10. Hal terpenting yang perlu dilakukan dalam rangka menjaga keseimbangan lingkungan adalah
upaya pelestarian hutan dengan cara reboisasi, tidak melakukan penebangan hutan secara acak,
dan menghentikan penebangan hutan secara liar. Penegakan hukum yang tegas dan adil juga
perlu dilakukan terhadap perambah dan penebang hutan liar.
Beberapa kegiatan Upaya Menjaga Keseimbangan Lingkungan dapat dilakukan di lingkungan
rumah adalah :
Berikut ini adalah beberapa Upaya Menjaga Keseimbangan Lingkungan yang dapat dilakukan di
lingkungan masyarakat.
1. Melakukan reboisasi
Kerusakan hutan di Indonesia sudah sangat parah. Perlu kesadaran dari masyarakat untuk
melakukan penanaman kembali hutan yang gundul. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
menggalakan program ‘one men one tree’ atau setiap orang menanam minimal satu pohon.
Program tersebut tentu memerlukan peran aktif masyarakat dan juga pemerintah Indonesia.
2. Menjaga kelestarian hutan
Masyarakat dapat menjaga kelestarian hutan dengan program penanaman sejuta pohon, tidak
menebang pohon secara sembarangan, turut serta dalam pengawasan illegal loging, tidak
membuka lahan baru dan membakar hutan, serta mencegah kegiatan sewa hutan. Sewa hutan
atau kontrak hutan sudah dilakukan sejak lama oleh investor asing. Masyarakat perlu memahami
hal tersebut agar tidak terjadi lagi eksploitasi hutan oleh pihak asing.
Pengelompokan Limbah
A. Pengelompokan berdasarkan jenis senyawa
Limbah Organik
Limbah organik merupakan limbah yang memiliki unsur hidrokarbon (hidrogen dan
karbon) yang mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Contoh: Jasad Makhluk hidup, sisa
makanan, kertas, kotoran hewan.
Limbah organik yang mudah membusuk dapat dimanfaatkan kembali dengan cara
dijadikan kompos. Kompos dapat dimanfatkan sebagai pupuk/penyubur tanaman. Pembuatan
kompos dari limbah organik dapat menjadi salah satu solusi untuk menangani limbah organik.
Limbah Anorganik
Limbah anorganik merupakan limbah yang tidak memiliki unsur hidrokarbon (hidrogen
dan karbon) dan sulit diuraikan oleh mikroorganisme. Contoh: plastik, karet, besi, kaleng bekas,
pecahan kaca.
Limbah anorganik tidak dapat dibiarkan begitu saja karena sulit diuraikan secara alami oleh
mikroorganisme, untuk itu
limbah anorganik dapat didaur ulang menjadi produk-produk yang dapat digunakan kembali
oleh manusia, seperti kaleng almunium didaur ulang menjadi kaleng almunium kembali atau
kertas bekas didaur ulang menjadi kertas siap pakai lagi. Salah satu cara agar pemanfaatan
limbah dapat dilakukan dengan efektif dan efisien adalah dengan memilah limbah tersebut saat
dibuang.
B. Pengelompokan berdasarkan sumber
Limbah Domestik
Adalah limbah yang berasal dari kegiatan pemukiman penduduk (rumah tangga) dan kegiatan
usaha seperti pasar, restoran, dan gedung perkantoran. Contoh : sisa makanan, kertas, kaleng,
plastik, air sabun, detergen, tinja.
Limbah Industri
Adalah limbah buangan hasil industri,jenis limbah yang di haasilkan tergantung pada jenis
industri.Contoh: Limbah organik cair atau padat akan banyak dihasilkan oleh industri
pengolahan makanan, sedangkan limbah anorganik seperti logam berat dihasilkan oleh industri
tekstil, Industri yang melakukan proses pembakaran menghasilkan limbah gas.
Limbah Pertanian
Adalah limbah yang beraasal dari limbah pertanian, limbah ini biasanya berupa senyawa-
senyawa anorganik dari bahan kimia yang digunakan untuk kegiatan pertanian. Contoh: Pupuk,
pestisida, sisa-sisa tumbuhan.
