Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KESEIMBANGAN LINGKUNGAN

Nama Kelompok :
1. Dea Febrina Azizka
2. Desty Sela Saputri
3. Fitri Okta Alviola
4. Hanan Najwa Fadila
5. Mega Aprilis Raudatuz Azahra
6. Vika Anggraini
7. Vinata Harlimah

Kelas : X Akuntansi 1

DINAS PENIDIDIKAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAMBI


SMK NEGERI 2 TEBO
TAHUN AJARAN 2022
Daftar Isi

Bab I Pendahuluan................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................1

Bab II Pembahasan...............................................................................2
A. Keseimbangan Lingkungan...........................................................2
B. Bahaya Over Eksploitasi Ekosistem..............................................................3
C. Dampak Over Eksploitasi Ekosistem.........................................................5
D. Upaya Menjaga Keseimbangan Lingkungan.................................................6

Bab III Penutup.....................................................................................7


A. Kesimpulan...................................................................................7
B. Saran..............................................................................................7

Daftar Pustaka..................................................................................8

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Lingkungan dikatakan seimbang bila antara komponen biotik dan abiotiknya
berada dalam komposisi yang proporsional dan stabil. Keseimbangan lingkungan
tidak statis, artinya dapat terjadi penurunan dan kenaikan populasi tiap jenis tumbuhan
dan hewan serta berbagai komponen abiotik.
Menurut hukum minimum Liebig, untuk dapat bertahan dan hidup dalam
keadaan tertentu, suatu organisme harus memiliki bahan-bahan yang penting yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan berkembang biak.
Daya dukung lingkungan: kemampuan lingkungan dalam mendukung
kehidupan berbagai makhluk hidup di dalamnya.
Daya lenting lingkungan: kemampuan lingkungan untuk pulih kembali pada
keadaan seimbang jika mengalami perubahan atau gangguan.
Faktor perubahan keseimbangan lingkungan: faktor manusia, faktor alam,
faktor pembatas (faktor yang mula-mula menghentikan pertumbuhan dan penyebaran
dari organisme di suatu lingkungan).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Keseimbangan Lingkungan?
2. Bagaimana Bahaya Over Eksploitasi Ekosistem?
3. Bagaimana Dampak Over Eksploitasi Ekosistem?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mampu menjelaskan keseimbangan lingkungan.
2. Mampu menjelaskan bahaya over eksploitasi ekosistem.
3. Mampu menjelaskan dampak over eksploitasi ekosistem.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
Lingkungan sebenarnya bersifat dinamis dan memiliki kemampuaan untuk
mendukung kelangsungan mahkluk hidup didalamnya yang disebut Daya Dukung
Lingkungan. Lingkungan juga memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi
lingkungan ke keadaan seimbang ketika lingkungan mendapat gangguan atau kerusakan
sampai batas tertentu yang disebut Daya Lenting Lingkungan.
Lingkungan mengacu kepada segala sesuatu yang mengelilingi suatu organisme dan
memengaruhi cara hidup organisme tersebut. Keseimbangan Lingkungan dapat
diartikan sebagai kemampuan lingkungan untuk mengatasi tekanan dari alam maupun
dari aktivitas manusia, serta kemampuan lingkungan dalam menjaga kestabilan
kehidupaan didalamnya. Keseimbangan dapat tercapai ketika interaksi antar prganisme
dengan factor lingkungan dan interaksi antarkomponen dalam suatu lingkungan dapat
berjalan dengan proporsional.
1. Interaksi Antar Komponen Ekosistem Dalam Menjaga Keseimbangan
Ekosistem
Ekosistem tersusun oleh komponen biotik dan abiotik, keduanya saling
berinteraksi dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan kestabilan ekosistem.
Interaksi antar komponen biotik dalam menjaga keseimbangan lingkungan dapat kita
lihat dalam rantai makanan dan jarring-jaring makanan. Pengontrolan terhadap
populasi setiap komponen biotik dalam ekosistem dapat menjaga kestabilan
ekosistem. Walaupun demikian, dalam sebuah ekosistem, akan senantiasa terjadi
fluktuasi populasi komponen biotik secara teratur. Proses ini akan berlangsung selama
lingkungan dalam kegiatan seimbang , dan pada lingkungan yang seimbang tidak
akan terjadi peningkatan dan penurunan populasi komponen biotik tertentu secara
mencolok.
Selain itu, interaksi antarkomponen abiotik dan biotik juga juga menjaga
keseimbangan lingkungan apabila berjalan dengan sesuai dan berkesinambungan.
Faktor-faktor lingkungan, seperti suhu, air, intensitas cahaya, kelembapan, dan
salinitas dapat menjadi factor penentu bagi persebaran organisme dimuka bumi karena
setiap jenis organisme memiliki kisaran toleransi tertentu terhadap berbagai factor
lingkungan.

