Anda di halaman 1dari 16

PETUNJUK PRAKTIKUM

Perbanyakan Vegetatif Tanaman

Disusun Oleh:
Dr. Wahyu Widoretno, MSi.

LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN


JURUSAN BIOLOGI - FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
0
Perbanyakan Vegetatif (Reproduksi Aseksual) pada Tanaman

Dasar Teori
Perbanyakan tanaman merupakan proses peningkatan jumlah tanaman
dari spesies atau kultivar tertentu. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara
seksual dan aseksual. Metode perbanyakan tanaman aseksual menghasilkan
tanaman baru dari bagian vegetatif tanaman asal seperti daun, batang dan akar.
Metode ini pada umumnya disebut perbanyakan vegetatif. Beberapa tanaman
dapat bereproduksi dengan cara vegetatif ini secara alami, tetapi perbanyakan
vegetatif dapat juga diinduksi secara buatan.
Keuntungan utama dari metode perbanyakan vegetatif adalah tanaman
baru mengandung materi genetik hanya dari satu tanaman indukmya, sehingga
tanaman baru merupakan klon dari tanaman induk. Metode vegetatif ini penting
terutama untuk tujuan komersial untuk memperbanyak tanaman dengan kualitas
tinggi dan menjamin konsistensi varietas tanaman untuk dihasilkan. Selain itu,
dapat juga membantu mempertahankan kualitas yang konsisten dalam produk-
produk tanaman atau tanaman pangan. Misalnya dalam perkebunan teh,
perbanyakan tanaman baru menggunakan stek untuk menjamin konsistensi rasa
dan kualitas tehnya.
Keuntungan lain perbanyakan vegetatif adalah tanaman juga tidak
melewati tahap bibit imatur sehingga mencapai tahap matang dengan cepat. Hal
ini dapat menghemat waktu dan biaya untuk produksi tanaman komersial.
Misalnya, dibutuhkan waktu sekitar 3-4 tahun untuk menumbuhkan tanaman teh
dari stek untuk siap untuk pemanenan dan pemrosesan menjadi teh, sedangkan
pertumbuhan tanaman dari biji memakan waktu jauh lebih lama.
Kesamaan genetik dari proses perbanyakan secara vegetative
memudahkan proses budidaya, namun demikian jika klon tanaman tertentu
Praktikum Biologi Reproduksi Tumbuhan-2019 1
rentan terhadap penyakit tertentu akan ada potensi kerusakan dan musnahnya
tanaman secara keseluruhan. Oleh karena itu pemeliharaan variasi genetic
harus dilakukan dengan campur tangan manusia, Salah satu cara untuk
melindungi mengatasi masalah ini adalah mendirikan bank genetic benih atau
tanaman (koleksi plasma nutfah) yang merupakan praktik umum di berbagai
sektor tanaman pangan.

