Anda di halaman 1dari 5

Perbanyakan Tanaman Secara Generatif

Salah satu perbanyakan tanaman yang paling mudah dilakukan secara massal dan biayanya
murah adalah perbanyakan melalui biji atau perbanyakan secara generatif (seksual). Dalam
perbanyakan secara generatif, biji adalah bahan utama yang digunakan sebagai alat
perbanyakannya.
Biji tersebut sengaja dibenihkan agar tumbuh menjadi bibit yang diharapkan. Selain sengaja
ditanam, biji juga dapat tumbuh secara alami di alam.

Mekanisme dalam perbanyakan generatif ditandai dengan adanya pembuahan, pembuahan


tersebut berasal dari peleburan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina kemudian
menghasilkan zigot yang akan tumbuh dan berkembang menjadi tanaman baru yang bagus
dan berkualitas.
Cara perkembangbiakan tumbuhan secara generatif dapat dibedakan menjadi konjugasi,
isogami, anisogami dan penyerbukan.
Tanaman yang dikembangkan dengan cara-cara tersebut membutuhkan waktu yang lama
untuk berbuah karena proses pertumbuhan tanaman akan berlangsung dari awal. Tanaman
akan tumbuh dari janin terlebih dahulu, baru setelahnya akan tumbuh membentuk akar
tunggang, akar serabut, batang, dan juga daun.
Ditambah lagi jika keadaan biji yang ditanam mengalami masa dorman, maka waktu yang
dibutuhkan bisa menjadi lebih lama lagi. Saat dorman, biji tidak akan mengalami kegiatan
sama sekali selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.
Sehingga benih yang dorman harus berada dalam situasi dan kondisi yang cocok untuk
pertumbuhannya.
Masa dorman untuk setiap biji atau benih tanaman berbeda-beda. Benih tanaman jeruk,
durian, dan mangga memiliki masa dorman sekitar satu bulan, sedangkan benih pepaya
memiliki masa dorman satu hingga dua minggu saja.
Contoh tanaman yang sering diperbanyak secara generatif adalah pepaya, semangka, nangka,
kelapa, dan masih banyak lagi. Sementara itu, perbanyakan tanaman secara generatif
memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan perbanyakan tanaman secara generatif ini antara lain:

 Tanaman yang dihasilkan memiliki perakaran yang kuat


 Biaya yang dikeluarkan relatif murah
 Umur tanaman akan lebih lama
 Dapat menghasilkan varietas-varietas baru, yaitu dengan cara menyilangkan
Kelemahan perbanyakan tanaman secara generatif antara lain:

 Tanaman baru yang dihasilkan belum tentu memiliki sifat yang sama dengan
induknya
 Varietas yang baru muncul belum tentu lebih baik
 Waktu berbuah lebih lama
 Kualitas tanaman baru diketahui setelah tanaman berbuah

Perbanyakan tanaman secara vegetatif

Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan secara tidak kawin.


Perkembangbiakan vegetatif ini ada yang alami dan buatan.

Ini dia cara perkembangbiakan vegetatif alami:

Spora

Spora ini adalah ukuran sangat halus. Bisa menyebar melalui bantuan angin, air, atau hewan.

Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan spora adalah tumbuhan jenis paku-pakuan,


lumut, dan jamur.

Tunas

Tunas ini adalah bagian tumbuhan yang baru tumbuh di bawah tumbuhan induknya.


Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan bertunas adalah pisang dan bambu.
Umbi 

Umbi ini adalah tumbuhan yang punya akar yang membesar dan berisi. Umbi ini ada 3 jenis,
yaitu umbi batang, umbi akar, dan umbi lapis. Contohnya kentang, singkong, ubi, bawang,
dan wortel.

Rhizoma atau rimpang

Rhizoma atau rimpang ini mirip seperti umbi. Bedanya ini merupakan batang menjalar yang
terdapat di bawah tanah berbentuk seperti akar dan berbuku-buku.

Contohnya, jahe, kunyit, dan lengkuas.


Stolon atau geragih

Geragih adalah batang yang tumbuh menjalar di atas permukaan tanah. Nah, batang ini bisa
menghasilkan tumbuhan baru pada ujungnya. Contohnya adalah tumbuhan stroberi.

perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara:

Stek

Ini adalah cara memperbanyak tumbuhan dengan cara memotong bagian tumbuhan. Lalu
ditancapkan kembali ke tanah dan kemudian tumbuh menjadi tanaman baru.  

Ada 3 cara stek, yaitu stek bantang, stek akar, dan stelk daun. Contoh tumbuhan yang bisa
diperbanyak dengan cara distek adalah mawar, singkong, dan jeruk.

Cangkok

Perbanyakan tumbuhan dengan cara cangkok adalah dengan melukai bagian batang
tumbuhan.
Lalu bagian itu dibungkus tanah, kemudian ditutup rapat dengan plastik atau bahan lainnya.
Nah, pada bagian itu nanti akan tumbuh akar. Setelah tumbuh akar, bagian ini bisa dipotong
dan ditanam kembali.

Contoh tumbuhan yang bisa dicangkok adalah mangga dan jambu.


Okulasi

Ini adalah cara memperbanyak tumbuhan dengan cara menempelkan tunas tanaman yang satu
ke tunas tanaman lain, yang sama jenisnya.

Okulasi ini biasanya dilakukan untuk memperbaiki sifat suatu tumbuhan. Misalnya batang
tumbuhan yang kuat digabung dengan buahnya baik. Contohnya durian.

Merunduk

Merunduk adalah membengkokkan sebagian cabang kemudan membenamkannya ke dalam


tanah. Pada batang yang ditimbun tersebut diharapkan tumbuh akar.

Sambung/Enten
Menyambung atau mengenten bertujuan menggabungkan dua sifat unggul dari individu yang
berbeda. Misalnya, untuk menyokong tumbuhan dibutuhkan jenis tumbuhan yang memiliki
akar kuat. Sementara untuk menghasilkan buah atau daun atau bunga yang banyak
dibutuhkan tumbuhan yang memiliki produktivitas tinggi. Tumbuhan yang dihasilkan
memiliki akar kuat dan produktivitas yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai