Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

ANATOMI HEWAN
AMPHIBIA

Disusun Oleh:

Nama : Fitri Susanti

NIM : K4315023

Kelas :A

Kelompok :4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2016
Laporan Resmi Praktikum

Anatomi Hewan

I. Judul : AMPHIBIA
II. Tujuan :
1. Mengetahui topografi Amphibia melalui Rana sp.
2. Mengetahui fungsi masing-masing organ.
3. Mengetahui organ dan sistem organ pada Rana sp.

III. Alat dan Bahan :


Alat : Bahan :
1. Papan seksi 1. Rana sp.
2. Jarum pentul 2. Bufo sp.
3. Cutter/pisau 3. Katak pohon
4. Gunting
5. Pinset
6. Lup
7. Alat tulis

IV. Langkah Kerja :


1. Membius Rana sp, Bufo sp, dan katak pohon dengan eter.

2. Meletakannya pada papan seksi dan menusuk kepalanya dengan jarum pentul pada
bagian otak hingga mati.

3. Mengamati bentuk morfologi.

4. Menggunting bagian anal ke atas sampai daging dapat terangkat lalu mengamati
organ-organnya.

5. Mengamati sistem organnya.


V. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Morfologi Rana sp, Bufo sp, Polypedates leucomystax

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar

1 a

b 1. Bufo sp
2. Rana sp
c 3. Polypodates leucomystax
a. Organon visus
g 2 b. Digiti
e f
c. Kulit
i d. Cavum oris
e. Nares anteriores
f. Anterbrachium
d g. Brachium
h h. Manus
i. Kloaka
3 j. Pes
j a
k. Crus
k l. Femur
e m. Lingua (lidah)
l
Sumber :
m b
Gambar Referensi https://zulyaminkimo.wordpress.
com/vertebrata/amphibi/

httplistiana19.blogspot.co
.id201511vbehaviorurl
defaultvmlo.html

httpwww.edubio.info201502
kelas-amfibia.html
Deskripsi Morfologi Rana sp, Bufo sp, Rhacophorus sp
A. Morfologi Rana sp, Bufo sp, Rhacophorus sp

1. Caput :

a. Rima oris (celah mulut ) yang dibangun olrh maxilla dan mandibula.
b. Cavum oris ( rongga mulut )
c. Nares anteriores : lubang-lubang kecil terdapat di sebelah dorsal dari rima oris.
d. Organon visus (alat penglihat)
e. Membran tymphani (gendang telinga), terdapat di sebelah caudal dari organon visus.

2. Cerviks (leher) tidak nyata.

3. Truncus ( badan )

a. Termal (kulit) yang selalu basah, halus, dan terdapat butir-butir pigmen serta plica
dorso lateralis (lapisan kulit) yang berisis pembuluh darah sehingga melalui kulit dapat
terjadi pertukaran gan (respirasi).
b. Anus pada ujung posterior tubuh.

4. Extremitas (anggota badan)

a. Extremitas anterior ( anggota gerak depan) terdiri dari satu pasang. Bagian-bagiannya
adalah : Brachium (lengan atas), anterbrachium (lengan bawah), manus (tangan), dan
digiti (jari-jari) 4 buah.
b. Extremitas posterior (anggota gerak belakang) terdiri dari satu pasang. Bagian-
bagiannya adalah: femur (paha), crus (tungkai bawah), Pessive pedes (kaki), digiti (jari-
jari) 5 buah, membran (selaput) untuk berenang.

5. Integumen (kulit) yang menutup seluruh tubuh berfungsi untuk pelindung, untuk
pernapasan, dan absorbs air.

a. Epidermis (bagian terluar)


b. Corium/ dermis ( bagian sebelah dalam), terdapat chromatophora (sel warna), syaraf,
fasa (pembuluh darah).

