Daftar Isi
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
Lingkungan
A. Pengertian Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya.
B. Konsep Keseimbangan Lingkungan
Keseimbangan lingkungan berarti kemampuan
lingkungan untuk mengatasi tekanan dari alam
maupun aktivitas manusia, serta kemampuan
lingkungan dalam menjaga kestabilan kehidupan di
dalamnya. Keseimbangan lingkungan dapat tercapai
ketika interaksi antara organisme dengan faktor
lingkungan dan interaksi antar komponen dalam suatu
lingkungan dapat berjalan dengan proporsional. Dalam
kondisi alami, lingkungan dengan segala keragaman
interaksi yang ada mampu untuk menyeimbangkan
keadaannya. Namun tidak tertutup kemungkinan,
kondisi demikian dapat berubah oleh campur tangan
manusia dengan segala aktivitas pemenuhan
kebutuhan yang terkadang melampaui Batas.
Keseimbangan lingkungan secara alami dapat
berlangsung karena beberapa hal, yaitu komponenkomponen yang ada terlibat dalam aksi-reaksi dan
berperan sesuai kondisi keseimbangan, pemindahan
energi (arus energi), dan siklus biogeokimia dapat
berlangsung. Keseimbangan lingkungan dapat
terganggu bila terjadi perubahan berupa pengurangan
fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian
komponen yang dapat menyebabkan putusnya mata
rantai dalam ekosistem. Salah satu faktor penyebab
gangguan adalah polusi.
C. Perubahan Lingkungan
Pada lingkungan yang stabil, secara ekologis adanya
gangguan dalam lingkungan dapat dinetralisir melalui
proses-proses dalam ekosistem. Misalnya : arus energi,
daur materi, rantai makanan, siklus biogeokimia.
Adanya perubahan pada salah satu komponen dalam
lingkungan menyebabkan segala proses dalam ekosistem
terganggu. Hal ini menyebabkan terputusnya rantai
makanan, sehingga menyebabkan meningkatnya
populasi jenis lainnya.Dampak selanjutnya adalah
terjadinya gangguan bagi semua organisme dalam
ekosistem.
Perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh :
1. Faktor Alami, yaitu perubahan yang disebabkan oleh
kejadian alam (proses alami). Misal : gempa bumi,
gunung meletus, gelombang tsunami, erosi, banjir, angin
topan, dan sebagainya.
2. Faktor Buatan (manusia), yaitu perubahan yang
disebabkan karena pengaruh aktivitas manusia.
Misal : Penebangan hutan, kegiatan industri, pertanian
monokultur, penggunaan insektisida,dan sebagainya.
D. Kesembangan Lingkungan
Lingkungan dikatakan seimbang (equilibrium) apabila
memiliki ciri-ciri antara lain :
1. Lingkungan yang didalamnya terdapat pola-pola
interaksi, meliputi : arus energi, daur materi, rantai
makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi,
daur biogeokimia, dan produktivitas. Melalui pola-pola
interaksi tersebut, pertumbuhan dan perkembangan
organisme berlangsung secara alami, sehingga tidak
ada organisme yang mendominasi terhadap
organisme lainnya.
2. Lingkungan yang homeostatis, yaitu lingkungan yang
mampu mempertahankan terhadap gangguan alam,
baik gangguan secara alami maupun buatan.
3. Lingkungan yang memiliki daya dukung lingkungan.
4. Terbentuknya lingkungan yang klimaks, yaitu
lingkungan yang banyak ditumbuhi pohon - pohon
(terbentuknya hutan).
F. SUKSESI
Meskipun lingkungan memiliki daya dukung dan daya
lenting, tetapi lingkungan memiliki batas kemampuan
untuk menghadapai gangguan yang masuk ke dalam
lingkungan tersebut bila di luar ambang batas toleransi
yang mengakibatkan lingkungan terganggu. Gangguan
yang masuk bisa berasal dari alam maupun akibat
campur tangan manusia. Gangguan alam yang sangat
merusak antara lain seperti kebakaran, gempa bumi,
badai, dan letusan gunung berapi. Setelah terjadi
gangguan alam, lingkungan akan memulihkan dirinya.
Selama proses pemulihan, struktur komunitas akan
mengalami suatu perubahan yang disebut dengan
suksesi.
Suksesi adalah proses perubahan komposisi spesies
dalam suatu komunitas biologi akibat adanya gangguan
pada komunitas tersebut.
Suksesi terbagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Suksesi Primer
2. Suksesi Sekunder
1. Suksesi Primer
Suksesi Primer adalah proses perubahan komposisi
komunitas yang terjadi pada suatu kawasan yang pada
mulanya hampir tidak ada kehidupan.