Limbah Pertambangan
Adalah limbah yang berasal dari kegi kegiatan pertambangan. Kandungan limbah ini terutama
berupa material tambang. Contoh: Logam atau batuan.
C. Limbah Berdasarkan wujudnya
1.Limbah cair
2.Limbah padat
3.Limbah gas
4.Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
(1) Limbah cair
Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem
prosesnya. Di samping itu ada pula bahan baku mengandung air sehingga dalam proses
pengolahannya air harus dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang
misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut. Air ditambah
bahan kimia tertentu kemudian diproses dan setelah itu dibuang. Semua jenis perlakuan ini
mengakibatkan buangan air.
Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah cair yang
berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti industri pulp dan kertas,
teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak
demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat penting dan besarnya
dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektor industri kehutanan
untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan.
Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus
dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang
dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.
Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan
dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan
tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:
1. pengolahan secara fisika
2. pengolahan secara kimia
3. pengolahan secara biologi
Untuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga metode pengolahan tersebut dapat diaplikasikan
secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.
(2) Limbah padat
Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah domestik pada umumnya
berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran,
peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu,
kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll
Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari sisa
proses pengolahan. Limbah ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu limbah padat yaitu
dapat didaur ulang, seperti plastik, tekstil, potongan logam dan kedua limbah padat yang tidak
punya nilai ekonomis.
Bagi limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis dapat ditangani dengan berbagai cara antara
lain ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali kemudian dibuang dan dibakar.
(3) Limbah gas
Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh berberapa partikulat zat (limbah) yang mengandung
partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon (asap kabut
fotokimiawi), karbon monoksida dan timah.
Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik
keluar bersamaan dengan udara.
Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2 dan Jain-lain.
Penambahan gas ke dalam udara melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia akan
menurunkan kualitas udara.
Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Partikel
adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap air, debu,
asap, kabut dan fume-Sedangkan pencemaran berbentuk gas tanya aapat dirasakan melalui
penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung. Gas-gas ini antara lain SO2, NOx, CO,
CO2, hidrokarbon dan lain-lain.
(4) Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Menurut PP RI No. 18/1999 tentang pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun adalah
sisa suatu kegiatan yang mengandung bahan berrbahaya dan beracun, yang karena sifat dan atau
konsentrasinya, baik secara langsung maupun tak langsung merusak lingkungan hidup,
kesehatan maupun manusia.
Limbah B3 dapat diklasifikasikan sebagai zat bahan yang mengandung satu atau lebih
senyawa:
Mudah meledak (explosive)
Pengoksidasi (oxidizing)
Amat sangat mudah terbakar (extremely flammable)
Sangat mudah terbakar (highly flammable)
Mudah terbakar (flammable)
Amat sangat beracun (extremely toxic)
Sangat beracun (highly toxic)
Beracun (moderately toxic)
Berbahaya (harmful)
Korosif (corrosive)
Bersifat mengiritasi (irritant)
Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)
Karsinogenik/dapat menyebabkan kanker (carcinogenic)
Teratogenik/dapat menyebabkan kecacatan janin (teratogenic)
Mutagenik/dapat menyebabkan mutasi (mutagenic)
Zat atau bahan tersebut diatas diklasifikasikan sebagai limbah B3 karena memenuhi satau atau
lebih karakteristik limbah B3 berikut:
Limbah mudah meledak, yaitu limbah yang pada suhu dan tekanan standar (250 C, 760
mmHg) dapat meledak dan atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan
tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.
Limbah mudah terbakar, yaitu limbah yang mempunyai salah atu sifat berikut:
1. Limbah berupa cairan yang mengandung alkohol yang mengandung alkohol kurang dari
24% volume dan atau pada titik nyala tidak lebih dari 400C (1400F) akan menyala
apabila terjadi kontak dengan api, percikan api, atau sumber nyala lain pada tekanan
udara 760 mmHg.
2. Limbah bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar (250C,
760mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air,
atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran
yang terus menerus.
3. Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar.