Perbanyakan Vegetatif Alami


Perbanyakan vegetatif alami terjadi jika tunas aksilar tumbuh menjadi
pucuk lateral dan mampu mengembangkan akarnya sendiri (akar adventif).
Struktur-struktur tanaman yang memungkinkan digunakan untuk perbanyakan
vegetatif alami meliputi umbi lapis, rhizoma/akar rimpang, geragih/stolon, umbi
batang, daun dan tunas/anakan (Gambar 1).
Umbi lapis merupakan lapisan daun berdaging dan berfungsi sebagai
cadangan makanan. Umbi lapis seperti bawang merah membentuk tunas lateral
dari basal umbi lapis induk yang menghasilkan umbi lapis baru yang lebih kecil
atau selanjutnya menjadi tunas lateral.
Rhizoma adalah batang seperti akar yang tumbuh horizontal di dalam
tanah. Rhizoma mempunyai nodus dan internodus pendek. Akar dan pucuk baru
terbentuk pada nodus yang tumbuh ke atas membentuk tanaman baru. Tunas
lateral tumbuh keluar membentuk rhizoma baru. Rhizoma digunakan untuk
perbanyakan tanaman jahe, kunyit, lengkuas dan asparagus.
Stolon atau runner adalah batang horizontal yang tumbuh di atas tanah,
misalnya strawberi. Tanaman kecil terbentuk sepanjang stolon dan akar jika
tanaman menyentuh tanah. Ketika hubungan dengan tanaman induk lepas maka
tanaman baru menjadi independen. Tumbuhan yang berkembang biak dengan
stolon adalah strawberi, pegagan dan rumput teki
2
Umbi batang merupakan bagian batang yang menggembung yang
tumbuh di dalam tanah. Umbi ini menyimpan cadangan makanan sehingga
tanaman dapat dorman sepanjang musim dingin. Tunas aksilar (mata tunas),
terbentuk di atas permukaan pada umbi dan menghasilkan pucuk-pucuk yang
tumbuh menjadi tanaman baru pada musim berikutnya. Tumbuhan yang
berkembang biak dengan umbi batang adalah kentang dan ubi jalar.
Perbanyakan vegetatif dengan tunas artinya tunas dari tumbuhan induk
tumbuh menjadi tumbuhan baru. Tunas tumbuh dari pangkal tumbuhan induk dan
menjadi tumbuhan baru. Jarak tunas baru berdekatan dengan tumbuhan induk
sehingga membentuk rumpun. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas
adalah pohon pisang, bambu dan tebu. Beberapa tumbuhan juga berkembang
biak dengan tunas adventif. Tunas adventif tumbuh pada bagian tepi daun atau
akar tumbuhan. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adventif pada
akar adalah sukun dan kesemek, sedangkan yang dari daun adalah cocor bebek.

Gambar 1. Beberapa bagian tanaman untuk perbanyakan vegetatif tanaman. A.


Umbi lapis, B. Umbi batang, C. Akar rimpang, D. Tunas.

Praktikum Biologi Reproduksi Tumbuhan-2019 3


Perbanyakan Vegetatif Buatan
Ahli hortikultura dan petani menggunakan cara artifisial/buatan untuk
menghasilkan tanaman yang identik dengan tanaman induknya. Metode ini
melibatkan pengambilan potongan dari bagian tanaman induk yang akan
beregenerasi menjadi tanaman baru. Beberapa metode yang digunakan adalah:
stek, grafting/sambung, budding, layering/rundukan (Gambar 2.) dan kultur
jaringan.
Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan
dengan menggunakan bagian batang, akar, atau daun tanaman untuk
ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Tergantung pada bagian tanaman yang
digunakan maka, bibit ini dinamakan stek akar, stek daun atau stek batang..
Dalam penyetekan seringkali menggunakan potongan batang yang
diberi perlakuan zat pengatur tumbuh untuk memacu pembentukan akar baru
sebelum penanaman. Perbanyakan dengan menggunakan stek tanaman ini
umum dilakukan pada tanaman dikotil tetapi ada beberapa tanaman monokotil
yang juga dapat diakarkan dengan metode ini seperti tanaman bambu dan tebu.
Dibandingkan dengan metode lain, perbanyakan dengan stek batang mempunyai
aplikasi yang sangat luas. Contoh tanaman yang diperbanyak dengan stek akar
adalah tanaman mawar, apel. Sedangkan contoh tanaman yang diperbanyak
dengan stek daun adalah violces, begonia dan lili. Tanaman coklat, kopi dan tebu
merupakan contoh tanaman yang diperbanyak dengan stek batang.
Metode grafting/budding melibatkan penggabungan potongan batang
(dalam grafting) atau tunas tunggal (dalam budding) ke dalam batang tanaman
yang mempunyai akar. Potongan batang atau tunas disebut entris atau batang
atas (scion) dan tanaman dengan akar disebut batang bawah (rootstock). Batang
atas dan batang bawah yang digunakan masih dalam kekerabatan yang dekat.
Batang bawah biasanya mempunyai keunggulan seperti kokoh, perakaran baik,
4
tahan terhadap kondisi tanah yang tidak menguntungkan, tahan terhadap hama
dan penyakit. Sedangkan batang atas pada umumnya mempunyai keunggulan
seperti menghasilkan bunga yang menarik atau buah yang yang banyak, manis
dan ukurannya besar. Grafting secara umum digunakan untuk menghasilkan
tanaman buah lebih dari 1 varietas dari spesies yang sama yang tumbuh pada
batang yang sama. Grafting dan budding merupakan teknik standar yang
digunakan untuk memperbanyak kultivar tanaman, sehingga memungkinkan
pemulia tanaman untuk memperbanyak tanaman dari materi genetik sama (klon).
Perundukan/layering adalah suatu cara perbanyakan vegetatif tanaman
dengan membiarkan suatu bagian tanaman menumbuhkan akar sewaktu bagian
tersebut masih tersambung dengan tanaman induk. Suatu bagian batang
/cabang dirundukkan dan ditimbun tanah hingga beberapa minggu hingga
muncul akar. Setelah membentuk akar, cabang atau batangnya dipotong
sehingga diperoleh tanaman baru. Perundukan biasanya dilakukan pada batang
tumbuhan yang beruas-ruas. Jenis layering yang lain adalah pencangkokan atau
air layering. Pada pencangkokan, dilakukan penyayatan kulit hingga terlihat kayu.
Bagian yang terbuka ini lalu dibungkus tanah/bahan yang dapat menyimpan air
dan kemudian ditutup plastik dan diikat Setelah beberapa minggu biasanya akar
terbentuk dan anakan dipisahkan dari tanaman induk.
Kultur Jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara
menumbuhkan bagian tanaman (sel, jaringan, organ) secara aseptik pada
medium buatan dengan kondisi lingkungan yang terkontrol, sehingga bagian
tanaman tersebut dapat memperbanyak diri dan tumbuh menjadi tanaman.
Teknik kultur jaringan ini memerlukan kondisi aseptik, eksplan yang sesuai, dan
media kultur. Tahapan pelaksanaan kultur jaringan tumbuhan meliputi isolasi
bagian tanaman (eksplan), sterilisasi elsplan, induksi dan multiplikasi tunas,
pembentukan akar/regenerasi planlet, dan aklimatisasi.
Praktikum Biologi Reproduksi Tumbuhan-2019 5
Gambar 2. Perbanyakan vegetatif buatan. A. Stek, B. Sambung/grafting C.
Rundukan/layering

