PENDAHULUAN
Membiakkan suatu tanaman dapat dilakukan dengan beberapa cara yaiut dengan
cara generatif dan vegetatif. Salah satu pembiakan pembiakan yang sering
cara pembiakan secara tidak kawin antara satu tanaman dengan tanaman lain
lainnya. Alasan utama dilakukannya pembiakan ini yaitu terdapat banyak tanaman
yang mempunyai sifat yang tidak sama dengan induknya jika dibiakkan
Penggunaan dan pemilihan cara vegetatif dapat terjadi tergantung kepada jenis
tersebut tanpa melalui perkawinan atau tidak menggunakan biji dari tanaman
tersebut agar berkembang menjadi tanaman sempurna yang memiliki akar, batang,
peran penting terhadap pembiakkan tanaman yang sukar dibiakkan dengan biji. .
Pembiakan vegetatif akan menghasilkan sifat genetik anakan yang sama dengan
vegetatif adalah lebih murah dan selain itu pembiakan vegetatif lebih mudah
untuk dilakuka. Akan tetapi pengembangbiakan ini tidak dapat dialkukan dengan
banyak faktor yang mengakibatkan tanaman akan mati (Haile dkk, 2011).
dan akar untuk menghasilkan tanaman baru yang sesuai dengan induknya. Pada
sempurna memiliki batang, daun dan akar. Perbanyakan ini dilakukan tanpa
melalui proses perkawinan dan tidak melalui biji dari induknya. Perbanyakan
tanamana secara vegetatif dibagi menjadi dua, yaitu perbanyakan tanaman secara
memperbanyak tanaman yang cukup sulit dalam memperoleh buah dan biji,
benihnya cepat rusak, melestarikan klon tanaman unggul dan untuk memudahkan
anak yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik .Selain itu metoda ini sangat
secara vegetatif dapat dilakukan secara stek, grafting, cangkok dan kultur
jaringan. Cara stek dan kultur jaringan sangat baik untuk memperbanyak tanaman
secara masal. Cara grafting dan cangkok dapat dipergunakan untuk pengadaan bahan
tanaman untuk pembangunan kebun benih. Cara stek dan grafting merupakan teknik
perbanyakan vegetatif yang lebih efektif dan efisien, karena dalam pelaksanaannya
lebih mudah dan murah dibandingkan dengan teknik kultur jaringan dan cangkok
(Sutarto, 2014).
Cara pembiakan vegetatif ada yang secara alami dan secara buatan.pembiakan alami
yaitu seperti penanaman biji dan penggunaan spora. Pembiakan secara buatan dengan
stimulasi akar dan tunas adventif ialah okulasi, cuttage atau stek, penyambungan
tanaman, cangkok, dan kultur jaringan yang biasanya digunakan untuk menyamakan
menjadi tanaman sempurna yang memiliki akar, batang, dan daun sekaligus untuk
Perbanyakan tanaman secara vegetatif dapat dengan cara alamiah dan dengan cara
buatan pengembang biakan secara alamiah yaitu perbanyakan tanaman tanpa melalui
perkawinan atau tidak menggunakan biji dari tanaman induk yang terjadi secara
alami tanpa bantuan campur tangan manusia. Perbanyakan tanaman secara vegetatif
alamiah dapat terjadi melalui tunas, umbi, rizoma, dan geragih (stolon). Perbanyakan
tanaman secara vegetatif juga dapat dilakukan secara buatan yaitu perbanyakan
tanaman tanpa melalui perkawinan atau tidak menggunakan biji dari tanaman induk
yang terjadi secara buatan dengan bantuan campur tangan manusia. Perbanyakan
tanaman secara vegetatif buatan dapat dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan
merunduk (layering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara
Cangkok merupakan cara pembiakan vegetatif untuk mendapatkan anakan atau bibit
untuk pembangunan bank klon, kebun benih klon, kebun persilangan, karena dengan
teknik ini bibit yang dihasilkan akan seperti dewasa walaupun kondisi tumbuhannya
masih kecil. Pembuatan cangkokan dilakukan dengan memilihan cabang yang sehat
,cabang dikerat dengan menggunakan pisau cangkok, kulit cabang dikelupas dan
