Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu masalah yang
menuntut perhatian dan dalam rangka mempersiapkan lulusan pendidikan
untuk memasuki era globalisasi yang penuh tantangan dan ketidakpastian,
diperlukan rancangan kurikulum yang dapat memenuhi kebutuhan nyata
lapangan. Pendidikan sebagai upaya untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa pada hakekatnya adalah usaha untuk menyiapkan peserta didik
agar dapat memainkan peran di masa yang datang.
Pendidikan Indonesia semakin hari kualitasnya makin rendah.
Berdasarkan Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara
berkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14
negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kulitasnya berada pada level
14 dari 14 negara berkembang. Dalam pembelajaran biologi peningkatan
mutu pendidikan juga diperlukan. Hal ini untuk mencetak generasi yang
bukan sekedar menghafal materi saja, namun paham sekaligus mampu
mengaplikasikannya kedalam kehidupan.
Paham sekaligus mampu mengaplikasikan materi kedalam
kehidupan dapat diwujudkan melalui pemanfaatan Arboretum untuk
menunjang pembelajaran khususnya dibidang biologi. Arboretum adalah
laboratorium lapangan semacam kebun botani yang didalamnya terdapat
koleksi tumbuhan-tumbuhan, herbarium, dan sebagainya. Bentuk
Arboretum umumnya berbentuk rumah kaca. Manfaat Arboretum secara
umum adalah untuk pengkoleksian, penelitian, sarana wisata sekaligus
media pendidikan.
Arboretum erat kaitannya dengan pembelajaran Biologi misalnya
botani, kultur jaringan, holtikultura, ekologi, dan lain sebagainya. Selain
itu di dalam Arboretum juga dapat diberi bangunan khusus untuk

1
perpustakaan, herbarium, atau green house (rumah kaca). Herbarium dan
green house dapat membantu dalam proses penelitian dan identifikasi atau
klasifikasi yang berguna dalam proses pembelajaran taksonomi tumbuhan.
Pemanfaatan Arboretum untuk menunjang proses pembelajaran Biologi
akan dijelaskan secara lebih rinci dalam pembahasan makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Dilihat dari buruknya peringkat kualitas pendidikan Indonesia menurut
UNESCO, maka peningkatan mutu pendidikan Indonesia merupakan suatu
program yang harus segera di realisasikan. Adanya media penunjang
pembelajaran merupakan salah satu program peningkatan mutu
pendidikan, misalnya Arboretum. Arboretum memiliki erat kaitannya
dengan mata pembelajaran Biologi yang dapat menunjang berbagai
macam sub bab Biologi seperti kultur jaringan, botani, zoology dan
sebagainya. Selanjutnya, pokok permasalahan tersebut dirinci ke dalam
sub-sub permasalahan sebagai berikut :
1. Mengapa Arboretum dapat menunjang proses pembelajaran
biologi?
2. Bagaimana proses pemanfaatan Arboretum dalam pembelajaran
biologi?
3. Bagaiaman peran Arboretum dalam pembelajaran biologi ?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memperoleh
gambaran empiris tentang :
1. Alasan Arboretum dapat menunjang proses pembelajaran biologi.
2. Proses pemanfaatan Arboretum dalam pembelajaran biologi.
3. Peran Arboretum dalam pembelajaran biologi.

D. Manfaat
Makalah ini bermanfaat untuk mengetahui alasan mengapa
Arboretum dapat menunjang proses pembelajaran biologi, bagaimana
proses pemanfaatan Arboretum dalam pembelajaran biologi, dan peran

2
Arboretum dalam pembelajaran biologi. Ditinjau dari manfaat teoritis dan
praktis dari makalah tersebut, yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Makalah ini diharapkan mampu memberikan sumbangan
pemikiran dalam memperkaya wawasan konsep peningkatan
mutu pendidikan terutama tentang media pembelajaran yang
mampu menunjang proses pembelajaran guna meningkatan
mutu pendidikan Indonesia.
2. Manfaat Praktis
Hasil dari makalah ini secara praktis diharapkan dapat
menyumbangkan pemikiran terhadap pemecahan masalah yang
bekaitan dengan masalah peningkatan mutu pendidikan
Indonesia terutama tentang media pembelajaran yang mampu
menunjang proses bpembelajaran. Selanjutnya hasil makalah
ini diharapkan menjadi acuan bagi penyusunan program
peningkatan mutu pendidikan Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Arboretum
Arboretum berasal dari bahasa latin arborete dan rium. Kata
pertama berarti pohon dan kata kedua berarti tempat. Oleh karena itu,
Arboretum merupakan tempat untuk menanam pohon. Banyak tempat
yang memiliki kecenderungan sebagai hutan, namun hanya sedikit tempat
yang menggunakan istilah Arboretum dan fokus dalam penanaman pohon.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Arboretum

3
merupakan tempat berbagai pohon ditanam dan dikembangbiakkan untuk
tujuan penelitian atau pendidikan.