B. Perbedaan morfologi Rana sp, Bufo sp, dan Rhacophorus sp

Rana sp Bufo sp Rhacophorus sp


a. Ukuran badan kecil. a. Ukuran badan lebih besar. a. Ukuran badannya kecil.
b. Badannya langsing dan b. Badannya berbentuk b. Badannya ramping.
memanjang. bulat. c. Kepala hampir
c. Habitatnya di daerah c. Habitatnya di daerah
mengkerucut.
basah dan berair. kering. d. Katak ini biasanya hidup
d. Kulitnya licin dan d. Kulitnya tidak licin dan
bertengger diatas
memiliki warna yang memiliki warna
rerantingan pohon yang
mencolok. kecoklatan.
rendah atau semak
e. Selaput renang terlihat e. Kulitnya kasar dan kering.
f. Selaput renang tidak belukar .
jelas.
e. Saat musim katak jantan
f. Tidak mengalami terlihat jelas.
g. Mengalami penebalan bersahutan dalam
penebalan pada kulit.
g. Kaki posterior panjang. kulit oleh zat keratin. kelompok besar di sekitar
h. Tungkai belakang pendek,
rawa atau cekungan
sehingga lompatannya
berair.
hanya berjarak pendek. f. Punggung dorsal berkulit
halus tanpa tonjolan,
lipatan, atau bintil-bintil.
g. Kaki posterior sangat
panjang.

Sumber

Brotowidjoyo, Mukayat. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga.


Campbell, et.al. 2008. Biologi Jilid 2. Jakarta. Erlangga.
Fujaya. 1999. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Ismawati. 2008. Biologi. Solo : Bumi Aksara.
Jasin, Maskoeri. 1992. Sistematika Hewan. Surabaya : Sinar Wijaya.

V. Hasil Pengamatan dan Pembahasan


Topografi Rana sp, Bufo sp, dan Rhacophorus sp

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar

c
1

a
1. Bufo sp
e
b 2. Rana sp
f
3. Polypodates leucomystax

b 3
2
a. Cor (jantung)
a b. Pulmo (paru-paru)
c. Ventriculus (lambung)
g d. Hepar (hati)
e. Ovarium dengan telur
h f. Intestinum (usus)
g. Gonad
i h. Vesica felea (Empedu)
i. Ren (ginjal)
j j. Kloaka
k k. Klavikula
Gambar Referensi
Sumber:
httpwww.anneahira.comsistem-
pencernaan-pada-katak.htm

httpsabisjatuhbangunlagi
.wordpress.comauthorazifah
165page39

httputaribiologi.blogspot.co.id
201506amphibi.html

Deskripsi Topografi
A. Topografi Rana sp, Bufo sp, dan Rhacophorus sp

1. Cor
Cor pada amphibi berwarna merah dalam kantong jaringan atau pericardium yang
berisi dengan zat cair lymphe. Jantung berfungsi sebagai alat untuk memompa darah
ke seluruh tubuh.
2. Pulmo
Pulmo pada amphibi jumlahnya dua, elastis, berdinding tipis. Pulmo berfungsi sebagai
alat pernapasan, yaitu sebagai tempat bertukarnya oksigen dan karbon dioksida.
3. Hepar
Hepar pada amphibi berwarna coklat, terdiri dari lobus dexter dan lobus sinester. Hati
berfungsi untuk menawarkan racun yang masuk ke dalam tubuh bersama makanan. Ia
juga berfungsi sebagai tempat perombakan sel darah merah yang telah tua.
4. Ventriculus
Berwarna putih, panjang, sebelah sisi kiri.
5. Intestinum tenue berbentuk bulat dan berkelok-kelok
6. Intestinum crassum, bentuknya lebih besar dari pada intestinum tenue dan hitam.
7. Lien
Merah bulat, pada kedua sisi linea middosal di atas peritonium
8. Ren yang panjang merah tua
9. Vessica urinaria yang merupakan kantong berdinding tipis dimidiventral pada ujung
posterior coelom.
10. Ureter : saluran kencing yang bermuara pada kloaka.
11. Gonade : Betina mempunyai 2 ovarium besar, berisi banyak telur-telur kecil hitam
sperik. Pada jantan ada 2 testis berbentuk kacang kecil putih. Berhubungan dengan
alat-alat kelamin yaitu corpus adiposum bercabang kekuning-kuningan di atas kedua
testis. Rectum dan ductus dari ren dan alat-alat kelamin memasuki cloaca yang
membuka.
12. Kloaka : Lubang pengeluaran.

