batang/pucuk tanaman yang sudah terlihat agak
tua (batang cabang berwarna hijau tua/pucuk yang mempunyai kurang
lebih 4 helai daun dewasa). Pada saat ini kandungan karbohidrat dan
auxin (hormone pertumbuhan akar) pada batang cukup memadai untuk
menunjang terjadinya perakaran stek.
• Potong ujung cabang batang (atau daun) dengan arah miring pada
tanaman induk dengan gunting tanaman 3-4 dari ujung batang di bawah
Praktikum Biologi Reproduksi Tumbuhan-2019 9
nodus daun. Panjang masing-masing stek sebaiknya 10-15 cm. Untuk
mengurangi penguapan, buang beberapa daun dengan menyisakan
daun bagian atas (2-3 daun)
• Rendam/olesi pangkal stek (2 cm dari bagian pangkal) dengan zat
pengatur tumbuh perangsang perakaran (bisa berupa bubuk, larutan
atau gel) selama 10-15 menit untuk mempercepat pertumbuhan akar
stek
• Batang stek (atau daun) yang telah direndam/diolesi zat pengatur
tumbuh ditanam dalam media tanam, dengan 5-10 cm batang bagian
atas tetap di atas tanah. Jika digunakan bak plastik, isi beberapa stek
tetapi upayakan stek tidak saling menyentuh karena penyakit dapat
dengan mudah menyebar dari satu stek ke stek lainnya jika stek
berhubungan satu sama lain.
• Tekan media tanam hingga batang/daun bisa berdiri tegak, siram stek
dengan menggunakan sisa larutan hormon perangsang akar
• Sungkup stek dalam bak plastik dengan pastik transparan, sungkup
plastik beberapa inci dari atas tanaman dan plastik tidak menyentuh
stek
• Tempatkan bak stek di tempat teduh (jangan meletakkna stek di bawah
cahaya matahari langsung, tanaman akan terbakar).
• Bak plastik dijaga kelembaban tinggi sampai stek membentuk akar.
• Cek pot setiap hari dan siram stek jika diperlukan.
• Dalam 2-3 minggu, ambil sungkup tetapi penyiraman dilakukan secara
kontinyu. Stek yang sudah berakar dapat diambil dari pot dan
dipisahkan ke pot/tempat lain.
10
• Amati perrtumbuhan stek pucuk dan daun yang telah disemai tersebut
meliputi persentase stek hidup, waktu tumbuh tunas baru, jumlah tunas
baru dan panjang tunas baru.
Tujuan:
Mengetahui dan menerapkan perbanyakan vegetative tanaman dengan
menggunakan stek sambung pucuk (Grafting) dan sambung mata tunas
(budding)
Cara kerja:
Sambung/grafting pucuk
• Siapkan tanaman untuk batang atas/entres/scion dan untuk batang
bawah/rootstock
• Pilih batang atas dan batang bawah dengan ukuran yang sesuai
• Potong tanaman batang bawah secara horizontal 20-25 cm dari pangkal
batang.
• Buat potongan meruncing/huruf V pada potongan batang bawah dari
tempat hasil pemotongan sebelumnya
• Potong batang atas berukuran panjang 5-10 cm dengan beberapa ruas
(2-3 tunas), buang daunnya dan sisakan pangkal tangkai daun sekitar 1
milimeter dari batang
12
• Buat potongan/sayatan meruncing/huruf V terbalik pada batang atas.
Upayakan potongan huruf V pada batang atas sebidang dengan batang
bawah sehingga ketika direkatkan tidak terdapat rongga
• Sambungkan batang atas ke dalam belahan batang bawah sesuai
bentuk irisannya/mengikuti alur huruf V. Dalam memasukkan batang
atas sebaiknya diperhatikan agar cambium bersentuhan dengan batang
bawah. Jika batang bawah tidak sama besar dengan batang atas, maka
salah satu sisinya diusahakan berimpit/satu garis supaya kambium bisa
bersatu, walaupun hanya satu sisi. Jaga kambium agar tidak kering
selama pelaksanaan penyambungan berlangsung.
• Ikat sambungan dengan plastik/para film/tali raffia sampai rapat
sehingga kambiumnya dapat melekat erat
• Tutup sambungan dengan kantong plastik transparan/bening
• Beri label yang berisi informasi nama jenis entres dan tanggal
penyambungan
• Letakkan tanaman grafting ditempat terbuka dan teduh
• Lakukan penyiraman media tanam 2 hari sekali
• Dua minggu setelah penyambungan, buka plastik penutup. Plastik
pengikat sambungan dapat dibuka setelah 3-4 bulan.
• Keberhasilan grafting ditunjukkan dengan keluarnya tunas baru. Bila
sambungan tidak berhasil biasanya ditandai dengan adanya kering
batang
• Amati keberhasilan grafting yang meliputi kemampuan hidup batang
atas dan munculnya tunas dari ruas batang atas .