4. Merupakan limbah pengoksidasi.
Limbah yang bersifat reaktif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut:
1. Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa
peledakan.
2. Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air.
3. Limbah yang apabila bercsmpur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan,
menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi
kesehatan manusia dan lingkungan.
4. Merupakan limbah sianida, sulfida, atau amonia yang pada kondisi pH antara 2 dan 12,5
dapat menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi
kesehatan manusia dan lingkungan.
5. Limbah yang mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar (250C,
760mmHg).
6. Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau
limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
Limbah beracun, yaitu limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi
manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius
apabila masuk kedalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.
Limbah yang menyebabkan infeksi, yaitu limbah kedokteran, limbah dari laboratorium
atau limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular.
Limbah bersifat korosif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut:
1. Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit.
2. Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja .
3. Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan sama atau lebih
besar dari 12,5 untuk bersifat basa.
Berbagai produk yang dapat menjadi limbah B3, yaitu:
Produk Automotif, contoh: bahan bakar, oli kendaraan, aki, dan pembersih kendaraan.
Produk untuk pemeliharaan rumah, contoh: cat, pewarna, pengencer cat.
Pestisida, contoh: insektisida, racun tikus dan kamper.
Pembersih rumah, contoh: pembersih lantai, pemutih, pengkilap oven
Produk lainnya, contoh: baterai, kosmetik, dan pemoles sepatu.
D. Karakteristik Limbah
Limbah mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Berukuran mikro Karekteristik ini merupakan karakterisik pada besar kecilnya limbah/
volumenya. Contoh dari limbah yang berukuran mikro atau kecil atau bahkan tidak bias
terlihat adalah limbah industri berupa bahan kimia yang tidak terpakai yang di buang tidak
sesuai dengan prosedur pembuangan yang dianjurkan.
2. Dinamis pencemarannya yang tidak dalam waktu singkat menyebar dan mengakibatkan
pencermaran. Biasanya limbah dalam menyerbar di perlukan waktu yang cukup lama dan
tidak diketahui dengan hanya melihat saja. Hal ini dikarenakan ukuran limbah yang tidak
dapat dilihat.
3. Berdampak luas (penyebarannya) Luasnya dampak yang di timbulkan oleh limbah ini
merupakan efek dari karakteristik limbah yang berukuran mikro yang tak dapat dilihat
dengan mata tellanjang. Contoh dari besarnya dampak yang ditimbulkan yaitu adanya
istilah “Minamata disease” atau keracunan raksa (Hg) di Jepang yang mengakibatkan
nelayan-nelayan mengidap paralis (hilangnya kemampuan untuk bergerak karena
kerusakan pada saraf). Kejadian ini terajadi di Teluk Minamata dan Sungai Jintsu karena
pencemaran oleh raksa (Hg).
4. Berdampak jangka panjang (antar generasi) Dampak yang ditimbulkan limbah terutama
limbah kimia biasanya tidak sekedar berdampak pada orang yang terkena tetapi dapat
mengakibatkan turunannya mengalami hal serupa.
E. Dampak Limbah
1. Limbah Industri Pangan Sektor Industri/usaha kecil pangan yang mencemari lingkungan
antara lain ; tahu, tempe, tapioka dan pengolahan ikan (industri hasil laut). Limbah usaha
kecil pangan dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung
sejumlah besar karbohidrat, protein, lemak , garam-garam, mineral, dan sisa sisa bahan
kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Sebagai contohnya limbah
industri tahu, tempe, tapioka industri hasil laut dan industri pangan lainnya, dapat
menimbulkan bau yang menyengat dan polusi berat pada air bila pembuangannya tidak
diberi perlakuan yang tepat. Air buangan (efluen) atau limbah buangan dari pengolahan
pangan dengan Biological Oxygen Demand ( BOD) tinggi dan mengandung polutan
seperti tanah, larutan alkohol, panas dan insektisida. Apabila efluen dibuang langsung ke
suatu perairan akibatnya menganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan dapat
menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya.