B. Perbedaan topografi pada Rana sp, Bufo sp, dan Rhacophorus sp

Rana sp Bufo sp Rhacophorus sp


a. Memiliki gigi. a. Tidak memiliki gigi. a. Memiliki gigi.
b. Cavum oris menonjol. b. Cavum oris tidak begitu b. Cavum oris menonjol.
c. Lidahnya bercabang dua. c. Lidahnya pendek dan
menonjol.
d. Ukuran organnya relatif
c. Lidahnya tidak
lebih kecil. bercabang. tidak bercabang.
e. Tidak mempunyai pundi d. Ukuran organnya relatif d. Ukuran organnya
hawa. besar. sedang.
e. Mempunyai pundi hawa.

Sumber

Campbell, et.al. 2008. Biologi Jilid 2. Jakarta. Erlangga.


Fujaya. 1999. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Ismawati. 2008. Biologi. Solo : Bumi Aksara.
Jasin, Maskoeri. 1992. Sistematika Hewan. Surabaya : Sinar Wijaya.
Kimbal, J. W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga.

VI. Hasil Pengamatan dan Pembahasan


Sistem Pencernaan Rana sp, Bufo sp, dan Polypedates leucomystax

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar

1 c

1. Bufo sp
a
2. Rana sp
b 3 3. Polypodates leucomystax
2

c
a. Cavum oris
e
b. Pharyx
c. Ventriculus (lambung)
d
d. Intestinum (usus)
e. Hepar (hati)
f. Kloaka

d httputaribiologi.blogspot.co.id
f
201506amphibi.html
Gambar Referensi
httpriabiologiuad.blogspot.co.id
201207tugas-sph-1-
perbandingan-anatomi-class.
Html

httpsabisjatuhbangunlagi.
wordpress.comauthorazifah
165page39

Deskripsi
A. Sistem Pencernaan pada Rana sp, Bufo sp, dan Polypodates leucomystax
1. Tractus digestorium :
a. Cavum oris dengan lingua bifida untuk menangkap mangsa dan gigi berbentuk conus
untuk memegang mangsa.
b. Pharynx.
c. Esophagus merupakan saluran pendek.
d. Ventriculus, kantong di tengah melebar, bisa semakin besar jika terisi makanan, terdiri
dari cardiac (tempat masuk esophagus) dan pylorus (lubang menuju intestinum).
e. Intestinum digantungkan oleh selaput tipis yang disebut mesenterium, dibedakan
menjadi Intestinum tenue : terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum. Intestinum
crassum, yaitu bagian akhir menuju rectum kemudian rectum menuju cloaca.
f. Cloaca, pada amphibi hanya terdapat satu lubang pengeluaran ( anus ). Namun
sebelum sampai di anus, saluran-saluran ekskresi bermuara pada cloaca, pada yang
betina terdapat tiga lubang pada cloaca yaitu sepasang ovisac dan satu dari vesica
urinaria, sedangkan pada yang jantan hanya ada satu lubang dari vesica urinaria.

2. Glandula digestoria

a. Hepar, berwarna merah coklat, terdiri atas 2 lobus yaitu lobus dexter dan lobus
sinister. Dari hepar keluar saluran empedu dari ductus hepaticus. Vesica fellea berisi
empedu yang dihasilkan hepar dari perombakan sel darah merah. Dari vesica fellea
keluar saluran ductus systecus, ductus hepaticus, dan ductus choledochus yang
berjalan dalam pancreas dan bermuara di duodenum.
b. Pancreas berwarna kekuning kuningan, melekat di antara ventriculus dan duodenum.

B. Perbedaan sistem pencernaan pada Rana sp, Bufo sp, dan Polypodates leucomystax

Rana sp Bufo sp Polypodates leucomystax


a. Memiliki gigi. a. Tidak memiliki gigi. a. Memiliki gigi.
b. Lidahnya panjang. b. Lidahnya tidak b. Lidahnya panjang.
c. Lingua bifida (lidah c. Lingua bifida (lidah
bercabang.
bercabang dua) c. Pankreas mengalami bercabang dua)
d. Pankreas berwarna hijau d. Pankreas berwarna
keratinisasi sehingga
atau kehijauan. hijau atau kehijauan.
berwarna keputihan.
Sumber
Campbell, et.al. 2008. Biologi Jilid 2. Jakarta. Erlangga.
Fujaya. 1999. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Ismawati. 2008. Biologi. Solo : Bumi Aksara.
Jasin, Maskoeri. 1992. Sistematika Hewan. Surabaya : Sinar Wijaya.
Kastowo, H. Anatomi Komparativa. Bandung : Alumni.