bagian kambiumnya dibersihkan dengan cara dikerik, lalu menutup luka sayatan pada
cabang dengan campuran media yang telah disiapkan kemudian ditutup dengan
polybag dan diikat dengan tali rafia sehingga media cangkok stabil lalu lubangi
dengan cara mengambil mata tunas dari cabang pohon induk, lalu dimasukan atau
penyambungan di mana batang bawah dan batang atas masing-masing tanaman masih
tanaman yang sama di gabungkan dengan pucuk tanaman dengan cara menempelkan
bagian dari tanaman seperti; akar, batang, daun dan tunas dengan tujuan bagian -
Perbanyakan dengan stek umumnya dilakukan pada tanaman dikotil, pada monokotil
masih jarang. Dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah yang banyak
walaupun bahan tanaman yang tersedia terbatas dan dapat menghasilkan tanaman
yang sifatnya sama dengan induknya.Stek merupakan perbayakan tanaman secara
vegetatif yang dilakukan dengan memotong bagian batang, akar atau pucuk. Tanaman
yang biasa diatek adalah tanaman berkayu dan memiliki cambium. Pertumbuhan stek
energi yang diperlukan dalam pertumbuhan akar dan tunas lebih banyak (Anwar dkk,
2019).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum silvikultur dengan judul pembiakan vegetatif dilaksanakan pada hari Jumat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini seperti kantong plastik yang berlubang
bagian dasarnya, media tanah, hormon rootone-f, pisau yang tajam dan bersih,
caliper, penggaris, lembaran plastik bening dan tali rafia. Sedangakan bahan yang
digunakan dalam praktikum ini seperti setek pucuk Mangga (Mangifera indica),
1. Disiapkan setek pucuk sebanyak 10 buah dengan ukuran panjangnya 1-5 cm.
Buatlah sedapat mungkin seragam dengan ujung datar dan pangkal miring.
2. Celupkan setek-setek tersebut ke dalam larutan hormon pemacu pertumbuhan akar
3. Tanamlah sedalam sepertiga bagian dengan posisi tegak lurus dalam kantong
4. Amati satu bulan kemudian dan cabutlah setek dan periksalah bagaimana
perakarannya. Catat pertumbuhan bagian pucuk dan akarnya dari setiap macam
1. Dilihlah pohon induk yang sehat dan cabang yang akan dicangkok berdiameter
2. Sayatlah melingkar pada kulit cabang selebar 1,5-2,5 cm. Kemudian lepaskanlah
kulit yang disayat tersebut dan bersihkanlah lendir yang ada pada bekas sayatan
3. Sesudah itu lingkarkanlah lembaran plastik pada sekeliling bekas sayatan tersebut
dan ikatlah dibagian bawah luka dengan tali rafia erat-erat, kemudian isilah plastik
dengan cara menyiram bila diperlukan. Untuk menjaga erasi buatlah lubang-
5. Berilah label dengan catatan tanggal pengerjaannya, kode bentuk cangkokan dan
nama regunya.
6. Buatlah sayatan kulit cabang lain tidak melingkar penuh, kemudian lepaskanlah
kulit yang disayat tersebut dan bersihkanlah bekas sayatan tersebut, langkah
7. Setelah 30 hari periksalah apakah akar sudah tumbuh atau belum, tanpa membuka
pembungkus plastik.
1. Pilihlah batang bawah yang sehat dan banyak cabang atau ranting-rantingnya.
2. Potonglah cabamg atau ranting dari pohon lain tetapi dari jenis yang sama dengan
batang bawah yang akan disambung, yang sehat dan berdiameter sama dengan
3. Kemudian potonglah cabang atau ranting dengan dua cara, yaitu dipotong miring,
baik cbang atas maupun bawah dengan luas permukaan sama, dan dengan cara
memotong dengan bentuk huruf M terbalik untuk batang atas dan huruf M untuk
batang bawah.
tanaman bawah. Usahakan agar luka potongan saling menutup satu dengan
lainnya. Setelah itu ikatlah dengan tali rafia kuat-kuat seperti susunan genting,
maka cabang tanaman atas tetap berwarna hijau. Amati apa yang terjadi.