2. Limbah Industri Kimia & Bahan Bangunan Industri kimia seperti alkohol dalam proses
pembuatannya membutuhkan air sangat besar, mengeakibatkan pula besarnya limbah cair
yang dikeluarkan kelingkungan sekitarnya. Air limbahnya bersifat mencemari karena
didalamnya terkandung mikroorganisme, senyawa organik dan anorganik baik terlarut
maupun tersuspensi serta senyawa tambahan yang terbentuk selama proses permentasi
berlangsung.Industri ini mempunyai limbah cair selain dari proses produksinya juga, air
sisa pencucian peralatan, limbah padat berupa onggokan hasil perasan, endapan Ca SO4,
gas berupa uap alkohol. kategori limbah industri ini adalah limbah bahan beracun
berbahayan (B3) yang mencemari air dan udara. Gangguan terhadap kesehatan yang
dapat ditimbulkan efek bahan kimia toksik :
a. Keracunan yang akut, yakni keracunan akibat masuknya dosis tertentu kedalam tubuh
melalui mulut, kulit, pernafasan dan akibatnya dapat dilihat dengan segera, misalnya
keracunan H2S, Co dalan dosis tinggi. Dapat menimbulkan lemas dan kematian.
Keracunan Fenal dapat menimbulkan sakit perut dan sebagainya.
b. Keracunan kronis, sebagai akibat masuknya zat-zat toksis kedalam tubuh dalam dosis
yang kecil tetapi terus menerus dan berakumulasi dalam tubuh, sehingga efeknya baru
terasa dalam jangka panjang misalnya keracunan timbal, arsen, raksa, asbes dan
sebagainya
3. Limbah Industri Sandang Kulit & Aneka Sektor sandang dan kulit seperti pencucian
batik, batik printing, penyamakan kuit dapat mengakibatkan pencemaran karena dalam
proses pencucian memerlukan air sebagai mediumnya dalam jumlah yang besar. Proses
ini menimbulkan air buangan (bekas Proses) yang besar pula, dimana air buangan
mengandung sisa-sisa warna, BOD tinggi, kadar minyak tinggi dan beracun
(mengandung limbah B3 yang tinggi).
4. Limbah Industri Logam & Ekektronika Bahan buangan yang dihasilkan dari industri besi
baja seperti mesin bubut, cor logam dapat menimbulkan pemcemaran lingkungan.
Sebagian besar bahan pencemarannya berupa debu, asap dan gas yang mengotori
udarasekitarnya. Selain pencemaran udara oleh bahan buangan, kebisingan yang
ditimbulkan mesin dalam industri baja (logam) mengganggu ketenangan sekitarnya.
kadar bahan pencemar yang tinggi dan tingkat kebisingan yang berlebihan dapat
mengganggu kesehatan manusia baik yang bekerja dalam pabrik maupun masyarakat
sekitar. Walaupun industri baja/logam tidak menggunakan larutan kimia, tetapi industri
ini memcemari air karena buanganya dapat mengandung minyak pelumas dan asam-asam
yang berasal dari proses pickling untuk membersihkan bahan plat, sedangkan bahan
buangan padat dapat dimanfaatkan kembali. Bahaya dari bahan-bahan pencemar yang
mungkin dihaslkan dari proses- proses dalam industri besi-baja/logam terhadap kesehatan
yaitu Debu, dapat menyebabkan iritasi, sesak nafas Kebisingan, mengganggu
pendengaran, menyempitkan pembuluh darah, ketegangan otot, menurunya kewaspadaan,
kosentrasi pemikiran dan efisiensi kerja.· Karbon Monoksida (CO), dapat menyebabkan
gangguan serius, yang diawali dengan napas pendek dan sakit kepala, berat, pusing-
pusing pikiran kacau dan melemahkan penglihatan dan pendengaran. Bila keracunan
berat, dapat mengakibatkan pingsan yang bisa diikuti dengan kematian. Karbon Dioksida
(CO2), dapat mengakibatkan sesak nafas, kemudian sakit kepala, pusing-pusing, nafas
pendek, otot lemah, mengantuk dan telinganya berdenging. Belerang Dioksida (SO2),
pada konsentrasi 6-12 ppm dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan,
peradangan lensa mata (pada konsentrasi 20 ppm), pembengkakan paru-paru/celah suara.