V. Hasil Pengamatan dan Pembahasan


Sistem Cardiovaskular pada Rana sp, Bufo sp, dan Polypodates leucomystax

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar

1. Bufo sp
1
2. Rana sp
b
3. Polypedates leucomystax
a a. Cor (jantung)
b. Vasa (pembuluh darah)

Sumber:
2 httpbiologimediacentre.
3 comsistem-transportasi-1-
sistem-transportasi-pada-
a vertebrata

https://efineko.wordpress.com /
a
2012/12/07/sistem-sirkulasi-
atau-peredaran-darah-amphibi/

Gambar Referensi
Deskripsi
A. sistem Cardiovaskular pada Rana sp, Bufo sp, dan Polypodates leucomystax
1. Cor
Terdapat kantong tipis yaitu pericardium , berisi cairan liquor pericardii yang berfungsi
mengurangi geseran antara cor dan pericardii. Cor berbentuk conus dengan puncaknya
apexordis. Pada cor terdapat :
a. Atrium dua buah, yaitu dexter dan sinister dipisahkan oleh septum atriorum.
b. Ventrikel, hanya ada sebuah, terdapat di sebelah caudal atrium, warna lebih muda.
Dipisahkan oleh atrium septum atrioventriculorum.
c. Truncus arteriosus, pangkal arteri yang keluar dari cor.
d. Sinus venosus, adalah kantong berdinding tipis, tampak d sebelah dorsal co,
bentuknya segitiga, menampung darah dari pembuluh besar yang masuk ke dalam
atrium dexter.

2. Arteri

Darah dari ventrikel masuk ke truncus arteriosus yan kemudian bercabang ke kiri dan ke
kanan, masing-masing cabang terpisah menjadi tiga saluran:

a. Arteri carotis communis : menuju kepala dan bercabang lagi menjadi arteria carotis
interna, arteria carotis externa.
b. Arteri pulmocutaneus : bercabang menuju arteria pulmonalis yang menuju pulmo
dan arteria cutanea yang menuju kulit.
c. Arcus aorta (bagian tengah) : arteri ini menuju ke arah kiri dan kanan tubuh dan
membentuk suatu lengkungan ke arah posterior, di bawah vertebrae dan membentuk
suatu pembuluh yang menuju posterior disebut aorta dorsalis.

3. Vena

Membawa darah kotor ke seluruh tubuh ke jantung (atrium dexter), terdiri dari:

a. Vena cava anterior, sepasang (dexter dan sinister) masuk ke sinus venosus dan terus
ke ke atrium.
b. Vena cava posterior, mengumpulkan darah dari cabang-cabang vena.
c. Vena pulmonalis, sepasang (dexter dan sinister) berasal dari pulmonum kiri dan
kanan, masuk ke dalam atrium sinister.

B. Perbedaan sistem Cardiovaskular pada Rana sp, Bufo sp, dan Polypodates leucomystax

Rana sp Bufo sp Polypodates leucomystax


Terdapat banyak pembuluh Tidak terdapat banyak Tidak terdapat banyak
darah di permukaaan kulit. pembuluh darah di pembuluh darah di
permukaan kulit. permukaan kulit.

Sumber

Campbell, et.al. 2008. Biologi Jilid 2. Jakarta. Erlangga.


Fujaya. 1999. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Ismawati. 2008. Biologi. Solo : Bumi Aksara.
Jasin, Maskoeri. 1992. Sistematika Hewan. Surabaya : Sinar Wijaya.
Kimbal, J. W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga.

V. Hasil Pengamatan dan Pembahasan


Sistem respirasi pada Rana sp, Bufo sp, dan Polypodates leucomystax

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar

1 2
c

1. Bufo sp
c
2. Rana sp
3. Polypodates leucomystax

3 b
c a a. Cavum oris
b. Nares anteriores
(lubang hidung)
c. Pulmo (paru-paru)
d. Kulit

Sumber:
d
http://pr-sekolahku.
Gambar Referensi
blogspot.co.id/2015/08/ contoh-
alat-pernapasan-pada-hewan.
Html

http://opensource.telkomspeedy.
com/repo/abba/v12/sponsor/
Sponsor-Pendamping/Praweda/
Biologi/0074% 20Bio%202-
8a.htm

Deskripsi
A. Sistem Pencernaan Rana sp, Bufo sp, dan Polypodates leucomystax

1. Alat pernapasan amfibi berbeda-beda, tergantung pada fase hidupnya.

Berudu bernapas dengan insang

Amfibi dewasa bernapas menggunakan paru-paru dan kulit

a. Insang

Berudu memiliki 3 pasang insang yang terletak di belakang kepala.