Keberadaan arboretum saat ini dianggap penting baik bagi negara


masyarakat secara umum, terutama bagi perguruan tinggi dan lembaga
pendidikan umum, mengingat berkurangnya tempat penelitian dan
pengkajian ekosistem hutan bagi pelajar, mahasiswa dan peneliti.
Selain itu keberadaan arboretum dapat dijadikan sumber pendapatan
dengan turut dibudidayakannya tanaman buah-buahan atau
pemeliharaan tanaman sela bernilai ekonomis tinggi atau
pemeliharaan ternak menjadikannya areal rekreasi alami. (Rauf,
2009:3)

Salah satu contoh Arboretum di Indonesia adalah Arboretum milik


Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. Arboretum Unpad tidak hanya
ditumbuhi oleh pohon-pohon saja, tetapi juga tumbuhan terna (tumbuhan
lunak, tidak membentuk kayu) serta semak yang tumbuh di darat maupun
air. Arboretum Unpad memiliki luas sekitar 10,5 hektar, terbagi ke dalam
beberapa zona, yaitu zona tanaman obat, tanaman langka, tanaman jati
diri, tanaman bahan bangunan, dan zona budidaya.
Arboretum Unpad berisi berbagai jenis atau tipe ekosistem yang
membentuk suatu habitat atau tempat hidup bagi berbagai jenis makhluk
hidup seperti ikan, burung, hewan invertebrata, hewan ternak (mammalia).
Saat ini arboretum Unpad memiliki 174 jenis tanaman hias, 21 tanaman
jati, 55 tanaman obat, 78 tanaman langka dan 68 tanaman buah. Selain
tumbuhan, terdapat beberapa spesies hewan yang telah terinventarisir
seperti delapan jenis ular, empat mamalia, puluhan jenis avedan hewan
lannya sepertin ikan, serangga, gastropoda, bivalvia dan sebagainya.

4
Denah Arboretum Universitas Padjajaran Bandung

B. Hubungan dan Pemanfaatan Arboretum dalam Pembelajaran Biologi


Arboretum memiliki keterkiatan erat dengan pembelajaran salah
satunya pembelajaran biologi. Hal ini tentunya berkaitan erta dengan fungsi
Arboretum sendiri yakni sebagai tempat menanam tanaman untuk tujuan
ilmiah mauapun sebagai media pembelajaran. Pembelajaran biologi yang
dapat diperoleh antara lain botani, kultur jaraingan, dan ekologi

1. Botani
Botani merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari
mengenai tumbuhan, baik itu morfologi, fisiologi, anatomi, taksonomi,
mikoologi, dan lain sebagainya yang tentunya berhubungan dengan
tumbuhan. Dengan demikian Arboretum yang memiliki berbagai jenis
tanaman koleksi dapat dengan mudah menunjang pembelajaran botani
tersebut. Pembelajaran botani dapat dilaksanakan secara praktek dan
tentunya hal ini dapat menunjang ilmu lain yang terdapat dalam botani,
misalnya saja morfologi tumbuhan. Melihat tanaman secara langsung di
Arboretum akan membantu dalam pembelajaran mengenai morfologi
tumbuhan. Karena morfologi merupakan ilmu yang mempelajari
mengenai bentuk fisik dari tumbuhan yang tentunya dapat diketahui jika
melihat tumbuhan secara langsung.
Arboretum juga dilengkapi dengan papan penamaan setiap
koleksi tanaman yang ada. Papan penamaan ini biasanya memuat naman

5
tanaman, naman latin, kalsifikasi tanaman, habitat asal tanaman dan
keterangan pelengkap. Hal ini juga berkaitan dengan pembelajaran
biologi yakni ilmu taksonomi. Taksonomi merupakan ilmu yang
memepelajari mengenai penamaan dari tanaman berikut klasifikasinya.
Dengan berbagai koleksi tanaman yang ada sekaligus dilengakapi dengan
papan penamaan tentunya hal ini akan sangat membantu menambah
pengetahuan mengenai taksonomi tumbuhan.