Suksesi primer biasanya terjadi pada pulau vulkanis
baru atau area yang awalnya tertutup lapisan es
2. Suksesi Sekunder
Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder adalah proses perubahan komposisi
komunitas pada kawasan yang mulanya ada kehidupan
tetapi mengalami gangguan yang menyebabkan
hilangnya komunitas yang ada di area tersebut dan
hanya meninggalkan tanah yang tetap utuh. Pada
umumnya, area yang mengalami gangguan dapat
kembali pulih seperti keadaan semula.
G. Komunitas Klimaks
Komunitas klimaks adalah komunitas yang dihasilkan
dari proses suksesi. Komunitas klimaks bersifat stabil
dan memiliki tingkat keseimbangan lingkungan yang
tinggi karena didominasi oleh organisme yang memiliki
umur yang panjang dan hewan yang siklus hidupnya
panjang.
H. Dampak Eksploitasi
Berlebihan Terhadap
Ekosistem
1. Fragmentasi dan degradasi habitat.
Meningkatnya populasi penduduk dunia menyebabkan
semakin banyak lahan yang dibutuhkan untuk
mendukung kesejahteraan manusia, seperti lahan
untuk pertanian, tempat tinggal dan industri.
Fragmentasi habitat misalnya terjadi pada hutan yang
di tebangi atau dirambah.
Fragmentasi habitat adalah rusaknya atau
berkurangnya habitat alami bagi organisme pada
suatu ekosistem. Contoh fragmentasi habitat :
Penebangan atau perambahan hutan
Pembangunan jalan melintasi hutan
Pengeboran minyak dan penambangan mineral
I. EKSPLOITASI BERLEBIHAN
PADA EKOSISTEM DARAT DAN
AKUATIK
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat meliputi semua bioma darat seperti
hutan, padang rumput, taiga, tundra, gurun dan
sebagainya. Dari semua bioma darat yang paling
banyak dimanfaatkan dan dieksploitasi besarbesaran adalah hutan. Hutan memiliki banyak
fungsi diantaranya adalah :
a. Penyedia sumber bahan pangan, sandang,
papan, dan obat-obatan
b. Penghasil oksigen dan Pengkonsumsi CO2 untuk
fotosintesis karena banyaknya organisme
autotrofik.
c. Sebagai resapan air dalam daur hidrologi
d. Sebagai habitat berbagai species
Eksploitasi hutan yang berlebihan / over eksploitasi
akan berakibat :
menurunnya atau bahkan hilangnya speciesspecies tertentu
berkurangnya oksigen dan peningkatan jumlah
karbondioksida yang berakibat pemanasan global
(berubahnya iklim global)
Terjadinya banjir, tanah longsor karena hilangya
resapan yang mengganggu daur hidrologi
Hilangnya tempat tinggal, tempat berlindung,
dan tempat segala aktivitas hewan yang tinggal
di dalamnya.
2. Ekosistem Akuatik
Ekosistem aquatik pun tidak bebas dari aktivitas manusia
untuk mengeksploitasi seperti :
a. pengambilan ikan untuk konsumsi/ ikan hias
b. pengambilan terumbu karang
c. pembukaan daerah wisata
Eksploitasi ekosistem akuatik yang berlebihan atau over
eksploitasi dapat berakibat :
Menurun atau hilangnya species ikan atau hewan laut
yang lain
hilangnya habitat hewan air akibat hilangnya terumbu
karang
polusi, kerusakan ekosistem karena kegiatan
pariwisata yang tidak dikelola dengan baik.
J. Upaya Menjaga
Keseimbangan Lingkungan
Lingkungan yang dieksploitasi secara berlebihan dapat
berakibat menurunnya kualitas linkungan. Perlu dilakukan
upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan
diantaranya adalah :
1. Penghematan penggunaan kertas, tissue, dan semua
hal yang diproduksi dari bahan baku dari hutan
2. Penghematan menggunaan bahan kimia yang dapat
merusak lingkungan
3. Penghematan penggunaan bahan bakar
4. Menghentikan jual beli berbagai spesies hewan dan
tumbuhan langka
5. Tidak membakar hutan
6. Penerapan system bercocok tanam yang
memperhatikan lingkungan
7. Pengendalaian hama secara alami (metode biological
control) dengan predator alami
8. Penggunaan pestisida dan antibiotic sesuai takaran
9. Pembangunan berwawasan lingkungan
10. Pengawasan produk impor untuk mencegah
masuknya species asing yang merugikan
11. Penegakan hukum yang tegas bagi perusak
lingkungan
12. Reboisasi, tebang pilih dan menghindari illegal loging
atau penebangan liar
13. Mencegah perburuan hewan dan penangkapan ikan
secara liar.