8. Bila berhasil laporkanlah pada asisten, tetapi jika tidak berhasil anda harus
mengulang lagi.
2. Siapkan mata tunas yang sedang dorman dari jenis yang sama dengan pohon
bawah. Usahakan agar mata tunas yang telah diambil tidak kotor atau terkena air
3. Kupaslah kulit pohon bawah seluas ukuran mata tunas yang akan ditempelkan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
tanaman jambu biji (Pisidium guajava) 3 tanaman , setek tanaman lamtoro gung
karena dapat memperoleh air lebih mudah, serta berkurangnya penguapan dapat
Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak
pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru
Terdapat cangkok yang hidup yait dari 3 percobaan yang dilakukan hanya satu
yang diindikasikan akan hidup karena telah terlihat bintil akar yang tumbuh.
bibit untuk pembangunan bank klon, kebun benih klon, kebun persilangan, karena
dengan teknik ini bibit yang dihasilkan akan seperti dewasa walaupun kondisi
tumbuhannya masih kecil. Untuk stek tidak ada yang tumbuh dari 10 percobaan
.akan tetapi terdapat cabbang baru yang mulai tumbuh lalu mengering karena
beberapa faktor. Stek (penyetekan) merupakan suatu perlakuan pemisahan,
pemotongaan beberapa bagian dari tanaman seperti; akar, batang, daun dan tunas
Untuk okulasi dari percobaan sebanyak 3 tanaman tidak ada yang mengalami
pertumbuhan yang baik. Sehingga layunya mata tunas yang telah dilakukan.
vegetatif dengan cara menggabungkan dua tanaman atau lebih sedangkan pada
teknik menyambung atau grifting yang dilakukan denga 3 tanaman tidak ada
satupun yang mengalami pertumbuhan. Banyak daun yang layu akibat dari
beberapa faktor. Teknik ini dilakuka dengan mengambil pucuk tanaman yang
sama di gabungkan dengan pucuk tanaman dengan cara menempelkan pucuk yang
telah dipotong
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
1. Pembiakan vegetatif dibagi menjadi dua yaitu secara alami dan buatan.
vegetatif
yaitui okulasi, cuttage atau stek, penyambungan tanaman, cangkok, dan kultur
jaringan.
5.2 Saran
Saran dari praktikum ini yaitu ketika praktikum para praktikanharus teliti dalam
dan menyambung serta harus mencari bibit cadangan untuk menggantikan bibit
yang gagal
DAFTAR PUSTAKA
Busconi, M., Soffritti, G., Stagnati, L., Marocco, A., Mart´ınez, J. M., Pasculas,
M. D. L. M., dan Fernandez, J. A. 2018. Epigenetic stability in Saffron
(Crocus sativus L.) accessions during four consecutive years of cultivation
and vegetative propagation under open field conditions. Journal Plant
Science. 277:1—10.
Haile, G., Gebrehiwot, K., Lemenih, M., dan Bongers, F. 2011. Time of collection
and cutting sizes affect vegetative propagation of Boswellia papyrifera (Del.)
Hochst through leafless branch cuttings, Journal of Arid Environments.
75(9):873—877.
Sumenda L, Rampe HL, Mantiri FR. 2011. Analisis kandungan klorofil daun
mangga (Mangifera indica L.) pada tingkat perkembangan daun yang
berbeda. Jurnal Bioslogos. 1(1):20-24.
Sutarto, I. 2014. Teknik perbanyakan vegatatif pada tanaman hias semak, perdu
dan pohon. Jurnal Holtikultura. 1(2): 6—7 .