2
2. Sukesi
Sukesi adalah proses perubahan komposisi spesies dalam suatu komunitas
biologi akibat adanya gangguan pada komunitas tersebut. Di alam, terdapat dua sukesi
yaitu :

a. Sukesi primer
Sukesi primer adalah proses perubahan komposisi komunitas yang terjadi pada
suatu kawasan yang pada mulanya hampir tidak ada kehidupan. Sukesi primer
biasanya terjadi pada pulau Vulkanis baru atau area yang awalnya tertutupi oleh
glasier atau lapisan es.
Umumnya, hanya organisme yang memiliki tingkat toleransi tinggi dan luas
saja yang mampu tumbuh dan berkembang pada area tersebut, seperti lumut dan
Lichenes. Organisme yang mampu tumbuh pertama kali dan kemudian
membentuk suatu ekosistem didebut Organisme pionir atau spesies pionir.

b. Sukesi Skunder
Sukesi Skunder terjadi pada area yang mulanya ada kehidupan tetapi
kemudian mengalami beberapa gangguan yang menyebabkan hilangnya
komunitas yang ada diarea tersebut dan hanya meninggalkan tanah yang tetap
utuh. Misalnya hutan yang mengalami penebangan mengalami sukesi skunder
yang pada ahkirnya hutan dapat pulih kembali jika tidak diganggu lagi.

c. Komunitas Klimaks
Komunitas Klimaks merupakan komunitas yang dihasilkan dari proses sukesi.
Komunitas klimaks bersifat stabil dan memilki tingkat keseimbangan lingkungan
yang tinggi. Komunitas klimaks biasanya didominasi oleh organisme yang
memiliki umur panjang, seperti pohon-pohon besar dan hewan yang memiliki
siklus hidup yang panjang.

B. BAHAYA OVER EKSPLOITASI EKOSISTEM


Pertambahan populasi manusia yang semakin meningkat menyebabkan terjadinya
eksploitasi sumber daya alam secara besar–besaran. Hal tersebut menyebabkan
menurunnya dan berkurangnya daya dukung sumber daya alam. Jika pada binatang
tantangannya lebih terfokus pada upaya menemukan apa yang dapat dimakan pada hari

3
ini dan bagaimana mendapatkannya, manusia juga perlu memikirkan kelangsungan hidup
jasmani dan rohaninya. Kelangsungan hidup jasmani berkaitan dengan masalah energi,
kependudukan,pelestarian lingkungan hidup dan sebagainya. Sedangkan kelangsungan
hidup rohani berkaitan dengan upaya mendapatkan ketentraman dan ketenangan hati serta
upaya untuk mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Dalam upaya untuk menjaga
kelangsungan hidupnya manusia perlu menelaah adanya tantangan masa kini dan masa
mendatang yang selalu silih berganti. Manusia perlu memproyeksikan tantangan masa
kini pada tantangan masa mendatang adalah dengan melihat bentuk – bentuk keteraturan
gejala alam. Secara umum tantangan tersebut berkaitan dengan krisis energi,
kependudukan dan pencemaran lingkungan.
Sumber energi dapat berupa bahan yang dapat diperbaharui (renewable), tumbuhan,
hewan dan lain – lain. Sedangkan sumber bahan tidak dapat diperbarui (non renewable),
misalnya gas bumi, uranium, minyak bumi dan lain – lain. Energi yang tidak dapat
diperbarui sudah dapat dipastikan suatu saat akan habis, padahal pemakaian manusia
belum dapat dihentikan untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk mengatasi krisis tersebut,
manusia perlu berpikir kreatif guna menemukan pengganti dari fosil energi yang tidak
dapat diperbarui.
Masalah kependudukan, sangat erat sekali dengan tingkat populasi manusia. Berarti
berhubungan erat dengan perkembangbiakan manusia. Apabila pertambahan penduduk
tidak ditekan maka akan terjadi peledakan populasi yang semakin banyak mengeruk
energi baik energi yang dapat diperbarui ataupun yang tidak dapat diperbarui. Hal
tersebut sangat mungkin berpengaruh menimbulkan pencemaran lingkungan.
Pencemaran yang ditimbulkan oleh manusia dalam rangka usaha untuk memenuhi
kebutuhannya, tidak hanya berdampak pada satu bidang saja, melainkan berbagai bidang.
Pencemaran tersebut bisa terjadi pada udara (pencemaran udara), pada tanah (pencemaran
daratan) dan pencemaran air.
Eksploitasi ekosistem secara besar–besaran akan menyebabkan ketidakseimbangan
lingkungan yang akhirnya akan berdampak pula pada kelangsungan hidup manusia.
Manusia mempunyai peranan penting dalam pembentukan ekosistem dan perusakan
ekosistem. Pengaruh manusia dalam pembentukan ekosistem antara lain manusia
membuat ekosistem buatan misalnya persawahan, perkebunan, bendungan dan lain – lain.
Sedangkan pengaruh manusia dalam perusakan lingkungan antara lain penebangan hutan,
pencemaran lingkungan, eksploitasi sumber daya alam secara besar–besaran dan lain–
lain. 