Insang digetarkan untuk menyerap oksigen yang terlarut dalam air, kemudian
oksigen berdifusi ke pembuluh kapiler darah (di insang, jumlahnya banyak).
Pada berudu yang berumur 9 hari, insang luar berubah menjadi insang dalam
(terbentuk dari insang luar yang tertutup lapisan kulit).

b. Kulit

Kulit katak tipis, selalu lembab, dan mengandung banyak kapiler darah.
Pernapasan melalui kulit dilakukan saat amfibi berhibernasi (tidur).
Pernapasan melalui kulit dilakukan secara difusi. Oksigen yang masuk lewat kulit
kemudian diangkut melalui vena kulit paru-paru (vena pulmo kutanea) menuju
jantung, dan selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh. Karbondioksida dari jaringan
dibawa ke jantung. Jantung memompa CO2 ke kulit dan paru-paru melalui arteri
kulit paru-paru (arteri pulmo kutanea).

c. Paru-Paru
Paru-paru amfibi berupa sepasang kantung tipis dan elastis, dindingnya dikelilingi
banyak kapiler darah sehingga berwarna kemerahan. Paru- paru amfibi berisi lipatan
yang membentuk alviola (kamar-kamar kecil). Kedua kantung paru-paru
dihubungkan oleh saluran bronkus pendek, yang bersatu menuju larynx (kotak
suara) dengan lubang yang disebut glottis. Pernapasan melalui paru-paru
melibatkan difusi. Rongga mulut dan paru-paru terhubung oleh bronkus yang
pendek. Mekanisme pernapasan diatur oleh otot rahang bawah (musculus
submandibularis), musculus sternohyoideus, musculus geniohyoideus, dan otot
perut.
2. Mekanisme respirasi
a. Inspirasi
Otot sternohioideus berkontraksi rongga mulut membesar O2 masuk melalui
koane (celah hidung) koane menutup otot submandibularis dan otot
geniohioideus berkontraksi rongga mulut mengecil O2 terdorong ke paru-paru
melalui celah-celah terjadi pertukaran gas di paru-paru (O2 diikat oleh darah di
kapiler dinding paru-paru, CO2 dilepaskan ke lingkungan).

b. Ekspirasi
Terjadi pertukaran gas di paru-paru otot submandibularis berelaksasi otot perut
dan sternohioideus berkontraksi paru-paru mengecil udara tertekan keluar dan
masuk ke rongga mulut koane membuka celah tekak menutup otot
submandibularis dan geniohioideus berkontraksi rongga mulur mengecil CO2
terdorong keluar melalui koane.

c. Ekspirasi: otot submandibularis mengalami relaksasi dan otot perut mengalami


kontraksi akibatnya udara di pulma keluar, atau glotis menutup, nares terbuka,
sementara otot submandibularis berkontraksi akibatnya cavum oris menyempit dan
udara keluar.

B. Perbedaan sistem respirasi Rana sp, Bufo sp, dan Polypodates leucomystax.

Rana sp Bufo sp Polypodates leucomystax


a. Ukuran pulmo agak a.Ukuran pulmo besar. a. Ukuran pulmo kecil.
b.Warna pulmo merah muda b. Warna pulmo merah
besar.
b. Warna pulmo merah pucat. muda segar.
c. Ukuran bronkus lebih c. Ukuran bronchus
muda segar.
c. Ukuran bronchus lebih panjang. pendek.
d. Kulit kurang berkembang d. Kulit berkembang
pendek.
d. Kulit berkembang baik sebagai organ dengan baik sebagai
dengan baik sebagai respirasi, lebih cenderung organ respirasi.
organ respirasi. menggunakan pulmo
karena habitatnya yang
terrestrial.

Sumber
Jasin, Maskoeri. 1992. Sistematika Hewan. Surabaya : Sinar Wijaya.
Kastowo, H. Anatomi Komparativa. Bandung : Alumni.
Kimbal, J. W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga.
Radiopoetro. 1990. Zoologi. Jakarta : Erlangga
Sumanto.1994. Fisiologi Hewan. Surakarta : UNS Press.