2. Kultur Jaringan
Menurut Suryowinoto (dalam Hendaryono dan Wijayani, 1994:26)
Kultur jaringan dalam bahasa asing disebut sebagai tissue culture,
weefsel cultuus atau gewebe kultur. Kultur adalah budidaya dan jaringan
adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.
Maka, kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman
menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya.
Arboretum memiliki hubungan dengan kultur jaringan.
Arboretum menyediakan lahan berupa rumah kaca yang biasanya
digunakan dalam penanaman tumbuhan hasil dari kultur jaringan. Hal ini
dapat membantu dalam pembelajaran biologi. Karena di rumah kaca
tersebut dapat dijumpai berbagai hasil tanaman kultur jaringan, sehingga
dapat menambah ilmu mengenai penanaman hasil kultur jaringan.

3. Ekologi
Ekologi merupakan kesatuan hubungan binatang dengan semua
lingkungan organik dan anorganik. Disebut juga biologi lingkungan,
dengan demikian, ekologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi.
Ekologi membahas keterkaitan anatara jasad hidup, baik secara individu,
jenis, maupun kesatuan yang lebih kompleks, dengan semua komponen
yang ada di sekitarnya. Arboretum apabila dilengkapi dengan model
ekosistem berupa tanaman sekaligus hewan di dalamanya yang
memunculkan keterkaitan ekosistem tentunya akan ikut menunjang
pembelajaran ekologi yang ada.

6
Arboretum memang berhubungan dengan pembelajaran biologi
yakni berperan sebagai pembelajaran langsung berupa praktek di
lapangan yang menunjang materi yang telah di dapatkan dalam
pembelajaran. Selain itu di dalam Arboretum juga dapat diberi bangunan
khusus untuk perpustakaan, herbarium, atau green house (rumah kaca).
Herbarium dan green house dapat membantu dalam proses penelitian dan
identifikasi atau klasifikasi yang berguna dalam proses pembelajaran
taksonomi tumbuhan. Green house merupakan tempat penelitian dan
budidaya tumbuhan yang selalu terkontrol dan terkendali untuk
menumbuhkan koleksi yang tidak dapat hidup pada iklim alami.

Gambar Green House

7
Bagian dalam Green House

C. Peran Arboretum dalam Pembelajaran Biologi

Di Indonesia Arboretum yang merupakan tempat koleksi berbagai


tanaman sering kali jumpai di berbagai Universitas antara lain Universitas
Gajah Mada, Universiatas Padjadjaran, Insistut Pertanian Bogor,
Universitas Jendral Soedirman, Universitas Riau, dan lainnya. Hal ini
tentu tak lepas dari tujuan Arboretum sendiri yakni sebagai tempat
menanam tanaman untuk tujuan ilmiah mauapun sebagai media
pembelajaran.
Pembelajaran biologi merupakan salah satu pembelajaran yang
dapat ditunjang melalui media Arboretum tersebut. Sebagai contoh
Arboretum yang dimiliki Universitas Padjadjaran yang memiliki berbagai
fungsi yang tentunya memiliki keterkaitan dengan pembelajaran biologi
anatara lain sebagai tempat diskusi, praktikum, dan penelitian; tempat
pembelajaran mengenai lingkungan dan keanekaragaman hayati,
laboratorium lapangan; sumber daya plasma nutfah (bank genetik) yang
menyimpan berbagai koleksi jenis tanaman langka khususnya dari daerah
Jawa Barat, tanaman obat-obatan, tanaman pohon produksi dan kolam

8
percobaan, berbagai jenis hewan liar; melindungi mata air yang ada di
kawasan kampus; melestarikan model ekologi pedesaan seperti
pekarangan tradisional, rumah baduy, kolam, sawah, kebun, dan lain-lain;
serta sebagai tempat wisata pendidikan dan rekreasi. Lain halnya dengan
Arboretum yang dimiliki Universitas Jenderal Soedirman selain berfungsi
sebagai berbagai kegiatan ilmiah kampus juga berfungsi sebagai taman
kupu-kupu.
Berdasarkan berbagai fungsi Arboretum di beberapa universitas.
Maka dapat diketahui Arboretum dalam pembelajaran biologi, memiliki
berbagai peran anatara lain :

1. Media Pembelajaran
Arboretum dapat menjadi media bagi para guru untuk
menyampaikan pembelajaran biologi kepada peserta didik secara
lebih leluasa. Karena peserta didik akan diajak untuk mengamati dan
melihat langsung pembelajaran biologi yang ada dalam Arboretum
tidak hanya berupa materi. Hal ini merupakan bentuk pembelajaran
inkuiri yang akan membawa peserta didik menjadi lebih aktif dan
bekerja dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah. Sehingga
pembelajaran tidak berpusat kepada guru melainkan kepada peserta
didik.
Selain itu, Arboretum dapat memberikan pengenalan
mengenai berbagai macam jenis tumbuhan dalam Arboretum.
Pengenalan itu tidak hanya pada kalangan akademis tetapi juga
masyarakat umum. Dengan memberikan pengenalan tehadap
berbagai jenis tumbuhan, maka Arboretum dapat memberikan
informasi mengenai manfaat dan khasiat berbagai macam tumbuhan,
juga memberikan pendidikan konservasi dari tanaman yang terancam
punah kepada masyarakat.

9
2. Laboratorium Lapangan
Arboertum apabila memiliki kelengkapan yang tinggi
tentunya dapat menjadi tempat yang menunjang kegiatan penelitaian,
praktikum dan riset. Keanekaragaman tersebut dapat dijadikan bahan
untuk studi maupun penelitian dalam berbagai disiplin ilmu. Banyak
aspek yang dapat dijadikan bahan penilitian seperti ekologi, botani,
kultur jaringan, dan sebagainya. Dalam hal ini, Arboretum telah
melakukan upaya dalam membantu penyediaan informasi, bahan
studi, dan juga lokasi penelitian yang bergerak dilingkungan hidup.
3. Tempat Praktikum dan Penelitian
Arboretum yang memiliki banyak koleksi baik hewan
maupun tumbuhan tentunya sangat membantu dalam mengumpulkan
data kegiatan praktikum maupun penelitian. Lokasi penelitian di
Arboretum biasanya didasarkan pada teknik Purposive Random
Sampling atau sampel acak.
4. Bank Genetik
Arboretum yang menyimpan berbagai koleksi jenis tanaman
langka , tanaman obat-obatan, berbagai hewan liar yang terdapat di
wilaayh tersebut tentunya dapat membantu menjadi bank genetik
atau sumber daya plasma nutfah.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Arboretum merupakan tempat berbagai pohon ditanam dan
dikembangbiakkan untuk tujuan penelitian atau pendidikan. Arboretum
sangat berperan sebagai media dalam pembelajaran biologi, hal ini
dikarenakan Arboretum dapat digunakan untuk penelitian, praktikum dan
kegiatan yang bersifat ilmiah.
Di dalam Arboretum terdapat koleksi berbagai jenis tumbuhan yang
diberi nama, sistem klasifikasi, dan informasi lain. Hal ini sangat berguna
sebagai media belajar sistem taksonomi. Selain itu terdapatnya green
house sangat membantu proses pembelajaran kultur jaringan karena green
house sangat baik untuk tempat tumbuh hasil tumbuhan yang dikultur.
Selain koleksi berbagai tumbuhan, didalam Arboretum juga dapat
diisi dengan beberapa jenis hewan yang nantinya dapat digunakan sebagai
media belajar Zoologi. Selain itu di Arboretum dapat dibuat ekosistem
kolam, ekosistem sawah, dan lain-lain yang nantinya akan berguna untuk
pembelajaran ekologi.

B. Saran
Arboretum merupakan salah satu perangkat pendukung
laboraturium dari segi infrastruktur. Memiliki Arboretum tentu dapat

11
menaikkan mutu pembelajaran dalam segi Biologi. Universitas Sebelas
Maret sudah seharusnya mewacanakan memiliki Arboretum. Dilihat dari
segi daerah Surakarta yang masih sejuk dan subur, maka tidak sukar untuk
memiliki Arboretum demi menunjang pembelajaran biologi.

12

Anda mungkin juga menyukai