4
Akibat dari eksploitasi tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Terjadinya pencemaran tanah
2. Terjadinya pencemaran air
3. Terjadinya pe`ncemaran udara
4. Punahnya berbagai spesies hewan, tumbuhan dan mikroorganisme
5. Suhu lingkungan meningkat
6. Terjadinya banjir, erosi dan tanah longsor.
7. Penyusutan Sumber Daya.
8. Pemanasan Global.
9. Lubang Ozon.
10. Hujan Asam.

C. DAMPAK OVER EKSPLOITASI EKOSISTEM


Homeostatis: kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai perubahan dalam
system secara keseluruhan.
Over eksploitasi ekosistem menghasilkan pencemaran. Pencemaran disebabkan oleh
limbah. Pencemaran lingkungan dapat diukur oleh parameter kualitas limbah yang
digunakan untuk mengetahui tingkat pencemaran yang sudah terjadi di lingkungan. Yaitu:
1. BOD (Biochemical Oxygen Demand):
Ukuran kandungan oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
dalam air untuk menguraikan bahan organic dalam air. BOD ditentukan dengan
mengukur jumlah oksigen yang terserap oleh limbah cair akibat adanya
mikroorganisme selama kurun waktu dan temperature tertentu. (biasanya 5 hari dan
dalam 20o C). Nilai BOD diperoleh dari selisih oksigen terlarut awal dengan oksigen
terlarut akhir.
2. COD (Chemical Oxygen Demand):
Jumlah oksigen yang diperlukan agar buangan yang ada dalam air dapat
teroksidasi melalui reaksi kimia. Indicator ini umumnya berguna pada limbah industri.
3. DO (Dissolved Oxygen):
Kadar oksigen yang terlarut dalam air. Penurunan DO dapat diakibatkan oleh
pencemaran air yang mengandung bahan organic sehingga menyababkan organisme
air terganggu. DO penting dalam pengoperasian system saluran pembuangan maupun
pengolahan limbah.

5
4. pH
Ukuran keasaman dan kebasaan limbah. Air yang tercemar memiliki pH
antara 6,5- 7,5. di bawah itu, air bersifat asam. Jika di atas itu, air bersifat basa.
Perubahan pH air tergantung pada polutan air tersebut.

D. UPAYA MENJAGA KESEIMBANGAN LINGKUNGAN

Beberapa contoh upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan, yaitu :

 Mengurangi penggunaan kertas dan mendaur ulangnya.


 Mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga karena dapat
mencemari lingkungan.
 Tidak boros dalam penggunaan air dan membangun daerah resapan air di halaman
rumah.
 Mengurangi produksi sampah, memisahkan sampah, dan mendaur ulangnya.
 Menghemat penggunaan bahan bakar.
 Menghentikan jual-beli berbagai spesies hewan langka.
 Tidak membakar hutan untuk membuka lahan.
 Menerapkan sistem bercocok tanam yang memperhatikan lingkungan, yaitu dengan
mengendalikan hama secara alami dengan metode biological control (menggunakan
musuh alami dari hama). Upaya ini untuk mencegah munculnya populasi hama yang
resisten terhadap pestisida.
 Pengawasan ketat oleh pemerintah terhadap berbagai produk impor. Upaya ini untuk
mencegah masuknya spesies asing ke dalam negeri.

BAB III

6
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian diatas, dapat kita simpulkan bagaimana situasi lingkungan kita
jika seandainya kita tidak merawat bumi kita ini dengan baik maka kita akan menhadapi
lebih banyak lagi bencana-bencan yang dapat merugikan kita semua sebagai penduduk
dimuka bumi ini. Saya berharap kita semua dapat berperan aktif dalam menjaga
keseimbangan lingkungan kita ini.

B. SARAN
Ada  baiknya  untuk mencegah  kerusakan  alam  akibat  proses  produksi  yang
dihasilkan  oleh  sektor  industri  semakin  besar,  maka  sudah  seharusnya perusahaan-
perusahaan  besar  yang  bergerak di  bidang  industri menggunakan teknologi  yang 
ramah  akan  lingkungan.  Teknologi  yang  ramah  akan lingkungan  tentunya  akan
mengurangi  jumlah  polutan  yang  dihasilkan  oleh perusahaan.  Jadi,  apabila  teknologi 
yang  digunakan  adalah  teknologi  yang ramah  akan  lingkungan  membantu 
perusahaan  mengurangi  biaya  yang dikeluarkan perusahaan untuk mengelola limbah.
Kami selaku penulis karya ilmiah ini menyadari bahwa karya ilmiah yang saya tulis
ini masih kurang sempurna, oleh sebab itu saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi kelangsungan penulisan karya ilmiah yang berikutnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://khazanna032.wordpress.com/2009/07/15/keseimbangan-lingkungan-Selasa,09
November 2010
http://www.crayonpedia.org/mw/Saling_Ketergantungan_Dalam_Ekosistem_-_Teguh_7.2  
Senin, 22 November 2010
Buku IPA (KTSP 2006) oleh Meike Miarsyah, Dewi Lufiati, Tia Mutiara, Ernawwati yang
diterbitkan oleh ERLANGGA

Anda mungkin juga menyukai