V. Hasil Pengamatan dan Pembahasan


Sistem urogenitalia pada Rana sp, Bufo sp, dan Polypodates leucomystax

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar

1
a

2
3
b
1. Bufo sp
2. Rana sp
3. Polypedates lecomystax
a. Ovarium dengan telur
b. Ren ( ginjal)
c. Saluran testes
c
d. Kloaka

Gambar Referensi
Sumber :
httpwww.iqbalali.com201304
sistem-reproduksi-amphibi. Html

httpsbiologigonz.blogspot.co.id
201203try-out-ekskresi.html

Deskripsi Sistem Urogenitalia


A. Sistem uropoeticum pada Rana sp, Bufo sp, dan Polypodates leucomystax
Organon uropoeticum, letak alat-alatnya reproperitoneal ( di luar peritonium ), terdiri dari:
a. Ren (mesonephros), sepasang di kanan kiri columna vertebralis, memanjang
craniocaudal, berwarna merah coklat.
b. Ductus mesonephridicus (ureter), sepasang saluran halus, masing-masing keluar
dorsolateral menuju caudal dan bermuara di dorsal kloaka.
c. Vesica urinaria, merupakan kantong tipis sebagai tonjolan dinding kloaka.

B. Organon genitale

1. Organ genitale feminimum (muelibra), terdiri atas:

a. Ovarium, sepasang menghasilkan sel kelamin betina (ova). Di sebelah cranialnya


dijumpai jaringan lemak berwarna kuning jingga corpus adiposum. Ovariumnya
terdapat di dalam alat penggantungnya.
b. Oviduct, merupakan sepasang saluran yang berkelok-kelok. Dimulai dengan
bangunan berbentuk corong infundibulum, dengan lubangnya disebut ostium
abdominale. Di dalam ovarium terdapat kelenjar yang mengeluarkan sekretyang
menjadi selubung telur tertier. Oviduct di sebeah caudal melebar menjadi uterus, yang
secara fisiologis belum dapat dipandang sebagai uterus.
c. Cloaca

2. Organon genitalae masculin, terdiri atas:

a. Testis, sepasang gonad berwarna putih kuning, yang dianung oleh suatu selubung tipis
disebut mesorchium. Testis ini menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa),
seperti ovarium juga dijumpai corpus adiposum.
b. Vassa efferentia, adalah saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan menuju
bagian cranial dari ren.
c. Ductus wolfii siveductus mesonephridicus, keluar dari dorsolateralren, berjalan di
sebelah lateral ren, di caudal ia mengadakan pelebaran kecil.
d. Vesicula seminalis, menghasilkan kelenjar untuk kehidupan serma.
e. Kloaka

B. Perbedaan Urogenital pada Rana sp, Bufo sp, dan Polypedates leucomystax.

Rana sp Bufo sp Polypedates leucomystax


a. Telur bergerombol seperti a. Telur memanjang a. Telur bergerombol
anggur. membentuk rantai. seperti anggur.
b. Induk meninggalkan b. Induk tetap menjaga b. Induk meninggalkan
kecebong ketika sudah kecebong ketika sudah kecebong ketika sudah
lahir. lahir. lahir.

Sumber

Brotowidjoyo, Mukayat. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga.


Campbell, et.al. 2008. Biologi Jilid 2. Jakarta. Erlangga.
Fujaya. 1999. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Ismawati. 2008. Biologi. Solo : Bumi Aksara.
Jasin, Maskoeri. 1992. Sistematika Hewan. Surabaya : Sinar Wijaya.

VI. Kesimpulan
Morfologi

Rana sp Bufo sp Polypedates leucomystax

Tubuh terdiri dari caput, Tubuh terdiri dari caput, Tubuh terdiri dari caput,
truncus, dan extremitas truncus, dan extremitas truncus, dan extremitas

Ukuran badan besar dan Ukuran badan kecil dan


Ukuran badan kecil,
membulat ramping
langsing memanjang
Mengalami penebalan Tidak mengalami
Tidak mengalami
kulit penebalan kulit
penebalan kulit
Lidah tidak bercabang Lidah bercabang
Lidah bercabang
Kaki posterior pendek Kaki posterior sangat
Kaki posterior panjang
Selaput renang tidak panjang
Selaput renang jelas
jelas Selaput renang jelas