Minyak pelumas, buangan dapat menghambat proses oksidasi biologi dari sistem
lingkungan, bila bahan pencemar dialirkan keseungai, kolam atau sawah dan sebagainya.
Asap, dapat mengganggu pernafasan, menghalangi pandangan, dan bila tercampur
dengan gas CO2, SO2, maka akan memberikan pengaruh yang nenbahayakan seperti
yang telah diuraikan diatas. Berbagai pabrik industri dianatara bahan bakunya banyak
mempergunakan zat-zat kimia organik maupun anorganik. Sebagai hasil pengolahannya
selain menghasilkan produk-produk yang berguna bagi kehidupan manusia, juga fakta
menunjukkan bahwa limbah-limbah negatif bagi kesehatan manusia dan kelestarian
lingkungannya. Diantara efek limbah berbahanya terhadap kesehatan manusia adalah
karena sifat toksik bahan yang dikandung dalam limbah tersebut. Berbagai jenis penyakit
yang dapat terjadi karena limbah berbahaua adalah; penyakit pneumoniosis, silicosis,
byssinosis, siderosis, talkosis dan berbagai jenis keracunan lainnya. Penyakit-penyakit
yang ditimbulkan dari limbah berbahaya dapat bersifat akut dan kronis. Terutama limbah
berbahaya toksis, dimana proses reaksinya sangat kompleks. Secara umum rantai reaksi
menimbulkan efek terhadap kesehatan manusia dapat di bagi dalam tiga face, yaitu:
(1) face paparan atau eksposisi,
(2) face tokso-kenetik, dan
(3) face tokso – dinamik.
Face paparan dapat terjadi secara oral, melalui saluran pencemaran, atau melalui kulit.
Pada face tokso-kinetik ada dua proses yang memainkan peranan penting, yaitu;
1. Transpor yang meliputi absorbsi yang disebut, dan ekskresi.
2. Perubahan metabolik yang disebut juga botransformasi yang sering menyebabkan
ketidakaktifan zat yang diserap. namun perubahan biokimiawi dalam organisme dapat
mengakibatkan juga pembentukan senyawa aktif dan dengan demikian mengakibatkan
bioaktivasi.
Face tokso-dinamik meliputi interaksi antara molekul zat aktif atau zat racun dan tempat
kerja spesifik, yaitu reseptor. Interaksi ini menghasilkan induksi suatu stimulus
(rangsangan) yang dimulai dari proses biokimia dan biofisika dan akhirnya menyebabkan
efek bagi kesehatan manusia.
F. Dampak limbah bagi Kesehatan
Timbunan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong
penularan infeksi, Timbunan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus,
seperti Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah
(haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya
kurang memadai, penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit),
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah
suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke
dalam pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah
Sampah beracun. Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat
mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah
yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
G. Dampak limbah bagi Lingkungan
Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya ditinjau dari segi
kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari
segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata). Cairan rembesan
sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme
termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan
berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan
menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap,
gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak. Macam pencemarann perairan yang ditimbulkan
oleh sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan bau pada air sungai, penyebaran bahan
kimia dan mikroorganisme yang terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya
sehingga mencemari sumur dan sumber air. Bahan-bahan pencemar yang masuk kedalam air
tanah dapat muncul ke permukaan tanah melalui air sumur penduduk dan mata air. Jika bahan
pencemar itu berupa B3 (bahan berbahaya dan beracun) mislnya air raksa (merkuri), chrom,
timbale, cadmium, maka akan berbahaya bagi manusia, karena dapat menyebabkan gangguan
pada syaraf, cacat pada bayi, kerusakan sel-sel hati atau ginjal. Baterai bekas (untuk senter,
kamera, sepatu menyala, jam tangan) mengandung merkuri atau cadmium, jangan di buang
disembarang tempat karena B3 didalamnya dapat meresap ke sumur penduduk. Macam
pencemaran udara yang ditimbulkannya misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas-
gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbonmonoksida (CO), karbondioksida
(CO2) nitrogen-monoksida (NO), gas belerang, amoniak dan asap di udara. Asap di udara, asap
yang ditimbulkan dari bahan plastik ada yang bersifat karsinogen, artinya dapat menimbulkan
kanker, berhati-hatilah dalam membakar sampah. Cairan dari limbah – limbah yang masuk ke
sungai akan mencemarkan airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan
dapat mati sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga
mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia akan terkena
dampak limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan
juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah tanggake
sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak dapat mengalir dan air
naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat meresahkan para penduduk. Dampak
lainnya adalah Menurunnya kualitas lingkungan, Menurunnya estetika lingkungan,¡
Terhambatnya pembangunan Negara
1. Pengertian Polusi
Pengertian Polusi yaitu masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia
atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
2. Pengertian Polutan
Polutan adalah Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan baik
(Pencemaran Udara, Tanah, Air, dsb). Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan
bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon
dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari
0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
Polusi artinya pencemaran, bisa pencemaran udara, suara, air, lingkungan dll.
Sedangkan Polutan itu bahan yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan, contohnya
asap, sampah, bahan berbahaya, dll.
• Polusi Tanah
Contoh : Sampah, Pembuangan limbah pabrik, Pembuangan limbah pertanian
• Polusi Air
Contoh : Zat detergen , Zat limbah pabrik ,
• Polusi Suara
Contoh : Orang ribut , Suara kereta api, Mesin motor, Suara petir
• Polusi Udara
Contoh : Asap kendaraan roda dua dan roda empat , asap pabrik industri
• Kontaminasi Radioaktif
Contoh : Tenaga nuklir yang bocor, Limbah radio aktif
• Polusi Foto
Contoh : Lampu penerang foto buatan
1. Bersifat kuantitatif, yaitu terdiri dari unsur-unsur yang secara ilmiah terdapat di alam akan
tetapi jumlahnya semakin bertambah. Biasanya disebabkan oleh bencana alam, perbuatan
manusia dan lain – lain, contohnya karbon, nitrogen, fosfor, dan lain-lain.
2. Bersifat Kualitatif, yaitu terdiri dari unsur yang terjadi karena berlangsungnya persenyawaan
yang dibuat secara sintetis seperti, detergen, pertisida, dan lain – lain.
Pada umumnya polusi lingkungan ditunjukkan pada faktor yang bersifat fisik, seperti
polusi oleh radiasi, suhu, penerangan, dan faktor kimia melalui debu, uap, gas, larutan, awan
kabut yang drajadnya tinggi.
Beda dengan Polusi, Polutan merupakan bahan atau benda yang menyebabkan pencemaran
baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara sifatnya polutan dibagikan menjadi empat
(4):
1. Polutan fisik, merupakan polutan yang dengan fisiknya dapat mencemarkan lingkunagn
seperti pecahan kramik, pecahan kaca, dan besi tua.
2. Polutan Kimiawi, merupakan polutan yang berbentuk senyawa kimia baik senyawa sintetis
ataupun yang alami, yang karena konsentrasinya cukup tinggi sehingga menimbulkan
pencemaran, seperti Gas, CO2, Logam Pb atau timbal, merkuri, CO, dan SO4.
3. Polutan Biologis, merupakan polutan yang berbentuk makhluk hidup yang dapat
menimbulkan pencemaran, seperti tumbuhan gulma, bakteri, ecoli, dan lainnya.
4. Polutan Sosial Budaya, merupakan polutan yang berbentuk perilaku atau hasil budaya yang
tidak sesuai dengan norma sosial budaya setempat, sehingga mengganggu sosial budaya
masyarakat, seperti anak-anak yang tawuran di sekitar masyarakat.
Sekian ulasan tentang Pengertian polusi dan polutan beserta contohnya. semoga ulasan
tersebut bermanfaat bagi para pembaca sekalian, terima kasih telah sempat berkunjung, dan
sampai jumpa di artikel penting lainnya.