PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Perbanyakan Generatif
Penyerbukan pada pepaya
2. Perbanyakan vegetatif
Kuktur jaringan
3. Penyambungan
Pucuk Batang
B. Pembahasan
Dari praktikum lapangan yang telah dilakukan di Balai Penelitian Buah
Tropika Sumani Solok, teknik perbanyakan dapat dilakukan melalui perbanyakan
generatif dan vegetatif. Perbanyakan generatif dapat dilakukan dengan spora, biji
sedangkan perbanyakan vegetatif dapat dibagi menjadi 2, yaitu perbanyakan
vegetatif alami contohnya biji, manggis, duku, umbi. Vegetatif alami memiliki ciri
bahwa perbanyakannya sama dengan induknya. Yang kedua adalah perbanyakan
vegetatif buatan, seperti stek, cangkok, kultur jaringan. Perbanyakan generatif
dapat dicirikan bahwa campuran antara induknya, dan tidak sama dengan
induknya.
Campur tangan manusia dapat dilakukan dengan cara selfing yaitu untuk
memperkecil keragaman karakter, persilangan umtuk menghasilkan hibrida yang
menggabungkan karakter tunggal. Contoh perbanyakan generatif adalah benih
pepaya.
Seperti perbanyakan pada pepaya. Pepaya merah delima tipe varietas buka
hebrida, terbuka, benih juga harus terbuka. Bunga harus diisolasi. Tanaman
pepaya ada 3 yaitu jantan, betina, dan sempurna. Arti sempurna disini adalah di
dalam bunga terdapat kepala putik dan benang sari. Disamping bunga sempurna
banyak jantannya. Harus dilakukan isolasi.
Bunga sempurna disilangkan dengan b. sempurna akan menghasilkan 2/3
b. sempurna dan 1/3 b. betina. Untuk penyerbukan digunakan bunga yang tua tapi
belum mekar. Kalau dibiarkan akan kawin sendiri. Diselving belum mekar.
Selving adalah depresing inbriding. Persilangan dilakukan pagi hari karena
tanaman belum penyerbukan.
Perbanyakan vegetatif memiliki ciri bahwa anak sama dengan induknya.
Contohnya durian dengan sambung pucuk. Batang bawahnya bagus bila sudah
berumur 1,5 bulan. Tempel/okulasi dilakukan selama 4-5 bulan. Sambung
samping dan grafting untuk batang lewat umur.
Top working, penggantian varietas. Masalah kompetibilitas batang
atas/batang bawah ditandai oleh ukuran berbeda. Akar ganda, untuk yang
terserang penyakit. Petiptora merupakan penyakit pada batang. Yang kena
penyakit tidak dipotong tapi di obati. Dalam penyambungan, manggis lebih
lambat tumbuh dibandingkan dengan durian karena pengaruh akar ganda tadi.
Perbanyakan kultur jaringan. Kelemahannya penyimpangan sifat akibat bahan
kimia dan subkultur. Adapun pada kultur jaringan ini, dilakukan secara hati-hati.
Karena bila tergores sedikit saja atau terkontaminasi sedikit saja maka
perbanyakannya gagal. Dan itu akan menimbulkan kerugian yang besar. Kita
harus mengulangi prosesnya dari awal lagi. Sedikit saja terkontaminasi bisa
menimbulkan jamur atau bakteri, hasilnya tanaman itu telah gagal dan tidak bisa
dipakai.
2/3 ke bawah dicuci digunakan abu sekam, dibilas sampai bersih, untuk
mengatasi jamur dengan fungisida dikeringkan sampai 5 hari. Kadar air 10%
langsung didistribusikan ke pertanian. Benih yang kering direndam10 jam. Siang
dijemur, malam dimasukkan jangan sampai kering. Bisa dipindahkan ke lapangan
apabila umurnya sudah 1,5 bulan. Kultur jaringan dilakukan di labor. Perbanyakan
pakai pisang banana banci.
Benih hibrida tetua galur murni diturunkan generasi di selving hasilnya
akan jelek. Jelek disilangkan dengan jelek akan menghasilkan bagus.
Adapula istilahnya bernama emas pulasi yaitu membuang bunga,
dilakukan pada sore hari. Bunga dibuang sampai bersih. Ciri tanaman hemaprodik
adalah varietas penyerbukan sendiri, virietas penyerbukan sendiri dan
penyerbukan hibrida.
Open polimer, isolasi individu dan massa. Isolasi banyak dapat menanam 1
hektare 100 tanaman, kita bisa mengambilnya tanpa selving. Isolasi populasi
dalam skala besar 1000 tanaman tertukar induknya. Dipilih pohon induk bagus.
Jika ada jenis lain harus dibuang agar tidak mencemari pohon induknya. Agar
bagus pohon bisa diambil secara langsung.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulannya yaitu bahwa teknik perbanyakan secara vegetatif lebih
baik dilakukan dari pada teknik perbanyakan secara generatif karena secara
vegetatif tumbuhan baru yang didapat lebih sesuai dengan keinginan seperti
memiliki batang yang kecil sehingga lebih udah untuk dirawat , buah yang besar
dan rasa yang manis serta waktu perkembangbiakan yang lebih cepat. Sedangkan
perbanyakan generatif hasilnya yang didapatkan bisa tidak sama dengan
induknya.
B. SARAN
Didapatkan saran di Balai Penelitian Buah Tropika Sumani, Solok
sebaiknya praktikan melakukan praktikum dengan sungguh-sungguh dan berhati-
hati karena bibit-bibit buah yang ada masih rentan terhadap kontaminasi. Jangan
sampai tanaman tersebut terkontaminasi sedikit saja karena dapat menggagalkan
perbanyakan. Perhatikan secara sungguh-sungguh pada saat melakukan
perbanyakan.
DAFTAR PUSTAKA
Addina, E. 2011. Kompabilitas Batang Bawah Nangka (Artocarpus Heteropyllus
L) Kultivar Beka-3 Dan Tulo-5 Terhadap Berbagai Entris Terpilih. Media
litbang Sulteng IV (1) : 37
Pujawati, E.D . 2009. Pertumbuhan Stek Jeruk Lemon (Citrus Medica) Dengan
Pemberian Urin Sapi Pada Berbagai Konsentrasi Dan Lama
Perendaman . Jurnal Hutan Tropis Borneo 10 : 203
Sianipar , M. dan G.A. Philippus .1981. Bercocok Tanam untuk Sekolah Pertanian
Pembangunan. Jakarta : CV Yasaguna.
Sumiarsi, N. and D. Priadi. 2004. Plant Propagation Of Forest Tree And ITS
Problem In Indonesia : A Case Study of Industrial Forest Estate 12:10
OLEH :