6
.1. Perbanyakan Vegetatif Alami
Tujuan:
Mengetahui dan menerapkan teknik perbanyakan tanaman dengan
menggunakan beberapa organ vegetatif

Alat dan bahan:


• Bibit tanaman dari beberapa organ vegetatif (umbi batang, umbi lapis,
akar rimpang)
• Polibag/bak plastik
• Media tanam

Cara kerja:
• Isi polybag dengan media tanam campuran tanah, kompos dan arang
sekam (1:1:1)
• Siapkan beberapa organ vegetatif untuk perbanyakan seperti umbi
batang, umbi lapis dan akar rimpang yang sehat dan bagus
• Tanam organ vegetatif di atas pada media tanam dan tutup secara
merata. Jika umbi atau akar sudah tumbuh tunas di salah satu
permukaan umbi, masukkan bibit dengan memposisikan permukaan
yang sudah ditumbuhi tunas tadi mengarah ke bagian atas.
• Untuk umbi bawang merah, sebelum ditanam potong ujung bibit bawang
merah 1/3 dari panjang bibit dan tancapkan bibit bawah merah ke tanah
sedalam 2/3 dari panjang bibit. Satu polybag bisa diisi 4-5 biji bibit
tergantung ukuran polybag. Untuk perbandingan sebagian bibit tidak
dipotong.

Praktikum Biologi Reproduksi Tumbuhan-2019 7


• Siram bibit pada polybag menggunakan air secukupnya dan letakkan di
area yang memiliki pencahayaan yang cukup supaya bibit bisa tumbuh
sempurna
• Amati pertumbuhan bibit meliputi waktu muncul tunas, jumlah tunas dan
panjang tunas

8
2. Perbanyakan Vegetatif Tanaman dengan Metode Stek

Tujuan:
Mengetahui dan menerapkan perbanyakan vegetative tanaman dengan
menggunakan stek batang dan daun

Alat dan bahan:


• Tanaman induk (krisan untuk stek batang dan violces untuk stek daun)
• Gunting pangkas tanaman yang tajam
• Zat pengatur tumbuh
• Polibag/bak plastik
• Bak plastik
• Plastik penutup
• Media tanam

Cara kerja:
• Isi pot/bak plastik dengan media tanam campuran tanah dan kompos
(1:1)
• Siapkan tanaman induk yang sehat, bebas hama dan penyakit, dan
cukup sehat untuk diambil beberapa daun/batangnya
• Pilih daun atau cabang batang/pucuk tanaman yang sudah terlihat agak
tua (batang cabang berwarna hijau tua/pucuk yang mempunyai kurang
lebih 4 helai daun dewasa). Pada saat ini kandungan karbohidrat dan
auxin (hormone pertumbuhan akar) pada batang cukup memadai untuk
menunjang terjadinya perakaran stek.
• Potong ujung cabang batang (atau daun) dengan arah miring pada
tanaman induk dengan gunting tanaman 3-4 dari ujung batang di bawah
Praktikum Biologi Reproduksi Tumbuhan-2019 9
nodus daun. Panjang masing-masing stek sebaiknya 10-15 cm. Untuk
mengurangi penguapan, buang beberapa daun dengan menyisakan
daun bagian atas (2-3 daun)
• Rendam/olesi pangkal stek (2 cm dari bagian pangkal) dengan zat
pengatur tumbuh perangsang perakaran (bisa berupa bubuk, larutan
atau gel) selama 10-15 menit untuk mempercepat pertumbuhan akar
stek
• Batang stek (atau daun) yang telah direndam/diolesi zat pengatur
tumbuh ditanam dalam media tanam, dengan 5-10 cm batang bagian
atas tetap di atas tanah. Jika digunakan bak plastik, isi beberapa stek
tetapi upayakan stek tidak saling menyentuh karena penyakit dapat
dengan mudah menyebar dari satu stek ke stek lainnya jika stek
berhubungan satu sama lain.
• Tekan media tanam hingga batang/daun bisa berdiri tegak, siram stek
dengan menggunakan sisa larutan hormon perangsang akar
• Sungkup stek dalam bak plastik dengan pastik transparan, sungkup
plastik beberapa inci dari atas tanaman dan plastik tidak menyentuh
stek
• Tempatkan bak stek di tempat teduh (jangan meletakkna stek di bawah
cahaya matahari langsung, tanaman akan terbakar).
• Bak plastik dijaga kelembaban tinggi sampai stek membentuk akar.
• Cek pot setiap hari dan siram stek jika diperlukan.
• Dalam 2-3 minggu, ambil sungkup tetapi penyiraman dilakukan secara
kontinyu. Stek yang sudah berakar dapat diambil dari pot dan
dipisahkan ke pot/tempat lain.

10
• Amati perrtumbuhan stek pucuk dan daun yang telah disemai tersebut
meliputi persentase stek hidup, waktu tumbuh tunas baru, jumlah tunas
baru dan panjang tunas baru.

Gambar 3. Perbanyakan tanaman secara stek

Praktikum Biologi Reproduksi Tumbuhan-2019 11


3. Perbanyakan Vegetatif Tanaman dengan Metode Sambung (Grafting)

Tujuan:
Mengetahui dan menerapkan perbanyakan vegetative tanaman dengan
menggunakan stek sambung pucuk (Grafting) dan sambung mata tunas
(budding)

Alat dan bahan:


• Tanaman batang atas/entress dan batang bawah (Adenium dan Mawar)
• Gunting pangkas tanaman yang tajam
• Plastik penutup/kantong plastic
• Pisau
• Plastik/para film/tali rafia
• Alkohol

Cara kerja:
Sambung/grafting pucuk
• Siapkan tanaman untuk batang atas/entres/scion dan untuk batang
bawah/rootstock
• Pilih batang atas dan batang bawah dengan ukuran yang sesuai
• Potong tanaman batang bawah secara horizontal 20-25 cm dari pangkal
batang.
• Buat potongan meruncing/huruf V pada potongan batang bawah dari
tempat hasil pemotongan sebelumnya
• Potong batang atas berukuran panjang 5-10 cm dengan beberapa ruas
(2-3 tunas), buang daunnya dan sisakan pangkal tangkai daun sekitar 1
milimeter dari batang
12
• Buat potongan/sayatan meruncing/huruf V terbalik pada batang atas.
Upayakan potongan huruf V pada batang atas sebidang dengan batang
bawah sehingga ketika direkatkan tidak terdapat rongga
• Sambungkan batang atas ke dalam belahan batang bawah sesuai
bentuk irisannya/mengikuti alur huruf V. Dalam memasukkan batang
atas sebaiknya diperhatikan agar cambium bersentuhan dengan batang
bawah. Jika batang bawah tidak sama besar dengan batang atas, maka
salah satu sisinya diusahakan berimpit/satu garis supaya kambium bisa
bersatu, walaupun hanya satu sisi. Jaga kambium agar tidak kering
selama pelaksanaan penyambungan berlangsung.
• Ikat sambungan dengan plastik/para film/tali raffia sampai rapat
sehingga kambiumnya dapat melekat erat
• Tutup sambungan dengan kantong plastik transparan/bening
• Beri label yang berisi informasi nama jenis entres dan tanggal
penyambungan
• Letakkan tanaman grafting ditempat terbuka dan teduh
• Lakukan penyiraman media tanam 2 hari sekali
• Dua minggu setelah penyambungan, buka plastik penutup. Plastik
pengikat sambungan dapat dibuka setelah 3-4 bulan.
• Keberhasilan grafting ditunjukkan dengan keluarnya tunas baru. Bila
sambungan tidak berhasil biasanya ditandai dengan adanya kering
batang
• Amati keberhasilan grafting yang meliputi kemampuan hidup batang
atas dan munculnya tunas dari ruas batang atas .

Praktikum Biologi Reproduksi Tumbuhan-2019 13


Gambar 4. Teknik perbanyakan tanaman dengan cara menyambung (grafting)

Sambung mata tunas/Okulasi/Budding


• Pilih mata tunas yang berpotensi tumbuh (mata tunas yang sudah
keluar tunas kecil)
• Ambil entres yang ada mata tunas (2-3 cm) dari batang atas dan
letakkan bagian luar/mata tunas pada kertas koran yang telah dibasahi
supaya tidak kering
• Buat bidang okulasi pada batang bawah (kulit batang bawah dikerat)
dengan ukuran persegi panjang (1,5 x 2-3 cm). Kayu dari batang bawah
tak boleh tersayat dan usahakan cambium batang bawah tidak hilang.
Bidang okulasi dibuat sekitar 20 cm dari pangkal batang. Kulit dibuka
dari batang tetapi tidak sampai terlepas dari batang.
• Tempelkan mata entres ke bidang okulasi yang telah dibuat
• Ikat sambungan dengan plastik/para film/tali rafia dari bagian bawah ke
atas dengan susunan genteng supaya air tidak dapat masuk ke mata
entres yang ditempelkan. Mata tunas boleh ditutup boleh tidak ditutup.
Mata tunas yang ditutup tidak terganggu dari luar terutama air tidak
14
masuk. Jika mata tunas ditutup, upayakan ikatan pada mata tunas
longgar supaya tunas bisa tumbuh. Jika mata tunas tidak ditutup harus
dipastikan air tidak menyentuh tenpelan supaya entrs tidak busuk.
Cat: Saat melakukan okulasi, kerja harus cepat untuk menghindari
kambium pada batang bawah dan mata tunas kering
• Tempatkan bibit hasil okulasi pada tempat yang teduh, hindari sinar
matahari langsung dan air masuk ke sambungan
• Setelah 2-3 minggu, amati keberhasilan okulasi. Jika mata entres
berwarna hijau segar maka okulasi dapat dikatakan berhasil.

Gambar 5. Teknik perbanyakan vegetatif dengan cara okulasi

Praktikum Biologi Reproduksi Tumbuhan-2019 15

Anda mungkin juga menyukai