Topografi

Terdiri dari cor, pulmo, hepar, Terdiri dari cor, pulmo, hepar, Terdiri dari cor, pulmo, hepar,
ventriculus, lien, pancreas, ventriculus, lien, pancreas, ventriculus, lien, pancreas,
intestinum, vesica felea, intestinum, vesica felea, intestinum, vesica felea,
ovarium, oviduct, ovarium, oviduct, ovarium, oviduct,
mesonephrous, ureter, vesica mesonephrous, ureter, vesica mesonephrous, ureter, vesica
urinaria urinaria urinaria

Lidah tidak bercabang


Lidah bercabang
Cavum oris tidak Lidah bercabang
Cavum oris menonjol
menonjol Cavum oris menonjol
Ukuran organ relatif
Ukuran organ relatif Ukuran organ relatif kecil
kecil
besar

Sistem Digestoria

Terdiri dari Tractus digestivus Terdiri dari Tractus digestivus Terdiri dari Tractus digestivus
(cavum oris, pharynx, (cavum oris, pharynx, (cavum oris, pharynx,
oesophagus, ventriculus, oesophagus, ventriculus, oesophagus, ventriculus,
intestinum, kloaka) dan intestinum, kloaka) dan intestinum, kloaka) dan
Glandula digestoria (hepar & Glandula digestoria (hepar & Glandula digestoria (hepar &
pancreas) pancreas) pancreas)

Memiliki gigi
Memiliki gigi Tidak memiliki gigi
Lidah bercabang
Lidah bercabang Lidah tidak bercabang
Pancreas kuning
Pancreas kehijauan Pancreas agak putih
kehijauan

Sistem Respiratori

Terdiri dari nares anteriores, Terdiri dari nares anteriores, Terdiri dari nares anteriores,
cavum oris, larynx, bronchus, cavum oris, larynx, bronchus, cavum oris, larynx, bronchus,
pulmo pulmo pulmo

Ukuran pulmo agak Ukuran pulmo kecil.


Ukuran pulmo besar Warna pulmo merah
besar
Warna pulmo merah
Warna pulmo merah muda segar.
muda pucat
muda segar Ukuran bronchus
Bronkus panjang
Bronkus pendek pendek.
Kulit kurang
Kulit berkembang dg Kulit berkembang
berkembang dg baik
baik sebagai alat dengan baik sebagai
sebagai alat respirasi
respirasi organ respirasi.

Sistem Kardiovaskular

Terdiri dari cor beruang tiga Terdiri dari cor beruang tiga Terdiri dari cor beruang tiga
dan pembuluh darah dan pembuluh darah dan pembuluh darah

Terdapat banyak Tidak terdapat banyak Terdapat banyak


pembuluh darah di kulit pembuluh darah di kulit pembuluh darah di kulit

Sistem Urogenital

Terdiri dari organon Terdiri dari organon Terdiri dari organon


uropoeticum (ren, ureter, uropoeticum (ren, ureter, uropoeticum (ren, ureter,
vesica urinaria) dan organ vesica urinaria) dan organ vesica urinaria) dan organ
genital (femininum dan genital (femininum dan genital (femininum dan
masculine) masculine) masculine)

Telur bergerombol Telur memanjang Telur bergerombol


Induk meninggalkan membentuk rantai Induk meninggalkan
kecebong ketika sudah Induk tetap menjaga kecebong ketika sudah
lahir kecebong saat sudah lahir lahir

VII. Daftar Pustaka

Brotowidjoyo, Mukayat. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga.


Campbell, et.al. 2008. Biologi Jilid 2. Jakarta. Erlangga.
Fujaya. 1999. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Ismawati. 2008. Biologi. Solo : Bumi Aksara.
Jasin, Maskoeri. 1992. Sistematika Hewan. Surabaya : Sinar Wijaya.
Kastowo, H. Anatomi Komparativa. Bandung : Alumni.
Kimbal, J. W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga.
Radiopoetro. 1990. Zoologi. Jakarta : Erlangga
Sumanto.1994. Fisiologi Hewan. Surakarta : UNS Press.

VIII. Lampiran

Satu lembar foto hasil pengamatan.

Surakarta, 04 Oktober 2016

Asisten Praktikum Praktikan

(Dessy Feranita) (Fitri Susanti)


NIM. K4314019 NIM. K4315023
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai